Skip to main content

Problem Pada Engine Waukesha L5774 LT Shutdown Tanpa Indikasi ( ESM Problem)

 








Hallo teman - teman ketemu lagi dengan tulisan - tulisan dhevils mechanic, yang tidak jauh membahas dunia mechanic yang ada di Oil and gas industry. Dan kali ini dhevils mechanic ingin membahas sedikit tentang engine waukesha. Bagimana ceritanya ikuti terus yuk tulisan dhevils mechanic ini.

Yang kita bahas kali ini terkait gas engine dengan merk waukesha dimana unit engine ini mengunakan bahan bakar gas  yang ada di tempat dhevils mechanic bekerja. gas yang digunakannya berasal dari sumuran minyak yang di produksikan dengan system gaslift. minyak dan gas yang diproduksikan oleh sumuran tersebut dipisahkan di separator  dimana minyak mengalir ke tangki penampungan sementara gasnya di gunakan  untuk suplay gas kompressor yang digerakn oleh waukesah ga s engine dengan bahan bakar dari gas tersbut. hehehe muter - muter terus yaa... engine berbahan bakar gas mengerakan kompressor gas.
Engine tersbut dengan speck seperti dibawah ini yaa...
Output dan rpm yang berbeda akan menghasilakn daya yang berbeda pula.

Engine Waukesha ini memiliki control engine yang disebut ESM atau disebut dengan Engine System Manager atau juga disebut dengan ECU nya engine waukesha, semua paramerter yang ada di engine ini di control oleh ESM ini.

Dan akhir  - akhir ini sering shutdown dengan indikasi Waukesha ESD 222 (Waukesha customer ESD). dan setelah shutdown di start lagi normal seperti tanpa masalah, dan berikut ini urutan pengecheckan jika terjadi problem seperti diatas.

1. Check dulu seluruh hardware apakah ada socket yang kendor atau keble yang putus, karena sensor mengirim sinyal palsu sehingga mematikan unit engine.

2. Coba check ‘first alarm’ di Altronicnya. karena kadang problem di ignition system sugnal ke ESM


Cust ESD ada di pin 15 module ESM (tapi sulit cari lokasinya).

Ikuti langkah sbb:

1. Jika masih terima signal ESD222, jangan ‘RESET’ panel altronic.

2. Cari kabel bertuliskan ‘ESD’ dari harness ESM ke panel altronic (kabel warna kuning atau hijau).

3. Periksa di terminal dikabel ‘ESD’ tsb, signal 24 VDC dari altronic (biasanya via Relay), Jika 0 volt artinya ALtronic kirim ESD.

4. Lepas kabel ‘ESD’ tersebut, kemudian inject +24 volt dari battery.

5. Kalau ESD222 hilang, ya runut ke arah Panel, cari root causenya refer ke First out shutdown. (Jangan lihat alarm-alarm selanjutnya ea. low oil press atau gas press). Check relay ESD dan Fuse-nya.

6. Tekan ‘RESET’ dipanel, periksa lagi terminal ESD, jika ada signal 24vdc, artinya relay dan fuse OK.

Semoga dapat menyeleseikan permaslahan yang ada di lokasi anda

Postingan Populer

Kunci Inch dengan Kunci mm Dalam Dunia Mechanic

  Jika kita bekerja sebagai mechanic, toolkit adalah senjata kita dalam menyeleseikan suatu pekerjaan. karena dengan kelengkapan toolkit menurut saya 45% pekerjaan / troubleshoot dapat terpecahkan. Dan sebagai mekanik kita kadang menemukan ukuran bolt / nut yang berbeda - beda, ada ukuran dalam inchi, ada pula yang dalam ukuran mili meter. Seandainya kita paksakan mengunakan ukuran kunci tertentu, jutru tidak akan menyeleseikan masalah, tetapi malah menambah pekerjaan lainnya karena bolt atau nut yang kan kita kendorin akan slek atau rusak sehingga semakin sulit unitiuk kita lepaskan. atau bakan kunci yang kita gunakan akan rusak, dan hal ini elain menyusahkan waktu kita kerja juga akan menyusahkan di lain hari karena kita harus membeli kunci baru yang tidak murah harganya. Baca juga : Kehidupan di Offshore Platform  Fungsi Air Dryer Pada Air Compressor Korelasi Komposisi Gas dengan Air Fuel Ratio Perbedaan Prosedure Pembelian Gas Engine Dan Diesel Engine ...

Teory Pompa Kerja Pararel dan Pompa Kerja Seri

Pompa dapat kita pasang atau operasikan pararel atau seri, jika kita ingin menaikan qapasitas, pompa akan kita operasikan Pararel, dengan syarat Head pompa sama. Sedangkan jika kita ingin meanikan Head/ tekanan discharger pompa, kita dapat mengoperasikannya secara seri dan syartnya pompa ke 2 harus lebih rendah qapasitasnya, sebab jika sama maka akan ada kapitasi. Pompa pertama kita sebut pompa pengirim atau pompa utama, sementara pompa ke 2 kita sebut sebagi pompa Booster atau pompa peningkat tekanan. Dalam mendesain (pararel/series) pompa, jumlah 2 atau lebih pompa sentrifugal disebut dengan multiple centrifugal pump. Dalam mendesain multiple centrifugal pump ini utamanya adalah ketika melakukan instalasi,  sangatlah penting untuk memperhatikan hubungan antara kurva pompa (pump curve) dan kurva sistem perpipaan. (piping system curve). Efek dari menambahkan 2 buah pompa yang identik dalam rangkaian paralel dapat di lihat pada gambar grafik di bawah ini. Baca ...

Cara Leak Test (test kebocoran) dan Hydrotest pada Valve dan Bejana Tekan

Leak Test : Biasanya ini dilakukan pada reinforcing pad of opening, menggunakan udara. Kadang-kadang di-counter check dengan bubble soap. Sehingga sering disebut juga bubble test. Diaplikasikan pada semua peralatan yang mempunyai pads pada bagian pressure (PV, HE, Tank, dll). Bisa juga leak test dilakukan tanpa sabun. Material diinjeksi dengan udara bertekanan dan direndam dalam tanki air untuk beberapa waktu (digunakan dalam pengetesan fuel tank untuk forklift). Ini lebih efektif dibandingkan dengan sabun. Test ini juga dilakukan untuk pengecekan kebocaran pada blinded flange, flange joint (shell side to tube side joint), channel cover installation, dsb. Secara internal, diberi tekanan menggunakan udara – alternatif lain bisa menggunakan nitrogen (N 2 ). Pada tangki ada juga istilah leak test untuk roof dan bottom installation. Alatnya disebut Vacuum Box. Leak test tidak sama persis dengan pneumatic test. Pneumatic test itu bisa digunakan sebagai pengganti hydrotes...