Skip to main content

Menghitung Flow Rate Control Valve Pada Separator MInyak



Hallo teman - teman ketemu lagi dengan tulisan dhevils mechanic, yang pasti tak jauh - jauh membahas dunia mechanic oil and gas industry entah itu terkait isu - isu terbaru, spesifikais equipment yang digunakan, atau ide - ide kreative yang pernah dikerjakan oleh dhevils mechanic dalam memecahkan permasalahan dilapangan

Ketika membahas terkait sistem pada separator , kita bisa membayangkan jaringan kompleks pipa yang membawa air, gas, atau cairan lainnya dari satu titik ke titik lainnya dengan kecepatan yang berbeda-beda. Aliran fluida dalam sistem perpipaan merupakan jantung dari berbagai proses, dari distribusi air hingga pengolahan bahan kimia. Jika sebelumnya kita sudah membahas tentang flow meter, ada baiknya kita juga memahami flow rate, yang mengukur jumlah volume fluida yang melewati suatu titik dalam pipa dalam satu satuan waktu.

baca juga :



Flow rate memainkan peran penting dalam berbagai aspek operasional sistem perpipaan. Dengan memahami flow rate, kita dapat mengoptimalkan distribusi aliran fluida, memastikan proses produksi berjalan dengan efisien, memungkinkan deteksi kebocoran dan perbaikan yang cepat. Mari kita pelajari lebih jauh informasi seputar flow rate.
Apa Itu Flow Rate?

Flow rate menjadi parameter penting dalam berbagai aplikasi sistem perpipaan, seperti dalam industri kimia, rekayasa lingkungan, dan pemrosesan fluida. Flow rate (laju aliran) adalah jumlah volume fluida yang melewati suatu titik dalam suatu sistem dalam satu unit waktu.

Flow rate sangat penting karena dapat memberikan informasi tentang seberapa cepat atau lambat fluida bergerak dalam suatu pipa atau saluran, serta membantu dalam menentukan performa dan kapasitas sistem. Luas penampang pipa memainkan peran penting dalam menentukan flow rate. Secara umum, semakin besar luas penampang pipa, semakin besar pula flow rate yang dapat dilewatinya.
Pentingnya Flow Rate dalam Sistem Perpipaan

Flow rate, atau laju aliran, mengacu pada jumlah volume fluida yang melewati suatu titik dalam sistem perpipaan dalam satu satuan waktu. Sebagai sebuah parameter, flow rate memainkan peran penting dalam hal:


Membantu evaluasi kinerja sistem perpipaan, mengidentifikasi potensi masalah, dan meningkatkan efisiensi operasional.
Dalam fase perencanaan (desain), pemahaman yang tepat tentang flow rate membantu dalam menentukan ukuran pipa yang sesuai, memastikan distribusi fluida yang optimal.
Flow rate juga digunakan dalam kontrol proses untuk memastikan produksi atau distribusi yang tepat, meminimalkan risiko kegagalan sistem.
Unit Satuan Flow Rate

Flow rate dapat diukur dengan berbagai unit tergantung pada sistem pengukuran yang digunakan dan sifat fluida yang diukur. Pemilihan unit yang tepat tergantung pada konteks aplikasi dan preferensi pengguna. Dalam praktiknya, konversi antara unit-unit ini mungkin diperlukan tergantung pada kebutuhan spesifik. Berikut adalah beberapa unit umum yang digunakan untuk mengukur flow rate:Meter Kubik per Jam (m³/h)
Liter per Menit (L/min)
Galon per Menit (GPM)
Kaki Kubik per Menit (ft³/min)
Meter Kubik per Detik (m³/s)
Barrel per Hari (BPD)
Kilogram per Detik (kg/s)
Cara Menghitung Flow Rate

Menghitung flow rate melibatkan perbandingan antara volume fluida yang melewati suatu titik dalam sistem perpipaan dengan waktu yang diperlukan untuk melewatinya. Sebelum menghitung flow rate, kita bisa menentukan poin-poin berikut: Tentukan volume fluida yang melewati suatu titik dalam sistem perpipaan. Volume ini dapat diukur dalam liter, meter kubik, galon, atau unit volume lainnya tergantung pada preferensi atau kebutuhan aplikasi.
Tentukan waktu yang diperlukan untuk volume fluida tersebut melewati titik tersebut. