Skip to main content

Mengulas Sejarah Engine Deutzh & MWM Yang Legendaris Di Indonesia

 

Hallo teman - teman dhevils mechanic ketemu lagi dengan tulisan dhevils mechanic yang pasti tak jauh membahas dunai mechanic di Oil and Gas Industry yaa... entah terkait review equipment yang sering digunakan di oil nad Gas, troubleshot dilapangan dan ide - ide creative dalam menyeleseikan permasalahan yanga da dilapangan sehingga pekerjaan dapat menjadi mudah. Dan kali ini yuk kita ulas sedikit sejarah dari engine dengan merk MWM ehh Deutzh.. ehh MWM..

Engine merk MWM atau deutzh ini ada di tempat dhevils mechanic bekerja dan kehandalnnya tiada tara karena memang digunakan di plant  yang jauh sekali tempatnya, di tengah hutan sehingga unit ini benar - benar di fosir tenaganya dan jarang sekali dilakukan maintenance karena memang medannya yang sulit untuk menjangkaunya, sehingga unit ini di operasikan dnegan seadanya, untuk unitnya ada yang 3 cilinder dengan pendingin udara, ada yang 6 cylinder dengan pendingan air. sejarahnya sepertia apa? yuk ikuti terus tulisan dhevilsmechanic ini yang disandur dari berbagai sumber dan pengalaman dhevils mechanic dlam bekerja.

Deutz didirikan oleh Nicolaus Otto pada tanggal 31 Maret 1864, dengan nama N. A. Otto & Cie. Otto adalah penemu mesin bakar pembakaran dalam empat tak. Pada awalnya, ia dan mitranya, Eugen Langen, hanya tertarik pada produksi mesin stasioner, bukan mesin otomotif.

Sementara direktur teknik Deutz saat itu, Gottlieb Daimler, juga ingin memproduksi mesin otomotif. Pada pertengahan dekade 1870-an, dikabarkan bahwa Daimler dipindahkan ke pabrik Deutz di Sankt-Peterburg untuk mengurangi pengaruhnya. Daimler akhirnya mengundurkan diri, dengan mengajak juga Wilhelm Maybach.

Deutz juga memproduksi mesin pertanian, seperti combine harvester, traktor, serta kendaraan komersial seperti truk dan bus.

Beberapa orang terkenal yang pernah bekerja di Deutz antara lain Eugen Langen, Nikolaus Otto, Gottlieb Daimler (dari tahun 1872 hingga 1880), Wilhelm Maybach (dari tahun 1872 hingga 1880), Prosper L'Orange (dari tahun 1904 hingga Oktober 1908), Ettore Bugatti (pada tahun 1907), dan Robert Bosch.

Selama Perang Dunia II, Deutz diminta memproduksi persenjataan dan beroperasi di bawah nama Klöckner Humboldt Deutz AG (KHD).[butuh rujukan] Pabrik Deutz pun hampir hancur akibat pengeboman pada malam tanggal 3 dan 4 Juli 1943 (→ Pengeboman Koln pada Perang Dunia II).

Kendaraan komersial yang ditenagai mesin buatan Deutz cukup populer pada tahun 1960 hingga 1980, dengan menggunakan merek dagang Magirus Deutz.

Kantor pusat Deutz berada di distrik Porz, Cologne, yang hingga 2004, masih memproduksi mesin diesel berpendingin cairan dan udara. Mesin-mesin yang lebih besar diproduksi oleh Deutz di Mannheim, di sebuah pabrik yang dulunya milik Süddeutsche Bremsen-AG dengan nama MWM-Diesel. Deutz juga memiliki pabrik di luar negeri, termasuk di Spanyol, dan pabrik patungan di Tiongkok. Setelah diambil alih oleh Deutz, pabrik di Tiongkok berfokus pada produksi mesin maritim dan mesin pembangkitan listrik bertenaga minyak ataupun gas. Pada tahun 1995, Deutz menjual divisi pertaniannya, Deutz-Fahr ke sebuah perusahaan Italia, SAME, sehingga terbentuklah SAME Deutz-Fahr.

Mesin

Deutz memproduksi mesin dengan keluaran tenaga dari 4 hingga 500 kW, dengan sistem pendinginan udara, minyak, ataupun air, dan dijanjikan dapat beroperasi sekitar 20.000 hingga 30.000 jam.

Suku cadang dan perawatan tersedia di seluruh dunia. Di Amerika Serikat dan Kanada, sebuah jaringan distributor didirikan bebepa tahun lalu untuk menyediakan suku cadang dan perawatan di Amerika Utara.

Mesin Deutz dengan sistem pendingin udara dapat digunakan untuk berbagai macam keperluan, karena tidak dapat membeku atau mendidih selama operasi normal.

Deutz juga memproduksi mesin berpendingin minyak. Mesin ini dapat menyediakan tenaga yang sama seperti mesin lain, namun dengan ukuran lebih kecil karena tidak memerlukan radiator.[butuh rujukan] Deutz juga membuat mesin dengan konfigurasi ganda (pendingin dengan radiator); mesin ini juga tidak memerlukan antibeku ataupun cairan pendingin.

Deutz juga memproduksi beberapa mesin berpendingin cairan versi murah.

