Skip to main content

V -BELT





V- BELT




V-Belt memindahkan tenaga dari motor ke pumping unit. Tenaga dipindahkan lewat sisi samping belt terus ke dinding sheave groove.
Kerusakan belt yang paling banyak adalah akibat penegangan V-belt yang tidak benar. Proses pembuatan V-belt yang tambah canggih telah memungkinkan pabrik mampu meningkatkan horsepower rating ( besarnya tenaga yang mampu dipindahkan ) belt. Jumlah belt dalam satu rangkaian dapat dikurangi sehingga tegangan setiap belt bertambah.
Tegangan yang ideal adalah tegangan terendah dimana belt tidak slip pada kondisi beban puncak.

a.    Masukkan belt melingkari groove dengan tangan hingga kekendoran belt hanya sebelah atas atau sebelah bawah saja ( lihat gambar 10.11). Jangan pasang V-belt yang sebagiannya kendor disebelah bawah ( lihat garis tak terputus) dan sebagian lainnya disebelah atas ( lihat garis putus-putus ) karena V-belt akan tidak menggelinding pada groove sehingga akan rusak bila ditegangkan dan dioperasikan.


GAMBAR 10 . 11

b.    Rentangkan benang sepanjang sisi luar kedua sheave (lihat gambar 10.10). Benang harus menyentuh kedua titik ujung garis tengah masing-masing sheave.
c.    Putar baut penyetel searah jarum jam untuk menegangkan belt smbil memperhatikan benang dan sentuhannya. Teruslah menegangkan belt hingga terjadi live springy action ( gerakan “ mengeper “ ) bila dipukul dengan tangan.
CATATAN:
Mengunci baut penyetel juga akan mengubah sheave alignment. Untuk mengurangi ketidak sejajaran sheave ini, putar baut penyetel kiri dan kanan secara bergantian dan seimbang
d.    Memeriksa kembali sheave alignment.

   


HITUNG – HITUNGAN PADA PDR PISTON/PLUNGR

UNTUK MENDAPATKAN                              GUNAKAN KALKULASI INI
                                                                                                               Pump Sheave Diameter                     D               =          RPM   x   d       
                                                                               SPM    x   R

Engine sheave Diameter          D               =          SPM   x  R  x D
                                                                                       RPM 
Kecepatan pompa
(Stroke Per Minute)                  SPM          =    RPM  x  d
                                                                                      R   x   D
Kecepatan Engine
(Revolution Per Minute)         RPM                     =    SPM   x   R   x   D
                                                                                                d
                                               
Gear Box Ratio                            R             =     RPM   x   d  
                                                                                      SPM   x   D

Panjang Belt                             L      =  2CD  +  1.57 (D + d ) + ( D –  d )²

RUMUS  - RUMUS

I.       STROKES PER MINUTE   Duplex Piston Pump

                   SPM   =       RPM      X    d
                                          R              D
Contoh:

RPM  =    1800 Putaran per menit (Motor /Engine)
R       =     5.466 (5.5OD Gear Reducer / Gearbox)
d        =     12” Diameter Pitch dari Sheave (Motor / Engine)
D       =     50” Diameter Pitch dari Gear Reducer Sheave
SPM    =      1800    X     12     =         79
                   5.466          50     

           d       =       SPM  x  R  x  D
                          RPM
Contoh:

SPM   =    79 Stroke Per Minute
R       =     5.466 (5.5OD Gear Reducer / Gearbox)
D       =     50” Diameter Pitch dari Gear Reduser sheave
RPM  =     1800 Putaran Per Menit (Motor / Engine)
d        =       79  x  5.466  x  50      =       12 inchi
                             1800          

         

III.    PANJANG BELT

PL       =         2 CD   +  1.57 ( D  +  d  )    +  ( D  -  d ) ²
                                                                              4 CD

Con   Contoh:

          CD     = 80 Inchi Jarak Titik Tengah Shaft
          D       = 50 Inchi Diameter Pitch dari Gear Reduser Sheave
          ‘d       = 12 Inchi Diameter Pitch dari Sheave Motor

PL      = ( 2  x 80 )  +  1.57 ( 50  +  12 )  +    ( 50  -  12 ) ²   =   322 inch
                                                                        (4 x 80)    



Tegangan V-Belt
NOTE:
Þ    V-Belt baru yang dipasang terlalu tegang akan mengakibatkan kerusakan motor, bearing, shaft dan V-belt.Beberapa tanda dari belt yang tegang adalah ( tetapi tidak selalu putus )yang berulang, getar yang berlebihan, bearing yang terlalu panas, shaft yang bengkok atau patah.
Þ    Pada pompa yang dioperasikan, kendorkan v-belt agar tidak kaku dan mengeras.
Þ    Jangan sekali-kali memakai belt dressing (cairan kimia untuk meningkatkan kemampuan dan daya tahan V-belt.) terhadap belt baru  karena ia dapat merusak V-belt dan meyebabkan kerusakan dini. Belt dressing  adalah solusi jangka pendek terhadap masalah jangka panjang. 









