Skip to main content

CPP Gundih Go Green Plant Dengan WHRU

Gas alam (natural gas) menjadi salah satu bahan bakar yang banyak digunakan saat ini, Central Processing Plant (CPP) Gundih merupakan kilang natural gas milik PT Pertamina EP yang berada di wilayah kerja Asset 4 Field Cepu. CPP Gundih mendapat pasokan feed gas dari 8 sumur produksi dengan total kapasitas 75 MMSCFD. Setelah dilakukan pengolahan, CPP Gundih menghasilkan gas alam siap pakai dengan kapasitas 50 MMSCFD.  baca juga : Cavitasi Pada Pompa Mengenal PT Pertamina EP Field Cepu Project Zero Discharger Pada Sebuah Plant Kupas Tuntas Hydrolic Pumping Unit (HPU) Gas sebesar 50 MMSCFD tersebut dikirim ke PLTU Tambak Lorok guna memutar turbin uapnya yang menghasilkan energy listrik yang kemudian disalurkan ke masyarakat oleh PLN.Feed gas dari sumur produksi memasuki inlet manifold yang kemudian diolah pada Gas Separation Unit (GSU) untuk memisahkan air dan kondensat yang terbawa dari sumur produksi. Setelah itu feed gas memasuki Acid Gas Removal Unit (AGRU) untuk memisahkan kandungan acid gas yang ada. Treated gas hasil pengolahan AGRU selanjutnya memasuki Caustic Treater Unit (CTU) untuk menghilangkan mercaptant yang terkandung didalam treated gas. Kemudian treated gas menuju Dehydration Unit untuk menurunkan kadar air.Dari pengolahan feed gas di CPP Gundih menimbulkan dampak limbah berupa waste gas, terdiri dari acid gas dan vent gas, yang diolah terlebih dahulu sebelum dilepas ke lingkungan supaya tidak mencemari lingkungan dan sesuai dengan Peraturan Menteri Lingkungan Hidup. Acid gas dengan kandungan H2S yang sangat tinggi diolah dalam dua jalur, yaitu langsung dibakar pada Thermal Oxidizer (TOX) dan diproses pada Biological Sulphur Recovery. Thermal Oxidizer (TOX) memiliki peran penting dalam mengatasi waste gas. Kinerja TOX ditentukan dari proses pembakaran yang terjadi pada burner harus sempurna serta suhu oksidasi waste gas pada chamber harus sesuai. Pada umumnya jumlah udara akan dilebihkan dari jumlah stoikiometri yang dibutuhkan, hal ini untuk mencegah pembakaran tidak sempurna. Jumlah udara tambahan (excess air) yang diberikan pada burner TOX harus diperhitungkan, karena excess air dengan jumlah yang tidak tepat bisa merugikan reaksi pembakaran dan suhu pada chamber tidak sesuai. Energi panas gas buang (flue gas) dimanfaatkan pada Waste Heat Recovery Unit (WHRU) yang berada diatas chamber. WHRU tersebut berupa heat exchanger yang digunakan untuk memanaskan hot oil. Peran WHRU dalam memanaskan hot oil hingga 350oF (449,817K) juga sangat penting, karena hot oil digunakan pada Solvent Regenerator ReboilerPlant CPP Gundih mengunakan Waste Heat Recovery Unit (WHRU)  memanfaatkan panas hasil membakaran gas yang sudah tidak termanfaatkan lagi, sehingga panas tersebut di recovery untuk memanaskan hot oil sebagai pemanas solvent pada proses pemecahan feed gas, dan hal ini yang menyebabkan CPP Gundih salah satu plent yang GO Green.Untuk Hot oil nya pun CPP Gundih sudah mengunakan product dari PT Pertamina sendiri yaitu Termo XT 32 yang tidak kalah kualitasnya dengan product - product  luar negri. Termo XT 32 adalah pelumas pemindah panas kualitas premium yang diformulasikan dari base oil dan aditif kualitas tinggi. Termo XT 32 memiliki kekentalan yang relatif rendah untuk menjamin perpindahan panas yang baik dan kemudahan sirkulasi pada saat startup..CPP Gundih salah satu plant milik PT Pertamina EP Aset 4 Field Cepu yang menjaga produksinya untuk ketahanan energy negri dengan pengolahan gas yang memperhatikan lingkungannya, sehingga CPP Gundih termasuk salah satu plant GO Green di Indonesia.Semoga Tulisan ini dapat bermanfaat, dan menambah wawasan kita terkait proses di plant Oil and Gas industry. ditunggu komentar dan diskusinya jika ada pengalaman dan cerita tentang WHRU dan lainnya supaya sharing pengalaman kerja ini lebih seru lagi. http://dlvr.it/RvxPK2
http://dlvr.it/RvxvVk