Pada tahun 2007, divisi "Deutz Power Systems" dijual ke 3i, dan Deutz AG pun berfokus pada produksi dan penjualan mesin di bawah merek Deutz saja. Deutz menjadi hanya memproduksi mesin saja, tidak lagi memproduksi produk jadi.

Pada tanggal 1 Oktober 2008, bekas divisi Deutz Power Systems memakai nama lamanya, MWM (Motoren Werke Mannheim AG). Perusahaan tersebut memulai sejarahnya dari Karl Benz, yang mendirikan perusahaan tersebut pada tahun 1871, untuk memisahkan bisnis mesin dari Benz AG. Klöckner-Humboldt-Deutz AG mengambil alih MWM pada tahun 1985, dan kemudian berganti nama menjadi Deutz AG. Sehingga setelah memisahkan diri, divisi Deutz Power Systems pun kembali menggunakan nama MWM.

Pada tahun 2012, SAME Deutz-Fahr menjual sekitar 22 juta lembar sahamnya di Deutz AG ke Volvo. Hal ini pun membuat Volvo memiliki sekitar 25% saham Deutz. Sementara SAME Deutz-Fahr hanya memiliki 8,4% saham Deutz.

Pada tahun 2017, Deutz mengakusisi Torqeedo[5] GmbH, perusahaan yang berfokus pada produksi mesin listrik dan hibrid untuk kapal.

Demikianlah tadi sekelumit kisah sejarah dari engine bermerk deutzh atau MWM semoga dapat menambah wawasan kita akan dunia mechanic yang ada di Oil and Gas Industry.

Postingan Populer

Kunci Inch dengan Kunci mm Dalam Dunia Mechanic

  Jika kita bekerja sebagai mechanic, toolkit adalah senjata kita dalam menyeleseikan suatu pekerjaan. karena dengan kelengkapan toolkit menurut saya 45% pekerjaan / troubleshoot dapat terpecahkan. Dan sebagai mekanik kita kadang menemukan ukuran bolt / nut yang berbeda - beda, ada ukuran dalam inchi, ada pula yang dalam ukuran mili meter. Seandainya kita paksakan mengunakan ukuran kunci tertentu, jutru tidak akan menyeleseikan masalah, tetapi malah menambah pekerjaan lainnya karena bolt atau nut yang kan kita kendorin akan slek atau rusak sehingga semakin sulit unitiuk kita lepaskan. atau bakan kunci yang kita gunakan akan rusak, dan hal ini elain menyusahkan waktu kita kerja juga akan menyusahkan di lain hari karena kita harus membeli kunci baru yang tidak murah harganya. Baca juga : Kehidupan di Offshore Platform  Fungsi Air Dryer Pada Air Compressor Korelasi Komposisi Gas dengan Air Fuel Ratio Perbedaan Prosedure Pembelian Gas Engine Dan Diesel Engine ...

Teory Pompa Kerja Pararel dan Pompa Kerja Seri

Pompa dapat kita pasang atau operasikan pararel atau seri, jika kita ingin menaikan qapasitas, pompa akan kita operasikan Pararel, dengan syarat Head pompa sama. Sedangkan jika kita ingin meanikan Head/ tekanan discharger pompa, kita dapat mengoperasikannya secara seri dan syartnya pompa ke 2 harus lebih rendah qapasitasnya, sebab jika sama maka akan ada kapitasi. Pompa pertama kita sebut pompa pengirim atau pompa utama, sementara pompa ke 2 kita sebut sebagi pompa Booster atau pompa peningkat tekanan. Dalam mendesain (pararel/series) pompa, jumlah 2 atau lebih pompa sentrifugal disebut dengan multiple centrifugal pump. Dalam mendesain multiple centrifugal pump ini utamanya adalah ketika melakukan instalasi,  sangatlah penting untuk memperhatikan hubungan antara kurva pompa (pump curve) dan kurva sistem perpipaan. (piping system curve). Efek dari menambahkan 2 buah pompa yang identik dalam rangkaian paralel dapat di lihat pada gambar grafik di bawah ini. Baca ...

Cara Leak Test (test kebocoran) dan Hydrotest pada Valve dan Bejana Tekan

Leak Test : Biasanya ini dilakukan pada reinforcing pad of opening, menggunakan udara. Kadang-kadang di-counter check dengan bubble soap. Sehingga sering disebut juga bubble test. Diaplikasikan pada semua peralatan yang mempunyai pads pada bagian pressure (PV, HE, Tank, dll). Bisa juga leak test dilakukan tanpa sabun. Material diinjeksi dengan udara bertekanan dan direndam dalam tanki air untuk beberapa waktu (digunakan dalam pengetesan fuel tank untuk forklift). Ini lebih efektif dibandingkan dengan sabun. Test ini juga dilakukan untuk pengecekan kebocaran pada blinded flange, flange joint (shell side to tube side joint), channel cover installation, dsb. Secara internal, diberi tekanan menggunakan udara – alternatif lain bisa menggunakan nitrogen (N 2 ). Pada tangki ada juga istilah leak test untuk roof dan bottom installation. Alatnya disebut Vacuum Box. Leak test tidak sama persis dengan pneumatic test. Pneumatic test itu bisa digunakan sebagai pengganti hydrotes...