Skip to main content

Optimasi Pompa Gasso National Oilwell C 350 Q

 Hai teman - teman semua, kali ini Dhevils mechanic ingin share pengalaman dalam optimasi pompa Gasso C350Q dan pengalaman ini juga pernah ditulis dalam ajang CIP di Pertamina EP bagaimana keseruan pekerjaan optimasi pompa ini, mari kita ikuti terus tulisan ini, dan semoga dapat membuka wawasan kita semua.  

Alasan pemilihan Tema :
Pompa utama transfer minyak di lokasi SPU B adalah pompa Gasso HP 6oo dimana pompa tersebut mendorong crude oil dari lokasi SPU B ke balongan. Pompa ini dapat mentransfer cairan 18000 blpd ke balongan, sedangkan pompa back up pompa Gasso 2652 kapasitas untuk mengirim cairan ke balongan hanya 8000 blpd. Hal inilah yang perlu dipikirkan apabila pompa utama Gasso HP 600 down time terlalu lama pompa back up gasso 2652 tidak mampu untuk mensuplai ke balongan tidak sesuai target  sehingga produksi di tangki penyimpanan crude oil dalam waktu lama luber dan dan lebih fatal lagi akan berakibat tutup sumur produksi.Hal inilah yang tidak diinginkan karena akan mengurangi jumlah produksi crude oil yang akan dikirim ke balongan.

Baca juga :




1.    PENDAHULUAN
Field Jatibarang merupakan lapangan penghasil minyak ( HHPO dan LPPO ) dan gas. Dimana dibagi menjadi 2 yaitu area SPU A dan area SPU B. Area SPU B sendiri menghasilkan GROSS 14000 BLPD dengan crude oil kurang lebih 850 BOPD dimana setiap hari produksi tersebut dikirim ke terminal balongan melalui trunk line 10” dengan jarak 22.5 km volume 10000 bbl menggunakan pompa transfer  HP 600 dan pompa back up pompa Gasso 2652.

1.1  IDENTIFIKASI MASALAH
Pompa utama HP 600 yang berfungsi mentransfer minyak ke balongan mengalami down time terlalu lama akan menghambat proses produksi untuk mengirim crude oil kebalongan sehingga terjadi produksi sumur cerat di tangki penampung minyak di lokasi SPU B. Dan pompa back up Gasso 2652 tidak mampu bekerja sesuai yang diharapkan karena pompa tersebut mempunyai kapasitas dibawah kapasitas pompa utama pompa Gasso HP 600.
 
1.2  ANALISA MASALAH
Kapasitas pompa back up pompa Gasso 2652 sangat kecil di bandingkan kapasitas pompa utama, bila pompa utama terjadi down time terlalu lama maka pompa back up tidak dapat bekerja sesuai dengan yang diharapkan dalam operasi produksi sehingga produksi sumur  akan cerat di tangki SPU B. Agar pompa Gasso 2652 dapat bekerja dengan kapasitas yang diinginkan maka perlu digabung dengan pompa lain pompa water injeksi gasso C 350 Q. Dengan penggabungan dua pompa tersebut diharapkan dapat mentransfer crude oil dengan kapasitas yang diinginkan sehingga tidak mengganggu kegiatan produksi. Sehingga pompa Gassso C 350 Q mempunyai dua fungsi sebagai water injeksi dan transfer minyak. Dimana pompa Gasso C 350 Q merupakan pompa water injeksi dengan type pompa reciprocating menggunakan plunger sehingga cocok  untuk media crude oil dan air sumuran. Untuk pompa water injeksi mempunyai pompa back up pompa centrifugal multiplex apabila

pompa Gasso C 350 Q difungsikan sebagai pompa transfer minyak maka ada pompa back up water injection berupa pompa centrifugal multiplex untuk menggantikan pompa utama.

