Skip to main content

Mengenal Bearing | Pola Beban Bearing (Part 2)

POLA BEBAN BEARING

             Distribusi beban yang benar pada bearing dapat dilihat pada gambar 20.3. Amatilah bagaimana beban menekan kebawah dan didistribusikan pada beberapa bearing ball, yang masing-masing menekan pada outer ring. Kondisi ini terjadi pada saat shaft berputar, bagian-bagian yang menekan beban, dan outer ring tidak bergerak.(Jika inner ring tidak bergerak, beban akan didistribusikan terhadap sepertiga inner ring bagian atas).

 Gambar 20. juga menunjukan pola aus yang dapat terjadi di bearing ring dengan outer ring tidak bergerak dan inner ring berputar, atau outer ring berputar dan inner ring nya statis.

Jika ball bearingdupakai untuk menahan shaft yang diberi beban tekan atau aksia (sumbu), beban akan didistibusikan ke sisi-sisi yang berlawanan dari inner dan outer ring, seperti terlihat pada gambar 20.4. Jika kedua beban ini melewati batas, pola aus akan terdapat disekitar pinggir raceway (alur putar), yang dapat menyebabkan bearing rusak.

 

 

 

  Jika ball bearing dipakai untuk menahan shaft yang diberi beban tekan atau aksia (sumbu), beban akan didistibusikan ke sisi-sisi yang berlawanan dari inner dan outer ring, seperti terlihat pada gambar 20.4. Jika kedua beban ini melewati batas, pola aus akan terdapat disekitar pinggir raceway (alur putar), yang dapat menyebabkan bearing rusak.

 

Bearing housing dibuat dengan sedikit variasiukuran yang masih dibolehkan, pada diameter luar dan dalam. Jika bearing dipasang sangat ketat ke housingnya atau pada shaft, “pre-loading” (beban awal) akan terjadi. 

 

Jika ini terjadi, elemen yang berputar akan ditekan diantara kedua ring, sehingga akan menambah beban pada permukaan race, dan memperpendek umur bearing. Kondisi ini dapat dilihat pada gambar 20.5. Gambar ini juga menunjukan aus yang disebabkan pemasangan bearing pada housing yang sudah tidak lagi “ bulat”, atau karena tidak sejajarnya outer dan inner ring.

 

Dapat kita lihat bahwa pemasangan yang benar sangat menentukan daya tahan suatu bearing. Pada saat pemasangan, adalah tidak mungkin mengetahui akan seperti apa bearing tersebut enam bulan kemudian atau lebih. Karena itu setiap fase pemasangan bearing harus dilakukan dengan sangat hati-hati. Pemasangan yang tidak benar mudah diketahui pada saat bearing dilepasdari shaft, atau saat inspeksi. Bearing yang rusak tidak dapat diperbaiki. Yang bisa dilakukan hanyalah mencegah kerusakan. Demikian pula saat menanggalkan bearing, jangan sampai shaft dan housingnya menjadi rusak.

Postingan Populer

Kunci Inch dengan Kunci mm Dalam Dunia Mechanic

  Jika kita bekerja sebagai mechanic, toolkit adalah senjata kita dalam menyeleseikan suatu pekerjaan. karena dengan kelengkapan toolkit menurut saya 45% pekerjaan / troubleshoot dapat terpecahkan. Dan sebagai mekanik kita kadang menemukan ukuran bolt / nut yang berbeda - beda, ada ukuran dalam inchi, ada pula yang dalam ukuran mili meter. Seandainya kita paksakan mengunakan ukuran kunci tertentu, jutru tidak akan menyeleseikan masalah, tetapi malah menambah pekerjaan lainnya karena bolt atau nut yang kan kita kendorin akan slek atau rusak sehingga semakin sulit unitiuk kita lepaskan. atau bakan kunci yang kita gunakan akan rusak, dan hal ini elain menyusahkan waktu kita kerja juga akan menyusahkan di lain hari karena kita harus membeli kunci baru yang tidak murah harganya. Baca juga : Kehidupan di Offshore Platform  Fungsi Air Dryer Pada Air Compressor Korelasi Komposisi Gas dengan Air Fuel Ratio Perbedaan Prosedure Pembelian Gas Engine Dan Diesel Engine ...

Teory Pompa Kerja Pararel dan Pompa Kerja Seri

Pompa dapat kita pasang atau operasikan pararel atau seri, jika kita ingin menaikan qapasitas, pompa akan kita operasikan Pararel, dengan syarat Head pompa sama. Sedangkan jika kita ingin meanikan Head/ tekanan discharger pompa, kita dapat mengoperasikannya secara seri dan syartnya pompa ke 2 harus lebih rendah qapasitasnya, sebab jika sama maka akan ada kapitasi. Pompa pertama kita sebut pompa pengirim atau pompa utama, sementara pompa ke 2 kita sebut sebagi pompa Booster atau pompa peningkat tekanan. Dalam mendesain (pararel/series) pompa, jumlah 2 atau lebih pompa sentrifugal disebut dengan multiple centrifugal pump. Dalam mendesain multiple centrifugal pump ini utamanya adalah ketika melakukan instalasi,  sangatlah penting untuk memperhatikan hubungan antara kurva pompa (pump curve) dan kurva sistem perpipaan. (piping system curve). Efek dari menambahkan 2 buah pompa yang identik dalam rangkaian paralel dapat di lihat pada gambar grafik di bawah ini. Baca ...

Cara Leak Test (test kebocoran) dan Hydrotest pada Valve dan Bejana Tekan

Leak Test : Biasanya ini dilakukan pada reinforcing pad of opening, menggunakan udara. Kadang-kadang di-counter check dengan bubble soap. Sehingga sering disebut juga bubble test. Diaplikasikan pada semua peralatan yang mempunyai pads pada bagian pressure (PV, HE, Tank, dll). Bisa juga leak test dilakukan tanpa sabun. Material diinjeksi dengan udara bertekanan dan direndam dalam tanki air untuk beberapa waktu (digunakan dalam pengetesan fuel tank untuk forklift). Ini lebih efektif dibandingkan dengan sabun. Test ini juga dilakukan untuk pengecekan kebocaran pada blinded flange, flange joint (shell side to tube side joint), channel cover installation, dsb. Secara internal, diberi tekanan menggunakan udara – alternatif lain bisa menggunakan nitrogen (N 2 ). Pada tangki ada juga istilah leak test untuk roof dan bottom installation. Alatnya disebut Vacuum Box. Leak test tidak sama persis dengan pneumatic test. Pneumatic test itu bisa digunakan sebagai pengganti hydrotes...