Skip to main content

Macam - Macam Crane Hoist Di Dunia Oil and Gas

Hallo teman - teman ketemu lagi dengan tulisan - tulisan dhevils mechanic yang pasti tidak jauh - jauh membahas dunia mechanic oil and gas industry. entah itu terkait speck unit dan equipment yang digunakan di plant oil and gas indutry juga membahas trouble shoot dilapangan terkait problem - problem yang sering terjadi. dan kali ini yuk kita bahas sedikit terikat crane hoit yang sering digunakan di Oil and Gas Indutry.

Sebagai mechanic kita pasti membutuhkan pekerjaan pengangkatan, pengeseran serta pemindahan benda - benda yang berat entah itu unit peralatan maupun spare part equipment yang kita rawat. Dan untuk melakukan hal tersebuit kita membutuhkan alat angkat yang kita sebut dengan crane hoist. Apa saja crane hoit yang sering digunakan dilapangan? ikuti terus yuk tulisan dari dhevils mechanic kali ini.

Crane merupakan salah satu pesawat angkat angkut yang memiliki fungsi untuk pengangkat dan pemindah material dengan ketentuan khusus secara aman.

Crane masuk dalam kategori mesin alat berat (heavy equipment) yang memilki bentuk dan kemampuan angkat sesuai spesifikasi kebutuhan produksi. Crane digunakan dalam kegiatan pengangkatan benda dengan beban yang berat, serta digunakan dalam berbagai sector pekerjaan misalnya : pekerjaan  proyek, pelabuhan, perbengkelan, industri, pergudangan dll. Dan macam - macam Crane hoit adalah sebagai berikut :


1. Overhead Crane.
Overhead crane terdiri dari hoist & trolley, girder, end carriages, rail, runway beam, elektrikal, panel dan sistem kontrol. Jika menggunakan satu girder utama maka disebut single girder overhead crane dan jika menggunakan dua buah girder maka disebut double girder overhead crane. Sering disebut juga sebagai bridge crane, alat ini merupakan jenis crane yang paling banyak digunakan di bengkel, gudang, pembangkit listrik dan pabrik. Overhead Crane didesain dengan memanfaatkan konstruksi bangunan sehingga dapat berjalan sepanjang runway dan rail yang berada diatas struktur atau kolom bangunan. Crane jenis ini dapat dirancang untuk melayani hampir seluruh area di bawahnya yang mampu dijangkau oleh hoist yang bergerak sepanjang girder.

Bagaimana jika kita ingin memasang sebuah overhead crane pada bangunan yang konstruksi awalnya tidak dirancang untuk mampu menahan beban yang akan diangkat ditambah berat dari overhead crane itu sendiri? Bagaimana solusinya? Kita dapat memasang overhead crane dengan melakukan perkuatan pada kolom yang ada, yaitu dengan cara menambahkan kolom kearah dalam bangunan yang dihubungkan dengan support dari baja profil sehingga konstruksinya menjadi lebih kuat dan dapat dipasang runway beam pada bagian atasnya. Jika hal tersebut tidak memungkinkan, maka kita dapat membuat struktur baru yang terpisah dari konstruksi bangunan yang disebut dengan free standing struktur. Struktur ini dirancang untuk mampu menahan beban maksimum yang akan terjadi sehingga overhead crane dapat berjalan di atasnya.


2. Gantry Crane.
Gantry Crane / Semi Gantry Crane adalah crane yang berdiri diatas kaki gantry. Konstruksi girder pada gantry crane terhubung dengan kaki gantry yang dilengkapi dengan end carriages sehingga dapat berjalan di atas rel tanpa struktur tambahan seperti runway beam dan kolom. Seperti halnya overhead crane, maka crane jenis ini dapat diproduksi dengan menggunakan double girder atau single girder. Karena tidak memerlukan struktur tambahan, maka gantry crane banyak digunakan untuk melayani pekerjaan di area luar bangunan atau outdoor. Pada beberapa bangunan yang konstruksinya tidak kuat untuk dipasang overhead crane maka opsi menggunakan gantry crane di dalam bangunan dapat dijadikan sebagai alternatif pilihan.


3. Jib Crane.
Untuk area yang tidak luas dan beban yang tidak terlalu berat maka kita dapat menggunakan jib crane. Jib crane dapat dipasang pada lantai atau dengan memanfaatkan kolom bangunan. Dengan menggunakan jib crane kita dapat mengangkut material dalam gerakan setengah lingkaran (180 derajat) atau satu lingkaran (360 derajat). Untuk beberapa aplikasi standar, crane jenis ini dapat menjadi solusi yang relatif lebih murah dibandingkan dengan tipe lainnya.