1.3  RENCANA DAN TARGET PERBAIKAN
1.3.1     RENCANA
Agar proses produksi lancar dan sesuai dengan target  maka proses untuk penggabungan dua pompa sebagai pompa transfer crude oil perlu dilakukan modifikasi line agar dua pompa bisa beroperasi bersamaan untuk mencapai kapasitas yang diinginkan dan pompa Gasso C 350 Q juga dapat berfungsi sebagai pompa water injeksi juga :
1.      Perencanaan diagram proses penyaluran crude oil ke balongan dengan dua pompa dan gambar sketsa modifikasi line yang akan dibuat.
2.      Menentukan titik – titik mana yang akan dimodifikasi beserta panjang dan ukurannya untuk jumperan / penggabungan line untuk dua pompa agar bisa beroperasi secara bersamaan.
3.      Menyiapkan material yang dibutuhkan, yaitu :
·       pipa 12” Sch.40 @ 12 m 1 Jts
·         pipa 8” Sch.40 @ 6 m 2 Jts
·         pipa 6” Sch.40 @ 12 m 2 Jts
·         pipa 4” Sch.40 @ 12 m 1 Jts
·         Gate valve 12”-150# sebanyak 3 pcs
·         Gate valve 8”-150# sebanyak 2 pcs
·         Gate valve 4”-300# sebanyak 4 pcs
·         Check valve 6”-300# sebanyak 1 pcs
·         Flange12”-300# sebanyak 10 pcs
·         Flange 8”-300# sebanyak 1 pcs
·         Flange 8”-150# sebanyak 6 pcs
·         Flange 6”-300# sebanyak 3 pcs
·         Flange 4”-300# sebanyak 9 pcs
·         Elbow schedule 40  sebanyak 2 pcs.
·         Elbow 4”-90 schedule 40  sebanyak 2 pcs
·         Elbow 8”-90 schedule 40  sebanyak 1 pcs
·         Elbow 8”-45 schedule 40  sebanyak 2 pcs
·         Elbow 12”-90 schedule 40 sebanyak 3 pcs
·         Elbow 12”-45 schedule 40 sebanyak 2 pcs
·         Reducer  6”x4” schedule 40 sebanyak 1 pcs
·         Reducer 12”x8” schedule 40 sebanyak 1 pcs
·         Tee 6”x6”x4” schedule 40 sebanyak 4 pcs
·         Tee 12” schedule 40 sebanyak 2 pcs
4.      Koordinasi dengan PML kontruksi, mekanik, HSE dan operation produksi untuk dibahas lebih lanjut dalam pelaksanaan pekerjaan sesuai dengan job desknya masing – masing.
5.      Pelaksanaan pekerjaan sesuai dengan rencana yang telah ditetapkan.
 
1.3.2     Target Perbaikan
Quality       :Untuk mengantisipasi down time terlalu lama pada pompa utama pompa Gasso HP 600 sehingga tidak terganggunya system dan proses produksi ke balongan.    
Cost               : Meniadakan pembelian 1 unit pompa baru.
Delivery        : Pemanfaatan pompa water injeksi menjadi pompa transfer sehingga pompa tersebut berfungsi ganda.
Safety            :  Pekerjaan lebih safety dan ramah lingkungan.
Moral            :   Meningkatkan kepercayaan diri dalam kerja.

1.     Melaksanakan Perbaikan ( DO )
Perencanaan dan titik yang akan dimodifikasi telah ditentukan serta material telah siap kemudian pelaksanaan pekerjaan dimulai yang akan diterangkan sebagai berikut :
v  Membuat sketsa untuk menentukan titik mana yang akan di dubbling antara pompa Gasso C 350 Q, pompa Gasso 2652, dengan tangki penampungan yang kemudian disalurkan ke trunk line untuk diteruskan ke balongan.
v  Pelaksanaan kerja titik yang yang akan disambung suction dari tangki penampung crude oil  ke suction pompa Gasso C 350 Q dan pompa Gasso 2652 .

v  Pemasangan Gate valve 8”-150 dari line tangki menuju ke line menuju pompa National C 350 Q
v  Pemasangan gate valve 10”-150 di connect ke line pompa yang menuju ke pompa Gasso 2652.               
v  Pemasangan gate valve 10”-150 menuju line discharge 10” kearah Balongan. Line  discharge 8” ke Balongan dipasang gate valve 8”-30
        v  Pemasangan gate valve 4”-300 pada line 8” menuju kearah Balongan, dan gate valve 4”-300dipasang      pada    line injeksi 4”    JTB    186
v  Pemasangan check valve 6” dari line discharge 6” yang arahnya ke Balongan.
v  Pemasangan line discharge 6” pada pompa National Oilwell C 350 Q,dan pemasangan gate valve 8”-150 pada line suction 8” pompa National Oilwell C 350 Q
v  Pemasangan gate valve 12”-150 pada line suction 12” pompaNational Oilwell C 350Q dari tangki. Dan pemasangan gate valve 12”-150 dari line suction 12” pompa National Oilwell C 350 Q dari balong.

Pemasangan gate 6”-150 pada line discharge pompa Gasso 2652, dan pemasangan gate valve 8”-150 pada line suction 8” pada pompa Gasso 2652.

