Skip to main content

Mencari Penyebab Rubbing Pada Blade Impeler Gas Turbine Generator Kawasaki

 

Hallo teman - teman semua, ketemu lagi dengan dhevils mechanic dengan tulisan - tulisan yang tidak jauh dari dunia mechanic Oil and Gas Industry, dan kali ini dhevils mechanic ingin mengajak diskusi terkait rubbing atau debris atau cacat pada ujung blade impeller   gas turbine generator, seperti apa diskusinya ayuk ikuti terus tulisan - tulisan dhevils mechanic

 

Baca Juga :

 PM Rutin Pedestal Crane di Offshore Platform

Macam - Macam Pompa Dengan Prinsip Kerja Sepecial Efek 

Proses menghidupak Kembali Pompa Yang Sudah 5 Tahun Tertidur 

Profile Team Mechanic Di Offshore Platform

Gas turbine generator kali ini bermerk kawasaki dengan model GPB30 M13A dimana unit turbin ini terdiri dari  2 engine turbine digabung menjadi 1 gearbox dan memutar generator  kapasitasnya 2.8KW. dengan bahan bakar liquid diesel ( Pertadex) dengan Natural Gas ( Well head Gas). untuk  gas fuel sudah melalui pengolahan awal yaitu menghilangkan gas CO2 dan H2S yang terlarut didalam gas alam tersebut.


Permasalahan ujung blade impeler rubbing ini diketahui setelah unit dilakukan PM 4 K dengan mengunakan alat boroscope, yaitu sebuah camera kecil yang dimasukan kedalam engine turbine untuk melihat kondisi dari impeller, housing, shaft serta komponen - komponen lain ada kerusakan atau cacat pada part tersbut.

Rubbing sendir diartikan  terjadinya gesekan pada komponen yang berputar sehingga memunculkan getaran.  Hal ini diakibatkan gesakan yang terjadi dilangsungkan secara terus menerus sekitar turbin berputar. sehingga di indikasikan jika terjadi rubbinng akan terjadi gesekan anatara rotor (benda berputar) dan stator (benda diam). Dan jika terjadi rubbing seharusnya sisi housing juga akan terkena scrat seperti halnya pada blade impeler. 


Nah pertanyaannya dari mana asalnya kerusakan ini atau penyebab kerusakan blade impeler yang seperti rubbing ini? mari kita kaji satu persatu yang terjadi pada part turbin tersebut.
 
1. Beban / daya yang tidak seimbang
Turbine Kawasaki model GPB 30 ini mempunyai 2 engine turbine yang terhubung menjadi 1 di gearbox, dengan bahan bakar yang terpisah control systemnya ( *control sama tetapi panjang pipa berbeda). hal ini akan menyebabkan 2 unit engine turbine ini ada kemungkinan tidak seimbang putarannya atau tidak sama tenaga yang dihasikannya karena yang mendapat bahan bakar lebih dekat akan mendapat kapasitas bahan bakar lebih banyak dan akan berputar lebih cepat, sementara yang satunya sedikit ngandul / terikut putaran turbin yang kuat tadi. seperti kita ketahui pada motor jenis twin model lama, seperti pada CB100 twin yang mempunyai 2 karburetor berbeda, jika settingnya tidak sama yang satu berputar bagus yang satunya seperti pincang kadang nembak - nembak di knalphot suaranya. coba bandingkan gambar dibawah antara blade impeler engnine 1 dengan blade impeler engine 2
Blade yang dalam rubbingnya di indikasikan yang banyak berkerja berat atau mendapat gas expansion lebih besar dari blade impeller engine yang masih mulus.

2. Bahan Bakar Yang Basah

Faktor lain yang terjadi karena bahan bakar yang basah, sehingga bahan bakar tidak dapat terbakar sempurna di kombuster akan terdorong menjadi butiran - butiran kecil yang suhunga berbeda dengan bahan bakar yang dapt terbakar, dan hal ini menempel di ujung blade impeller karena expansion pemanasan dari bahan bakar tersbut. Blade impeller yang terkena butiran air/melekul bawaan akan membuat suhu blade impeller tidak panas merata sehingga membuat ujung dari sudu - sudu tersbut menjadi rapuh dan terkikis.

3. Bahan Bakar Yang Kotor

 

bahan Bakar yang kotor akan mempengaruhi pembakaran tidak sempurana, karena akn meninggalkan jelaga atau partikel - partikel kecil, karena kecepatannya tinggi maka partikel kecil ini dapat mengikis ujung dari blade imppeler turbine ini, ini seperti sand blasting kerjanya.

4. Settingan Air Fuel Ratio Tidak Seimbang

 

Air Fuel Ratio / AFR mempunyai peranan penting di dunia permesinan, tidak hanya gas engine, diesel engine, maupun turbin engine, Jika AFR tidak seimbang maka akan didapat pembakaran tidak sempurna, misalkan saja jika kebanyakan udara yang masuk tenaga engine akan berkurang dan engine akan bekerja lebih keras untuk memutar gearbox karena beban dari generator. Dan itupun sebaliknya jika udara terlelu poor/sedikit sementara bahan bakar terlalu banyak hal ini kan membuat pembakaran tidak maksimal dan akan mengeluarkan panas berlebih. partikel - partikel yang tidak terbakar akan menjadi jelaga dan akan mengikis ujung dari blade tersebut.


5. Cacat Material

Hal ini bisa saja terjadi karena cacat material atau cacat pabrikasi impeller. apalagi jika impeller turbin ini mengunakan part remaind, yaitu part bekas yang direkondisi lagi. sudah bagus dipasang kembali. tentu saja part ini lifetimenya akan menurun karena sudah mengalami panas operasi sebelumnya.

 

Jadi penyebab pastinya apa? kita harus check satu persatu part - part pendukunganya, seperti apa komposisi bahan bakarnya? seperti apa kondisi bahan bakarnya?  seperti apa timming pengapannya? seperti apa line bahan bakarnya? seperti apa AFR nya?  dan banyak lagi yang harus kita lihat dan periksa.

demikianlah bebarapa analisa yang dapat dilakukan, ditunggu komentar dan diskusinya untuk sharring knowledge apa penyebab dari rubbing ini, sehingga dapat ditentuakan cara penyeleseiannya agar kejadian ini tidak terulang. jangan malah membiasakan permasalahan ini. Ehhh biasa rubbing terjadi pada impeller turbin. dan bukan mencari solusinya.

Postingan Populer

Kunci Inch dengan Kunci mm Dalam Dunia Mechanic

  Jika kita bekerja sebagai mechanic, toolkit adalah senjata kita dalam menyeleseikan suatu pekerjaan. karena dengan kelengkapan toolkit menurut saya 45% pekerjaan / troubleshoot dapat terpecahkan. Dan sebagai mekanik kita kadang menemukan ukuran bolt / nut yang berbeda - beda, ada ukuran dalam inchi, ada pula yang dalam ukuran mili meter. Seandainya kita paksakan mengunakan ukuran kunci tertentu, jutru tidak akan menyeleseikan masalah, tetapi malah menambah pekerjaan lainnya karena bolt atau nut yang kan kita kendorin akan slek atau rusak sehingga semakin sulit unitiuk kita lepaskan. atau bakan kunci yang kita gunakan akan rusak, dan hal ini elain menyusahkan waktu kita kerja juga akan menyusahkan di lain hari karena kita harus membeli kunci baru yang tidak murah harganya. Baca juga : Kehidupan di Offshore Platform  Fungsi Air Dryer Pada Air Compressor Korelasi Komposisi Gas dengan Air Fuel Ratio Perbedaan Prosedure Pembelian Gas Engine Dan Diesel Engine ...

Teory Pompa Kerja Pararel dan Pompa Kerja Seri

Pompa dapat kita pasang atau operasikan pararel atau seri, jika kita ingin menaikan qapasitas, pompa akan kita operasikan Pararel, dengan syarat Head pompa sama. Sedangkan jika kita ingin meanikan Head/ tekanan discharger pompa, kita dapat mengoperasikannya secara seri dan syartnya pompa ke 2 harus lebih rendah qapasitasnya, sebab jika sama maka akan ada kapitasi. Pompa pertama kita sebut pompa pengirim atau pompa utama, sementara pompa ke 2 kita sebut sebagi pompa Booster atau pompa peningkat tekanan. Dalam mendesain (pararel/series) pompa, jumlah 2 atau lebih pompa sentrifugal disebut dengan multiple centrifugal pump. Dalam mendesain multiple centrifugal pump ini utamanya adalah ketika melakukan instalasi,  sangatlah penting untuk memperhatikan hubungan antara kurva pompa (pump curve) dan kurva sistem perpipaan. (piping system curve). Efek dari menambahkan 2 buah pompa yang identik dalam rangkaian paralel dapat di lihat pada gambar grafik di bawah ini. Baca ...

Cara Leak Test (test kebocoran) dan Hydrotest pada Valve dan Bejana Tekan

Leak Test : Biasanya ini dilakukan pada reinforcing pad of opening, menggunakan udara. Kadang-kadang di-counter check dengan bubble soap. Sehingga sering disebut juga bubble test. Diaplikasikan pada semua peralatan yang mempunyai pads pada bagian pressure (PV, HE, Tank, dll). Bisa juga leak test dilakukan tanpa sabun. Material diinjeksi dengan udara bertekanan dan direndam dalam tanki air untuk beberapa waktu (digunakan dalam pengetesan fuel tank untuk forklift). Ini lebih efektif dibandingkan dengan sabun. Test ini juga dilakukan untuk pengecekan kebocaran pada blinded flange, flange joint (shell side to tube side joint), channel cover installation, dsb. Secara internal, diberi tekanan menggunakan udara – alternatif lain bisa menggunakan nitrogen (N 2 ). Pada tangki ada juga istilah leak test untuk roof dan bottom installation. Alatnya disebut Vacuum Box. Leak test tidak sama persis dengan pneumatic test. Pneumatic test itu bisa digunakan sebagai pengganti hydrotes...