4. Monorail Hoist.
Monorail hanya dapat bergerak dalam dua arah saja yaitu naik-turun dan bergerak sepanjang monorail beam. Monorail sangat efektif digunakan bila dirancang sesuai dengan tata letak pabrik. Bentuk lintasan monorail beam dapat disesuaikan dengan area dan dapat berbelok radius dengan menggunakan trolley khusus yang dapat berputar mengikuti lintasan monorail. Hal ini memungkinkan kita membuat lintasan yang tidak berujung atau suatu sistem monorail yang berkesinambungan.
Demikianlah sedikit ulasan terkait Crane hoit di Dunia Oil and gas, semoga dapat menambah wawasan kita semua terkait dunia mechanic di sekitar kita

Postingan Populer

Kunci Inch dengan Kunci mm Dalam Dunia Mechanic

  Jika kita bekerja sebagai mechanic, toolkit adalah senjata kita dalam menyeleseikan suatu pekerjaan. karena dengan kelengkapan toolkit menurut saya 45% pekerjaan / troubleshoot dapat terpecahkan. Dan sebagai mekanik kita kadang menemukan ukuran bolt / nut yang berbeda - beda, ada ukuran dalam inchi, ada pula yang dalam ukuran mili meter. Seandainya kita paksakan mengunakan ukuran kunci tertentu, jutru tidak akan menyeleseikan masalah, tetapi malah menambah pekerjaan lainnya karena bolt atau nut yang kan kita kendorin akan slek atau rusak sehingga semakin sulit unitiuk kita lepaskan. atau bakan kunci yang kita gunakan akan rusak, dan hal ini elain menyusahkan waktu kita kerja juga akan menyusahkan di lain hari karena kita harus membeli kunci baru yang tidak murah harganya. Baca juga : Kehidupan di Offshore Platform  Fungsi Air Dryer Pada Air Compressor Korelasi Komposisi Gas dengan Air Fuel Ratio Perbedaan Prosedure Pembelian Gas Engine Dan Diesel Engine ...

Teory Pompa Kerja Pararel dan Pompa Kerja Seri

Pompa dapat kita pasang atau operasikan pararel atau seri, jika kita ingin menaikan qapasitas, pompa akan kita operasikan Pararel, dengan syarat Head pompa sama. Sedangkan jika kita ingin meanikan Head/ tekanan discharger pompa, kita dapat mengoperasikannya secara seri dan syartnya pompa ke 2 harus lebih rendah qapasitasnya, sebab jika sama maka akan ada kapitasi. Pompa pertama kita sebut pompa pengirim atau pompa utama, sementara pompa ke 2 kita sebut sebagi pompa Booster atau pompa peningkat tekanan. Dalam mendesain (pararel/series) pompa, jumlah 2 atau lebih pompa sentrifugal disebut dengan multiple centrifugal pump. Dalam mendesain multiple centrifugal pump ini utamanya adalah ketika melakukan instalasi,  sangatlah penting untuk memperhatikan hubungan antara kurva pompa (pump curve) dan kurva sistem perpipaan. (piping system curve). Efek dari menambahkan 2 buah pompa yang identik dalam rangkaian paralel dapat di lihat pada gambar grafik di bawah ini. Baca ...

Cara Leak Test (test kebocoran) dan Hydrotest pada Valve dan Bejana Tekan

Leak Test : Biasanya ini dilakukan pada reinforcing pad of opening, menggunakan udara. Kadang-kadang di-counter check dengan bubble soap. Sehingga sering disebut juga bubble test. Diaplikasikan pada semua peralatan yang mempunyai pads pada bagian pressure (PV, HE, Tank, dll). Bisa juga leak test dilakukan tanpa sabun. Material diinjeksi dengan udara bertekanan dan direndam dalam tanki air untuk beberapa waktu (digunakan dalam pengetesan fuel tank untuk forklift). Ini lebih efektif dibandingkan dengan sabun. Test ini juga dilakukan untuk pengecekan kebocaran pada blinded flange, flange joint (shell side to tube side joint), channel cover installation, dsb. Secara internal, diberi tekanan menggunakan udara – alternatif lain bisa menggunakan nitrogen (N 2 ). Pada tangki ada juga istilah leak test untuk roof dan bottom installation. Alatnya disebut Vacuum Box. Leak test tidak sama persis dengan pneumatic test. Pneumatic test itu bisa digunakan sebagai pengganti hydrotes...