http://dlvr.it/RmTRLX http://dlvr.it/RmTxrm http://dlvr.it/RmVM4W
Ini sebenarnya Project ke 2 (dua) saya yang terseleseikan di tahun 2009, dalam merubah bahan bakar dari diesel engine ke gas engine, Project ini saya aplikasikan ke engine diesel dengan brand Caterpillar Cat D3304.
Berikut ini garis besar pengerjaaan Project Merubah Diesel Engine Menjadi Gas Engine
I.
PENDAHULUAN (PLAN)
Kebutuhan
unit gas engine dengan daya 40 HP – 200 HP di Area
Jatibarang sangat banyak, yang diaplikasikan pada unit pompa, genset maupun kompresor. Tetapi unit yang tersedia kurang mencukupi, yaitu tidak adanya cadangan
unit yang siap pakai. Inilah yang sering mengakibatkan jika salah satu unit
rusak atau sudah waktunya Preventive Maintenance ( Top Overhoul dan General
Overhoul) sering kewalahan mencari pengantinya. Sehingga harus tutup sumur atau
pengadaan kontrak Roadtank. Karena tanki penampung sementara
di lokasi sudah tidak mampu menampung minyak lagi.
Selain
itu juga umur - umur dan kondisi dari
alat – alat tersebut sudah sebagian besar sudah tidak layak pakai tetapi karena
tuntutan produksi unit – unit tersebut masih saja di operasikan. Sehigga tidak
menjamin kehandalannya.
Hal tersebut diatas harus segera diatasi karena dari hal
yang kecil atau yang diangap sepele kalau tidak segera diatasi akan menjadi
masalah yang besar yang antara lain. Sebagai contoh saat rusaknya engine
pengerak pompa Transfer minyak Itur Zarauth Cat G3408 SPU Cemara. Selain
tertundanya jadwal pemompaan juga pompa perless yang digerakan oleh elektro
Motor dipaksa jalan 24 jam x dimana
genset cat D3406 juga dipaksa jalan juga. Sementara kondisi genset Cat D3406
sudah 70% waktu prefentif maentenecenyapun diabaikan kerena tidak ada unit
pengantinya.
baca juga :
Mencari Penyebab Pompa Ebara Pressure Discharger Drop
Top Overhoul Gas Engine Generator 1MW Guascor SFGM 560
Cara Setting Panel Monitor Genset Caterpillar Muncul Alarm AL15
1.1 Analisa Masalah
Engine diesel CAT D3304 menganut Internal Combustions engine dan 4 langkah
kerja Piston. Udara murni di
hisap kedalam Cylinder melalui saluran
masuk (Intake Manifold) lalu di
kompresikan oleh Piston. Sehingga tekanan dan temperaturnya naik. Pada akhir
langkah kompresi, bahan bakar solar (minyak Diesel) di injeksikan kedalam Cylinder melalui Nozzle dalam tekanan tinggi. Proses ini yang mengakibatkan
terjadinya penyalaan dalam ruang bakar dan menghasilkan ledakan yang mendorong Piston. Gerak translansi Piston
yang dihasilkan oleh ledakan tadi adalah sebuah usaha/gaya yang akan diteruskan
ke poros engkol (Crankshaft) untuk
dirubah menjadi gerak rotasi. Gerak rotasi poros engkol (Crankshaft)
terhubung dengan Flywheel mengakibatkan Piston terdorong kembali untuk menekan gas sisa pembakaran keluar Cylinder melalui saluran buang (Exhaust Manifold).
Di dalam engine Diesel ada 2 basic / bagian yang harus
diperhatikan yaitu bagian kompresi
dan bagian bahan bakar.. Yang dimaksud dengan bagian kompresi dan bahan
bakar adalah sebagai berikut :
a.
Bagian Kompresi
Yang di maksud dengan bagian kompresi adalah alat – alat atau spare part
yang mendukung terjadinya kompresi didalam ruang bakar (Piston, Valve, Cyilinder
Head, Crankshaft dan sebagainya) juga
biasa disebut Basic Engine.
b.