1.    Meneliti Hasil Perbaikan ( Check )
a.            Pencapaian Target                       .

Setelah digabung kedua pompa beroperasi secara bersamaan, maka diagram alir juga mengalami perubahan .Diagram alir sebelum digabung dimana pemompaan sering tidak tercapai ratenya karena kapasitas pompa Gasso 2652 memang kecil dan tidak sesuai dengan
  
harapan produksi.Sedangkan untuk diagram alir setelah penggabungan pompa antara pompa Gasso 2652 dan pompa National Oil well C 350 Q ratenya dapat memenuhi harapan untuk dialirkan ke trunk line yang kemudian dikirim ke terminal Balongan tanpa adanya cerat  tangki penampung crude oil tidak luber sehingga kemungkinan  pompa utama down time
terlalu lama  sumur tidak ditutup dan tidak mencemari lingkungan disekitarnya.Dengan demikian kita bisa mengantisipasi kemungkinan – kemungkinan yang fatal agar proses produksi tidak terganggu dan lingkungan sekitar tidak tercemar memenuhi aspek HSE sehingga frekwensi monitoring menurun serta pekerja percaya diri untuk melakukan pekerjaan lainnya.

b.      Ke Ekonomian
Biaya untuk modifikasi line agar pompa C 350 Q menjadi pompa water injeksi dan sekaligus pompa transfer yang di gabung bersama pompa Gasso HP 600 :

a.       Pengadaan material dan pekerjaan pipa kontruksi                 Rp.    19.328.847,68
b.      Pembelian unit pompa baru                                                      Rp1.480.130.000,00
Penghematan biaya jika dibandingkan dengan pembelian unit baru                                                                                                     Rp.1.480.130.000,00
                                                                                          Rp.    19.328.847,68            
                  Rp. 1.460.801.152,00
Manfaat dari modifikasi line dengan penggabungan 2 unit pompa sebagai transfer minyak di lokasi SPU B ditinjau dari segi Q, C, D/T, S, M
1.      Quality   : Operasi produksi dilokasi SPU B menjadi lancar karena tidak ada penundaan pemompaan.
2.      Cost        : Penghematan Rp.1.460.801.152 jika dibandingkan pembelian unit pompa baru. 
3.      D/T         :  Operasi produksi minyak dilokasi SPU B lancar karena tidak ada penundaan yang lama dalam proses tender pengadaan unit pompa baru.
4.      Safety     :  Persiapan matang dan pelaksanaan dengan lancar karena semua pekerja dapat bekerja secara Iklash, menuangkan ide-idenya sehingga menumbuhkan rasa memiliki pada unit yang dikerjakannya.
         5. Moral    :  -  Memupuk semangat kepada pekerja dan rekanan (Mitra pekerja) untuk        berkreasi dalam menuangkan ide – ide yang membangun dan menjadi pekerja yang profesional.
                         - Memberi contoh dan semangat kepada bagian lain untuk saling berkompetisi secara sehat untuk menciptakan sesuatu yang berguna dan bermanfaat dengan biaya rendah demi kemajuan PT. Pertamina Persero dan PT. Pertamina EP Region Jawa khususnnya.
 
4.  Tindak Lanjut ( Action )

4. 1 Standard prosedur ( SOP )
Modifikasi line pompa untuk penggabungan dua pompa sebagai pompa transfer minyak dilokasi SPU B sebagai berikut :
Ø  Membuat sketsa untuk menentukan titik mana yang akan di dubbling antara pompa Gasso C 350 Q, pompa Gasso 2652, dengan tangki penampungan yang kemudian disalurkan ke trunk line untuk diteruskan ke balongan.
Ø  Pelaksanaan kerja titik yang yang akan disambung suction dari tangki penampung crude oil  ke suction pompa Gasso C 350 Q dan pompa Gasso 2652 .
Ø  Pemasangan Gate valve 8”-150 dari line tangki menuju ke line menuju pompa National C 350 Q
Ø  Pemasangan gate valve 10”-150 di connect ke line pompa yang menuju ke pompa Gasso 2652.
Ø  Pemasangan gate valve 10”-150 menuju line discharge 10” kearah Balongan. Line  discharge 8” ke Balongan dipasang gate valve 8”-30
Ø  Pemasangan gate valve 4”-300 pada line 8” menuju kearah Balongan, dan gate valve 4”-300 dipasang pada line injeksi 4” ke JTB 186
Ø  Pemasangan check valve 6” dari line discharge 6” yang arahnya ke Balongan.
Ø  Pemasangan line discharge 6” pada pompa National Oilwell C 350 Q,dan pemasangan gate valve 8”-150 pada line suction 8” pompa National Oilwell C 350 Q
Ø  Pemasangan gate valve 12”-150 pada line suction 12” pompaNational Oilwell C 350Q dari tangki. Dan pemasangan gate valve 12”-150 dari line suction 12” pompa National Oilwell C 350 Q dari balong.
Ø  Pemasangan gate 6”-150 pada line discharge pompa Gasso 2652, dan pemasangan gate valve 8”-150 pada line suction 8” pada pompa Gasso 2652
 
