Skip to main content

Belt Deflection Force

 



 Hallo teman - teman dhevils mechanic, ketemuy lagi dengan tulisan - tulisan dhevils mechanic yang tak jauh membahas dunia mechanic Oil and Gas, entah itu terkait speck unit, problem unit serta ide - ide kreative dalam menyeleseikan permasalahan yang sering terjadi di dunia mechanic oil and Gas .
 
 Belt merupakan sebuah transmisi penghubung berbahan karet dengan penampang trapesium. Pada sebuah mesin  engine pompa atau kompressor Belt bekerja dengan mengalirkan tenaga dari satu poros ke poros lainnya. Belt dipasang pada dua buah pulley sehingga dapat bergerak sesuai laju putaran mesin / primeover
 
Baca juga:
 
 
 
Karena Belt sebagian besar terbuat dari karet yang dalam masa operasinya akan mengalami kekendoran sehingga belt sendiri harus dimaintenence atas defleksinya.  dan berikut ini rangkuman dari Belt Devlection Force yang perlu kita ketahui

Table:  16a – Belt Deflection Force

(Check factory for conditions net covered in this table)

 

 

CROSS SECTION

 

 

SMAL LEST SHEAVE DIAMETER RANGE

 

 

 

RPM RANGE

 

BELT DEFLECTION FORCE

Sealed Life

Un cogged POLYBAND

DYNA-COG  Cogged POLYBAND

 

Normal

New Belt

Normal

New Belt

 

 

 

 

A  , AX

 

 

3.0- 3.6

 

1000-2500

2501-4000

 

3.7

2.8

 

5.5

4.2

 

4.1

3.4

 

6.1

5.0

 

3.8- 4.8

 

 

1000-2500

2501-4000

 

4.5

3.8

 

6.8

5.7

 

5.0

4.3

 

7.4

6.4

 

5.0- 7.0

 

 

1000-2500

2501-4000

 

5.4

4.7

 

8.0

7.0

 

5.7

5.1

 

9.4

7.6

 

 

 

 

B  ,  BX

 

3.4- 4.2

 

 

860-2500

2501-4000

 

 

 

4.9

4.2

 

7.2

6.2

 

4.4- 5.6

 

 

860-2500

2501-4000

 

5.3

4.5

 

7.9

6.7

 

7.1

7.1

 

10.5

9.1

 

5.8- 8.6

 

 

860-2500

2501-4000

 

6.3

6.0

 

9.4

8.6

 

8.5

7.3

 

12.6

10.9

C  ,  CX

 

7.0- 9.0

 

 

500-1740

1741-3000

 

11.5

9.4

 

17.0

13.8

 

14.7

11.9

 

21.8

17.5

 

9.5-16.0

 

 

500-1740

1741-3000

 

14.1

12.5

 

21.0

18.5

 

15.9

14.6

 

23.5

21.6

D

 

12.0-16.0

 

 

200-850

851-1500

 

24.9

21.2

 

37.0

31.3

 

 

 

18.0-20.0

 

 

200-850

851-1500

 

30.4

25.6

 

45.2

38.0

 

 

Table:  16b– Belt Deflection Force

(Check factory for conditions net covered in this table)

 

 

CROSS SECTION

 

 

SMAL LEST SHEAVE DIAMETER RANGE

 

 

 

RPM RANGE

 

BELT DEFLECTION FORCE

Sealed Life

Un cogged POLYBAND

DYNA-COG  Cogged POLYBAND

 

Normal

New Belt

Normal

New Belt

 

 

 

 

3V ,  3VX

 

 

2.2- 2.4

 

 

1000-2500

2501-4000

 

 

 

3.3

2.9

 

4.9

4.3

 

2.65-3.65

 

 

1000-2500

2501-4000

 

3.6

3.0

 

5.1

4.4

 

4.2

3.8

 

6.2

5.6

 

4.12-6.90

 

 

1000-2500

2501-4000

 

4.9

4.4

 

7.3

6.6

 

5.3

4.9

 

7.9

7.3

 

 

 

 

5V  ,  5VX

 

4.4- 6.7

 

500-1740

1750-3000

3001-4000

 

 

10.2

8.8

5.6

15.2

13.2

8.5

 

7.1-10.9

 

 

500-1740

1741-3000

 

12.7

11.2

 

18.9

16.7

 

14.8

13.7

 

22.1

20.1

 