Postingan Populer

Kunci Inch dengan Kunci mm Dalam Dunia Mechanic

  Jika kita bekerja sebagai mechanic, toolkit adalah senjata kita dalam menyeleseikan suatu pekerjaan. karena dengan kelengkapan toolkit menurut saya 45% pekerjaan / troubleshoot dapat terpecahkan. Dan sebagai mekanik kita kadang menemukan ukuran bolt / nut yang berbeda - beda, ada ukuran dalam inchi, ada pula yang dalam ukuran mili meter. Seandainya kita paksakan mengunakan ukuran kunci tertentu, jutru tidak akan menyeleseikan masalah, tetapi malah menambah pekerjaan lainnya karena bolt atau nut yang kan kita kendorin akan slek atau rusak sehingga semakin sulit unitiuk kita lepaskan. atau bakan kunci yang kita gunakan akan rusak, dan hal ini elain menyusahkan waktu kita kerja juga akan menyusahkan di lain hari karena kita harus membeli kunci baru yang tidak murah harganya. Baca juga : Kehidupan di Offshore Platform  Fungsi Air Dryer Pada Air Compressor Korelasi Komposisi Gas dengan Air Fuel Ratio Perbedaan Prosedure Pembelian Gas Engine Dan Diesel Engine ...

Teory Pompa Kerja Pararel dan Pompa Kerja Seri

Pompa dapat kita pasang atau operasikan pararel atau seri, jika kita ingin menaikan qapasitas, pompa akan kita operasikan Pararel, dengan syarat Head pompa sama. Sedangkan jika kita ingin meanikan Head/ tekanan discharger pompa, kita dapat mengoperasikannya secara seri dan syartnya pompa ke 2 harus lebih rendah qapasitasnya, sebab jika sama maka akan ada kapitasi. Pompa pertama kita sebut pompa pengirim atau pompa utama, sementara pompa ke 2 kita sebut sebagi pompa Booster atau pompa peningkat tekanan. Dalam mendesain (pararel/series) pompa, jumlah 2 atau lebih pompa sentrifugal disebut dengan multiple centrifugal pump. Dalam mendesain multiple centrifugal pump ini utamanya adalah ketika melakukan instalasi,  sangatlah penting untuk memperhatikan hubungan antara kurva pompa (pump curve) dan kurva sistem perpipaan. (piping system curve). Efek dari menambahkan 2 buah pompa yang identik dalam rangkaian paralel dapat di lihat pada gambar grafik di bawah ini. Baca ...

Cara Leak Test (test kebocoran) dan Hydrotest pada Valve dan Bejana Tekan

Leak Test : Biasanya ini dilakukan pada reinforcing pad of opening, menggunakan udara. Kadang-kadang di-counter check dengan bubble soap. Sehingga sering disebut juga bubble test. Diaplikasikan pada semua peralatan yang mempunyai pads pada bagian pressure (PV, HE, Tank, dll). Bisa juga leak test dilakukan tanpa sabun. Material diinjeksi dengan udara bertekanan dan direndam dalam tanki air untuk beberapa waktu (digunakan dalam pengetesan fuel tank untuk forklift). Ini lebih efektif dibandingkan dengan sabun. Test ini juga dilakukan untuk pengecekan kebocaran pada blinded flange, flange joint (shell side to tube side joint), channel cover installation, dsb. Secara internal, diberi tekanan menggunakan udara – alternatif lain bisa menggunakan nitrogen (N 2 ). Pada tangki ada juga istilah leak test untuk roof dan bottom installation. Alatnya disebut Vacuum Box. Leak test tidak sama persis dengan pneumatic test. Pneumatic test itu bisa digunakan sebagai pengganti hydrotes...