Skip to main content

Perbedaan Pompa Posistive dan Non Positive (Centrifugal)



 VS 

Pompa merupakan peralatan mekanis yang berfungsi untuk mennyalurkan fluida dari suatu tempat ke tempat lain. Secara garis besar terdapat dua jenis pompa yang diklasifikasikan berdasarkan prinsip kerjanya yaitu pompa perpindahan positif dan pompa bukan perpindahan positif (pompa dinamis). 

Secara umum kedua jenis pompa tersebut memiliki fungsi yang serupa yaitu untuk menyalurkan fluida, namun terdapat karakteristik dan prinsip kerja yang berbeda menyesuaikan dengan fungsi dan kebutuhan pompa tersebut. 

Nama lain untuk kedua jenis pompa ini adalah hidrostatik untuk perpindahan positif dan pompa hidrodinamik untuk perpindahan non-positif. Pada pompa Hidrostatik mengubah energi mekanik menjadi energi hidraulik dengan jumlah dan kecepatan cairan yang relatif kecil. Pada pompa hidrodinamik, kecepatan dan gerakan cairan tinggi selain itu tekanan keluaran sebenarnya tergantung pada kecepatan putaran impeller atau sudu.

Berikut ini merupakan penjelasan serta perbedaan antara pompa perpindahan positif (positif displacement pump) dan pompa perpindahan non positif (non positive displacement pump).

1. Pompa Perpindahan Positif (Positive Displacement Pump)

Pompa perpindahan positif adalah pompa yang memindahkan jumlah fluida yang sama untuk setiap siklus putaran elemen pompa. Pemindahan fluida yang konstan selama siklus dimungkinkan karena fluida yang bergerak terjebak dengan jumlah fluida yang konstan kemudian disalurkan menuju saluran keluar pompa (discharge). Artinya, Output dari pompa pemindahan positif tetap konstan selama setiap siklus pemompaan dan pada kecepatan pompa tertentu, namun semakin cepat pompa digerakan maka semakin banyak volume cairan yang dihasilkan. Selain itu output dari pompa perpindahan positif dapat diubah dengan mengubah geometri ruang perpindahan.

Pada pompa perpindahan positif tidak terjadi slip fluida di dalam pompa, sehingga ketika saluran keluar pompa dihubungkan dengan suatu sistem maka tekanan pompa akan meningkat. Jika beban yang bekerja pada pompa lebih tinggi daripada kapasitas pompa maka akan terjadi peningkatan tekanan yang ekstrim sehingga mungkin dapat enyebabkan kerusakan fatal pada pompa atau penggerak utama pompa akan berhenti karena beban yang bekerja tidak dapat ditangani.

Pompa perpindahan positif dapat dibagi menjadi dua jenis yaitu pompa reciprocating dan pompa rotary. Dari kedua jenis pompa tersebut terdapat beberapa jenis pompa perpindahan positif diantaranya yaitu :

a. rotary lobe pump

b. piston pump

c. rotary gear pump

d. progressing cavity pump

e. screw pump

f. gear pump

g. diaphragm pump

h. vane pump

i. regenerative (peripheral) pump


2. Pompa Perpindahan non Positif (Non Positive Displacement Pump)

Pompa perpindahan non positif adalah pompa yang menghasilkan aliran kontinu di mana energi kinetik ditambahkan ke fluida dengan meningkatkan kecepatan aliran. Peningkatan energi ini dikonversi menjadi penguatan energi potensial (tekanan) ketika kecepatan berkurang sebelum atau ketika aliran keluar pompa.

Pompa perpindahan positif seringkali dikenal dengan pompa dinamik, hidrodinamik atau rotodinamik. Pompa sentrifugal dan pompa propeller adalah contoh pompa perpindahan non positif (non positive displacement pump).

Pada pompa jenis ini jika saluran keluar pompa ditutup maka tekanan akan meningkat dan output pompa akan turun ke nol. Pada kondisi tersebut komponen di dalam pompa akan terus bergerak namun aliran akan berhenti diserta dengan peningkatan tekanan fluida yang signifikan.

Perbedaan Pompa Perpindahan Positif (Positive Displacement Pump) dan Pompa Perpindahan Non Positif (Non Positive Displacement Pump).

Berikut ini merupakan perbedaan antara Pompa Perpindahan Positif (Positive Displacement Pump) dan Pompa Perpindahan Non Positif (Non Positive Displacement Pump) ditinjau berdasarkan beberapa parameter.

a. Tekanan

Pompa perpindahan positif bekerja untuk aplikasi tekanan tinggi, dimana tekanan mungkin dapat mencapai 800 bar. Pompa perpindahan non positif pada dasarnya digunakan untuk aplikasi tekanan rendah dan dirancang untuk bekerja untuk tekanan maksimum 18 sampai 20 bar.

b. Efisiensi

Pada pompa perpindahan positif, efisiensi pompa akan meningkat dengan meningkatnya tekanan. Sedangkan pada pompa perpindahan non positif, efisiensi memuncak pada titik efisiensi terbaik, dimana pada tekanan yang lebih tinggi atau lebih rendah efisiensi pompa akan berkurang.