Bagian Bahan Bakar
Yang di maksud dengan bagian bahan bakar adalah alat – alat yang mendukung kelancaran bahan bakar dari tangki hingga sampai Cylinder head ( Tangki bahan
bakar, Fuel Filter,
Priming Pump, Injections Pump,
Nozzle dan alat – alat pendukung lainnya).
Berbeda dengan cara
kerja engine gas CAT G3304, walaupun juga menganut Internal Combustions engine
dan 4 langkah kerja Piston. cara
kerjanya adalah udara dan bahan bakar
gas yang bercampur di Carburetor
di hisap masuk melalui saluran masuk (Intake Manifold) lalu di
kompresikan oleh Piston. Sehingga tekanan dan temperaturnya naik. Pada akhir
langkah kompresi Busi (Sparkplug) menyala. Proses ini yang mengakibatkan terjadinya penyalaan dalam
ruang bakar dan menghasilkan ledakan yang mendorong Piston. Gerak translansi Piston
yang dihasilkan oleh ledakan tadi adalah sebuah usaha/gaya yang akan diteruskan
ke Poros Engkol
(Crankshaft) untuk dirubah menjadi gerak rotasi. Gerak rotasi Poros Engkol
(Crankshaft) terhubung
dengan Flywheel mengakibatkan Piston terdorong kembali untuk menekan gas sisa pembakaran keluar Cylinder melalui saluran
buang (Exhaust Manifold).
Dalam engine Gas ada 3
basic bagian yang harus diperhatikan
yaitu : bagian kompresi (Basic Engine), bagian bahan
bakar (Fuel System) dan bagian pengapian (Ignition System). Dan bagian bagian
tersebut akan dijelaskan seperti berikut :
a.
Bagian Kompresi
Yang di maksud dengan bagian kompresi pada
engine gas adalah alat – alat atau spare part yang mendukung terjadinya kompresi (Piston, Valve, Cylinder Head, Crankshaft
dan alat – alat pendukungnya) atau juga disebut Basic Engine. Hampir sama dengan
engine diesel hanya saja engine diesel memerlukan kompresi yang lebih tinggi,
sementara pada gas engine cukup 7:1 engine sudah mampu operasi.
b.
Bagian Bahan Bakar
Yang di maksud dengan bagian bahan bakar pada
engine gas adalah alat
– alat yang mendukung kelancaran bahan bakar dari
tangki bahan bakar (Scubber) hingga sampai ruang Cylinder ( Regulator, Filter Udara,
Carburetor, dan lain -
lain).
c.
Bagian Pengapian (Ignition System)
Yang di maksud dengan bagian pengapaian pada engine
gas adalah alat – alat yang mendukung terjadinya pengapian ( Magneto, Harness, Transformer,
Spark plug dll.) yang berfungsi sebagai pemicu
ledakan bahan bakar di ruang kompresi.
Sementara yang dikerjakan
untuk merubah dari engine
CAT D3304 menjadi CAT G3304 adalah menambah alat –
alat sebagai berikut :
1. Bagian Kompresi
(Compression System).
Kompresi pada engine diesel sangat tinggi yaitu
dapat mencapai 1 : 18 sedang pada engine gas sekitar
1:7 nilai perbandingan kompresi ini di peroleh dari
jumlah volume langkah di tambah volume kompresi dengan volume kompresi. Disini
ada perbedaan bentuk Piston
antara engine gas dengan engine diesel. Maka pada pekerjaan ini Piston dirubah untuk standart engine gas CAT G3304 dengan serial number
37Y1-Up dengan perbandingan kompresi 10,5 :1.
Gbr. 01 : Piston pada
engine diesel
2.
