Skip to main content

Teory Pompa Kerja Pararel dan Pompa Kerja Seri

Pompa dapat kita pasang atau operasikan pararel atau seri, jika kita ingin menaikan qapasitas, pompa akan kita operasikan Pararel, dengan syarat Head pompa sama. Sedangkan jika kita ingin meanikan Head/ tekanan discharger pompa, kita dapat mengoperasikannya secara seri dan syartnya pompa ke 2 harus lebih rendah qapasitasnya, sebab jika sama maka akan ada kapitasi. Pompa pertama kita sebut pompa pengirim atau pompa utama, sementara pompa ke 2 kita sebut sebagi pompa Booster atau pompa peningkat tekanan.
Dalam mendesain (pararel/series) pompa, jumlah 2 atau lebih pompa sentrifugal disebut dengan multiple centrifugal pump. Dalam mendesain multiple centrifugal pump ini utamanya adalah ketika melakukan instalasi,  sangatlah penting untuk memperhatikan hubungan antara kurva pompa (pump curve) dan kurva sistem perpipaan. (piping system curve). Efek dari menambahkan 2 buah pompa yang identik dalam rangkaian paralel dapat di lihat pada gambar grafik di bawah ini.

Baca Juga:




2 Buah Pompa yang Identik dengan Rangkaian Pararel

Kurva A adalah kurva pompa untuk satu buah pompa. Kurva B terbentuk dengan mempararelkan laju aliran sehingga dapat memperlihatkan karakteristik pompa di rangkaian operasi paralel. kurva C merepresentasikan sistem pipa ketika penambahan pompa kedua adalah sebesar 50 % pada sistem yang di lalui, kurva D memperlihatkan kepada kita kurva yang lebih curam dari sistem pipa jika sistem dinaikan sebesar 20 %.
Gambar di bawah ini memperlihatkan efek dari pemasangan 2 pompa dalam rangkaian seri. Kurva A adalah kurva head flow rate untuk satu buah pompa. Kurva kombinasi untuk kedua pompa. B. dibentuk dengan mempararel kurva A head untuk setuap nilai dari laju aliran. Keuntungan dari penambahan pompa dapat di lihat dengan memeriksa perpotongan dari kurva sistem pipa. yaitu kurva C dan D dengan kurva Pompa.


2 Buah Pompa yang Identik dengan Rangkaian Seri

Pemilihan kapan kita harus menambahkan pompa menggunakan rangkain seri atau paralel di ilustrasikan dalam grafik 6.13 di bawah ini. Jika kurva sistem pipa landai, maka keluaran didapatkan dari operasi pararel. sedang jika kurva sistem curam, maka keluaran didapatkan dari pesangan secara seri.


Diagram Seri Vs. Pararel



Dari beberapa pengalaman beberapa engineer di lapangan, mengatakan jika 2 pompa di gabungkan maka kelipatan yang dihasilkan secara rata-rata menjadi 2/3 dari satu pompa. dan jika lebih maka akan jauh lebih sedikit kelipatanya. saya belum mencoba untuk ber eksperimen dari para engineer tersebut. semoga suatu saat dapat membuktikanya.

Ketika sedang blogwalking di Google. ada beberapa blog yang sedang membahas multiple pump tersebut. bahkan ada yang telah menguji coba. Percobaanya sederhana dengan pompa akuarium, Pressure indikator, serta  alat pengukur aliran, sederhana dan brilian. Gambar di bawah ini merupakan rangkaian paralel. terlihat dari bak penampungan dengan 2 pompa dengan rangkaian pararel serta terdapat alat pengukur aliran dan tekanan. 

Untuk lebih memahami kita anggap pompa A = kurva biru, dan pompa B = kurva merah. Sementara kurva hitam = kurva sistem perpipaan. sayangnya tidak ada keterangan spesifikasi dari pipa tersebut.


Dari percobaan diatas didapatkan grafik seperti di bawah ini, perbandingan tiap single pump yaitu pompa A  dengan kurva biru dan Pompa B dengan kurva merah. dengan rangkaian pararel. kurva merah dan biru merupakan kemampuan dari single pump sedang kurva hijau setelah ke 2 pompa tersebut di pararel kan. terlihat kenaikan dari rangkaian pararel tidak 2 kali dari gabungan ke dua pompa tersebut.

