Skip to main content

Electronic Power Governor ( EPG) Pada Engine Industrial


Hallo teman - teman dhebvils mechanic, ketemu ;agi dengan tulisan - tulisan dhevils mechanic yang tidak jauh membahas dunia mechanic Oil and Gas Industry, Cerita tentang pengalaman kerja dhevils mechanic. Dan kali ini dhevils mechanic ingin membahas tentang governor atau kontrol dari engine. Seperti apa ceritanya? ikuti terus yuk tulisan dari dhevils mechanic kali ini.

Governor yg terdapat  hampir pada semua engine industrial, karena governor berfungsi sebagai control dari engine. Dan governor juga berfungsi menjadi Electronic Fuel Control (EFC).

Baca juga :





Pada sebuah Genset (Generator Set), memakai Mesin Diesel (Diesel Engine)  ataupun gas engine yang berfungsi menjadi penggerak Generator pembangkit listrik.

Seperti kita ketahui, dalam Prinsip kerja Generator, diperlukan kecepatan putaran mesin yang stabil supaya tegangan listrik yg dihasilkan Generator tetap stabil.

Kecepatan putaran mesin yg umumnya digunakan merupakan 1500 rpm untuk Generator menggunakan frekwensi 50 hz.
Mesin Genset membutuhkan bahan bakar buat dapat beroperasi, jumlah bahan bakar yang dibutuhkan sinkron dengan kecepatan putaran dan beban yg ditanggung oleh mesin tersebut.

Semakin Besar beban daya listrik yg ditanggung Generator, akan menyebabkan energi yang diharapkan mesin buat memutar Generator akan semakin akbar, serta dapat mengakibatkan putaran mesin menjadi berkurang.

Oleh karena itu, mesin membutuhkan supplai bahan bakar yg lebih banyak  supaya dapat menggerakkan generator dengan putaran yang stabil dalam 1500 rpm.

Selanjutnya, waktu beban daya listrik yg ditanggung Generator berkurang, akan menyebabkan kelebihan energi yg dihasilkan mesin genset, hal ini dapat menyebabkan kecepatan putaran mesin menjadi melebihi batas normal 1500 rpm.

Maka, supplai bahan bakar mesin harus dikurangi buat menjaga supaya tdak terjadi kelebihan kecepatan putaran (Over speed).

Untuk dapat menyesuaikan kebutuhan bahan bakar menggunakan perubahan Beban listrik yang ditanggung sebuah mesin Genset, maka diperlukan suatu alat yg dapat secara otomatis mengatur besar kecilnya supplai bahan bakar yang masuk ke dalam sistem pembakaran mesin genset tersebut.

Alat yang umumnya digunakan buat mengatur bahan bakar mesin genset adalah Governor.
Governor ada bermacam - macam, ada yang bekerja secara mechanisme, ada secara peneumatic dan ada juga yang mengunakan system electronic. Dan pembahasan berikut ini berfocus yang system electronic.

Governor ada juga yang menggunakan Electronic Fuel Control, atau Pengatur bahan bakar menggunakan sistem Elektronik.

Terdapat beberapa komponen atau bagian krusial dalam sistem Electronic Fuel Control yang menggunakan Governor, antara lain:
Bagian-bagian Governor EFC
  • Magnetic Pick Up (MPU)
  • Electronic Power Governor
  • Actuator
Prinsip kerja Electronic Fuel Control menggunakan memakai Governor

1. Magnetic Pick Up
Magnetic Pick Up (MPU) berfungsi menjadi Speed Sensor (Sensor kecepatan), buat mengukur kecepatan putaran mesin yang sedang beroperasi.

Magnetic Pick Up ini dipasang menunjuk ke bagian Flywheel Gear yang berputar, menggunakan jarak yang hampir bersentuhan.
Magnetic Pick Up (MPU) akan mengganti nilai putaran yang dideteksinya menjadi tegangan listrik AC, menggunakan akbar tegangan berkisar antara 1,5Vac - 30Vac. Menggunakan prinsip induksi magnetik serta Gaya mobilitas listrik (GGL).

Semakin besar kecepatan putaran yg dideteksi sang MPU, maka akan semakin akbar tegangan listrik yg dihasilkan dari MPU tadi.
Penyetelan jeda MPU dalam Flywheel Gear:

  • MPU dipasang pada lubang ulir yg tersedia di area casing penutup fly wheel gear.
  • Putar ulir MPU searah jarum jam sampai ujung MPU bersentuhan dalam zenit gear dalam flywheel gear.
  • Lalu beri jarak sedikit antara ujung MPU menggunakan zenit Gear pada Fly wheel Gear dengan cara memutar ulir MPU berlawanan arah jarum jam sebesar ¼ putaran ulir.
  • Pengaturan pemasangan ini wajib dilakukan menggunakan benar, kesalahan pemasangan atau penyetelan jarak MPU akan menyebabkan aneka macam kerusakan atau kegagalan, antara lain:
  • Pastikan penyetelan pemasangan MPU dalam posisi flywheel berapa dalam Puncak Gear.
  • Jika MPU dipasang pada lembah gear pada Flywheel Gear, akan mengakibatkan MPU patah atau rusak saat flywheel berputar, lantaran zenit gear akan bertabrakan dengan MPU.
  • Jika pemasangan MPU bersentuhan langsung dalam zenit Gear pada Flywheel gear, maka ujung MPU akan rusak karena bergesekan eksklusif dalam puncak gear.
  • Jika pemasangan MPU terlalu jauh jaraknya dari puncak gear dalam Flywheel gear, akan mengakibatkan MPU tidak dapat mendeteksi putaran.
2. Electronic Power Governor (EPG)
Governor pada sistem Electronic Fuel Control (EFC) berfungsi menjadi kontrol, dengan menerima frekuwensi dari MPU serta kemudian mengirimkan perintah ke Actuator.
Pada perangkat elektro Governor masih ada beberapa terminal kabel sinkron menggunakan fungsinya masing-masing.

Bagian-bagian yg terdapat dalam Governor:
  • Terminal 1,2
Terminal ini berfungsi menjadi input tegangan listrik 24DC menurut batere (Akki).
  • Terminal tiga,4
Terminal ini berfungsi sebagai Output tegangan dari Governor dan dikirimkan ke Actuator
  • Terminal lima,6
Terminal ini berfungsi sebagai Input tegangan dari MPU.
  • Terminal 7,8,9
Terminal ini berfungsi sebagai input buat pemasangan Potensio (RMT Speed), yang berfungsi untuk melakukan pengaturan kecepatan mesin (Speed Adjusting) dari panel kontrol.

Terminal ini umumnya dipakai hanya buat Genset yg beroperasi secara paralel (Synchronous Generators). Mengoperasikan Genset secara Paralel
  • Terminal 10,11
Terminal ini jarang dipakai, umumnya dipasang buat Genset yg ingin beroperasi secara IDLE terlebih dahulu, lalu lalu beroperasi normal (RUN).
  • IDLE SPD
Potensio IDLE SPD berfungsi buat mengatur kecepatan putaran mesin ketika kondisi IDLE.
Putar searah jarum jam buat menambah kecepatan putaran IDLE mesin, dan sebaliknya putar berlawanan arah jarum jam buat mengurangi kecepatan IDLE mesin.
  • RUN SPD
Potensio RUN SPD berfungsi buat mengatur kecepatan putaran mesin waktu beroperasi normal (Run).
Putar searah jarum jam buat menambah kecepatan putaran mesin, dan sebaliknya putar antagonis arah jarum jam buat mengurangi kecepatan mesin.
  • GAIN.
Potensio GAIN berfungsi buat mengatur kestabilan putaran mesin.Dengan cara:

Putar searah jarum jam hingga didapat putaran mesin mendekati nir stabil, lalu secara perlahan putar antagonis arah jarum jam sampai putaran mesin kembali stabil, selanjutnya putar lagi searah jarum jam sebesar 1 putaran buat menerima performa mesin yang lebih stabil.
  • DROOP.
Potensio DROOP berfungsi buat mengatur kecepatan respon Governor terhadap perubahan beban dalam mesin.
Pengaturan ini spesifik buat Genset yang dioperasikan secara Paralel (Synchronous Generators).
Berfungsi buat menyamakan respon antara mesin genset satu menggunakan yg lainnya ketika beroperasi secara paralel.

3.  Actuator

Actuator dalam sistem Electronic Fuel Control dipasang pada pompa bahan bakar.
Actuator ini berfungsi buat mengatur jumlah bahan bakar yg masuk ke pompa bahan bakar, secara buka-tutup.

