Skip to main content

Accesories Pada Control Valve

Hallo teman - teman ketemu lagi dengan tulisan dhevils mechanic yang jelas tak jauh - jauh membahas dunia mechanic di oil and gas indutry, entah terkait speck peralatan yang digunakan, troubleshot serta ide - ide menarik dalam menyeleseikan permasalahan dilapangan.  Dan kali ini kita ulas terkait control valve yuk...

Control valve adalah alat yang dirancang khusus untuk mengatur laju aliran fluida dan mempertahankan parameter tertentu seperti tekanan, suhu, atau tingkat cairan dalam sistem.

Pada control valve biasanya menggunakan tanda / sinyal dari komponen yang terpasang di sistem perpipaan untuk kemudian diteruskan kedalam bukaan valve sesuai kebutuhan dari jumlah alirannya. Control valve juga bisa mengontrol jumlah aliran untuk membatasi tekanan didalam sebuah sistem perpipaan. 

Accesories yang ada pada control valve pada umumnya seperti yang dijelaskan dibawah ini :

1. Positioners
Salah satu fungsi dari valve positioner adalah agar batang plug (plug stem) yang digerakkan oleh actuator diaphragm dapat bergerak secara linear. Juga sebagai penguat daya (power applifier) untuk memberikan response yang cepat dari pergerakan plug stem. Namun kadang-kadang pemakaian positioner ini dapat membuat keadaan control loop menjadi tidak stabil atau control loop akan stabil apabila tanpa menggunakan positioner. Ketidak stabilan di atas terjadi karena pada umumnya penggunaan positioner secara menyeluruh akan menambah konstanta waktu dari control loop tersebut, dimana hal ini akan memberikan kesulitan dalam pencapaian kondisi stabil dari pengontrolan.

Pemakaian positioner akan berhasil dengan baik apabila kombinasinya dengan control valve tersebut akan memberikan respose time lebih cepat dari prosesnya itu sendiri. Aplikasi secara umum yang harus menggunakan valve positioner antara lain sebagai berikut bilamana :
  • -Aplikasi split range control, yang memerlukan valve stoke yang penuh dari beberapa range sinyal kontrol (3 – 15 psig sinyal output untuk 3 - 9 psig sinyal input dari positioner)
  • ·Diperlukan load pressure lebih besar dari 20 psig.
  • ·Diperlukan sistem kontrol yang jauh lebih baik (minimum overshoot dan fast recovery).
  • ·Diperlukan reverse action dari control valve.
  • ·Pada valve dengan ukuran 6 inches atau lebih Transmission line panjang.
  • ·Pessure drop diantara upstream dan downstream valve tinggi (100 psi atau lebih).
  • ·Pada aplikasi temperatur tinggi.
  • ·Bilamana friksi yang berlebihan terjadi pada packing glands dan guides.
  • ·Pada services “sludge” dimana dapat menyebabkan pergerakan stem dan guides lengket (sticky).
Ada dua jenis valve positioner yaitu ; pneumatic positioner dan electropneumatic positioner (smart positioner).

1.1. Pneumatic Positioner
Positioner 3582 umumnya dipakai pada spring diaphragm actuator. Positioner jenis ini juga mempunyai pilihan characterized cam yang memungkinkan perubahan karakteristik flow tanpa perlu mengubah mekanisme valve.
1.2. Electro-pneumatic (smart) Positioner
DVC (Digital Valve Controler) Series brand Fisher umumnya sering digunakan dalam Smart positioned. Adapun secara singkat prinsip kerja dari DVC yaitu setelah mendapat sinyal dari control room, sinyal tersebut masuk ke PWB (Printed wire board) untuk di olah lalu sinyal elektrik dari PWB masuk ke I/P tranducer untuk di konversi ke sinyal pneumatic. Sinyal pneumatic dari tranducer masuk ke relay untuk di perkuat tekanannya yangselanjutnya masuk ke actuator. Setelah ada pergerakan pada control valve, magnet feedback membaca posisi control valve dan mengirimkan hasil pembacaan ke PWB agar dikoreksi jika terjadi kesalahan. Dan sinyal hasil koreksi dikirim keactuator melalui I/P tranducer lalu ke relay dan masuk ke actuator agar posisi bukaan control valve lebih presisi.

