Skip to main content

Tugas Rigger Dalam Proses Lifting







Penggunaan alat berat pesawat angkat (crane) tidak lepas kaitannya dengan peran seorang rigger. Apa itu Rigger? Juru ikat (rigger) adalah tenaga kerja yang mempunyai kemampuan dan memiliki keterampilan khusus dalam melakukan pengikatan barang serta membantu kelancaran pengoperasian peralatan angkat. Alat bantu yang digunakan adalah sling baik sling serat alam, sling serat sintetik, sling rantai maupun sling serat baja (wire rope).

Tugas Seorang Rigger pada alat berat crane memilik risiko yang tinggi. Kesalahan dalam kegiatan rigging dapat menyebabkan kecelakaan kerja yang berakibat kerusakan alat dan melukai pekerja bahkan dapat mengakibatkan kematian. Dalam industri, hal tersebut tentu sangat merugikan secara materi terlebih pada industri minyak bumi dan gas (migas). Kecelakaan kerja dapat dihindari jika para pekerja menerapkan K3 dalam bekerja dan memiliki kerjasama yang baik. Hindari bekerja sendirian di lapangan karena dapat meningkatkan risiko kecelakaan kerja.

Menurut Peraturan Menteri  PER.09/MEN/VII/2010 , Juru ikat (rigger) sebagaimana dimaksud dalam Pasal 18 ayat (2) harus memenuhi persyaratan sebagai berikut:

  1. sekurang-kurangnya berpendidikan SLTP/sederajat;
  2. berpengalaman sekurang-kurangnya 1 (satu) tahun di bidangnya;
  3. berbadan sehat menurut keterangan dokter;
  4. umur sekurang-kurangnya 19 tahun; dan
  5. memiliki Lisensi K3 dan buku kerja.

Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia (SKKNI) telah menetapkan standar dalam mempersiapkan pengikatan beban (IMG PA02.001.01). Dalam mempersiapkan beban hal utama yang harus diperhatikan adalah beban yang diangkat. Indentifikasikan materi, kondisi dan berat beban yang diangkat. Hal tersebut dilakukan untuk menentukan sling, hook, dan shackle yang digunakan serta untuk menentukan teknik ikatan yang digunakan. Sling berfungsi untuk menahan gaya tarik dan memegang beban yang diangkat. Sling yang digunakan dalam pengangkatan beban harus memperhatikan breaking loadsafe  working load (SWL), rule of thumb, dan factor of safety.

Industri migas menggunakan wire rope sling dalam penggunaan alat berat crane. Kelebihan wire rope adalah kekuatannya besar, beratnya minimum, dan fleksibel. Selain itu, sling wire rope tidak cepat aus seperti sling serat alam dan sling serat sintetis dan tidak terdapat sambungan yang lemah seperti rantai. Wire rope menggunakan rangkaian paralel dalam menahan beban sehingga masih dapat digunakan secara aman apabila satu atau beberapa wire putus. Sebelum digunakan jangan lupa untuk menghitung beban maksimum yang aman (SWL) dan periksa kembali kondisi wire rope.

contoh-tali1

Wire Rope Sling


4404-stainless-steel-wire-rope-304-6x19-class-1-lineal-foot_1_640

Wire Rope

Selain sling, alat bantu lain yang tidak kalah penting adalah hook dan sachkle. Hook dan sackhle adalah alat bantu pengait yang menghubungkan sling dengan beban. Perbedaan dua pengait ini adalah alat pengunci bebannya. Shackle memiliki baut pengunci beban sehingga jauh lebih aman dibanding dengan hook.
eye-slip-hook-with-latch-aisi-316-lg

hook


shackle

shackle

Selain itu, seorang juru ikat (rigger) berkewajiban untuk:

  1. melakukan pemilihan alat bantu angkat sesuai dengan kapasitas beban kerja aman;
  2. melakukan pengecekan terhadap kondisi pengikatan aman dan alat bantu angkat yang digunakan;
  3. melakukan perawatan alat bantu angkat;
  4. mematuhi peraturan dan melakukan tindakan pengamanan yang telah ditetapkan; dan
  5. mengisi buku kerja dan membuat laporan harian sesuai dengan pekerjaan yang telah dilakukan
Demikianlah sedikit ulasan tentang tugas dan tanggung jawab bekkerja sebagi rigger pada pengangakatan dengan mengunakan crane, semoga dapat bermanfaat dan menambah wawasan kita semua.

