Skip to main content

Pengunaan DRUPS ( Diesel Rotary Uninterruptible Power Supply) Di PP Kawengan PT Pertamina EP Field Cepu

 
Dewasa ini tuntutan konsumen tenaga listrik tidak hanya pada kontinuitas penyalurannya saja akan tetapi pada kualitasnya juga, beberapa factor yang sangat berpengaruh pada kualitas tenaga listrik adalah karena terjadinya pelepasan dan pemasukan beban besar secara tiba-tiba, gangguan hubung singkat, faktor lingkungan seperti ulah manusia, hewan, pepohonan dan struktur bangunan serta terjadinya fenomena alam seperti petir yang dapat menyebabkan terjadinya kedip tegangan, yakni turunnya tegangan rms pada jala-jala dengan amplitudo 0,1 – 0,9 p.u. dalam durasi 10 – 1.000 milidetik.


Hal ini tentunya sangat berpengaruh pada proses dan hasil produksi pelanggan industri seperti pabrik tekstil, semen, kertas dan sebagainya. Untuk mengetahui kedalaman dan durasi kedip tegangan dapat dilakukan dengan pengukuran sebagaimana terekam pada kWh meter elektronik yang terpasang pada konsumen besar, industri dan komersial.

 

Dan di Power Plant Kawengan memasok kebutuhan listrik  sebagian besar wilayah kerja area kawengan Field Cepu dimana SP 1, SP2, SP3, SP 4 SP 5 & SP 6 mengunakan artifial list ESp dan pumping unit yang membutuhkan power electrical untuk mengerakn motor electyricalnya (Elmot) sehingga kualitas tegangan dan daya sangat dibutuhkan sekali, jika tidak tersedia dengan baik maka LPO (loss production Oportunity) akan semakin besar, sementara Pertamina Ep Field Cepu di target produksinya oleh pemerintah dimana disini SKK Migas yang menjadi regulator pengawasannya.


Dari beberapa factor ini bisa kita bagi menjadi beberapa kejadian atau event yang membuat kualitas daya menjadi buruk. Voltage Sag (Dip)

Penurunan tegangan sebesar 10% sampai 90% dari tegangan nominal selama 1.5 cycles, 1 menit. Bisa dikarenakan short circuit, overload, atau starting motor induksi atau beban besar. 



2. Voltage Swell

Kenaikan tegangan sebesar 10% sampai dengan 90% dari tegangan nominalnya, kebalikan dari Voltage Dip. Disebabkan karena beban besar yang dimatikan.

3. Ketidakseimbangan Tegangan (Voltage Unbalance)

Ketidakseimbangan tegangan ini merupakan nilai tegangan yang tidak sama pada tiap phasenya, sangat terlihat pada jaringan 3 phase. Dapat menurunkan kinerja atau performa dan menurunkan umur atau lifetime dari motor 3 phase. Biasa dinyatakan dalam persen.

4. Inrush Current

Inrush Current merupakan kenaikan nilai arus maksimal yang masuk ketika peralatan listrik pertama kali dinyalakan. Banyak peratalan yang dapat menghasilkan inrush current diantaranya, motor induksi, transformers, kapasitor.

5. Frequency Fluctuations (Fluktuasi Nilai Frekuensi)

Fluktuasi frekuensi merupakan deviasi dari frekuensi dasarnya. Biasanya dikarenakan sumber pembangkitan. Jika hal ini terjadi melebihi ambang batas yang diizinkan, maka dapat mengganggu bahkan merusak peralatan listrik yang terpasang.

6. Harmonik atau Harmonisa

Gangguan yang terjadi pada sistem distribusi tenaga listrik akibat terjadinya distorsi gelombang dan tegangan. Pada dasarnya harmonic adalah gejala yang timbul akibat dari pembentukan gelombang – gelombang dengan frekuensi berbeda yang merupakan kelipatan atau perkalian dari frekuensi dasarnya. Distorsi ini umumnya disebabkan oleh beban non-linier. Bentuk gelombang beban non-linier tidak seimbang dengan tegangan dalam setiap setengah siklus sehingga bentuk gelombang arus maupun tegangan keluarannya tidak sama dengan gelombang masukannya dan mengalami distorsi.  

Karena letak geografis wilayah kawengan itu berada didaerah pebukitan dan hutan yang jauh dari suplay tegangan utama dario PLN maka problematika DIP yang paling besar terjadi, Dan setelah terjadi DIP Semua artifial lift yang digunakan untuk proses produksi seperti pumping unit dan ESP akan mengalami shutdown. dan untuk merecovery memerlukan waktu yang lama karena memang medan operasinya yang jauh dan masuk kedalam hutan - hutan yang terjal. 


Selain proses recovery nya yang lama juga sering terjadi akibat DIP tersebut Sumur akan mati  dan tidak dapat diproduksikan kembali karena ESP over current efek dari kepasiran sumur yang menyebabkan pompa ESP terjepit. Hal yang sama juga yang dilami oleh artifial lift yang mengunakan pumping unit. Suckker rod terjepit oleh pasir didlam sumur.

