Skip to main content

Trouble Shoot Cat G3412 Tidak Keluar Voltage



Hallo teman -teman semua, ketemu lagi dengan tulisan- tulisan dhevils mechanic yaa. Tulisan - tulisan tentang dunia Mechanic Oil and Gas. Kali ini dhevils mechanic ingin membahas waktu melakukan troubleshoot genset Cat G3412NA tidak mengeluarkan Voltage.  Sebenarnya hampir sama langkah - langkah yang dilakukan ketika kita menemukan genset yang tidak mengeluarkan voltage/strum. hanya ukuran, dimensinya saja yang berbeda karena tergantung manufacture yang membuatnya.

Baca juga :





Yang dimaksud dengan genset  adalah  merupakan kepanjangan dari Generator Set, pengertian Genset menurut wikipedia Indonesia adalah sebuah alat yang memproduksi energi listrik dari sumber energi mekanik, biasanya dengan menggunakan induksi elektromagnetik. Trouble /permasalahan pada genset banyak sekali ada yang under frequenscy, over frequency, Low voltage, over Voltage dan lain - lain.
Dan untuk saat ini dhevils mechanic ingin membahas troubleshoot apa saja jika genset Caterpillar G3412NA tidak keluar voltage atau under voltage. Supaya kita lebih mengenal engine Caterpillar mari kita bahas satu persatu.
Caterpillar adalah salah satu merk dari engine asal amerika, Caterpillar ini mempunya sejarah panjang dalam dunia permesinan. G3412 adalah model dari engine caterpillar, G adalah berbahan bakar Gas, 3412 adalah keluarga 3400 Series dengan 12 Cylinder, dan NA yang dimaksud adalah Natural Aspirated atau tanpa turbo

Pertama-tama yang harus anda lakukan adalah:

1. Cek apakah breaker pada genset sudah  dalamposisi ON
hal ini jelas tidak ada keluaran voltase dari generator jika posisi masih OFF sehingga generator belum terhubung ke beban. mungkin hal ini tidak usah dibahas terlalu panjang yaa..

2. Ukur pada keluaran breaker (di terminal outgoing) antar phase harus sekitar 380-400 volt (R-S), (R-T), (S-T) ataupun 220-240volt antara phase ke netral (R-N) (S-N) (T-N); pada generator 1 phase harus sekitar 220volt.
Dalamhal ini pasti avometer pada posisi volt dan range yang dipilih harus diatas voltase yang akan kita ukur.hati-hati ya dalammengukur karena ini tegangan tinggi.

3. Jika breaker sudah dinaikan (ON), tetapi tidak keluar listrik ada kemungkinan bahwa kabel power genset dalam keadaan short (terhubung langsung) short yang terjadi sebelum genset menyala tidak membuat generator rusak, tapi lain dengan genset kecil yang menggunakan avr model kiprox/inverter atau sejenisnyan dimana input generator frekuensi tinggi, tegangan rendah diubah menjadi 220, 50hz — umumnya pada genset kecil, dijamin langsung KO), tetapi bila terjadi saat genset menyala dapat mengakibatkan kerusakan fatal.
Maka check dengan teliti pengkabelannya. jangan sampai kita terlupa akan hal -hal kecil yang malah akan berakibat besar kerusakannya.

4. sejauh ini sudah benar, teteapi masih saja nggk keluar tegangan, kemungkinan besar ada permasalahan pada AVR,

jika teknisi sudah melakukan pemeriksaan pada AVR tetapi tetap bermasalah, dapat juga terjadi masalah pada rotating diode di exciter. Lakukan penggantian diode.

5. Diode baru, tetap bermasalah, bisa terjadi gulungan exciter
Pastikan gulungan exiter ini tidak bermasalah dengan mengukur mengunakan avometer ato dengan alat Meger pastikan tidak ada kebocoran gulungan ke grounding.

 6. bermasalah (bisa di rotor ataupun stator) bisa juga gulungan ‘main rotor’ bermasalah, bisa juga gulungan ‘main stator’ bermasalah.

6. Check kable dari exiter ke AVR 
Yang sering terjadi pada genset yang tidak keluar tegangan,Anda biasanya lupa untuk mengeceknya, karena ini hal sepele. anda lupa mengecek kabel saluran tegangan. coba cek apakah kabel dalam kondisi baik atau sudah rusak, terbakar, gosong, atau bisa jadi putus.