Postingan Populer

Kunci Inch dengan Kunci mm Dalam Dunia Mechanic

  Jika kita bekerja sebagai mechanic, toolkit adalah senjata kita dalam menyeleseikan suatu pekerjaan. karena dengan kelengkapan toolkit menurut saya 45% pekerjaan / troubleshoot dapat terpecahkan. Dan sebagai mekanik kita kadang menemukan ukuran bolt / nut yang berbeda - beda, ada ukuran dalam inchi, ada pula yang dalam ukuran mili meter. Seandainya kita paksakan mengunakan ukuran kunci tertentu, jutru tidak akan menyeleseikan masalah, tetapi malah menambah pekerjaan lainnya karena bolt atau nut yang kan kita kendorin akan slek atau rusak sehingga semakin sulit unitiuk kita lepaskan. atau bakan kunci yang kita gunakan akan rusak, dan hal ini elain menyusahkan waktu kita kerja juga akan menyusahkan di lain hari karena kita harus membeli kunci baru yang tidak murah harganya. Baca juga : Kehidupan di Offshore Platform  Fungsi Air Dryer Pada Air Compressor Korelasi Komposisi Gas dengan Air Fuel Ratio Perbedaan Prosedure Pembelian Gas Engine Dan Diesel Engine ...

Teory Pompa Kerja Pararel dan Pompa Kerja Seri

Pompa dapat kita pasang atau operasikan pararel atau seri, jika kita ingin menaikan qapasitas, pompa akan kita operasikan Pararel, dengan syarat Head pompa sama. Sedangkan jika kita ingin meanikan Head/ tekanan discharger pompa, kita dapat mengoperasikannya secara seri dan syartnya pompa ke 2 harus lebih rendah qapasitasnya, sebab jika sama maka akan ada kapitasi. Pompa pertama kita sebut pompa pengirim atau pompa utama, sementara pompa ke 2 kita sebut sebagi pompa Booster atau pompa peningkat tekanan. Dalam mendesain (pararel/series) pompa, jumlah 2 atau lebih pompa sentrifugal disebut dengan multiple centrifugal pump. Dalam mendesain multiple centrifugal pump ini utamanya adalah ketika melakukan instalasi,  sangatlah penting untuk memperhatikan hubungan antara kurva pompa (pump curve) dan kurva sistem perpipaan. (piping system curve). Efek dari menambahkan 2 buah pompa yang identik dalam rangkaian paralel dapat di lihat pada gambar grafik di bawah ini. Baca ...

Cara Leak Test (test kebocoran) dan Hydrotest pada Valve dan Bejana Tekan

Leak Test : Biasanya ini dilakukan pada reinforcing pad of opening, menggunakan udara. Kadang-kadang di-counter check dengan bubble soap. Sehingga sering disebut juga bubble test. Diaplikasikan pada semua peralatan yang mempunyai pads pada bagian pressure (PV, HE, Tank, dll). Bisa juga leak test dilakukan tanpa sabun. Material diinjeksi dengan udara bertekanan dan direndam dalam tanki air untuk beberapa waktu (digunakan dalam pengetesan fuel tank untuk forklift). Ini lebih efektif dibandingkan dengan sabun. Test ini juga dilakukan untuk pengecekan kebocaran pada blinded flange, flange joint (shell side to tube side joint), channel cover installation, dsb. Secara internal, diberi tekanan menggunakan udara – alternatif lain bisa menggunakan nitrogen (N 2 ). Pada tangki ada juga istilah leak test untuk roof dan bottom installation. Alatnya disebut Vacuum Box. Leak test tidak sama persis dengan pneumatic test. Pneumatic test itu bisa digunakan sebagai pengganti hydrotes...