11.8-16.0

 

 

500-1740

1741-3000

 

15.5

14.6

 

23.4

21.8

 

17.1

16.8

 

25.5

25.0

8V

 

12.5-17.0

 

 

200-850

851-1500

 

33.0

26.8

 

49.3

39.9

 

 

 

18.0-22,4

 

 

200-850

851-1500

 

39.6

35.3

 

59.2

52.7

 

 

Table 17 - POLYBAND®  Belt Deflection Force (lbs)

(Force is pounds for one belt only)

 

CROSS SECTION

 

Smallest SHEAVE Diameter Range

 

 

RPM Range

 

BELT DEFLECTION FORCE

Normal

New Belt

 

5VF

 

 

 

7.1 - 10.9

 

200 - 700

21.1

30.9

701 - 1250

18.0

26.3

1251 - 1900

16.7

23.4

1901 - 3000

15.8

23.0

 

5VF

 

11.8 - 16.0

200 - 700

26.8

39.5

701 - 1250

23.5

34.7

1251 - 2100

22.7

33.3

8VF

 

 

12.5 - 20.0

200 - 500

44.7

65.8

501 - 850

38.5

56.6

851 - 1150

35.2

51.6

1151 - 1650

33.5

49.0

 

8VF

 

21.2 - 25.0

200 - 500

65.9

97.6

501 - 850

61.2

90.6

851 - 1200

57.0

84.3

 Mengalikan kekuatan untuk satu  sabuk dengan jumlah sabuk yang dipakai. Pada pemakaian POLYBAND menambah gerakan untuk mencapai total kekuatan yang diharapkan.

Contoh:

8VF V-belt baru untuk menggerakan dengan memakai suatu katrol kecil dengan diameter  20". Rpm pada katrol adalah 1000, Sabuk yang dipakai.  8/8VF 4000

Total nilai kekuatan pembelokan =  harga nilai table  x  8 

      = 56.6 x 8  =  413 lbs.

CATATAN:

Warna lebel dari sebuah V-Belt menunjukan kekuatan dari belt tersebut. Dan ada tiga warna yang sudahmenjadi standar dari pabrik.

Ø  Grean        è     8.000 jam

Ø  Red            è     10.000 jam

Ø  Yellow       è     30.000 jam

 

PENGATURAN TEGANGAN BELT

 

Untuk mendapatkan tegangan yang benar adalah dengan memberi beban ditengah-tengah dan mengukur jarak defleksi dari belt.

 

Rumus untuk mendapatkan angka defleksi dan besarnya beban adalah sebagai berikut.

  1. Defleksi   ( δ )               =      0.016   x   Lt




Lt  

 (Span Tengah)         =       - (D  - d)²                                                                                                                 4                                                                        

2.  Beban untuk Tegangan.

 

Td     =    1.5  Ti  +  Y                  Untuk belt baru

                       16

 

Td     =     1.3  Ti  +  Y                 Untuk penyetelan ulang.

                         16

 

Ti       =   33.8  x   2.5  -  K0    x    Pd     +    wV²

                                    K0              NV             g

 

K0       Ã¨    0    =   180   -   57  x  (D  -  d)  

                                                       C

Dimana:

Td   =   Beban yang dikehendaki per satu buah belt.

Ti    =   Beban awal per satu buah belt.

K0   =   Koefisien kontak dengan pulley kecil.

N     =   Jumlah belt.

V     =   Kecepatan putar belt (m/detik)  =   d  x  n  (RPM)

                                                                             19100

TABLE

 

Type

 

 

M

 

A

 

B

 

C

 

D

 

E

 

3V

 

5V

 

8V

 

Y

 

 

1.0

 

1.5

 

2.0

 

3.0

 

6.0

 

11.0

 

2.0

 

5.0

 

10.0

 

W

 

 

0.06

 

0.11

 

0.18

 

0.33

 

0.60

 

0.92

 

0.08

 

0.20

 

0.50

 

 

D  -  d

C

 

 

0

 

K0

 

D  -  d

C

 

0

 

K0

 

D  -  d

C

 

0

 

K0

 

0.00

 

180

 

1.00

 

0.60

 

45

 

0.91

 

1.20

 

106

 

0.77

 

0.10

 

174

 

0.99

 

0.70

 

139

 

0.89

 

1.30

 

99

 

0.73

 

0.20

 

169

 

0.97

 

0.80

 

133

 

0.87

 

1.40

 

91

 

0.70

 

0.30

 

163

 

0.96

 

0.90

 

127

 

0.85

 

1.50

 

83

 

0.65

 

0.40

 

157

 

0.94

 

100

 

120

 

0.82

 

 

 

 

0.50

 

151

 

0.93

 

1.10

 

113

 

0.80

 

 

 

g       =   Grafitasi   (9.8 m/detik)

w      =   Berat blt   (Kg/m)

Pd    =    Rancangan daya   (PS)

Y      =    Nilai Tetap.

