Skip to main content

Pengertian V-Belt Dalam Industry Oil and Gas

 

Halo teman - teman dhevils mechanic.. ketemu lagi dengan tulisan - tulisan dhevils mechanic yang membahas tak jauh dari dunia mechanic di oil and gas industry. Berikut pembahasan singkat pengertian V-Belt yang perlu Anda ketahui. V-Belt merupakan sabuk yang digunakan untuk mentransmisikan daya ke komponen mesin lainnya.

Jika tidak ada V-Belt komponen mesin tidak akan bisa bergerak dengan baik dan lama-lama akan terjadi kerusakan.V-Belt juga digunakan untuk menerusklan tenaga dari primeover ke bagaian yang digerakan, seperti untuk mengerakan pompa, blower, air compressor, gas compresor dan lain - lain. Cek penjelasan mengenai pengertian V-Belt, fungsi, dan jenis-jenisnya dibawah ini.

Pengertian V-Belt

V- belt adalah sabuk yang fleksibel yang digunakan untuk mentransmisikan daya atau torsi. V- belt banyak digunakan karena geometri v-belt menyebabkan v-belt mencengkeram erat ke dalam, saat tegangan yang ada di dalam meningkat.

Dengan ini v-belt dapat meminimalkan hilangnya daya dan mengurangi terjadinya selip. V-belt dapat mentransmisikan daya dari mesin ke berbagai komponen tambahan yaitu alternator, power steering, kipas, pompa hidrolik, pompa air, dan kompresor pendingin udara.

Komponen V-Belt

Fabric Cover

Fabric cover harus memiliki ketahanan abrasi dan kontaminasi yang tinggi karena bagian luar ini melindungi bagian dalam dari efek eksternal yang berbahaya seperti bahan kimia, suhu, dan korosi. Bahan yang digunakan untuk fabric cover biasanya adalah serat aramid atau bisa dengan kevlar.

Tension Cord

Tension cord ditanam di dalam v-belt untuk membuat struktur komposit. Tension cord merupakan komponen transmisi daya utama. Tension cord ini biasanya terbuat dari baja, serat poliester, atau juga aramid.

Elastomer Core

Elastomer core digunakan untuk menyatukan komponen dan memberikan v-belt penampang trapesium. Elastomer core terbuat dari elastomer yang memiliki ketahanan goncangan yang baik, stabilitas suhu yang baik, dan kekuatan lentur yang tinggi.

Bahan elastomer yang sering digunakan adalah neoprene, poliuretan, dan EPDM. Desain elastomer dibagi menjadi dua bagian yang dipisahkan oleh tension cord.

Di atas tension cord bernama karet bantalan atas dan yang dibawah bernama karet kompresi. Kedua bagian ini memiliki dua jenis bahan karet yang berbeda.

Fungsi V-Belt

V-belt memiliki fungsi utama yaitu mentransmisikan daya atau torsi di dalam suatu komponen mesin untuk dialirkan ke komponen mesin lainnya.

Tetapi v-belt juga memiliki fungsi juga untuk menghubungkan komponen mesin dan menggerakan beberapa komponen di mesin.

Jenis V-Belt

Dibawah ini adalah jenis-jenis v-belt menurut dimensi penampangnya.

Standard V-Belt

V-belt standar dikenal juga dengan v-belt klasik atau konvensional v-belt. V-belt standar adalah bentuk awal dari v-belt yang banyak digunakan untuk transmisi daya.

V-belt ini memiliki berbagai macam dimensi yaitu A, B, C, D, E, Y, dan Z. Jika menggunakan standar DIN, penunjuk dimensi menggunakan angka yang digunakan adalah ukuran lebar atas sabuk dengan satuan milimeter.

Ukuran standar v-belt memiliki sudut kemiringan sebesar 40° dan memiliki rasio lebar terhadap tinggi atas 1, 6:1.

Wedge V-Belt

Wedge v-belt adalah jenis v-belt yang digunakan untuk mentransmisikan daya yang tinggi dengan kebutuhan ruangan yang sedikit. V-belt ini dapat beroperasi pada 1.5 sampai 2 kali beban standar v-belt dengan memiliki lebar atas yang sama.