 4.2 Standard hasil yang diperoleh
Ø  Operasi produksi minyak lancar karena tidak tertundanya proses pengiriman crude oil ke terminal bbalongan.
Ø  Berkurangnya frekwensi monitoring sehingga dapat membagi waktu  untuk memonitoring unit – unit yang lain.
Ø  Meniadakan pengadaan unit pompa baru.
Ø  Mengurangi kerugian akibat pencemaran di lingkungan sekitar lokasi SPU B sesuai dengan aspek HSE.
 

Semoga tulisan ini dapat bermanfaat untuk kita semua, ditunggu komentar dan dikusinya 
                    


Postingan Populer

Kunci Inch dengan Kunci mm Dalam Dunia Mechanic

  Jika kita bekerja sebagai mechanic, toolkit adalah senjata kita dalam menyeleseikan suatu pekerjaan. karena dengan kelengkapan toolkit menurut saya 45% pekerjaan / troubleshoot dapat terpecahkan. Dan sebagai mekanik kita kadang menemukan ukuran bolt / nut yang berbeda - beda, ada ukuran dalam inchi, ada pula yang dalam ukuran mili meter. Seandainya kita paksakan mengunakan ukuran kunci tertentu, jutru tidak akan menyeleseikan masalah, tetapi malah menambah pekerjaan lainnya karena bolt atau nut yang kan kita kendorin akan slek atau rusak sehingga semakin sulit unitiuk kita lepaskan. atau bakan kunci yang kita gunakan akan rusak, dan hal ini elain menyusahkan waktu kita kerja juga akan menyusahkan di lain hari karena kita harus membeli kunci baru yang tidak murah harganya. Baca juga : Kehidupan di Offshore Platform  Fungsi Air Dryer Pada Air Compressor Korelasi Komposisi Gas dengan Air Fuel Ratio Perbedaan Prosedure Pembelian Gas Engine Dan Diesel Engine ...

Teory Pompa Kerja Pararel dan Pompa Kerja Seri

Pompa dapat kita pasang atau operasikan pararel atau seri, jika kita ingin menaikan qapasitas, pompa akan kita operasikan Pararel, dengan syarat Head pompa sama. Sedangkan jika kita ingin meanikan Head/ tekanan discharger pompa, kita dapat mengoperasikannya secara seri dan syartnya pompa ke 2 harus lebih rendah qapasitasnya, sebab jika sama maka akan ada kapitasi. Pompa pertama kita sebut pompa pengirim atau pompa utama, sementara pompa ke 2 kita sebut sebagi pompa Booster atau pompa peningkat tekanan. Dalam mendesain (pararel/series) pompa, jumlah 2 atau lebih pompa sentrifugal disebut dengan multiple centrifugal pump. Dalam mendesain multiple centrifugal pump ini utamanya adalah ketika melakukan instalasi,  sangatlah penting untuk memperhatikan hubungan antara kurva pompa (pump curve) dan kurva sistem perpipaan. (piping system curve). Efek dari menambahkan 2 buah pompa yang identik dalam rangkaian paralel dapat di lihat pada gambar grafik di bawah ini. Baca ...

Cara Leak Test (test kebocoran) dan Hydrotest pada Valve dan Bejana Tekan

Leak Test : Biasanya ini dilakukan pada reinforcing pad of opening, menggunakan udara. Kadang-kadang di-counter check dengan bubble soap. Sehingga sering disebut juga bubble test. Diaplikasikan pada semua peralatan yang mempunyai pads pada bagian pressure (PV, HE, Tank, dll). Bisa juga leak test dilakukan tanpa sabun. Material diinjeksi dengan udara bertekanan dan direndam dalam tanki air untuk beberapa waktu (digunakan dalam pengetesan fuel tank untuk forklift). Ini lebih efektif dibandingkan dengan sabun. Test ini juga dilakukan untuk pengecekan kebocaran pada blinded flange, flange joint (shell side to tube side joint), channel cover installation, dsb. Secara internal, diberi tekanan menggunakan udara – alternatif lain bisa menggunakan nitrogen (N 2 ). Pada tangki ada juga istilah leak test untuk roof dan bottom installation. Alatnya disebut Vacuum Box. Leak test tidak sama persis dengan pneumatic test. Pneumatic test itu bisa digunakan sebagai pengganti hydrotes...