Skip to main content

Standard Perbaikan Prosedure Pompa Plunger Gaso Triplek


 Hallo teman - teman semuanya, kali ini dhevils mechanic ingin ngeshare standard perbaikan prosedure, hal ini dilakukan untuk menstandardkan sebuah perbaikan supaya siapapun mechanic yang bertugas akan ingat akan apa yang kan dilakukannya. dan hal inni dhevils mechanic terapin pada lapangan offshore X-Ray PT Pertamina EP Field Jatibarang. Seperti apa standard perbaikan prosedure yang dhevils mechanic terapkan? ikuti terus tulisan ini.

Baca juga :




PRINSIP KERJA UMUM DARI FASILITAS: 

FWP (Feed Water Pump) berguna untuk memompakan/menyediakan/ mensuplai kebutuhan air pada Steam Generator. Satu Unit FWP mampu menyediakan air maksimal 114 GPM, dengan tekanan sekitar 1350 Psi. Setiap unit Steam Generator memerlukan air rata-rata antara 90 GPM s/d 110 GPM.
Tujuan :

Prosedur digunakan sebagai pedoman atau tuntunan bagi orang yang melakukan pekerjaan di fasilitas Steam Generator dengan baik dan benar, agar dapat terhindar dari kejadian-kejadian yang tidak diinginkan seperti kecelakaan kerja yang mengakibatkan kerugian bagi pekerja (industrial accident) atau kecelakaan alat (equipment failure)  yang merugikan perusahaan.

Penggantian dilakukan agar facilitas dapat berjalan sesuai kebutuhan operasi sehingga orang yang akan melakukan pekerjaan di tempat tersebut akan aman dan selamat.


STANDARD OPERATING PROCEDURE (PROSEDUR OPERASI STANDAR)

No

LANGKAH PEKERJAAN YANG HARUS DILAKUKAN
I
Persiapan


A. Komunikasi
1.    Lakukan tail gate meeting bersama semua anggota tim untuk membahas dan memahami SOP hingga benar-benar di mengerti oleh setiap anggota tim ketika pekerjaan dilaksanakan.
2.  Beritahukan Operator bahwa facilitas di Steam Generator akan dihentikan untuk perbaikan/penggantian, sehingga Operator dapat melakukan tindakan antisipasi mencegah terjadinya kesalahan yang lebih besar.

 

B. Peralatan Kerja dan Material
1.  PPE ( Safety Shoes, Safety Hat, Ear Plug, Hand Gloves, Goggle)
2.  Lock-Out & Tag-Out
3.  Tools
4.  Material yang diperlukan : Ring Retainer

C.  Administrasi

1.  Job Safety Analysis
2.  General Work Permit
3.  Vehicle Permit (bila kendaraan masuk area Steam Generator)

II
Pelaksanaan

A. Prosedur Shut Down

 
1.    Matikan power dengan mematikan Main Breaker dan Breaker Kontrol pada unit tersebut serta pasang LOTO (minta bantuan dari Crew Listrik bila perlu)

2.    Tutup Gate Valve incoming line Pasang LOTO

  1. Buka kran drain untuk membuang tekanan yang tersisa di pompa, dan tunggu beberapa saat agar temperatur pompa turun sekitar 100 Deg F
 Tag haruslah berisi informasi mengenai:

1. Nama orang yang bertanggung jawab terhadap pekerjaan
2. Tanggal & waktu pompa dimatikan
3. Alasan pompa dimatikan dan kran ditutup

No
LANGKAH PEKERJAAN YANG HARUS DILAKUKAN

B. Prosedur Penggantian
 
    1.    Kendorkan 2 buah Setscrew / lock pada masing-masing Ring Retainer (Jika masih dilengkapi)
    2.    Putar Ring Retainer berlawanan arah jarum jam
    3.    Putar Crankshaft hingga Extension Rod Crosshead menjauhi Plunger
    4.    Keluarkan Ring Split Clamp dan Ring Retainer dari Plunger
    5.    Masukan Ring Retainer & Ring Split Clamp baru ke Plunger (Pastikan Ring Deflector/Buffle Disc sudah terpasang pada Ring Retainer)
    6.    Putar Crankshaft hingga Extension Rod Crosshead mendekati Plunger
    7.    Putar Ring Retaining searah jarum jam
    8.    Pasang 2 buah Setscrew / Lock pada split clamp (jika masih dilengkapi)


C. Prosedur Start Up

1.    Pastikan bahwa pekerjaan sudah selesai.
2.    Tutup kembali kran pembuangan
3.    Buka LOTO, kran masuk, kran keluar, hidupkan kembali semua breaker  ( minta bantuan crew electrical, instrument dan operator )
4.    Informasikan kepada operator bahwa pompa sudah dapat dihidupkan kembali.
5.    Lakukan pengetesan, apakah perbaikan yang kita lakukan sudah berhasil dengan baik.
6.    Pastikan pompa dapat bekerja dengan baik
7.    Periksa semua facilitas beroperasi dengan baik sebelum ditinggalkan.