c. Viskositas

Pada pompa perpindahan positif, efisiensi pompa akan meningkat seiring dengan meningkatnya viskositas. Pada pompa perpindahan non positif, efisiensi pompa berkurang dengan meningkatnya viskositas karena rugi-rugi akibat gesekan di dalam pompa.

d. Kinerja

Pada pompa perpindahan positif Aliran terjadi secara konstan dengan perubahan tekanan. Sedangkan pada pompa perpindahan non positif aliran fluida bervariasi sesuai dengan perubahan tekanan.

e. Kurva Pressure-Flow Rate Pompa perpindahan positif dan non positif

Gambar kurva diatas merupakan kurva perbandingan tekanan terhadap aliran fluida pada pompa perpindahan positif dan non positif. Dimana terlihat titik efisiensi maksimum yang terjadi pada masing pompa ditandai dengan lingkaran yang memotong kurva sistem.

Demikinalah sekelumit terkait pompa positive dan non positive sehingga dapat menambah wawasan kita terkait dunia mechanic di oil and gas industry. dan kalian juga dapat kunjungi kehidupan kami sebagai mechanic hanya di :

https://www.youtube.com/channel/UC647prLFUlsV20pC8crwxLw

Karena kami bangga dan bahagiyah dapat berbagi pengalama kerja kami

Postingan Populer

Kunci Inch dengan Kunci mm Dalam Dunia Mechanic

  Jika kita bekerja sebagai mechanic, toolkit adalah senjata kita dalam menyeleseikan suatu pekerjaan. karena dengan kelengkapan toolkit menurut saya 45% pekerjaan / troubleshoot dapat terpecahkan. Dan sebagai mekanik kita kadang menemukan ukuran bolt / nut yang berbeda - beda, ada ukuran dalam inchi, ada pula yang dalam ukuran mili meter. Seandainya kita paksakan mengunakan ukuran kunci tertentu, jutru tidak akan menyeleseikan masalah, tetapi malah menambah pekerjaan lainnya karena bolt atau nut yang kan kita kendorin akan slek atau rusak sehingga semakin sulit unitiuk kita lepaskan. atau bakan kunci yang kita gunakan akan rusak, dan hal ini elain menyusahkan waktu kita kerja juga akan menyusahkan di lain hari karena kita harus membeli kunci baru yang tidak murah harganya. Baca juga : Kehidupan di Offshore Platform  Fungsi Air Dryer Pada Air Compressor Korelasi Komposisi Gas dengan Air Fuel Ratio Perbedaan Prosedure Pembelian Gas Engine Dan Diesel Engine ...

Teory Pompa Kerja Pararel dan Pompa Kerja Seri

Pompa dapat kita pasang atau operasikan pararel atau seri, jika kita ingin menaikan qapasitas, pompa akan kita operasikan Pararel, dengan syarat Head pompa sama. Sedangkan jika kita ingin meanikan Head/ tekanan discharger pompa, kita dapat mengoperasikannya secara seri dan syartnya pompa ke 2 harus lebih rendah qapasitasnya, sebab jika sama maka akan ada kapitasi. Pompa pertama kita sebut pompa pengirim atau pompa utama, sementara pompa ke 2 kita sebut sebagi pompa Booster atau pompa peningkat tekanan. Dalam mendesain (pararel/series) pompa, jumlah 2 atau lebih pompa sentrifugal disebut dengan multiple centrifugal pump. Dalam mendesain multiple centrifugal pump ini utamanya adalah ketika melakukan instalasi,  sangatlah penting untuk memperhatikan hubungan antara kurva pompa (pump curve) dan kurva sistem perpipaan. (piping system curve). Efek dari menambahkan 2 buah pompa yang identik dalam rangkaian paralel dapat di lihat pada gambar grafik di bawah ini. Baca ...

Cara Leak Test (test kebocoran) dan Hydrotest pada Valve dan Bejana Tekan

Leak Test : Biasanya ini dilakukan pada reinforcing pad of opening, menggunakan udara. Kadang-kadang di-counter check dengan bubble soap. Sehingga sering disebut juga bubble test. Diaplikasikan pada semua peralatan yang mempunyai pads pada bagian pressure (PV, HE, Tank, dll). Bisa juga leak test dilakukan tanpa sabun. Material diinjeksi dengan udara bertekanan dan direndam dalam tanki air untuk beberapa waktu (digunakan dalam pengetesan fuel tank untuk forklift). Ini lebih efektif dibandingkan dengan sabun. Test ini juga dilakukan untuk pengecekan kebocaran pada blinded flange, flange joint (shell side to tube side joint), channel cover installation, dsb. Secara internal, diberi tekanan menggunakan udara – alternatif lain bisa menggunakan nitrogen (N 2 ). Pada tangki ada juga istilah leak test untuk roof dan bottom installation. Alatnya disebut Vacuum Box. Leak test tidak sama persis dengan pneumatic test. Pneumatic test itu bisa digunakan sebagai pengganti hydrotes...