Bagian
Bahan Bakar (Fuel Sytem & Governor)
Berbeda antara engine diesel dan engine gas, jika engine
diesel udara murni yang di mampatkan ke dalam Cylinder sementara engine gas campuran udara dan gas yang di mampatkan
kedalam Cylinder. Untuk
merubah engine diesel menjadi engine gas memerlukan alat
tambahan seperti beikut :
a. Gas Regulator.
Gas Regulator
berfungsi untuk mengatur tekanan gas suplay yang dibutuhkan engine saat running
/ operasi. Pembukaan Regulator
ini di pengaruhi oleh pembukaan Throttle Valve pada Carburetor oleh Governor. Jika Throttle Valve membuka
sedikit maka Gas Regulator juga membuka sedikit dan jika Throttle Valve membuka
lebar maka Gas regulator juga membuka lebar sehingga campuran udara dan bahan
bakar Gas tetap seimbang. Untuk engine CAT G3304NA
settingan keluaran Gas Regulator adalah 10 kPa (1,5 psi) to 138
kPa (20 psi).
Gbr.02: Gas regulator.
b.
Carburetor.
Carburetor berfungsi untuk mencampur udara dengan
bahan bakar (Gas) yang akan disuplay kedalam ruang bakar
(Cylinder). Di dalam Carburetor ini terdapat membran (Diaphragm). Membuka dan menutupnya membran (Diaphragm) juga dipengaruhi gerakan bukaan Throttle Valve pada Carburetor yang dikontrol
oleh Governor, setingan campuran bahan bakar dengan udara
(Screw Idle). Carburetor yang digunakan pada engine CAT G3304 adalah
merk Ipsco200.
Gbr.03:
Carburetor.
c.
Governor.
Governor adalah alat yang berfungsi mengatur putaran
engine. Membuka dan menutup saluran masuk bahan bakar.
Pada engine diesel Governor mengatur bukaan bahan bakar
pada Injection pump, sementara pada engine gas mengatur
aliran bahan bakar Gas di Trottle Valve yang telah
tercampur dengan udara pada saluran masuk ke Intake Manifold.
Gbr. 04:
Governor engine gas
3.
Bagian Pengapian (Ignition System).
Pada engine diesel tidak memerlukan bagian pengapian
karena yang di kompresikan kedalam ruang bakar adalah udara murni dan bahan
bakar di injeksikan kedalam ruang bakar melalui Nozzle dalam tekanan tinggi (
dalam bentuk kabut). Sementara pada engine gas yang dikompresikan didalam ruang
bakar adalah campuran udara dengan bahan
bakar dan memerlukan pengapian untuk untuk meledakannya. Yang termasuk bagian Pengapian adalah seperti berikut :
a. Magneto & Driver Magneto
Pada engine CAT G3304 posisi penempatannya di Injections pump jika pada engine CAT D3304. Magneto berfungsi untuk
pembangkit pengapian. Magneto
terbagi menjadi beberapa bagian dan bagian pertama yaitu bagian pembangkit
tegangan ( Generator) tegangan yang dihasilkan oleh Generator ± 12 volt, tegangan dari Generator dibagi oleh Rotor
tergantung berapa Cylinder yang
akan digerakannya dan di lanjut ke bagian Boost yang didalam kumpulan Triac dan Transistor yang berfungsi untuk meningkatkan tegangan ± 128 volt.
Pada engine CAT G3304NA pemasangan Magneto adalah
30º BTDC (Before Top Degress Center) jika memakai bahan bakar Natural gas dan
jarum penunjuk Magneto pada posisi CCW (Counterclockwise) dengan Pin Order
A-B-C-D. Sedangkan Driver Magneto berfungsi sebagai pengerak Magneto. Ada
beberapa jenis perbandingan Gear pada Drive Magneto antara lain yang umum 1:1 dan 2:1. Pada engine CAT G3304Na series
37Y 1-Up adalah 2:1 yaitu 2 kali putaran engine 1 kali putaran Maneto.
Gbr. 05: Magneto.
b.
Kabel (Wiring
Harness
Assembly).
