Skip to main content

Top Overhoul MWM 610T

Hallo teman - teman ketemu lagi dengan tulisan - tulisan dhevils mechanic yang jelas tak jauh membahas dunia mechanic oil and gas dimana sering diulas terkait permasalahan - permasalahan yang ada di oil and gas industry entah itu terkait speck suatu alat... entah itu troubleshot yang pernah dilakukan dhevils mechanic ato ide - ide dhevils mechanic untuk mengatasi permasalahan dilapangan. dan kali ini yuk kita cerita pengalaman dhevils mechanic dalam melakukan top overhoul engine bermerk MWM.

Nama MWM sudah tak asing lahi bagi sebagian besar mechanic yang ada di indonesia, memang merk MWM ini sudah malang melintang di dunia industry terutama sebagai primeover dari generator, wlau juga banyak yang digunakan sebagai primeover pompa dan kompressor. serta digunakan sebagai prime over alat - lat berat.

Baca juga :




MWM ini banyak sekali jenisnya baik yang menmgunakan pendingin udara maupun yang mengunakan berpendingi liquid / radiator dan head exchanger. dan kali ini kita akan membahas unit MWM dengan model D610T sebagai primeover dari generator berkapasitas 30 KVA.
Engine genset ini berada di sebuah plant dari tempat dhevils mechanic bekerja digunakan sebagi power penenrangan dan power pemompaan di Plant SP. Randengan. dimana memang keberadaan unit ini sangat penting sekali sehingga unit ini. running 24 jam nonstop[ dan berhenti jika dilakukan PM maintennece setiap 250 jam running hour.

Spesifikasi dari engine genset MWM D610T ini adalah sebagai berikut :
Unit ini memilik 6 cylinder inline dengan berpendingin air dengan mengunakan radiator. Di unit MWM 610T ini sudah low power dimana asap knalphot nya hitam dan suaranya sudah berat sekali padahal baru diganti oli dan filter - filternya. sehingga unit ini kita jadwalkan untuk dilakukan top overhoul di workshop tempat dhevils mechanic bekerja.

Untuk Proses top overhoul engine genset MWM 610T ini tidak membutuhkan waktu yang lama karena memang unit kecil sehingga dapat dikerjan oleh team dhevils mechanic 2 orang saja sementara team yang lain dapat mengerjakan tugas - tugas yang lain.
 
Setelah unit sampai di worshop langsung dilakukan pembongkaran dan kita pisahkan part - part yang dapat digunkan ulang dan part yng sudah tidak dapat digunakan. kita bongkar cylinder headnya terlebih dahulu.

Untuk type cylinder head dari unit MWM D610T ini tidak 1 lembar inline isi 6 cylinder tetapi satuan terpisah tiap cylinder, sehingga kita memndapatkan cylinder yang kecil - kecil per lobang cylinder.
Cylinder head yang sudah terbongkar kita lepasin satu persatu valve mechanisme yang nempel pada cylinder kemudian kita bersihkan dan kita lakukan inpeksi apakah part - part seperti guide valve, seat valve, valve, spring rotocoil push rod, dapat di gunakan kembali aatau memang sudah rusak.
Dan setelah part - part tadi sudah kita sortir lanjut untuk skuur valve hingga tidak di temukan rembesan / kebocoran pada valve saat test selsei proses skuur valve. Seperti foto diatas dapat kita lihat kondisi dari Cylinder head kotor banget dimana banyak jelaga dan sludge oli yang menempel pada seluruh diniding dari c ylinder head.
Cylinder head juga dilakukan perbaiokan kecil dimana plug untuk water banyak yang sudah keropos, karena tidak ada partnya maka kita lem dengan dexton (lem besi 5 menit) untuk pluggingnya.
.
Untuk daerah ruang kompresi piston juga mendapat perhatian, dimana piston kita lepas dan kita check apakah di diding liner ada scrat apa tidak dan ukurannya masih masuk rangge dari manufacture apa tidak dan teryata kondisi dari liner masih OK dan hanya kita bersihkan, untuk ring piston kita ganti dengan ring piston kit.
Untuk Radiator kita bongkar dan bersihkan, karena banyak kerak oli dan debu yang nempel di sirip - siriop radiatir sehingga system pendinginan pada engine genset ini tidak optimal sehingga pada saat beban diatas 60% engine cepat sekali panas. dan tentu berimbas pada low perform dari unit engine genset MWM 610T ini.
MWM 610T adalah mengunakan turbo aspirated sehingga sesi turbo juga mendapat perhatian dimana terdapat banyak sekali kerak didalam turbo dan kita belikan turbo kit untuk pengantian part - part yang gampang rusak pada turbo chargernya..
Untuk sektor panel, memang MWM 610T ini masih mengadop standar panel, tidak banyak acesories instrumentasi yang menempel dimana untuk engine panel yang tersedia adalah tachometer ato RPM engine dimana unit ini menganut 50 Hz sehingga RPM engine di 1500. Temperature cooling water yang sensornya setelah waterpump engine, pressure oli, indikasi untuk bateray dan caharger bateray, satart engine dan emergency shutdown.
Injection pump tidak kami perbaiki karena memang masih normal hanya saja untuk nozzle kita kalibrasi lagi sehingga pengkabutan dari injection pump dapat maksimal. untuk Nozzle kita setting di 210 Psi.
 
