4.1
Data Teknis
Turbine Gas Centaur Unit C-CT002-C
Dibawah ini adalah
data teknis Turbine Gas Unit C-CT002-C :
Turbin Gas
Serial
Number Package : 3020383
Model /
Version : Centaur
40 / T4702
Serial
Number Acc. Drive : 82-083
Part Number
of GP : EC4702-80-G-R
Serial
Number of GP : GP 3000353
Compressor
Stage : 11 coated sermental
Combustion
Chamber type : Annular / PIP-501
Horse Power : 4500 ISO DRY
Speed : 15000
Output Speed : 15500
T5 Setpoint
(oF) : 1190
Kompressor Gas
Model : C3065RGA-0520
Assembly : C04D019-AI
Serial
Number : 3010271
Speed (RPM) : 15500
First
Critical Speed (RPM) : 5500
Max Suct.
Pressure (PSI) : 1000
Max Disch.
Pressure (PSI) : 1440
Test Case
(PSI) : 2250
Internal
Stage : 2E1 2E1 3D1 2D1 1D1
Normal
Capacity (MMSCFD) : 52,5
4.2
Pemeriksaan
dan Pemeliharaan Turbin Gas
Pemeliharaan ini dilakukan
untuk mencegah atau menghindari dari terjadinya kerusakan dan untuk menjaga
agar turbin gas dapat tetap beroperasi dengan baik sehingga perawatan yang
bersifat perbaikan dapat diperkecil.
Dalam melaksanakan perawatan
ada beberapa hal yang perlu diperhatikan antara lain :
·
Bila diperlukan tanda pada bagian turbin gas
yang terbuat dari alloy steel pada saat melakukan inspeksi, penyetelan maupun
perbaikan tidak boleh menggunakan pensil yang mengandung graphit, sebab goresan pensil akan merusak alloy steel pada
temperatur tinggi.
·
Tidak boleh menggunakan alat-alat mengandung
zinc karena pada suhu yang tinggi segala bentuk deposit zinc akan mempercepat terjadinya proses korosi.
·
Jangan memasang kembali O-ring/gasket bekas, karena sudah tidak elastis lagi dan biasanya
ada bagian yang rusak sehingga dapat menyebabkan kebocoran.
·
Gunakan minyak pelumas dengan jenis dan
viskositas seperti ketentuan yang telah ditetapkan oleh pabrik pembuatnya.
·
Pada saat melepas atau membuka saluran minyak
pelumas, bahan-bakar, udara dan saluran-saluran lainnya lubang saluran harus
ditutup untuk mencegah masuknya kotoran.
·
Jangan melakukan pelepasan komponen-komponen
pada saat turbin sedang beroperasi,
karena sistem kontrol turbin gas sangat peka.
·
Gunakan alat-alat / perkakas yang sesuai pada
waktu mengadakan perbaikan.
4.2.1 Pemeriksaan
sebelum operasi
Sewaktu turbin gas
dioperasikan perlu diperhatikan beberapa hal penting antara lain :
·
Periksa tinggi permukaan minyak pelumas
didalam penampung pelumas, minimal
diatas setengah kapasitas penampung.
·
Circuit breaker power supply unit pada posisi ON
·
Periksa
gerak pompa auxilliary seal dan lube oil pump dengan cara memutar flexible coupling dengan tangan
·
Buka Block Valve untuk bahan bakar
·
Buka Block Valve untuk Auxiliary lube oil
pump
·
Buka Block Valve untuk Auxiliary seal oil
pump
·
Pastikan
tegangan battery 24 – 26 Volts DC
·
Pastikan
posisi lube / seal system dan valve sequence ( proses valve ) mode
pada posisi Auto dan yard valve semua dalam keadaan normal pada posisinya ( suction, discharge, dan loading valve menutup,
bypass dan vent valve
membuka )
·
Posisi
fail to load shutdown di menu maintenance pada posisi enable
·
Pastikan
posisi HPC surge valve mode pada
posisi Auto
·
Jalankan
Air fan gas cooler ( inter cooler / after cooler )
·
Periksa
tekanan fuel gas 170 – 185 Psig
4.2.2 Pemeriksaan dan perawatan
Selama Operasi
Selama turbin
gas beroperasi perlu dilakukan pemeriksaan baik yang sifatnya rutin (daily) maupun sifatnya berkala sesuai
ketentuan yang ditetapkan oleh pabrik pembuatnya. Adapun pemeriksaan harian
antara lain :
·
Periksa secara visual gauges dan
indikator bekerja sebagaimana mestinya.