Wiring Harness Assembly atau juga disebut kumpulan
kabel berfungsi menghantarkan tegangan yang di bangkitkan oleh Magneto ke Transformer, tegangan yang
keluar dari Magneto berkisar ±128
Volt. Dan di Harness inilah yang
mengatur keluaran Magneto sesuei dengan firing order engine. Pada engine CAT
G3304 mengunakan Altronic III Firing order 1-3-4-2 dengan Rotation Engine
Counterclockwise from the engine Rear.
Gbr. 06:
Harness As
c.
Koil (Transformer As)
Transformer berfungsi untuk meningkatkan tegangan yang keluar dari Magneto ±128 volt menjadi ±12000 – 22000 volt. Didalam Transformer ini berisikan lilitan / gulungan dan cairan pendingin.
Gbr.07:
Transformer yang
sudah terpasang pada engine.
d.
Kabel
busi (Wire As Plug)
Wire As Plug berfungsi untuk menghantarkan tegangan
dari Transformer ke Busi
(Sparkplug) yang tegangannya ±12000 – 22000 volt. Pada CAT G3304NA megunakan Part
Number CAT 7W-2479 sebanyak 4 buah yang didalamnya sudah termasuk Wire
Ignition, Terminal-Snap, Cover Spark Plug, Insulator Plug, Top Terminal dan
Nipple Insulator.
Gbr. 08:
Wire as Plug.
e.
Busi (Spark Plug)
Spark plug alat yang yang berfungsi sebagai media
penyalaan / loncatan bungga api dari perbedaan tegangan antara keluaran Transformer dengan body engine yang berfungsi sebagai grounding (Negatif).
Pada engine CAT G3304NA mengunakan type Spark Plug RN79 dengan Part Number CAT
adalah 2N-2839 dengan jumlah 4 buah.
Gbr. 09:
Busi.
f.
Chamber (Adapter)
Chamber pada engine diesel berbeda dengan pada
engine gas, jika engine diesel berguna sebagai dudukan Nozzle sedang pada engine gas sebagai dudukan Busi (Spark Plug).
Gbr.10: Chamber.
2. Pelaksanaan Pekerjaan
II.1. Tahap
Persiapan.
Untuk memulai suatu pekerjaan merubah / memodifikasi engine yang
belum pernah di coba perlu dilakukan persiapan yang cukup matang,
agar tidak terjadi hal – hal yang mengecewakan dan berakibat fatal (“bukannya
pengen ngirit malah pemborosan biaya karena proyek yang gagal”). Pelaksanaannya harus benar berhati – hati. Dan persiapan yang dilakukan antara lain sebagai berikut :
1. Konsultasi / sharring dengan
teknisi Caterpillar (Trakindo Cirebon) dan tangapannya tidak merekomendasikan karena mereka belum
pernah merubah engine diesel menjadi engine gas.
2. Mencari alternative –
alternatif lain yang lebih murah dalam menyeleseikan pekerjaan ini, dengan
Browsing di internet, mencari solusi bagaimana
dengan dual fuel, berapa angaran kira – kira yang dibutuhkan, bagaimana dengan
perawatannya, sumberdaya manusia operatornya, bagaimana cara membelinya, mengumpulkan referensi dari teman dan orang –
orang yang lebih berpengalaman.
3. Mengumpulkan
bahan untuk menyelesaikan pekerjaan ini
dengan harga semurah – murahnya, dengan survey ke gudang Banjaran untuk mencari Block engine
yang kira – kira masih bisa di manfaatkan kembali.
.
Gbr.1: Kondisi Block cat D3304 bekas ambil dari gd.
Banjaran
4. Perbaikan
Manifold Exhaust Water Cooled ex
engine genset CAT G3304 SPU Cemara yang sudah tidak terpakai lagi oleh
PT. Trakindo Jakarta. Perbaikan ini dilakukan di Bengkel Mekanik Area Jatibarang sendiri dengan cara mendubling / menambal after
cooler yang keropos.Perbaikannnya dengan mendoubling / menambal Cover Jaket Water dengan plat 3 mm, selesai ditambal kemudian di test
dengan mengunakan air yang bertekanan,
dilanjutkan dengan dicat meni agar tidak lekas berkarat dan
Manifold Exhaust Water Cooled siap digunakan.
