Pesawat angkat adalah pelajaran pokok untuk jurusan Teknik Mesin Lapanga (TML) karena sebagai mechanic tidak jauh dengan pekerjaan angkat mengangkat dan hal ini harus menguasai teory dan perakteknya, bagaimana cara mengukur berat suatu benda, bagaimana cara mengangkat suatu benda, bagaimana cara mengoperasikan pesawat angakat, dan bagaimana cara memaintenence sebuah pesawat angkat.
Seorang Mechanic harus tahu bagian - bagian dari pesawat angakat, bagaimna safety sebuah pesawat angkat. karena sefety untuk pesawat angkat sangat penting jangan sampai operator cedera, benda yang diangkat rusak, dan alat angkatnya juga rusak, maka seorang mechanic harus menguasai hal tersebut.
Setelah mengerti tentang safety atau keamanan dalam mengangkat, seorang mechanic harus mampu mengoperasikan sebuah pesawat angkat. dan hal ini harus mengetahui tanda - tanda yang dikirim seorang rigger.
Begitu sebaliknya seorang operator juga harus bisa menjadi seorang rigger atau sinyal man, dan seorang sinyalmen harus tahu kemana benda yang diangkat ini harus bergerak dan memberi aba - aba terhadap Operator
Sebelum dilakukan proses pengangkatan harus ada meeting awal, kemana benda harus diangkat, dengan alat apa, dan beratnya kira - kira berapa, hal ini untuk menyatukan persepsi anatara crane operator, rigger, helper dan pimpinan suatu pekerjaan.
Baca juga :
Akamigas Sekolah Khusus Oil And Gas Dalam Kenangan
Profile Mechanic Team in Offshore Platform
Load Test Pompa Centrifugal KSB
Saat ini saya ingin menceritakan proses praktek sertifikasi crane di Pusdiklat Cepu, Setelah melaksanakan test tulis maka hari berikutnya kita kan melaksanakan praktek dilapangan, dan kali ini kita mengunakan unit crane yang masih tergolong baru.
Operator menjalankan pesawat angkat yang sudah di check kelayakan sbelumnya sesuai dengan SOP yang berlaku. dan biasanya sudah dihidupkan terlebih dahulu oleh team instructure.
Dan sang Rigger siap memberi aba - aba ke operator untuk proses pengangkatnya. dalam hal ini kita harus sudah paham aba - aba apa saja yang harus kita laksanakan untuk proses pengagkatan ini karena gerakan crane yang dilakukan oleh operator tergantung oleh rigger, dan salah satu sayaratnya rigger harus kelihatan oleh operator. kecuali mengunakan alat komunikasi seperti HT maupun video.
Seorang rigger / sinyalmendibantu dengan helper untuk memasangkan tali maupun memegang tag line atau tali pendan dalm proses pengangkatan untuk menempatkan posisi benda sesuai dengan posisi yang di inginkan.
Demikianlah proses pengangkatan dalam sertifikasi di pusdiklat Cepu semoga dapat membantu dan membuka wawasan kita apa saja yang dihadapi dalam proses sertifikasi crane.
Foto kenangan penulis waktu masih aktif jadi Mahasiswa Akamigas Cepu.