·
Pemeriksaan tinggi permukaan minyak
pelumas dalam tangki penampung.
·
Pemeriksaan saluran-saluran minyak
pelumas, udara, gas dari kemungkinan terjadinya kebocoran
·
Pencatatan data operasi turbin gas
antara lain :
Gas
Producer Speed, Power Turbine Speed, Engine Temperature (T5) , pressure fuel, Temperatur minyak pelumas, vibrasi dari Gas
producer dan Power Turbin serta
kompresor gas, jam jalan, delta Pressure saringan udara, flow rate dari kompresor gas,dll.
·
Periksa dengan seksama pelumas untuk
Auxilliary Lube / Seal Oil dan starter motor pada pelumasan yang memadai
kira-kira 60 tetes sampai 120 tetes per menit.
·
Simpan figure performance engine yang
sesuai dengan engine tersebut.
·
Berikan perhatian khusus pada hal-hal
berikut :
·
Tingkat vibrasi
·
Suara-suara aneh (noise)
·
Exhaust
temperatur pada beban dan ambient temperature tertentu
Bila ditemukan
keanehan (ketidak normalan) selama engine beroperasi, selidikilah dan pastikan
penyebabnya, kemudian mengambil tindakan seperlunya.
4.2.3
Pemeriksaan
dan perawatan berkala
Pemeriksaan dan
perawatan berkala ini telah dijadwalkan waktunya, dan pada umumnya ditentukan
oleh pabrik pembuat mesin tersebut.
Untuk turbin gas
Centaur C-CT002-C di PERTAMINA GAS area JBB distrik Cilamaya pemeriksaan dan
perawatan berkala dilaksanakan sebagai berikut :
·
Pemeriksaan dan perawatan 1000 jam
operasi
·
Pemeriksaan dan perawatan 4000 jam
operasi
·
Pemeriksaan dan perawatan 8000 jam
operasi
·
Pemeriksaan dan perawatan 32000 jam
operasi
Setiap akan melakukan
pemeriksaan dan perawatan tersebut diatas, sebelumnya dilakukan pengambilan
data dari turbin gas pada kondisi operasi yang sebenarnya. Hal tersebut agar
dapat diperoleh perbandingan antara sebelum dan sesudah dilakukan pemeriksaan
dan peralatan.
4.2.3.1 Pemeriksaan dan perawatan 1000 jam
operasi
Langkah-langkah
yang dilaksanakan pada pemeriksaan dan perawatan ini adalah :
·
Matikan turbin dan tunggu sampai kondisi
engine dingin selama 12 jam.
·
Ganti
Filter bahan bakar.
·
Ganti Filter pilot gas.
·
Ganti Filter seal oil trap.
·
Ganti Filter lube oil kit.
·
Ganti Filter seal oil kit.
·
Ganti Lube oil filter Housing.
·
Ganti Versa shutoff valve repair kit.
·
Periksa komponen-komponen lain yang
dipandang perlu yaitu komponen-komponen
yang pada saat operasi tidak normal.
·
Bersihkan bagian dalam turbin dengan cara detergent wash
·
Lakukan pengetesan operasi untuk
memastikan unit siaga
4.2.3.2
Pemeriksaan
dan Perawatan 4000 jam operasi
Langkah-langkah
yang dilaksanakan pada pemeriksaan dan perawatan ini adalah :
·
Ulangi pekerjaan yang dilakukan pada
pemeriksaan dan perawatan 1000 jam operasi.
·
Ganti O-ring solenoid body
·
Ganti Diaphragm seal oil press regulator
·
Ganti O-ring, s/oil delta p. Regulator
·
Ganti O-ring solenoid valve base.
·
Ganti un -loading & buffer gas regulator repair kit.
·
Ganti bolt mounting oil
trap.
·
Ganti washer
mounting oil trap.
·
Ganti gasket
cover bleed valve.
·
Ganti bolt bleed
valve.
·
Ganti lock washer bleed air valve.
·
Ganti gasket
bleed air valve.