Gbr. 12: Pengelasan after cooler
5
Perbaikan
Radiator ex Engine Pump CAT D330-C SP Malendong
yang bocor di bengkel Radiator luar. Karena di Bengkel Mekanik Area Jatibarang tidak mempunyai alat untuk
penyoderan atau pengelasan radiator yang pengelasan mengunakan Timah putih
sebagai media penyambungan antara bagian – bagian radiator berbahan kuningan
dan tembaga.
Gbr. 13: Radiator setelah selesai perbaikan.
6. Perbaikan Electrik Starter yang
rusak ex engine CAT
G3306 SPU-B yang dibawa ke PEP. Region KTI.
Perbaikan electrik starter dilakukan pada pembuatan Busing / Bearing Rotor
Electrik Starter yang rusak di mesin perkakas (Mesin Bubut) di Bengkel Area
Jatibarang, pengantian Brush dan
Selenoid Motor Starter.
Gbr.14: Test running
electric starter setelah selesei perbaikan
II. 2.
Pelaksanaan
Pekerjaan.
Pelaksanaan pekerjaan dibagi menjadi menjadi 2 langkah
yang antara lain pekerjaan yang dilakukan di Bengkel Mekanik Area Jatibarang
dan pekerjaan yang dilakukan di lokasi SP. CMB.
II.
2. 1. Pekerjaan Yang Dilakukan Di Bengkel.
Pekerjaan yang dilakukan di Bengkel
Mekanik Area Jatibarang juga di bagi menjadi 2 tahap yang bertujuan untuk
memudahkan perakitan dan fokus pada pekerjaan antara lain :
II.2.1.1.
Membangun Basic Engine.
Setelah semua persiapan selesei dan yakin
akan berhasil, maka dimulailah
pekerjaan membangun basic engine dengan
urutan sebagai berikut :
a.
Mengambil
Block Mesin dari Gudang Barang Bekas Banjaran
dengan No. Miv. : I166/EP12G2/2008-B7 Tgl : 22 mei 2008 dengan keterangan :
Block engine Caterpillar D3304 s/n : 4B 22200 A/r : 8N 5752 No aset : 33195.
Gbr.15: Block Mesin baru ambil dari Gd. banjaran
b. Membersihkan Block mesin, Housing Flywheel, Crankshaft, Gearbox dan
dilepas satu persatu untuk dibersihkan dan pengecekan
lebih lanjut perbagian yang masih dapat digunakan lagi atau sudah tidak
dapat pakai.
Gbr. 16: Pelepasan material satu per satu
c.
Mendata / estimasi keperluan standard membangun badan / basic engine. Dan material untuk melengkapi basic engine karena
kondisinya awal rusak. Banyak part yang sudah pada hilang / rusak. Kemudian
membuat pemesanan material ke PT. Trakindo Cirebon.
Material datang setelah di pesan dari PT. Trakindo Cirebon maka mulailah membangun Basic engine CAT G3304. Yang antara lain:
1. Memasang
Liner Cylinder, O – ring, Band filler kedalam Block engine.
Gbr.18:
Liner
Yang akan di pasang Pada engine cat G3304
2. Memasang
Bearing Camshaft dengan mengunakan treker modifikasi sendiri di Bengkel Mekanik
Area Jatibarang
Gbr.19:
Pemasangan camshaft bearing
3. Memasang
Main Bearing, Thrust Bearing, dan Crankshaft tidak lupa dikencangkan dengan mengunakan kunci moment. Standart
Torque 170 ± 30 N.m (125 ± 22 lb ft) dengan ukuran Bolt Crankshaft Bearing ¾”.