KETEGANGAN BELT RATA-RATA (dlm lbs atau pon )

B




TEKANAN DEFLEKSI
V-Belt
Cross
Section
SMALL SHEAVE
DIAMETER RANGE
(IN)
SMALL SHEAVE
RPM RANGE
SPEED
RATIO
RANGE
RECOMMENDED DEFELCTION
FORCE ( Lbs )
MINIMUM
MAXIMUM
3VX
2.20
1.35  - 2.50
2.55 – 2.80·
3.00 – 3.15
3.35 – 3.65
4.12 – 5.00·
5.30 – 6.90
1200 – 3600·
1200 – 3600·
1200 – 3600·
1200 – 3600·
1200 – 3600·
900  - 600·
900  - 600·

2.00·
TO
4.00·
2.8
  3.2·
3.5
 3.8·
4.1
 4.8·
5.8
4.1·
4.7·
5.1·
5.5·
6.0·
7.1·
8.6·
5VX
4.40 – 4.65·
4.90 – 5.50·
5.90 – 6.70·
7.10 – 8.00·
8.50 – 10. 90·
11.80 – 16.00·

1200 – 3600·
1200 – 3600·
1200 – 3600·
600 – 1800·
600 – 1800·
400 - 1200·

·
2.00·
TO
4.00·
·

9.0·
10.0·
11.0·
13.0·
14.0·
15.0·


13.0·
15.0·
17.0·
19.0·
20.0·
23.0·

.
5V

7.10 – 8.00·
8.50 – 10.90·
11.80 – 16.00·

600 - 1800·
600 – 1800·
400 - 1800·
2.00·
TO
4.00·

11.0·
13.0·
14.0·

16.0·
18.0·
21.0·

8V

12.50 – 17.00
                   ·
18.00 – 24.00

600 – 1200

400 - 900

2.00
TO
4.00

28.0
    ·
32.0
41.0
    ·
48.0

Tekanan defleksi per belt yang dianjurkan untuk super HCâ V-belts, Super HC Power bandå Belts.
Super GC Molded Notch V-belts atau Super HC Molded Notch Power Band Belts

V-Belt
Cross
Section
Small Sheave
Diameter Range
(In.)
Small Sheave
RPM Range
Speed
Ratio
Range
RECOMMENDED DEFLECTION FORCE (Lbs)
HI-POWER II
TRI-POWER MOLDED NOTCH
Minimum
Maximum
Minimum
Maximum
A
AX

3.0
3.2
3.4 - 3.6•
3.8 – 4.2
4.6 – 7.0
1750
to
3600

2.0•
to
4.0•

2.7
2.9•
3.3
3.8
4.5

3.8•
4.2•
4.8•
5.5•
7.1•
3.8
3.9•
4.1
4.3
4.9•
5.4•
5.6•
5.9•
6.3•
7.1•
B
BX

4.6
5.0 – 5.2•
5.4 – 5.6•
6.0 – 6.8
7.4 – 9.4
1160 •
to
1800•
2.0•
to
4.0•
5.1•
5.8•
6.2•
7.1•
8.1
7.4•
8.5•
9.1•
10.0•
12.0
7.1
7.3•
7.4
7.7•
7.9
10.0•
11.0•
11.0•
11.0•
12.0•
C
CX

7.0
7.5   
8.0 – 8.5
9.0 – 10.5
11.0 – 16.0
870
to•
1800

2.0•
to
4.0
9.1•
9.7•
11.0•
12.0•
14.0•
13.0•
14.0•
16.0•
18.0•
21.0•
12.0•
12.0•
13.0•
13.0•
13.0•
18.0•
18.0•
18.0•
19.0•
19.0•
D

12.0 – 13.0
13.5 – 15.5•
16.0 – 22.0

690
to
1200

2.0•
to
4.0•

19.0•
21.0•
24.0
27.0•
30.0•
36.0

19.0•
21.0•
25.0

28.0•
31.0•
36.0

Tekanan Defleksi per-belt yang dianjurkan untuk HI-Power II™ V-Belts. HI-Power II™  Power Band Belts,
Atau Tri Power® Molded Notch Power Band Belts•

 


BANYAK GULUNGAN MAXIMUM UNTUK TIAP V-BELT
(DALAM PENYIMPANAN)