·
Ganti lock nut secures bleed valve base
·
Ganti Igniter plug
·
Ganti Gasket
·
Ganti Gasket
torch igniter
·
Ganti O-ring injector
·
Ganti Gasket injector
·
Ganti Gasket
Accessories Drive Inspection Cover
·
Ganti bolt dan nut
Torch Iigniter
·
Ganti washer hardened.
·
Periksa end play gear-gear pada accessorries drive.
·
Lakukan
pengecekan dan analisa getaran pada mesin diluar peralatan yang
terpasang pada engine.
·
Periksa
semua transmitter, switch-switch
sistem kontrol dan parameter.
·
Oil Sampling
·
Borescope
4.2.3.3
Pemeriksaan
dan Perawatan 8000 jam operasi
Langkah-langkah yang
dilaksanakan pada pemeriksaan dan perawatan ini adalah :
·
Matikan engine selama 20 jam.
·
Ulangi pekerjaan yang dila\
·
kukan pada pemeriksaan dan perawatan 4000
jam operasi.
·
Pemeriksaan pada Air System, seluruh
bagian mulai dari air inlet ducting dari kotoran yang mungkin bisa terbawa
masuk kedalam engine.
·
Lakukan pemeriksaan dan Kalibrasi seluruh Control
system device seperti diantaranya Surge Control System seperti Transmitter,
positioner, Control Valve
·
Periksa thermocouple Harness, ganti jika
perlu.
·
Periksa constant parameter, pastikan
setting value tidak ada perubahan.
·
Periksa Engine Support bagian depan.
·
Periksa Oil Cooler dari pengupulan debu,
grime atau kotoran lain yang
mempengaruhi dan menhambat sistem pendinginan.
·
Periksa fan blade dari keretakan atau
kerusakan yang lain.
·
Periksa, bersihkan seal oil trap,
lakukan pengecekan bekerja atau tidaknya float system dan lakukan kalibrasi jika perlu.
·
Lakukan pengecekan alignment figure
antara engine penggerak dan peralatan yang digerakkan jika memang harus
dilakukan, lakukan koreksi seperlunya.
4.2.3.4
Pemeriksaan
dan Pemeliharaan 32000 jam operasi
Berbeda dengan pemeriksaan dan
pemeliharaan secara berkala sebelumnya,
pemeriksaan dan pemeliharaan pada 32000 jam operasi ini merupakan
pemeriksaan menyeluruh terhadap engine turbin gas atau overhaul. Karena
keterbatasan sarana dan fasilitas maka pekerjaan overhaul dilakukan oleh pihak ke III
dalam hal ini adalah PT. Indoturbine
bekerjasama dengan PT. Nusantara Turbin Propulsi (NTP) Bandung yang ditunjuk
oleh Solar Turbines A Caterpillar Company
sebagai pelaksana pekerjaan tersebut diatas.
Di workshop NTP ini setelah diperiksa kelengkapan
dokumennya, part number, serial number sebagai status awal engine/Receiving,
seluruh komponen/bagian dari engine dibongkar/dis-assembly dari
engine module menjadi single component (tear down) kemudian dilakukan cleaning
secara chemical atau mechanical tergantung jenis material dan
sifat kotorannya lalu di-inspeksi untuk
mengetahui status terakhir dari tiap komponen secara visual, dimensional dan Non
Destructive Test. Komponen yang telah lolos inspeksi kemudian dipilah-pilah
menjadi kelompok serviceable, repaiable dan
un-serviceable. Setelah proses disposition komponen yang telah
diperbaiki/repair sesuai karakteristik OEM sebagian dilakukan penggantian dari komponen tertentu karena
faktor lifetime. Setelah itu single component tadi kembali dirakit(assembling) menjadi
engine moudule, lalu ditest
performance di test cell untuk
mengetahui bahwa engine mampu beroperasi pada standar parameter yang
seharusnya.
Untuk
mengetahui performance engine setelah di-overhaul,
hal penting perlu dilakukan sebelum
engine dilepas dari package,
ketika engine beroperasi catat
parameter-parameter yang berkaitan dengan performance engine dan aktifkan historycal
record pada Turbine Control System
sebagai back-up.
4.2.4 Pembersihan
Sudu-sudu
Apabila engine beroperasi
dan compressor engine dibiarkan menjadi
kotor maka efisiensi akan menurun, bukan hanya kemampuan enginenya berkurang
tetapi juga cenderung membuat compressor engine surge. Kejadian compressor
engine surge baik itu terjadi pada waktu kecepatan engine masih rendah maupun
tinggi, kedua-duanya dapat menyebabkan kerusakan, sehingga akan menghancurkan
engine sebelum temperature control bereaksi mematikan engine.