Dengan peringkat daya yang tinggi dibutuhkan lebih sedikit wedge v-belt untuk mentransmisikan beban. Ukuran wedge v-belt memiliki sudut kemiringan sebesar 40° dan memiliki rasio lebar terhadap tinggi atas 1, 2:1.

Narrow V-Belt

Narrow v-belt digunakan untuk mentransimiskan daya yang besar dengan bentuk yang lebih kecil. Untuk narrow v-belt menggunakan sebutan 3V, 5V, dan 8V.

Angka yang ada menunjukkan lebar atas dikalikan dengan 1/8 inci dengan sudut kemiringan sebesar 40° juga.

Double or Hexagonal V-Belt

Double or hexagonal v-belt memiliki bentuk yang mirip dengan dua v-belt yang di cermin dengan sisi atasnya sebagai sisi yang berdampingan.

Tension cord ditempatkan diantara dua bagian v-belt. V-belt ini memiliki sifat dapat bergerak dengan satu atau lebih tikungan sehingga v-belt ini cocok untuk mesin yang digerakan searah maupun berlawanan arah jarum jam. Dimensi sabuk ini adalah AA, BB, dan CC.

Banded V-Belt

Banded v-belt adalah beberapa jenis v-belt yang disatukan secara paralel dengan penutup pita atau kain di sisi atas. Setiap bagian dari banded v-belt ini bisa memiliki dimensi v-belt standar, wedge, atau narrow.

Banded v-belt ini menggunakan huruf H untuk macam dimensinya yaitu HSPA, HSPB, HA, HB, H3V, dan H5V.

Fractional Horsepower V-Belt

Jenis v-belt ini digunakan untuk tugas yang ringan seperti peralatan toko mesin atau peralatan rumah tangga. Peralatan ini memiliki kebutuhan daya kurang lebih setara dengan tenaga kuda.

Untuk macam dimensi menggunakan huruf L yaitu 2L, 3L, 4L, dan 5L. Angka ini menunjukkan lebar atas sabuk dikali dengan 1/8 inci.

Cogged V-Belt

Cogged v-belt memiliki roda gigi yang memungkinkan untuk ditekuk di radius yang lebih kecil. V-belt ini tidak sepenuhnya dibungkus oleh penutup serat, berbeda dengan v-belt lainnya.

Cogged v-belt ini dapat mengambil dimensi penampak standard v-belt, wedge v-belt, narrow v-belt, banded v-belt, dan fractional horsepower v-belt. Macam dimensinya adalah AX, ZX, 3VX, 3VX, H3VX, HAX, XPA, XPB, dan lain-lain.

Double Cogged V-Belt

double cogged v-belt digunakan dalam komponen yang membutuhkan fleksibilitas v-belt yang tinggi untuk radius katrol yang kecil.

Bentuk bergerigi di sisi atas v-belt memungkinkan untuk ditekuk di jalur seperti ular. Dimensi double cogged v-belt ini tergantung pada standar pembuatan di pabrik.

Agricultural V-Belt

Agricultural v-belt adalah v-belt yang dirancang untuk abrasi yang ekstrim dari biji-bijian, debu, pasir, dan lain-lain. Juga mereka bisa terkena sinar matahari dan hujan yang dengan mudah mendegradasi senyawa karet biasa.

Dengan begitu agricultural v-belt ini dibuat dari campuran poliuretan yang memiliki keunggulan lebih tahan lama untuk inti elastomer dan serat kevlar untuk kabel tarik.

Beberapa pabrik memadukan spesifikasi dengan standar v-belt, wedge v-belt, narrow v-belt, wedge v-belt, cogged v-belt, dan double cogged v-belt.

Dengan standard ISO, agricultural v-belt memiliki dimensi yaitu HI, HJ, HK, HL, dan HM.

Poly V-Belt

Poly v-belt memiliki beberapa sebutan lainnya yaitu v-ribbed, multi-groove, atau poly groove belts. Poly v-belt tidak memiliki dimensi bagian standar dari standard v-belt, wedge v-belt, dan narrow v-belt.

Poly v-belt meningkatkan fleksibilitas karena ketebalan yang berkurang menjadi cocok untuk menggerakan banyak puli. Dimensi v-belt ini ditetapkan sebagai PM, PL, PK, PJ, dan PH.

