Skip to main content

Merubah Engine Nissan Berbahan Bakar Bensin Menjadi Berbahan Bakar Gas

 
 Hai teman - teman semua, ketemu lagi dengan tulisan - tulisan kami terkait engine - engine atau mechanic di dunia Oil and Gas Industry.. sekarang kita akan membahas merubah bahan bakar bensin menjadi bahan bakar gas atau klo di dunia perminyakan kita sebut dengan Natural gas. Kenapa disebut Natural gas karena gas langsung diambil adari wellhead atau sumuran tanpa banyak mendapat perlakuan. 

Baca Juga :




Gas dari sumuran dialirkan ke sparator untuk memisahkan anatara liquid dan gasnya.. kemudian gas di alirkan ke scruber gas untuk mengambil liquid hasil kondenisasi dari gas. Jadi tidak ada proses pemecahan komposisi gas, hanya saja kadang ada pengambilan CO2 dengan cara di beri cairan catalist, dan yang umum mengunakan cairan amin.
Ok. Pekerjaan ini dimulai dari kekurangan unit gas engine untuk primeover pompa crude oil di salah satu Stasiuin pengumpul yang ada di PT Pertamina EP Field Jatibarang. Permaslahan pompa sulit diatasi, dan harus ada pompa penganti segera jjika tidak maka akan tutup sumur. Dan ini merupakan kerugian besar bagi perusahaan karena yang dicari minyak, sudah dapet minyak tidak bisa memompa.

 
Melihat - lihat di workshop ada 1 unit engine bekas unit pompa fire pump, tetapi berbahan bakar bensin. Dan regulasi perusahaan tidak diperkenankan lagi pengunaan bensin di wilayah kerja PT Pertamina EP Field Jatibarang. karena selain bahan bakar gas yang melimpah juga karena faktor keamanan sehingga dilarang operasi.
Sebagai seorang mechanic otak kita harus berfikir bagaimana caranya unit pompa segera ada dan dapat dioperasikan. jika kita pelajari banyak kesamaan antara petrol engine dan gas engine, hanya bahan bakarnya aja yang berbeda liquid dan gas. kompresi ratio sama antara 7.5 : 1 hingga 12.5: 1 untuk bahan bakar yang bagus.Timing ignition juga tidak banyak berbeda tinggal setting ulang. beda jauh jika akan melakukan modifikasi engine dari bahan bakar diesel ke bahan bakar gas banyak sekali yang di rubahnya seperti tulisan dan pengalaman kami sebelumnya.
Yang pertama yang kita lakukan adalah merubahan carburetor nya. didini carburetor yang lama kita buang / lepas dan kita ganti dengan gas carburetor.
 
 Kita pakai merk Ipsco karena mkerk ini udah umum di dunia gas engine, stock banyak kita bisa manfaatkan carburetor engine Catterpillar G3304 Ipsco 100. dan tinggal membuat dudukan apdater untuk menyesuaian antara  ukuran manifold dan ukuran trootle body dari carburetor Ipsco tersbut. dan jangan lupa modif juga link untuk trootle body ke governor. kebetulan engine nissan ini mengunakan mechanic governor yaittu governor diputar mengunakan v-belt disisi depan dari engine.
 

selanjutnya merubah timing ignition system dari 15 derajat BTDC ke 30 Derajat BTDC ini bertujuan supaya unit engine tidak knocking. karena bahan bakar gas kan lebih mudah kebakar dibanding bahan bakar bensin.
 
Karena engine ini lama dongkrok maka di lengkapi semua  kekurangannya, radiator di kuras dan ganti dengan air pendingin yang baru, minyak pelumas ganti dengan baru dan oil filter ganti karena sudah lengket dengan endapan oli.
 
 V-belt dan hose - hose jalur pendinginan Kita lengkapi dan knalpot juga kita pabrikasi sendiri di bengkel BRU Mundu PT Pertamina EP Field Jatibarang
Untuk Fuel system selain carburetor diganti jangan lupa tambahan kan juga gas pressure regulator, ini bertujuan untuk mengatur kebutuhan gas sesuai dengan seberapa besar isapan dari ruang kompresi.

