Air Compressor sangat penting sekali di offshore platform yang sudah cukup tua, karena kebanyakan control untuk proses produksi mengunakan pneumatic system. dari LLC (Liquid Level Control), LCV (Liquid Control Valve, SDV (Shutdown Valve), pompa huskel, Pompa slug, Pompa Chemical, Starting Turbin, Starting Crane engine ( walau mengunakan hydrolic system, tetapi untuk memompa oli hingga pressure 3000 Psi mengunakan pompa pneumatic), dan lain - lain.

Karena saking pentingnya maka performa air compressor harus tetap dijaga. dan pada saat ini di platform kami sedang peremajaan air compressor, dulu mengunakan reciprocating compressor yaitu kompressor yang mengunakan piston, sekarang diganti dengan screw compressor yang lebih sailent.

Sekarang kita akan membahas screw air compressor, prinsip kerjanya, flow diagram kerjanya, hingga masalah - masalah apa yang sering terjadi pada air compressor jenis screw.
Ruang Screw
B) Udara bertekanan memasuki Separator Tank, yang berfungsi memisahkan oli dan udara, sehingga udara bertekanan yang dihasilkan tidak mengandung oli. Jika anda melihat dalam Gambar diatas, prinsip kerja separator sederhana. Dibagian tengah tabung terdapat separator foam, sejenis busa yang akan melewatkan partikel udara, dan menangkap partikel oil dan menjatuhkannya ke dasar Tabung (Blue Color). Udara bebas oil tadi memiliki temperature cukup tinggi ( 80 – 90 0C), sehingga harus dilewatkan pada pendingin / air coller (9), sebelum dikeluarkan melalui Air Discharge line (10) untuk memasuki system eksternal.
C) Oil dengan temperature tinggi yang tertampung dalam dasar tabung separator bergeraka menuju air filter housing unit.
Unit ini terdiri dari Oil Filter (19) yang berfungsi memisahkan kotoran
dan unit manifold, yang berfungsi mengatur distribusi oil menuju dan
dari Air Coller (9). Ada beberapa type coller, yaitu Liquid coller dan
air coller. Gambar Flow proses diatas menggunakan model Air Coller,
yaitu udara dibagian bawah radiator dihembus paksa dengan menggunakan
Fan (13), melalui sirip-sirip coller unit, dan membawa panas oil ke
udara bebas melalui prinsip heat transfer. Mekanisme ini mirip dengan
prinsip kerja Condesor Udara pada system pendingin dan Radiator mobil.
Oli yang sudah melewati Coller dan suhunya telah turun, masuk kembali ke Oil Filter Housing Unit, untuk didistribusikan kembali ke Air End atau Ruang Screw.
Oil Filter Housing Unit
D) System yang tidak kalah vital yaitu pelumasan pada bearing screw. Kebetulan dalam flow diagram tidak terlihat, Air Filter Housing Unit juga mensuplay oil untuk melumasi bearing screw. System ini memiliki pengaruh sangat besar terhadap kasus Over Heating atau Over Themperature pada Screw Air Compressor.
E) Temperature System Compressor dideteksi dari Temperature Oil.
Dalam Separator Tank, dipasang sensor temperature / Thermostat (20)
yang akan membaca aktual temperature oil, dan langsung mengirim data
ini ke Electronic Processing Unit. Temperature kerja normal berada di
kisaran 85 – 95 0C. Jika lebih dari 100 0C, system tetap berjalan dengan disertai peringatan. Biasanya system disetting automatic off di temperature 110 0C.
Panel Indicator
Semoga dapat membantu, untuk menambah wawasan kita tentang screw air compressor.
Ditunggu komentar dan diskusinya yaa, saling share ilmu danpengalamannya, dan semoga ilmu yang kita miliki dapat bermanfaat untuk orang lain.