Demikianlah hal - hal yang sering kita lakukan ketika menemukan permaslahan Genset tidak keluar voltase, beda lagi jika permaslhan pada frequency, yang Insya Allah kita bahas di episode berikutnya.

Semoga dapat membantu, ditunggu komentar dan diskusinya supaya sharring pengalaman ini lebih seru lagi, dan dapat bermanfaat bagi yang membutuhkannya.

Postingan Populer

Kunci Inch dengan Kunci mm Dalam Dunia Mechanic

  Jika kita bekerja sebagai mechanic, toolkit adalah senjata kita dalam menyeleseikan suatu pekerjaan. karena dengan kelengkapan toolkit menurut saya 45% pekerjaan / troubleshoot dapat terpecahkan. Dan sebagai mekanik kita kadang menemukan ukuran bolt / nut yang berbeda - beda, ada ukuran dalam inchi, ada pula yang dalam ukuran mili meter. Seandainya kita paksakan mengunakan ukuran kunci tertentu, jutru tidak akan menyeleseikan masalah, tetapi malah menambah pekerjaan lainnya karena bolt atau nut yang kan kita kendorin akan slek atau rusak sehingga semakin sulit unitiuk kita lepaskan. atau bakan kunci yang kita gunakan akan rusak, dan hal ini elain menyusahkan waktu kita kerja juga akan menyusahkan di lain hari karena kita harus membeli kunci baru yang tidak murah harganya. Baca juga : Kehidupan di Offshore Platform  Fungsi Air Dryer Pada Air Compressor Korelasi Komposisi Gas dengan Air Fuel Ratio Perbedaan Prosedure Pembelian Gas Engine Dan Diesel Engine ...

Teory Pompa Kerja Pararel dan Pompa Kerja Seri

Pompa dapat kita pasang atau operasikan pararel atau seri, jika kita ingin menaikan qapasitas, pompa akan kita operasikan Pararel, dengan syarat Head pompa sama. Sedangkan jika kita ingin meanikan Head/ tekanan discharger pompa, kita dapat mengoperasikannya secara seri dan syartnya pompa ke 2 harus lebih rendah qapasitasnya, sebab jika sama maka akan ada kapitasi. Pompa pertama kita sebut pompa pengirim atau pompa utama, sementara pompa ke 2 kita sebut sebagi pompa Booster atau pompa peningkat tekanan. Dalam mendesain (pararel/series) pompa, jumlah 2 atau lebih pompa sentrifugal disebut dengan multiple centrifugal pump. Dalam mendesain multiple centrifugal pump ini utamanya adalah ketika melakukan instalasi,  sangatlah penting untuk memperhatikan hubungan antara kurva pompa (pump curve) dan kurva sistem perpipaan. (piping system curve). Efek dari menambahkan 2 buah pompa yang identik dalam rangkaian paralel dapat di lihat pada gambar grafik di bawah ini. Baca ...

Cara Leak Test (test kebocoran) dan Hydrotest pada Valve dan Bejana Tekan

Leak Test : Biasanya ini dilakukan pada reinforcing pad of opening, menggunakan udara. Kadang-kadang di-counter check dengan bubble soap. Sehingga sering disebut juga bubble test. Diaplikasikan pada semua peralatan yang mempunyai pads pada bagian pressure (PV, HE, Tank, dll). Bisa juga leak test dilakukan tanpa sabun. Material diinjeksi dengan udara bertekanan dan direndam dalam tanki air untuk beberapa waktu (digunakan dalam pengetesan fuel tank untuk forklift). Ini lebih efektif dibandingkan dengan sabun. Test ini juga dilakukan untuk pengecekan kebocaran pada blinded flange, flange joint (shell side to tube side joint), channel cover installation, dsb. Secara internal, diberi tekanan menggunakan udara – alternatif lain bisa menggunakan nitrogen (N 2 ). Pada tangki ada juga istilah leak test untuk roof dan bottom installation. Alatnya disebut Vacuum Box. Leak test tidak sama persis dengan pneumatic test. Pneumatic test itu bisa digunakan sebagai pengganti hydrotes...