Selanjutnya pada kondisi dimana salah satu pompa tidak berfungsi, misalkan pompa A (kurva biru) maka terlihat seperti pada gambar di bawah ini. terlihat grafik kurva pompa pararel langsung terjun bebas. 


Setelah di bahas pada rangkaian pararel, maka bagaimana dengan rangkaian seri. mari kita lihat bersama


Rangkaian Seri (klik Sumber Gambar)
terjadi kenaikan tekanan yang cukup tinggi, rata - rata 2 kalil lipat, akan tetapi tidak begitu banyak berpengaruh terhadap laju aliranya.

jika salah satu pompa A mati maka penurunan tekanan dan laju aliran jauh lebih sedikit dari pompa rangkaian pararel.

Kesimpulanya adalah rangkaian seri pada pompa lebih baik pada semua kondisi. akan tetapi beberapa hal yang diabaikan pada percobaan ini, 
  1. Pompa A dan B tidak identik
  2. Antara pompa A dan Pompa B ketika di rangkai secara seri maupun pararel tidak terdapat Valve baik valve buka tutup, atau not return valve.
  3. Pompa hasil uji adalah pompa akuarium :D


Dan berikut ini adalah gambar jika pompa dirakit pararel maupun di rakit seri 
Semoga dapat membantu dan menambah wawasan kita semua, ditunggu komentar dan diskusinya


 #Dhevils Mechanic with my mechanic crew  on Water Treatment Injection Plant PT Pertamina EP Field Jatibarang

Postingan Populer

Kunci Inch dengan Kunci mm Dalam Dunia Mechanic

  Jika kita bekerja sebagai mechanic, toolkit adalah senjata kita dalam menyeleseikan suatu pekerjaan. karena dengan kelengkapan toolkit menurut saya 45% pekerjaan / troubleshoot dapat terpecahkan. Dan sebagai mekanik kita kadang menemukan ukuran bolt / nut yang berbeda - beda, ada ukuran dalam inchi, ada pula yang dalam ukuran mili meter. Seandainya kita paksakan mengunakan ukuran kunci tertentu, jutru tidak akan menyeleseikan masalah, tetapi malah menambah pekerjaan lainnya karena bolt atau nut yang kan kita kendorin akan slek atau rusak sehingga semakin sulit unitiuk kita lepaskan. atau bakan kunci yang kita gunakan akan rusak, dan hal ini elain menyusahkan waktu kita kerja juga akan menyusahkan di lain hari karena kita harus membeli kunci baru yang tidak murah harganya. Baca juga : Kehidupan di Offshore Platform  Fungsi Air Dryer Pada Air Compressor Korelasi Komposisi Gas dengan Air Fuel Ratio Perbedaan Prosedure Pembelian Gas Engine Dan Diesel Engine ...

Cara Leak Test (test kebocoran) dan Hydrotest pada Valve dan Bejana Tekan

Leak Test : Biasanya ini dilakukan pada reinforcing pad of opening, menggunakan udara. Kadang-kadang di-counter check dengan bubble soap. Sehingga sering disebut juga bubble test. Diaplikasikan pada semua peralatan yang mempunyai pads pada bagian pressure (PV, HE, Tank, dll). Bisa juga leak test dilakukan tanpa sabun. Material diinjeksi dengan udara bertekanan dan direndam dalam tanki air untuk beberapa waktu (digunakan dalam pengetesan fuel tank untuk forklift). Ini lebih efektif dibandingkan dengan sabun. Test ini juga dilakukan untuk pengecekan kebocaran pada blinded flange, flange joint (shell side to tube side joint), channel cover installation, dsb. Secara internal, diberi tekanan menggunakan udara – alternatif lain bisa menggunakan nitrogen (N 2 ). Pada tangki ada juga istilah leak test untuk roof dan bottom installation. Alatnya disebut Vacuum Box. Leak test tidak sama persis dengan pneumatic test. Pneumatic test itu bisa digunakan sebagai pengganti hydrotes...