Skip to main content

Perbedaan Shutdown Valve dan Blowdown Valve


Hallo teman - teman semuanya, ketemu lagi dengan tulisan - tulisan dhevils mechanic yang pasti tidak jauh - jauh membahas dunia mechanic oil and gas industry dimana sering ditulis terkait troubleshot, speck - speck unit yang digunakan serta ide - ide menarik dalam menyeleseikan permasalahan yang sering terjadi dilapangan sehingga pekerjaan menjadi mudah cepat dan tentu efisien, Dan kali ini yuk kita bahas sedikit terkiat apa itu SD fdan BDV

Sering sekali kita alami ketika berdiskusi, me-review atau sekedar berbincang tentang SDV/BDV, disebutkan bahwa shutdown valve (SDV) itu normally open (NO) dan blowdown valve (BDV) itu normally close.

Shuddown Valve

Shutdown Valve atau SDV berfungsi untuk menutup dan membuka aliran Fluida (Gas dan Minyak). Valve ini bekerja menggunakan Air Instrument (Udara) untuk dapat membuka/menutup aliran Fluida. Dan Valve ini juga menggunakan Solenoid sebagai salah satu alat penggerak Valve nya. Valve ini bisa dihubungkan dengan aliran listrik, apabila terjadi suatu kejadian seperti Kebakaran dll, agar tidak menimbulkan ledakan disaat aliran Fluida sedang Online. Valve ini biasanya ditempatkan di jalur Suction dan Discharge. Sebagai salah satu alat safety, Valve ini banyak digunakan oleh perusahaan Migas di dunia, guna mencegah terjadinya ledakan saat ada sumber api dari luar atau dalam line pipa.

Valve ini mempunyai sebuah tabung yang bernama Actuator. Actuator ini fungsinya adalah sebagai tangki atau penampung tekanan Air Instrument (Udara). Tekanan Air Instrument menggerakkan Yoke (Stem As Valve) yang gunanya untuk menggerakkan Ball Valve yang ada di dalam Shutdown Valve tersebut. Dan Valve ini memiliki Indikator yang bernama Announciator. Announciator ini fungsinya untuk melihat tulisan Open/Close. 

Jadi kita bisa memonitor di lapangan, apabila ingin melihat keadaan Valve tersebut sudah terbuka/tertutup. Valve ini bisa digunakan secara Manual, yaitu dengan cara menarik Handle (Tuas) yang ada disamping Solenoid Valve. Solenoid Valve akan bekerja mem-Blowdown (Membuang Tekanan Air Instrument). Sehingga aliran Air Instrument akan hilang dari tabung Actuator. Lalu setelah hilang Valve ini akan menutup/membuka (Tergantung dari jalur pipa)

Fungsi Emergency Shutdown Valve (ESV)

Maka, supply utama harus di tutup. Sehingga Emergency Shutdown Valve akan tertutup.

Fungsi Shut Off Valve

Shut Off Valve juga akan menutup, sama seperti halnya Emergency Shutdown Valve.

Perbedaan antara Emergency Shutdown Valve dan Shut Off Valve adalah :

Jika ESV berada di awal sumber utama dari sistem, shut off valve berada di dalam sistem.
ESV mempunyai asesoris valve yang berbeda seperti mempunyai aktuator khusus, dikarenakan ESV harus tertutup secepat mungkin.

Blowdoen Valve

Blowdown valve digunakan untuk mengeluarkan air dari boiler. Tujuannya adalah untuk mengontrol parameter air boiler dalam batas yang ditetapkan untuk meminimalkan skala, korosi, carryover, dan masalah spesifik lainnya. Terdapat dua jenis utama blowdown valve, yaitu intermittent dan continuous blowdown valve.
Blowdown valve adalah komponen penting yang digunakan terutama dalam sistem boiler untuk mengeluarkan lumpur, sedimen, dan kotoran dari bagian bawah boiler. Proses ini sangat penting untuk menjaga efisiensi boiler dan mencegah kerusakan pada sistem. Blowdown valve memastikan sistem beroperasi dengan lancar dengan mengeluarkan bahan yang tidak diinginkan, sehingga meningkatkan keselamatan dan keandalan secara keseluruhan.