Gbr.20:
Pemasangan crankshaft
4 Memasang Housing Flywheel, Rear Suport agar engine dapat
berdiri, Rear Oil Seal, Fly wheel dan Gear Drive PTO.
Gbr. 21: Pengencangan Flywheel
5
Memasang Camshaft,
Camshaft Gear, Fuel Pump Idler Gear, Fuel Pump Drive Gear, Cover Front Gear,
Front Oil Seal dan Pulley Crankshaft. Pemasangan Gear harus tepat karena jika
tidak tepat maka akan berisiko engine tidak dapat hidup karena berbenturan
antara Piston dengan Valve.
Gbr. 22: dler gear terpasang
6.
Memasang
Piston Assembly (Ring Piston, Pin Piston dengan Connecting Rod), Connecting Rod
Bearing, dan tak lupa selalu kencangkan mengunakan kunci moment. Dengan standar
Torque 48 ± 7 lb ft dengan ukuran Bolt Conneting Rod ½” Kemudian dilanjutkan
pemasangan Oil Pump dan Oil Pan (Carter Oil).
Gbr. 23: Piston Sudah terpasang
7. Kemudian
dilanjutkan memasang Cylinder Head yang sebelumnya pengerjaan Skuur Valve dan
memasang Valve Mechanisme pada Cylinder Head pengencangan baut Cylinder Head
dengan mengunakan kunci moment. Bolt Cylinder Head dengan ukuran 5/8” dengan
Standart Torque 110 ± 20 N. m (80 ±15 lb ft)
Gbr
Gbr.24:
Pengencangan Bolt Cylinder Head
8. Pasang
Lifter Valve, Pushrod, Rocker Arm dan setting clearen Valve dengan Fuller Guide
dengan clearen Inlet Valve 0.15 inch Exhaust Valve 0.030 inch pada kondisi
engine dingin.
Gbr. 25:
Selesei setting clearen valve
Setelah semuanya
selesai, terbentuk sudah Basic Engine CAT G3304. Karena ini yang menjadi badan
engine sementara yang lain berfungsi sebagai penunjang agar engine dapat beroperasi. Kemudian dilanjutkan ke tahap
berikutnya.
Gbr.26: Pemasangan cover
valve mechanisme
II.
2.1.2. Memasang Accesories Engine.
Basic engine sudah terbentuk dan
dilanjutkan memasang aksesories engine yang antara lain :
1.
Memasang Water
Pump, dan Pulley Crankshaft, Front Suport Engine. Kemudian engine di berdirikan pada Skit untuk
tahap pemasangan Radiator, Water Line Radiator dan aksesories – aksesories
lainnya.
Ggr. 27: Pemasangan water pump
2. Memasang
Manifold Exhaust Water Cooled ex engine Genset CAT G3304 SPU Cemara yang sudah
diperbaiki sendiri di Bengkel Mekanik Area Jatibarang karena bocor.
Gbr. 28: Pemasangan
manifold exhaust water coled exh.
3 Pemasangan
Electrik Starter ex engine pompa CAT G3306 SPU–B yang dibawa ke PEP Region KTI
dan sudah direkondisi sendiri di Bengkel Mekanik Area Jatibarang.
Gbr. 29: Dinamo starter
dipasang
4
Memasang Panel Instrument atau Safety Device. Semua Panel
Iinstrument baru karena berhubungan dengan keamanan dan ke lancaran operasi
engine nanti di lokasi.
Gbr. 30: Pemasangan panel
assy
5
Pemasangan Power
Take Off (PTO), yang berfungsi memutus dan menghubungkan ke beban Prime Over.
Gbr. 31:
Pengencangan bolt PTO
6 Pemasangan Chamber (Adapter) dan Busi (Spark Plug).
Chamber berfungsi sebagai dudukan Busi dan menahan air pendingin keluar dari
Cylinder Head, dalam pengencangannya mengunakan alat yang dibuat sendiri di
Bengkel Mekanik Area Jatibarang.