Pada waktu menjalankan mesin,
petugas operasi mesin dapat mencegah dari terjadinya surge dengan mematikan
mesin seketika sehingga akselerasi engine dihentikan secara dini.
Cara yang efektif untuk
melindungi engine dari kerusakan, adalah dengan melakukan pemeriksaan sesering
mungkin di daerah Air Inlet dan memantau dengan seksama PCD untuk memastikan
bahwa engine compressor bersih dan beroperasi secara effisien.
Ada 3 cara yang disyaratkan
oleh pabrik pembuat berdasarkan Operation
& Maintenance Instruction
untuk melakukan pembersihan compressor
yaitu : Water Washing, Detergent Washing
dan Abrassive Washing. Semua methode dilakukan sesuai dengan
keperluan/pemakaian khusus.
4.2.4.1
Detergent Wash
Methode pembersihan compressor
yang dilakukan di PERTAMINA GAS menggunakan methode Detergent wash untuk
memastikan kotoran yang menempel di compressor blade bebas dari minyak.
Detergent wash dilakukan dengan kecepatan engine crank kira-kira engine speed
30%.
Campuran yang sesuai dari
Rochem dan air distilasi diperlukan untuk proses pembersihan sedangkan air
distilasi untuk pembilasan. Jumlah air distilasi untuk membilas maupun jumlah
campuran media untuk washing yang disemprotkan melalui air inlet adalah 6 sampai
8 gallon permenit.
4.2.4.2 Prosedur Detergent Wash
Pembersihan
dari compressor akan menghilangkan deposit pada compressor blade untuk
mengembalikan performance engine. Media pembersih ditentukan oleh type dan
tingkat kekotorannya dimasukkan kedalam compressor melalui air inlet.
Dalam
proses pembersihan tersebut, media pembersih akan sampai pada seluruh bagian
dari compressor sehingga bagian rotor dan stator menjadi bersih. Sebelum
detergent wash dilakukan catat parameter-parameter sebagai berikut :
·
Inlet Ambient Temperature (T1)
·
Gas Producer dan Power Turbine Speed
·
Engine Temperaturre (T5)
·
PCD
·
Power Output (kalau ada)
Setelah
detergent wash, catat parameter yang sama untuk menentukan tingkat keefektif-an
dari cleaning yang baru dilakukan.
Adapun
prosedur pelaksanaan Detergent Wash adalah sebagai berikut :
1.
Lepas kabel Ignition
2. Tutup
block valve bahan bakar
3. Buka
sambungan PCD line ke combustor drain
4. Buka
saluran PCD ke Fuel Gas Control Valve
5. Campurkan
dan aduk air dan detergent(Rochem) sampai merata sesuai ukuran yang
direkomendasikan.
6. Operasikan
engine dengan menekan tombol crank sehingga motor starter aktif, semprotkan
larutan air dan rochem tersebut melalui saluran udara masuk dengan debit 1
gallon permenit.
7. Lakukan
berulang sampai semua larutan habis.
8. Bilas
dengan air distilasi, dan amati saluran drain valve apakah air yang keluar
sudah cukup bersih.
9. Lakukan
terus crank untuk proses pengeringan sisasisa air didalam engine.
10. Sambungakan
kembali part-part yang sebelumnya dilepas.
4.2.5 Oil
sampling
4.2.6
Borescope
Adalah
suatu aktifitas perawatan turbine engine untuk mengetahui kondisi internal dari
komponen engine dengan menggunakan alat optikal. Hal ini dilakukan apabila
posisi dari komponen engine tersebut tidak memungkinkan untuk dibuka.
Kondisi
dari komponen engine yang akan diinspeksi adalah untuk melihat kondisi-kondisi
sebagai berikut :
·
Keretakan/crack komponen
·
Keausan/wear komponen
·
Kondisi abnormal komponen
Komponen-komponen
yang diperlukan untuk diinspeksi adalah untuk bagian-bagian engine yang paling
berpotensi mengalami stress temperature, gesekan dan expose langsung terhadap
panas, diantaranya :
·
Engine
Compressor Area
·
Turbine
Blade
·
Combustor
Liner
·
Fuel
Nozzle
Ada
beberapa tempat untuk melakukan inspeksi dengan menggunakan borescope dan
teknik dalam melaksanakannya :
·
Lubang Thermocouple
Second stage tip
shoe, Second stage turbine blade, Third stage nozzle.