Cara memilih Blowdoen Valve
- Pilih blowdown valve yang sesuai dengan ukuran dan kapasitas boiler Anda untuk memastikan kinerja optimal.
- Pilih valve dengan tekanan yang sesuai atau lebih tinggi dari persyaratan operasional sistem Anda.
- Pertimbangkan jenis cairan dan lingkungan operasi saat memilih material blowdown valve. Selain itu, tentukan apakah penggerak manual, pneumatik, atau elektrik yang paling sesuai untuk aplikasi Anda
- Pastikan tipe sambungan blowdown valve kompatibel dengan sistem perpipaan yang ada.

Kalau dalam P & ID, manual valve memang diberi tanda NO atau NC untuk menunjukkan posisi valve tersebut apakah tutup atau buka pada saat proses berlangsung normal.

Tetapi kalau diaplikasikan untuk SDV dan BDV, akan membingungkan, karena bertentangan dengan definisi yang ada dalam API 14C Appendix-G

Semoga dapat bermanfaat dan menambah wawasan kita akan dunia mechanic oil and gas industry

Postingan Populer

Kunci Inch dengan Kunci mm Dalam Dunia Mechanic

  Jika kita bekerja sebagai mechanic, toolkit adalah senjata kita dalam menyeleseikan suatu pekerjaan. karena dengan kelengkapan toolkit menurut saya 45% pekerjaan / troubleshoot dapat terpecahkan. Dan sebagai mekanik kita kadang menemukan ukuran bolt / nut yang berbeda - beda, ada ukuran dalam inchi, ada pula yang dalam ukuran mili meter. Seandainya kita paksakan mengunakan ukuran kunci tertentu, jutru tidak akan menyeleseikan masalah, tetapi malah menambah pekerjaan lainnya karena bolt atau nut yang kan kita kendorin akan slek atau rusak sehingga semakin sulit unitiuk kita lepaskan. atau bakan kunci yang kita gunakan akan rusak, dan hal ini elain menyusahkan waktu kita kerja juga akan menyusahkan di lain hari karena kita harus membeli kunci baru yang tidak murah harganya. Baca juga : Kehidupan di Offshore Platform  Fungsi Air Dryer Pada Air Compressor Korelasi Komposisi Gas dengan Air Fuel Ratio Perbedaan Prosedure Pembelian Gas Engine Dan Diesel Engine ...

Teory Pompa Kerja Pararel dan Pompa Kerja Seri

Pompa dapat kita pasang atau operasikan pararel atau seri, jika kita ingin menaikan qapasitas, pompa akan kita operasikan Pararel, dengan syarat Head pompa sama. Sedangkan jika kita ingin meanikan Head/ tekanan discharger pompa, kita dapat mengoperasikannya secara seri dan syartnya pompa ke 2 harus lebih rendah qapasitasnya, sebab jika sama maka akan ada kapitasi. Pompa pertama kita sebut pompa pengirim atau pompa utama, sementara pompa ke 2 kita sebut sebagi pompa Booster atau pompa peningkat tekanan. Dalam mendesain (pararel/series) pompa, jumlah 2 atau lebih pompa sentrifugal disebut dengan multiple centrifugal pump. Dalam mendesain multiple centrifugal pump ini utamanya adalah ketika melakukan instalasi,  sangatlah penting untuk memperhatikan hubungan antara kurva pompa (pump curve) dan kurva sistem perpipaan. (piping system curve). Efek dari menambahkan 2 buah pompa yang identik dalam rangkaian paralel dapat di lihat pada gambar grafik di bawah ini. Baca ...

Cara Leak Test (test kebocoran) dan Hydrotest pada Valve dan Bejana Tekan

Leak Test : Biasanya ini dilakukan pada reinforcing pad of opening, menggunakan udara. Kadang-kadang di-counter check dengan bubble soap. Sehingga sering disebut juga bubble test. Diaplikasikan pada semua peralatan yang mempunyai pads pada bagian pressure (PV, HE, Tank, dll). Bisa juga leak test dilakukan tanpa sabun. Material diinjeksi dengan udara bertekanan dan direndam dalam tanki air untuk beberapa waktu (digunakan dalam pengetesan fuel tank untuk forklift). Ini lebih efektif dibandingkan dengan sabun. Test ini juga dilakukan untuk pengecekan kebocaran pada blinded flange, flange joint (shell side to tube side joint), channel cover installation, dsb. Secara internal, diberi tekanan menggunakan udara – alternatif lain bisa menggunakan nitrogen (N 2 ). Pada tangki ada juga istilah leak test untuk roof dan bottom installation. Alatnya disebut Vacuum Box. Leak test tidak sama persis dengan pneumatic test. Pneumatic test itu bisa digunakan sebagai pengganti hydrotes...