D. House Keeping

Bersihkan daerah sekitar dari kotoran dan alat-alat kerja


 Jika hal tersebut diatas akan dibakukan diprintout dan dilaminating untuk ditempel dideket equipment yang ada dibawahnya diisi dikerjakan oleh siapa? di check oleh siapa? supaya semuanya dapat terecord dengan baik, siapa tahu nanati membutuhkan evidence untuk hal tersebut.
Semoga Tulisan ini dapat membantu, dalam menyeleseikan masalah - masalah yang terjadi dilapangan, ditunggu komentar dan diskusinya yaa... 

Postingan Populer

Kunci Inch dengan Kunci mm Dalam Dunia Mechanic

  Jika kita bekerja sebagai mechanic, toolkit adalah senjata kita dalam menyeleseikan suatu pekerjaan. karena dengan kelengkapan toolkit menurut saya 45% pekerjaan / troubleshoot dapat terpecahkan. Dan sebagai mekanik kita kadang menemukan ukuran bolt / nut yang berbeda - beda, ada ukuran dalam inchi, ada pula yang dalam ukuran mili meter. Seandainya kita paksakan mengunakan ukuran kunci tertentu, jutru tidak akan menyeleseikan masalah, tetapi malah menambah pekerjaan lainnya karena bolt atau nut yang kan kita kendorin akan slek atau rusak sehingga semakin sulit unitiuk kita lepaskan. atau bakan kunci yang kita gunakan akan rusak, dan hal ini elain menyusahkan waktu kita kerja juga akan menyusahkan di lain hari karena kita harus membeli kunci baru yang tidak murah harganya. Baca juga : Kehidupan di Offshore Platform  Fungsi Air Dryer Pada Air Compressor Korelasi Komposisi Gas dengan Air Fuel Ratio Perbedaan Prosedure Pembelian Gas Engine Dan Diesel Engine ...

Teory Pompa Kerja Pararel dan Pompa Kerja Seri

Pompa dapat kita pasang atau operasikan pararel atau seri, jika kita ingin menaikan qapasitas, pompa akan kita operasikan Pararel, dengan syarat Head pompa sama. Sedangkan jika kita ingin meanikan Head/ tekanan discharger pompa, kita dapat mengoperasikannya secara seri dan syartnya pompa ke 2 harus lebih rendah qapasitasnya, sebab jika sama maka akan ada kapitasi. Pompa pertama kita sebut pompa pengirim atau pompa utama, sementara pompa ke 2 kita sebut sebagi pompa Booster atau pompa peningkat tekanan. Dalam mendesain (pararel/series) pompa, jumlah 2 atau lebih pompa sentrifugal disebut dengan multiple centrifugal pump. Dalam mendesain multiple centrifugal pump ini utamanya adalah ketika melakukan instalasi,  sangatlah penting untuk memperhatikan hubungan antara kurva pompa (pump curve) dan kurva sistem perpipaan. (piping system curve). Efek dari menambahkan 2 buah pompa yang identik dalam rangkaian paralel dapat di lihat pada gambar grafik di bawah ini. Baca ...

Cara Leak Test (test kebocoran) dan Hydrotest pada Valve dan Bejana Tekan

Leak Test : Biasanya ini dilakukan pada reinforcing pad of opening, menggunakan udara. Kadang-kadang di-counter check dengan bubble soap. Sehingga sering disebut juga bubble test. Diaplikasikan pada semua peralatan yang mempunyai pads pada bagian pressure (PV, HE, Tank, dll). Bisa juga leak test dilakukan tanpa sabun. Material diinjeksi dengan udara bertekanan dan direndam dalam tanki air untuk beberapa waktu (digunakan dalam pengetesan fuel tank untuk forklift). Ini lebih efektif dibandingkan dengan sabun. Test ini juga dilakukan untuk pengecekan kebocaran pada blinded flange, flange joint (shell side to tube side joint), channel cover installation, dsb. Secara internal, diberi tekanan menggunakan udara – alternatif lain bisa menggunakan nitrogen (N 2 ). Pada tangki ada juga istilah leak test untuk roof dan bottom installation. Alatnya disebut Vacuum Box. Leak test tidak sama persis dengan pneumatic test. Pneumatic test itu bisa digunakan sebagai pengganti hydrotes...