Prinsip kerja Governor sistem:
  • Pada waktu mesin Genset beroperasi, MPU akan mendeteksi putaran mesin melalui perputaran flywheel.
  • Putaran Flywheel akan menyebabkan magnet dalam ujung MPU beranjak naik-turun serta MPU akan menghasilkan tegangan listrik. Semakin cepat putaran mesin akan semakin akbar tegangan listrik yang didapatkan MPU.
  • Tegangan listrik berdasarkan MPU akan dialirkan ke Governor.
  • Governor akan medeteksi besar tegangan berdasarkan MPU tersebut dan membandingkannya sesuai menggunakan akbar tegangan yg diterimanya.
  • Kemudian Governor akan mengirimkan sinyal berupa tegangan DC ke Actuator, akbar tegangan yang dikirimkan Governor ke Actuator diubahsuaikan dengan akbar tegangan yg diterimanya berdasarkan MPU secara perbandingan terbalik. Besar tegangan berdasarkan Governor ke Actuator berkisar antara 19Vdc - 20Vdc.
  • Semakin akbar tegangan yang diterima Governor menurut MPU, maka tegangan yg dikirim ke Actuator akan semakin mini , kebalikannya jika tegangan yg diterima Governor dari MPU semakin kecil maka tegangan yg dikirim Governor ke Actuator akan semakin akbar.
  • Actuator akan bekerja secara buka-tutup genre bahan bakar sesuai dengan besar tegangan yg dikirimkan Governor.
  • Semakin akbar tegangan yang diterima, maka Actuator akan membuka bahan bakar lebih akbar, sebaliknya bila tegangan yg diterima mini maka Actuator akan memperkecil bahan bakar yang masuk ke mesin.
  • Jika tegangan menurut MPU mini berarti putaran mesin kurang, maka Governor akan mengirimkan tegangan yg lebih akbar ke Actuator, agar Actuator membuka serta mengalirkan bahan bakar lebih banyak dan putaran mesin balik stabil.
  • Jika tegangan menurut MPU Besar berarti putaran mesin tinggi, maka Governor akan mengirimkan tegangan yg lebih mini ke Actuator supaya Actuator menutup dan mengalirkan bahan bakar lebih sedikit dan putaran mesin kembali stabil.
Demikinlah sekelumit cerita tentang governor atau juga speed control bisa juga disebut dengan fuel control dsb. semoga dapat bermanfaat.

Postingan Populer

Kunci Inch dengan Kunci mm Dalam Dunia Mechanic

  Jika kita bekerja sebagai mechanic, toolkit adalah senjata kita dalam menyeleseikan suatu pekerjaan. karena dengan kelengkapan toolkit menurut saya 45% pekerjaan / troubleshoot dapat terpecahkan. Dan sebagai mekanik kita kadang menemukan ukuran bolt / nut yang berbeda - beda, ada ukuran dalam inchi, ada pula yang dalam ukuran mili meter. Seandainya kita paksakan mengunakan ukuran kunci tertentu, jutru tidak akan menyeleseikan masalah, tetapi malah menambah pekerjaan lainnya karena bolt atau nut yang kan kita kendorin akan slek atau rusak sehingga semakin sulit unitiuk kita lepaskan. atau bakan kunci yang kita gunakan akan rusak, dan hal ini elain menyusahkan waktu kita kerja juga akan menyusahkan di lain hari karena kita harus membeli kunci baru yang tidak murah harganya. Baca juga : Kehidupan di Offshore Platform  Fungsi Air Dryer Pada Air Compressor Korelasi Komposisi Gas dengan Air Fuel Ratio Perbedaan Prosedure Pembelian Gas Engine Dan Diesel Engine ...

Teory Pompa Kerja Pararel dan Pompa Kerja Seri

Pompa dapat kita pasang atau operasikan pararel atau seri, jika kita ingin menaikan qapasitas, pompa akan kita operasikan Pararel, dengan syarat Head pompa sama. Sedangkan jika kita ingin meanikan Head/ tekanan discharger pompa, kita dapat mengoperasikannya secara seri dan syartnya pompa ke 2 harus lebih rendah qapasitasnya, sebab jika sama maka akan ada kapitasi. Pompa pertama kita sebut pompa pengirim atau pompa utama, sementara pompa ke 2 kita sebut sebagi pompa Booster atau pompa peningkat tekanan. Dalam mendesain (pararel/series) pompa, jumlah 2 atau lebih pompa sentrifugal disebut dengan multiple centrifugal pump. Dalam mendesain multiple centrifugal pump ini utamanya adalah ketika melakukan instalasi,  sangatlah penting untuk memperhatikan hubungan antara kurva pompa (pump curve) dan kurva sistem perpipaan. (piping system curve). Efek dari menambahkan 2 buah pompa yang identik dalam rangkaian paralel dapat di lihat pada gambar grafik di bawah ini. Baca ...

Cara Leak Test (test kebocoran) dan Hydrotest pada Valve dan Bejana Tekan

Leak Test : Biasanya ini dilakukan pada reinforcing pad of opening, menggunakan udara. Kadang-kadang di-counter check dengan bubble soap. Sehingga sering disebut juga bubble test. Diaplikasikan pada semua peralatan yang mempunyai pads pada bagian pressure (PV, HE, Tank, dll). Bisa juga leak test dilakukan tanpa sabun. Material diinjeksi dengan udara bertekanan dan direndam dalam tanki air untuk beberapa waktu (digunakan dalam pengetesan fuel tank untuk forklift). Ini lebih efektif dibandingkan dengan sabun. Test ini juga dilakukan untuk pengecekan kebocaran pada blinded flange, flange joint (shell side to tube side joint), channel cover installation, dsb. Secara internal, diberi tekanan menggunakan udara – alternatif lain bisa menggunakan nitrogen (N 2 ). Pada tangki ada juga istilah leak test untuk roof dan bottom installation. Alatnya disebut Vacuum Box. Leak test tidak sama persis dengan pneumatic test. Pneumatic test itu bisa digunakan sebagai pengganti hydrotes...