2. Solenoid Valve (Katup Kontrol Arah)
Berbeda hal seperti sebelumnya kita bahas, pada solenoid valve yang dimaksud yaitu suatu alat pendukung pada sistem actuator pneumatik, sistem hidrolik ataupun pada sistem kontrol mesin yang membutuhkan elemen kontrol otomatis dengan berbagai aplikasi penggunaan. Berikut beberapa contoh solenoid control valve:

· Valve 3/2
· Valve 5/2
3. Limit Switches
Limit switch berfungsi memberikan indikasi berupa sinyal listrik jika control valve sudah mencapai titik tertentu (posisi open atau closed). Indikasi ini dibutuhkan untuk menjalankan proses selanjutnya, contoh: lampu indicator atau mengaktifkan sequenced test. Limit switch terpasang pada ujung dari rangkaian control valve, terhubung langsung dengan stem agar dapat mendeteksi gerakan valve.
4. Supply Pressure Regulator

Air regulator digunakan untuk menurunkan tekanan udara dari air compressor sesuai dengan tekanan kerja peralatan pneumatic. Di dalam air regulator ini terdapat pegas dan diaphragm untuk mengatur tekanan. Juga ada filter dan ruang pengumpul uap air untuk menampung fluida hasil kondensasi atau oli yang terbawa dari air compressor. Ruang pengumpul ini harus di drain secara rutin agar liquida yang terkumpul tidak masuk ke peralatan pneumatik.

Demikianlah sekelumit tentang control valve semoga dapat menambah wawasan kita terhadap peralatan yang digunakan di oil and gas industry baik mechanical maupunintrumentasinya. jika kalian mempunyai pengalaman atau pertanyaan terkait perihal diatas silhakan tulis dikolom komentar yaa, supaya bebagi kisah kerja ini dapatb lebih menarik lagi dan ilmu yang dibagikan menjadi ladang amal jariyah kita kelak
 

Postingan Populer

Kunci Inch dengan Kunci mm Dalam Dunia Mechanic

  Jika kita bekerja sebagai mechanic, toolkit adalah senjata kita dalam menyeleseikan suatu pekerjaan. karena dengan kelengkapan toolkit menurut saya 45% pekerjaan / troubleshoot dapat terpecahkan. Dan sebagai mekanik kita kadang menemukan ukuran bolt / nut yang berbeda - beda, ada ukuran dalam inchi, ada pula yang dalam ukuran mili meter. Seandainya kita paksakan mengunakan ukuran kunci tertentu, jutru tidak akan menyeleseikan masalah, tetapi malah menambah pekerjaan lainnya karena bolt atau nut yang kan kita kendorin akan slek atau rusak sehingga semakin sulit unitiuk kita lepaskan. atau bakan kunci yang kita gunakan akan rusak, dan hal ini elain menyusahkan waktu kita kerja juga akan menyusahkan di lain hari karena kita harus membeli kunci baru yang tidak murah harganya. Baca juga : Kehidupan di Offshore Platform  Fungsi Air Dryer Pada Air Compressor Korelasi Komposisi Gas dengan Air Fuel Ratio Perbedaan Prosedure Pembelian Gas Engine Dan Diesel Engine ...

Teory Pompa Kerja Pararel dan Pompa Kerja Seri

Pompa dapat kita pasang atau operasikan pararel atau seri, jika kita ingin menaikan qapasitas, pompa akan kita operasikan Pararel, dengan syarat Head pompa sama. Sedangkan jika kita ingin meanikan Head/ tekanan discharger pompa, kita dapat mengoperasikannya secara seri dan syartnya pompa ke 2 harus lebih rendah qapasitasnya, sebab jika sama maka akan ada kapitasi. Pompa pertama kita sebut pompa pengirim atau pompa utama, sementara pompa ke 2 kita sebut sebagi pompa Booster atau pompa peningkat tekanan. Dalam mendesain (pararel/series) pompa, jumlah 2 atau lebih pompa sentrifugal disebut dengan multiple centrifugal pump. Dalam mendesain multiple centrifugal pump ini utamanya adalah ketika melakukan instalasi,  sangatlah penting untuk memperhatikan hubungan antara kurva pompa (pump curve) dan kurva sistem perpipaan. (piping system curve). Efek dari menambahkan 2 buah pompa yang identik dalam rangkaian paralel dapat di lihat pada gambar grafik di bawah ini. Baca ...

Cara Leak Test (test kebocoran) dan Hydrotest pada Valve dan Bejana Tekan

Leak Test : Biasanya ini dilakukan pada reinforcing pad of opening, menggunakan udara. Kadang-kadang di-counter check dengan bubble soap. Sehingga sering disebut juga bubble test. Diaplikasikan pada semua peralatan yang mempunyai pads pada bagian pressure (PV, HE, Tank, dll). Bisa juga leak test dilakukan tanpa sabun. Material diinjeksi dengan udara bertekanan dan direndam dalam tanki air untuk beberapa waktu (digunakan dalam pengetesan fuel tank untuk forklift). Ini lebih efektif dibandingkan dengan sabun. Test ini juga dilakukan untuk pengecekan kebocaran pada blinded flange, flange joint (shell side to tube side joint), channel cover installation, dsb. Secara internal, diberi tekanan menggunakan udara – alternatif lain bisa menggunakan nitrogen (N 2 ). Pada tangki ada juga istilah leak test untuk roof dan bottom installation. Alatnya disebut Vacuum Box. Leak test tidak sama persis dengan pneumatic test. Pneumatic test itu bisa digunakan sebagai pengganti hydrotes...