  

Demikianlah tadi sedikit cerita tentang belt extension force, semoga dapat bermanfaat bagi kita semua.

Postingan Populer

Kunci Inch dengan Kunci mm Dalam Dunia Mechanic

  Jika kita bekerja sebagai mechanic, toolkit adalah senjata kita dalam menyeleseikan suatu pekerjaan. karena dengan kelengkapan toolkit menurut saya 45% pekerjaan / troubleshoot dapat terpecahkan. Dan sebagai mekanik kita kadang menemukan ukuran bolt / nut yang berbeda - beda, ada ukuran dalam inchi, ada pula yang dalam ukuran mili meter. Seandainya kita paksakan mengunakan ukuran kunci tertentu, jutru tidak akan menyeleseikan masalah, tetapi malah menambah pekerjaan lainnya karena bolt atau nut yang kan kita kendorin akan slek atau rusak sehingga semakin sulit unitiuk kita lepaskan. atau bakan kunci yang kita gunakan akan rusak, dan hal ini elain menyusahkan waktu kita kerja juga akan menyusahkan di lain hari karena kita harus membeli kunci baru yang tidak murah harganya. Baca juga : Kehidupan di Offshore Platform  Fungsi Air Dryer Pada Air Compressor Korelasi Komposisi Gas dengan Air Fuel Ratio Perbedaan Prosedure Pembelian Gas Engine Dan Diesel Engine ...

Teory Pompa Kerja Pararel dan Pompa Kerja Seri

Pompa dapat kita pasang atau operasikan pararel atau seri, jika kita ingin menaikan qapasitas, pompa akan kita operasikan Pararel, dengan syarat Head pompa sama. Sedangkan jika kita ingin meanikan Head/ tekanan discharger pompa, kita dapat mengoperasikannya secara seri dan syartnya pompa ke 2 harus lebih rendah qapasitasnya, sebab jika sama maka akan ada kapitasi. Pompa pertama kita sebut pompa pengirim atau pompa utama, sementara pompa ke 2 kita sebut sebagi pompa Booster atau pompa peningkat tekanan. Dalam mendesain (pararel/series) pompa, jumlah 2 atau lebih pompa sentrifugal disebut dengan multiple centrifugal pump. Dalam mendesain multiple centrifugal pump ini utamanya adalah ketika melakukan instalasi,  sangatlah penting untuk memperhatikan hubungan antara kurva pompa (pump curve) dan kurva sistem perpipaan. (piping system curve). Efek dari menambahkan 2 buah pompa yang identik dalam rangkaian paralel dapat di lihat pada gambar grafik di bawah ini. Baca ...

Cara Leak Test (test kebocoran) dan Hydrotest pada Valve dan Bejana Tekan

Leak Test : Biasanya ini dilakukan pada reinforcing pad of opening, menggunakan udara. Kadang-kadang di-counter check dengan bubble soap. Sehingga sering disebut juga bubble test. Diaplikasikan pada semua peralatan yang mempunyai pads pada bagian pressure (PV, HE, Tank, dll). Bisa juga leak test dilakukan tanpa sabun. Material diinjeksi dengan udara bertekanan dan direndam dalam tanki air untuk beberapa waktu (digunakan dalam pengetesan fuel tank untuk forklift). Ini lebih efektif dibandingkan dengan sabun. Test ini juga dilakukan untuk pengecekan kebocaran pada blinded flange, flange joint (shell side to tube side joint), channel cover installation, dsb. Secara internal, diberi tekanan menggunakan udara – alternatif lain bisa menggunakan nitrogen (N 2 ). Pada tangki ada juga istilah leak test untuk roof dan bottom installation. Alatnya disebut Vacuum Box. Leak test tidak sama persis dengan pneumatic test. Pneumatic test itu bisa digunakan sebagai pengganti hydrotes...