Skip to main content

Problem Sumur Yang Mengunakan Artifial Lift ESP


Halo teman - teman ketemu lagi dengan dhevils mechanic yang pasti ngak jauh tuliannya terkait dunia Oil and gas industry. dan kali ini yuk sedikit bahas terkait subsurface fasilitty dimana disana ada ESP yang digunakannya,  dan kita berkisah sedikit dengan problem yang dihadapinya ya..


Sampai dengan saat ini Indonesia masih bergantung pada minyak dan gas bumi untuk memenuhi kebutuhan energi setiap harinya. Namun disisi lain, laju produksi cenderung turun sementara kebutuhan terus meningkat. Dibutuhkan solusi jangka pendek – menengah yang dapat dengan cepat diterapkan untuk menangani permasalahan ini. Salah satu solusinya yaitu dengan pemasangan artificial lift berupa Electrical Submersible Pump pada sumur yang yang sudah tidak dapat mengalir secara natural flow.

Permasalahan Sumur ESP-Permasalahan Sumur ESP yang sering dijumpai pada Electric Submersible Pump (Reda Pump) adalah :
1. Under Load (Ampere motor lebih rendah dari yang normal)
2. Over Load (Ampere motor lebih tinggi dari yang normal)
3. Motor terbakar (Motor Burn-Out)

Under load dan over load bisa cepat diketahui oleh pumper dengan melihat reda chart di dalam switch board. Sedangkan motor terbakar harus dipastikan oleh reda specialist.


Under load pada motor Electric Submersible Pump (Reda Pump) dapat disebabkan oleh keadaan-keadaan berikut ini :
1. Produksi yang kecil
2. Voltase yang tinggi atau berlebihan
3. Pompa terlalu besar
4. Produksi banyak membawa gas
5. Dan lain-lain

Over load pada Electric Submersible Pump (Reda Pump) dapat disebabkan oleh keadaan-keadaan seperti berikut :
1. Voltase yang rendah atau kurang
2. Bertambahnya berat jenis fluida yang dipompakan (bercampurnya pasir dan lumpur)
3. Terjadi kerusakan pada kabel listriknya (reda cable)
4. Kalau under load terlalu lama, karena under load relay tidak berfungsi dengan baik.
5. Ada peralatan yang di dalam control panel mengalami kerusakan atau tidak berfungsi
6. Pompa susah berputar (stuck)


Sedangkan penyebab dari motor terbakar adalah keadaan-keadaan berikut ini :
1. Air atau fluida formasi masuk ke dalam motor
2. Motor bekerja dalam keadaan over load sedangkan overload relay tidak bekerja
3. Reda unit bekerja under load (low production) sehingga pompa menjadi panas, dan panas ini merambat sampai ke motor sehingga merusak isolasi motor.
4. Motor terlalu sering distart, sehingga motor sering mendapat beban yang tinggi.


Kejadian ini terjadi sewaktu Reda Pump diset on timer. Bila reda pump trip karena under load, reda pump akan hidup automatic, terganting kepada setting timer, apakah 10, 12, 15, atau 30 menit. Tetapi Reda Pump karena over load, reda pump biasanya tidak akan hidup lagi secara automatic, sampai switch board diperiksa oleh orang listrik atau reda pump specialist. Untuk menghindari kerusakan yang lebih parah, maka kepada pumper dianjurkan betul agar tidak men-start Reda Pump yang didapati mati over load. Pumper diminta untuk memutar selector switch ke posisi OFF dan melaporkan kejadian tersebut pada reda pump specialist atau orang listrik.
- Over load diset pada 15 % diatas load motor yang ada pada name plate
- Under load diset pada 15 % dibawah running amper atau amper yang sedang jalan.

Demikianlah sedikit ulasan terkait problem yang sering dialami oleh ESP, semoga dapat mmeberi wawasan kita terkait dunia Oil and Gas industry..

Postingan Populer

Kunci Inch dengan Kunci mm Dalam Dunia Mechanic

  Jika kita bekerja sebagai mechanic, toolkit adalah senjata kita dalam menyeleseikan suatu pekerjaan. karena dengan kelengkapan toolkit menurut saya 45% pekerjaan / troubleshoot dapat terpecahkan. Dan sebagai mekanik kita kadang menemukan ukuran bolt / nut yang berbeda - beda, ada ukuran dalam inchi, ada pula yang dalam ukuran mili meter. Seandainya kita paksakan mengunakan ukuran kunci tertentu, jutru tidak akan menyeleseikan masalah, tetapi malah menambah pekerjaan lainnya karena bolt atau nut yang kan kita kendorin akan slek atau rusak sehingga semakin sulit unitiuk kita lepaskan. atau bakan kunci yang kita gunakan akan rusak, dan hal ini elain menyusahkan waktu kita kerja juga akan menyusahkan di lain hari karena kita harus membeli kunci baru yang tidak murah harganya. Baca juga : Kehidupan di Offshore Platform  Fungsi Air Dryer Pada Air Compressor Korelasi Komposisi Gas dengan Air Fuel Ratio Perbedaan Prosedure Pembelian Gas Engine Dan Diesel Engine ...

Teory Pompa Kerja Pararel dan Pompa Kerja Seri

Pompa dapat kita pasang atau operasikan pararel atau seri, jika kita ingin menaikan qapasitas, pompa akan kita operasikan Pararel, dengan syarat Head pompa sama. Sedangkan jika kita ingin meanikan Head/ tekanan discharger pompa, kita dapat mengoperasikannya secara seri dan syartnya pompa ke 2 harus lebih rendah qapasitasnya, sebab jika sama maka akan ada kapitasi. Pompa pertama kita sebut pompa pengirim atau pompa utama, sementara pompa ke 2 kita sebut sebagi pompa Booster atau pompa peningkat tekanan. Dalam mendesain (pararel/series) pompa, jumlah 2 atau lebih pompa sentrifugal disebut dengan multiple centrifugal pump. Dalam mendesain multiple centrifugal pump ini utamanya adalah ketika melakukan instalasi,  sangatlah penting untuk memperhatikan hubungan antara kurva pompa (pump curve) dan kurva sistem perpipaan. (piping system curve). Efek dari menambahkan 2 buah pompa yang identik dalam rangkaian paralel dapat di lihat pada gambar grafik di bawah ini. Baca ...

Cara Leak Test (test kebocoran) dan Hydrotest pada Valve dan Bejana Tekan

Leak Test : Biasanya ini dilakukan pada reinforcing pad of opening, menggunakan udara. Kadang-kadang di-counter check dengan bubble soap. Sehingga sering disebut juga bubble test. Diaplikasikan pada semua peralatan yang mempunyai pads pada bagian pressure (PV, HE, Tank, dll). Bisa juga leak test dilakukan tanpa sabun. Material diinjeksi dengan udara bertekanan dan direndam dalam tanki air untuk beberapa waktu (digunakan dalam pengetesan fuel tank untuk forklift). Ini lebih efektif dibandingkan dengan sabun. Test ini juga dilakukan untuk pengecekan kebocaran pada blinded flange, flange joint (shell side to tube side joint), channel cover installation, dsb. Secara internal, diberi tekanan menggunakan udara – alternatif lain bisa menggunakan nitrogen (N 2 ). Pada tangki ada juga istilah leak test untuk roof dan bottom installation. Alatnya disebut Vacuum Box. Leak test tidak sama persis dengan pneumatic test. Pneumatic test itu bisa digunakan sebagai pengganti hydrotes...