Gbr.32: Pemasangan chamber
7 Untuk kerapian dan kehalusan pekerjaan maka dilaksanakan
pengecatan dasar agar engine menjadi bersih dan rapi.
Gbr. 33:
Pengecatan sedang berlangsung
II. 2.2. Pemasangan di lokasi
Sebenarnya engine belum selesai, tetapi
karena di lokasi SP CMB ada trouble engine pengerak pompa transfer minyak
Gardener Denver type IFXG CAT G3304 - B
rusak dan perbaikannya membutuhkan waktu yang lama maka engine yang baru selesai diangkut ke
lokasi SP CMB untuk mengatasi trouble dengan segera. Maka pada tanggal 23 maret
2009 dilaksanakan pemasangan engine di lokasi SP CMB dan sebagian part yang
belum di pasang langsung dipasang di lokasi yang antara lain : Fan Mounting,
Magneto, Governor dan Oil Cooler.
Gbr. 34: Proses penurunan engine di lokasi SP CMB
II. 2.3. Test Running dan Test Beban
Setelah perakitan selesei, mengisi air
Radiator, isi Minyak Pelumas, dan instal line Gas Fuel kemudian Setting out put
Pressure Regulator yang ke Carburetor ± 0.8 Kg/cm maka mulailah running.
Test runing pada tangal :
23 maret 2009
Time : 30 Menit
Temperature : 75 ºC
Oil Pressure : 452 Kpa
Kecepatan : 1200 Rpm
Setelah running selama 30 menit dalam
kondisi normal maka mulai dengan test beban untuk memompa minyak dari SP CMB ke
SPU Cemara dan dalam pengamatan semua berjalan normal.
Gbr. 35: Test running engine
II.2.4. Finishing.
Setelah unit di uji cobakan memompakan
minyak dari SP. CMB ke SPU Cemara selama 11 jam tidak ada kendala, maka pada
tanggal 24 maret 2009 dilaksanakan bagian finishing yaitu dengan pengecatan,
perapian cable, pembersihan sekitar area engine dari ceceran oli maupun sisa –
sisa alat kerja.
Gbr.36: Crew sedang
mengecat engine
III.2. Perbandingan Sebelum dan
sesudah perbaikan.
Perbandingan
antara mengunakan engine Diesel CAT D3304 dengan mengunakan engine Gas CAT
G3304 adalah sebagai berikut :
1.
Menghemat
angaran perusahaan untuk pembelian bahan bakar solar 180 liter (jka rata – rata engine operasi 12 jam per
hari) x Rp
5000,- = Rp 900.000,- per hari atau Rp 27.000.000,-
per bulan setara Rp 324.000.000,- per tahun karena engine sudah mengunakan bahan bakar gas
yang sudah tersedia di lokasi SP. CMB.
2.
Penghematan angaran pembelian minyak
pelumas 30 liter x Rp 19.000,- (
Harga minyak pelumas meditrans S40 di pasaran) x 2 kali service minyak pelumas = Rp 1.140.000,- per 750 jam operasi karena
jika mengunakan engine diesel pengantian minyak pelumas setiap 250 jam
sementara engine gas pengantian minyak pelumasnya setiap 750 jam.
3.
Engine Gas akan cenderung lebih bersih
tingkat polusinya jika di banding dengan Engine Diesel.
Dedicated For : Alm. Mas Yanto crewqu yang sabar mengerjakan orderku
Dono, Mas Agus, Wasila, dan seluruh crewku yang selalu menemani dan mengerjakan semua ide - ide gila ini.
Comments
Oh ya, sekedar informasi tambahan aja nih.
Bagi yang membutuhkan Penyewaan AC Bali untuk keperluan berbagai acara seperti event, pameran, pesta dan lain-lain bisa coba menghubungi kami Arthur Teknik.
Salam Blogger min.
dan semoga sukses penyewaan Ac dibalinya mas..