Variable Speed V-Belt

Variable speed v-belt adalah v-belt bergerigi tepi yang memiliki penampang yang lebih besar dari standar v-belt. Variable speed v-belt ini dirancang untuk digunakan katrol kecepatan variable. V-belt ini dapat dirancang dengan ukuran standar atau non- standar. Variable speed v-belt ini biasanya terbuat dari bahan karet Chloroprene (Neoprene) atau EPDM.

Demikianlah ulasan terkait v-belt yang sering digunakan di indutry oil and gas, semoga dapat menambah wawasan kita terkiat dunia mechanic oil and gas industry. jika kalian mempunyai pengalaman atau pertanyaan terkiat v-belt ini silahkan tulis dikolom komentar

Postingan Populer

Kunci Inch dengan Kunci mm Dalam Dunia Mechanic

  Jika kita bekerja sebagai mechanic, toolkit adalah senjata kita dalam menyeleseikan suatu pekerjaan. karena dengan kelengkapan toolkit menurut saya 45% pekerjaan / troubleshoot dapat terpecahkan. Dan sebagai mekanik kita kadang menemukan ukuran bolt / nut yang berbeda - beda, ada ukuran dalam inchi, ada pula yang dalam ukuran mili meter. Seandainya kita paksakan mengunakan ukuran kunci tertentu, jutru tidak akan menyeleseikan masalah, tetapi malah menambah pekerjaan lainnya karena bolt atau nut yang kan kita kendorin akan slek atau rusak sehingga semakin sulit unitiuk kita lepaskan. atau bakan kunci yang kita gunakan akan rusak, dan hal ini elain menyusahkan waktu kita kerja juga akan menyusahkan di lain hari karena kita harus membeli kunci baru yang tidak murah harganya. Baca juga : Kehidupan di Offshore Platform  Fungsi Air Dryer Pada Air Compressor Korelasi Komposisi Gas dengan Air Fuel Ratio Perbedaan Prosedure Pembelian Gas Engine Dan Diesel Engine ...

Teory Pompa Kerja Pararel dan Pompa Kerja Seri

Pompa dapat kita pasang atau operasikan pararel atau seri, jika kita ingin menaikan qapasitas, pompa akan kita operasikan Pararel, dengan syarat Head pompa sama. Sedangkan jika kita ingin meanikan Head/ tekanan discharger pompa, kita dapat mengoperasikannya secara seri dan syartnya pompa ke 2 harus lebih rendah qapasitasnya, sebab jika sama maka akan ada kapitasi. Pompa pertama kita sebut pompa pengirim atau pompa utama, sementara pompa ke 2 kita sebut sebagi pompa Booster atau pompa peningkat tekanan. Dalam mendesain (pararel/series) pompa, jumlah 2 atau lebih pompa sentrifugal disebut dengan multiple centrifugal pump. Dalam mendesain multiple centrifugal pump ini utamanya adalah ketika melakukan instalasi,  sangatlah penting untuk memperhatikan hubungan antara kurva pompa (pump curve) dan kurva sistem perpipaan. (piping system curve). Efek dari menambahkan 2 buah pompa yang identik dalam rangkaian paralel dapat di lihat pada gambar grafik di bawah ini. Baca ...

Cara Leak Test (test kebocoran) dan Hydrotest pada Valve dan Bejana Tekan

Leak Test : Biasanya ini dilakukan pada reinforcing pad of opening, menggunakan udara. Kadang-kadang di-counter check dengan bubble soap. Sehingga sering disebut juga bubble test. Diaplikasikan pada semua peralatan yang mempunyai pads pada bagian pressure (PV, HE, Tank, dll). Bisa juga leak test dilakukan tanpa sabun. Material diinjeksi dengan udara bertekanan dan direndam dalam tanki air untuk beberapa waktu (digunakan dalam pengetesan fuel tank untuk forklift). Ini lebih efektif dibandingkan dengan sabun. Test ini juga dilakukan untuk pengecekan kebocaran pada blinded flange, flange joint (shell side to tube side joint), channel cover installation, dsb. Secara internal, diberi tekanan menggunakan udara – alternatif lain bisa menggunakan nitrogen (N 2 ). Pada tangki ada juga istilah leak test untuk roof dan bottom installation. Alatnya disebut Vacuum Box. Leak test tidak sama persis dengan pneumatic test. Pneumatic test itu bisa digunakan sebagai pengganti hydrotes...