·
Lubang fuel injector
Compressor
diffuser, Inner combustor, Nozzle and
turbine area dan After section of combustor
·
Lubang engine support
Power turbine blade
Untuk
itu PERTAMINA GAS Distrik Cilamaya melaksanakan kegiatan Borescope pada
Intermediate Inspection (4000 jam operasi) dan Major Inspection (8000 jam
operasi) agar kerusakan pada bagian-bagian yang berpotensi terhadap panas dan
lainnya dapat diketahui secara dini sehingga kerusakan fatal dapat dihindari.
4.2.7
Vibration monitoring
4.2.8
Pengoperasian Turbin Gas
4.2.8.1 Prosedur untuk mengoperasikan
1. Periksa posisi kunci master switch di local
panel, pastikan unit akan distart dari lapangan atau control room
2.
Pastikan
lampu ready menyala, jika tidak tekan dan lepas tombol acknowledge dan reset, jika belum menyala juga perbaiki
dahulu kerusakan yang terjadi ( terdapat keterangan pada alarm summary )
3.
Apabila
lampu ready telah menyala, tekan tombol start
4.
Auxiliary
lube oil dan seal oil pump berputar
5.
Lube
oil pressure menunjukkan 15 psig dan seal oil pressure menunjukkan 20 psig
6.
Setelah
pressure seal oil mencapai 20 psig, loading valve membuka dan bypass valve
menutup untuk purging ( pembersihan udara yang terdapat di dalam boost
compressor )
7.
30
detik setelah loading valve membuka, vent valve menutup untuk pressuries
compressor ( compressor bertekanan )
8.
Setelah
perbedaan tekanan antara upstrem dan downstream suction valve mencapai 50 psig
( low DP ), suction dan discharge dan bypass valve membuka
9.
Setelah
suction valve membuka loading valve menutup dan engine dalam posisi crank ready
10.
Starter
akan memutar engine dan pada saat speed Ngp
mencapai 30 %, akan terjadi pembakaran dan engine speed engine perlahan
lahan akan naik hingga mencapai 60 %
untuk mematikan stater, dan speed akan naik ke idle speed ( 70 % Ngp )
11.
Bila
terjadi kegagalan start terus menerus ( ignition fail ) tiga kali berturut
turut, lakukan prosedur crank engine untuk membersihkan sisa gas didalam
combustion liner
12.
Apabila
speed Ngp telah mencapai Idle speed 72 %, naikkan speed sampai ke 78 % ( ready
to load ) dengan menekan tombol increase agar posisi bypass valve menutup
( perlu inspeksi
visual langsung di lapangan )
13.
Apabila
unit sudah siap untuk diberi beban jangan sampai lewat dari 5 menit dari posisi
Ngp 78 %, naikkan speed kembali minimal 80 % dengan menekan tombol increase (
tekan dan lepas tombol beberapa kali dengan tempo sampai mendapatkan speed yang
diinginkan )
14.
Apabila
ingin menurunkan speed, jangan sampai dibawah 80 % karena hot bypass valve akan
membuka
15.
Atur
speed sesuai dengan kebutuhan yang diinginkan
2.2.8.2
Prosedur untuk shutdown ( mematikan unit )
1.
Untuk
melakukan prosedur normal shutdown, terlebih dahulu turunkan speed Ngp dengan
menekan tombol decrease sampai hot bypass valve membuka ( dibawah 78 % )
2.
Tekan
tombol stop atau normal stop di panel local atau control room, maka surge
ontrol valve akan membuka dan speed akan turun ke 72 % ( idle speed )
3.
Engine
akan menuju cooldown cycle selama tiga menit, setelah waktu habis, speed akan
turun perlahan lahan hingga engine berhenti
4.
Selama
masa cooldown cycle, engine dapat langsung distart kembali dengan menekan dan
melepas tombol acknowledge dan reset, lalu menekan tombol start bila engine
tidak jadi untuk distop
5.
Untuk
keadaan emergency atau darurat seperti ada kebocoran gas, compressor
surging atau kebakaran tekan tombol merah “EMERGENCY STOP “ dan engine akan
berhenti tanpa ada masa cooldown cycle.