Akhirnya  unit sudah ready dan siap dioperasikan. disini merubah engine berbahan bakar bensin menjadi berbahan bakar gas lebih mudah tidak banyak modifikasi.  unit diaplikasikan di Stasiun pengumpul Sindang PT Pertamina EP Field Jatibarang. Tulisan ini berdasarkan pengalaman dan  foto   koleksi sendiri dan semoga bermanfaat

Ditunggu komentar dan diskusinya sharring ilmu dan pengalamannya dan Jangan lupa follow blog kami yaa supaya kalian tetap update akan dunia mechanic di Oil and Gas Industry.

Postingan Populer

Kunci Inch dengan Kunci mm Dalam Dunia Mechanic

  Jika kita bekerja sebagai mechanic, toolkit adalah senjata kita dalam menyeleseikan suatu pekerjaan. karena dengan kelengkapan toolkit menurut saya 45% pekerjaan / troubleshoot dapat terpecahkan. Dan sebagai mekanik kita kadang menemukan ukuran bolt / nut yang berbeda - beda, ada ukuran dalam inchi, ada pula yang dalam ukuran mili meter. Seandainya kita paksakan mengunakan ukuran kunci tertentu, jutru tidak akan menyeleseikan masalah, tetapi malah menambah pekerjaan lainnya karena bolt atau nut yang kan kita kendorin akan slek atau rusak sehingga semakin sulit unitiuk kita lepaskan. atau bakan kunci yang kita gunakan akan rusak, dan hal ini elain menyusahkan waktu kita kerja juga akan menyusahkan di lain hari karena kita harus membeli kunci baru yang tidak murah harganya. Baca juga : Kehidupan di Offshore Platform  Fungsi Air Dryer Pada Air Compressor Korelasi Komposisi Gas dengan Air Fuel Ratio Perbedaan Prosedure Pembelian Gas Engine Dan Diesel Engine ...

Teory Pompa Kerja Pararel dan Pompa Kerja Seri

Pompa dapat kita pasang atau operasikan pararel atau seri, jika kita ingin menaikan qapasitas, pompa akan kita operasikan Pararel, dengan syarat Head pompa sama. Sedangkan jika kita ingin meanikan Head/ tekanan discharger pompa, kita dapat mengoperasikannya secara seri dan syartnya pompa ke 2 harus lebih rendah qapasitasnya, sebab jika sama maka akan ada kapitasi. Pompa pertama kita sebut pompa pengirim atau pompa utama, sementara pompa ke 2 kita sebut sebagi pompa Booster atau pompa peningkat tekanan. Dalam mendesain (pararel/series) pompa, jumlah 2 atau lebih pompa sentrifugal disebut dengan multiple centrifugal pump. Dalam mendesain multiple centrifugal pump ini utamanya adalah ketika melakukan instalasi,  sangatlah penting untuk memperhatikan hubungan antara kurva pompa (pump curve) dan kurva sistem perpipaan. (piping system curve). Efek dari menambahkan 2 buah pompa yang identik dalam rangkaian paralel dapat di lihat pada gambar grafik di bawah ini. Baca ...

Cara Leak Test (test kebocoran) dan Hydrotest pada Valve dan Bejana Tekan

Leak Test : Biasanya ini dilakukan pada reinforcing pad of opening, menggunakan udara. Kadang-kadang di-counter check dengan bubble soap. Sehingga sering disebut juga bubble test. Diaplikasikan pada semua peralatan yang mempunyai pads pada bagian pressure (PV, HE, Tank, dll). Bisa juga leak test dilakukan tanpa sabun. Material diinjeksi dengan udara bertekanan dan direndam dalam tanki air untuk beberapa waktu (digunakan dalam pengetesan fuel tank untuk forklift). Ini lebih efektif dibandingkan dengan sabun. Test ini juga dilakukan untuk pengecekan kebocaran pada blinded flange, flange joint (shell side to tube side joint), channel cover installation, dsb. Secara internal, diberi tekanan menggunakan udara – alternatif lain bisa menggunakan nitrogen (N 2 ). Pada tangki ada juga istilah leak test untuk roof dan bottom installation. Alatnya disebut Vacuum Box. Leak test tidak sama persis dengan pneumatic test. Pneumatic test itu bisa digunakan sebagai pengganti hydrotes...