Untuk hal diatas maka PLN mengupgrade layanannya dengan menambah DRUPS sebagai back up power pada saat jaringan PLN ada kejadian DIP. dan diagram dari pengunaan DRUPS seperti gambar dibawah ini.


Power Electrical sebelum masuk ke beban dimasukan  dahulu ke panel drups sehingga jika ada DIP sewaktu - waktu sisa putaran dari generator masih mampu menghandle beban, tetapi jika lebih dari 10 detik unit engine diesel akan auto running dan menghandle beban keseluruhan dan  nanti jika tegangan PLN sudah stabil beban auto berpindah ke generator kembali.

Dari cara diatas kebutuhan power suplay listrik untuk area kawengan  dari PT pertamina Ep Field Cepu akan stabil, sehingga kontinuitas produksi akan selalu dpat terjaga, selain hal diatas penggunaan DRUPS yang berlanganan dengan PLN jauh lebih hemat jika kita mengunakan  Diesel Engine generator, karena selin beban penggunaan bembelian bahan bakar juga perawatan dan operator dari penggunaan Diesel Engine Gnerator yang cukup besar. Selain itu juga isu sosial yang sering muncul adalah isu warga yang meminta kompensasi kebisingan karena unit power plant berada di pemukiman warga.


#dhevilsmechanic

#DwieSangDhevilsMechanic


Postingan Populer

Kunci Inch dengan Kunci mm Dalam Dunia Mechanic

  Jika kita bekerja sebagai mechanic, toolkit adalah senjata kita dalam menyeleseikan suatu pekerjaan. karena dengan kelengkapan toolkit menurut saya 45% pekerjaan / troubleshoot dapat terpecahkan. Dan sebagai mekanik kita kadang menemukan ukuran bolt / nut yang berbeda - beda, ada ukuran dalam inchi, ada pula yang dalam ukuran mili meter. Seandainya kita paksakan mengunakan ukuran kunci tertentu, jutru tidak akan menyeleseikan masalah, tetapi malah menambah pekerjaan lainnya karena bolt atau nut yang kan kita kendorin akan slek atau rusak sehingga semakin sulit unitiuk kita lepaskan. atau bakan kunci yang kita gunakan akan rusak, dan hal ini elain menyusahkan waktu kita kerja juga akan menyusahkan di lain hari karena kita harus membeli kunci baru yang tidak murah harganya. Baca juga : Kehidupan di Offshore Platform  Fungsi Air Dryer Pada Air Compressor Korelasi Komposisi Gas dengan Air Fuel Ratio Perbedaan Prosedure Pembelian Gas Engine Dan Diesel Engine ...

Teory Pompa Kerja Pararel dan Pompa Kerja Seri

Pompa dapat kita pasang atau operasikan pararel atau seri, jika kita ingin menaikan qapasitas, pompa akan kita operasikan Pararel, dengan syarat Head pompa sama. Sedangkan jika kita ingin meanikan Head/ tekanan discharger pompa, kita dapat mengoperasikannya secara seri dan syartnya pompa ke 2 harus lebih rendah qapasitasnya, sebab jika sama maka akan ada kapitasi. Pompa pertama kita sebut pompa pengirim atau pompa utama, sementara pompa ke 2 kita sebut sebagi pompa Booster atau pompa peningkat tekanan. Dalam mendesain (pararel/series) pompa, jumlah 2 atau lebih pompa sentrifugal disebut dengan multiple centrifugal pump. Dalam mendesain multiple centrifugal pump ini utamanya adalah ketika melakukan instalasi,  sangatlah penting untuk memperhatikan hubungan antara kurva pompa (pump curve) dan kurva sistem perpipaan. (piping system curve). Efek dari menambahkan 2 buah pompa yang identik dalam rangkaian paralel dapat di lihat pada gambar grafik di bawah ini. Baca ...

Cara Leak Test (test kebocoran) dan Hydrotest pada Valve dan Bejana Tekan

Leak Test : Biasanya ini dilakukan pada reinforcing pad of opening, menggunakan udara. Kadang-kadang di-counter check dengan bubble soap. Sehingga sering disebut juga bubble test. Diaplikasikan pada semua peralatan yang mempunyai pads pada bagian pressure (PV, HE, Tank, dll). Bisa juga leak test dilakukan tanpa sabun. Material diinjeksi dengan udara bertekanan dan direndam dalam tanki air untuk beberapa waktu (digunakan dalam pengetesan fuel tank untuk forklift). Ini lebih efektif dibandingkan dengan sabun. Test ini juga dilakukan untuk pengecekan kebocaran pada blinded flange, flange joint (shell side to tube side joint), channel cover installation, dsb. Secara internal, diberi tekanan menggunakan udara – alternatif lain bisa menggunakan nitrogen (N 2 ). Pada tangki ada juga istilah leak test untuk roof dan bottom installation. Alatnya disebut Vacuum Box. Leak test tidak sama persis dengan pneumatic test. Pneumatic test itu bisa digunakan sebagai pengganti hydrotes...