PENAMPANG
BELT

PANJANG BELT
(INCI)
JUMLAH COILING•
MAXIMUM
JUMLAH LOOP•
MAXIMUM
A.AA ••3V
Dan B

Dibawah 60.0
60.0 to 120.0
120.0 to 180.0
180.0 and up

Nihil
1
2
3
1
3
5
7
BB,••C
Dan 5V
Dibawah 75.0
75.0 to 144.0
144.0 to 240.0
240.0 and up

Nihil
1
2
3

1
3
5
7

D


Dibawah 120.0
120.0 to 240.0
240.0 to 330.0
330.0 to 420.0
420.0 and up


Nihil
1
2
3
4

1
3
5
7
9
E dan 8V
Dibawah 180.0
180.0 to 270.0
270.0 to 390.0
390.0 to 480.0
480.0 and up
Nihil
1
2
3
4

1
3
5
7
9


•Satu coiling (penggulungan) menghasilkan tiga loop (lingkaran). Dua coiling menghasilkan lima loop dst.
•••”AA”, “BB” dikenal sebagai V-Belt “double angle” atau Hexagonal”



















Postingan Populer

Kunci Inch dengan Kunci mm Dalam Dunia Mechanic

  Jika kita bekerja sebagai mechanic, toolkit adalah senjata kita dalam menyeleseikan suatu pekerjaan. karena dengan kelengkapan toolkit menurut saya 45% pekerjaan / troubleshoot dapat terpecahkan. Dan sebagai mekanik kita kadang menemukan ukuran bolt / nut yang berbeda - beda, ada ukuran dalam inchi, ada pula yang dalam ukuran mili meter. Seandainya kita paksakan mengunakan ukuran kunci tertentu, jutru tidak akan menyeleseikan masalah, tetapi malah menambah pekerjaan lainnya karena bolt atau nut yang kan kita kendorin akan slek atau rusak sehingga semakin sulit unitiuk kita lepaskan. atau bakan kunci yang kita gunakan akan rusak, dan hal ini elain menyusahkan waktu kita kerja juga akan menyusahkan di lain hari karena kita harus membeli kunci baru yang tidak murah harganya. Baca juga : Kehidupan di Offshore Platform  Fungsi Air Dryer Pada Air Compressor Korelasi Komposisi Gas dengan Air Fuel Ratio Perbedaan Prosedure Pembelian Gas Engine Dan Diesel Engine ...

Teory Pompa Kerja Pararel dan Pompa Kerja Seri

Pompa dapat kita pasang atau operasikan pararel atau seri, jika kita ingin menaikan qapasitas, pompa akan kita operasikan Pararel, dengan syarat Head pompa sama. Sedangkan jika kita ingin meanikan Head/ tekanan discharger pompa, kita dapat mengoperasikannya secara seri dan syartnya pompa ke 2 harus lebih rendah qapasitasnya, sebab jika sama maka akan ada kapitasi. Pompa pertama kita sebut pompa pengirim atau pompa utama, sementara pompa ke 2 kita sebut sebagi pompa Booster atau pompa peningkat tekanan. Dalam mendesain (pararel/series) pompa, jumlah 2 atau lebih pompa sentrifugal disebut dengan multiple centrifugal pump. Dalam mendesain multiple centrifugal pump ini utamanya adalah ketika melakukan instalasi,  sangatlah penting untuk memperhatikan hubungan antara kurva pompa (pump curve) dan kurva sistem perpipaan. (piping system curve). Efek dari menambahkan 2 buah pompa yang identik dalam rangkaian paralel dapat di lihat pada gambar grafik di bawah ini. Baca ...

Cara Leak Test (test kebocoran) dan Hydrotest pada Valve dan Bejana Tekan

Leak Test : Biasanya ini dilakukan pada reinforcing pad of opening, menggunakan udara. Kadang-kadang di-counter check dengan bubble soap. Sehingga sering disebut juga bubble test. Diaplikasikan pada semua peralatan yang mempunyai pads pada bagian pressure (PV, HE, Tank, dll). Bisa juga leak test dilakukan tanpa sabun. Material diinjeksi dengan udara bertekanan dan direndam dalam tanki air untuk beberapa waktu (digunakan dalam pengetesan fuel tank untuk forklift). Ini lebih efektif dibandingkan dengan sabun. Test ini juga dilakukan untuk pengecekan kebocaran pada blinded flange, flange joint (shell side to tube side joint), channel cover installation, dsb. Secara internal, diberi tekanan menggunakan udara – alternatif lain bisa menggunakan nitrogen (N 2 ). Pada tangki ada juga istilah leak test untuk roof dan bottom installation. Alatnya disebut Vacuum Box. Leak test tidak sama persis dengan pneumatic test. Pneumatic test itu bisa digunakan sebagai pengganti hydrotes...