Setelah semua dirakit kembali unit dilakukan pengetesan beban di workshop dhevils mechanic dengan mengunakan load bank. Pengetesan beban ini sampai beban 100% tetapi hanya 15 menit. dan diharapkan unit ini akan normal dioperasikan dilapangan yang beban rata - rata di 70 sd 80% dari maksimal beban / daya generator
Demikianlah tadi cerita top overhoul unit MWM dengan model 610T, Jika kalian mempunyai pengalaman yang sama atau pertanyaan sekitar MWM silahkan kalian tulis dikolom komentar ya... supaya berbagi kisah ini lebih menarik lagi


Postingan Populer

Kunci Inch dengan Kunci mm Dalam Dunia Mechanic

  Jika kita bekerja sebagai mechanic, toolkit adalah senjata kita dalam menyeleseikan suatu pekerjaan. karena dengan kelengkapan toolkit menurut saya 45% pekerjaan / troubleshoot dapat terpecahkan. Dan sebagai mekanik kita kadang menemukan ukuran bolt / nut yang berbeda - beda, ada ukuran dalam inchi, ada pula yang dalam ukuran mili meter. Seandainya kita paksakan mengunakan ukuran kunci tertentu, jutru tidak akan menyeleseikan masalah, tetapi malah menambah pekerjaan lainnya karena bolt atau nut yang kan kita kendorin akan slek atau rusak sehingga semakin sulit unitiuk kita lepaskan. atau bakan kunci yang kita gunakan akan rusak, dan hal ini elain menyusahkan waktu kita kerja juga akan menyusahkan di lain hari karena kita harus membeli kunci baru yang tidak murah harganya. Baca juga : Kehidupan di Offshore Platform  Fungsi Air Dryer Pada Air Compressor Korelasi Komposisi Gas dengan Air Fuel Ratio Perbedaan Prosedure Pembelian Gas Engine Dan Diesel Engine ...

Teory Pompa Kerja Pararel dan Pompa Kerja Seri

Pompa dapat kita pasang atau operasikan pararel atau seri, jika kita ingin menaikan qapasitas, pompa akan kita operasikan Pararel, dengan syarat Head pompa sama. Sedangkan jika kita ingin meanikan Head/ tekanan discharger pompa, kita dapat mengoperasikannya secara seri dan syartnya pompa ke 2 harus lebih rendah qapasitasnya, sebab jika sama maka akan ada kapitasi. Pompa pertama kita sebut pompa pengirim atau pompa utama, sementara pompa ke 2 kita sebut sebagi pompa Booster atau pompa peningkat tekanan. Dalam mendesain (pararel/series) pompa, jumlah 2 atau lebih pompa sentrifugal disebut dengan multiple centrifugal pump. Dalam mendesain multiple centrifugal pump ini utamanya adalah ketika melakukan instalasi,  sangatlah penting untuk memperhatikan hubungan antara kurva pompa (pump curve) dan kurva sistem perpipaan. (piping system curve). Efek dari menambahkan 2 buah pompa yang identik dalam rangkaian paralel dapat di lihat pada gambar grafik di bawah ini. Baca ...

Cara Leak Test (test kebocoran) dan Hydrotest pada Valve dan Bejana Tekan

Leak Test : Biasanya ini dilakukan pada reinforcing pad of opening, menggunakan udara. Kadang-kadang di-counter check dengan bubble soap. Sehingga sering disebut juga bubble test. Diaplikasikan pada semua peralatan yang mempunyai pads pada bagian pressure (PV, HE, Tank, dll). Bisa juga leak test dilakukan tanpa sabun. Material diinjeksi dengan udara bertekanan dan direndam dalam tanki air untuk beberapa waktu (digunakan dalam pengetesan fuel tank untuk forklift). Ini lebih efektif dibandingkan dengan sabun. Test ini juga dilakukan untuk pengecekan kebocaran pada blinded flange, flange joint (shell side to tube side joint), channel cover installation, dsb. Secara internal, diberi tekanan menggunakan udara – alternatif lain bisa menggunakan nitrogen (N 2 ). Pada tangki ada juga istilah leak test untuk roof dan bottom installation. Alatnya disebut Vacuum Box. Leak test tidak sama persis dengan pneumatic test. Pneumatic test itu bisa digunakan sebagai pengganti hydrotes...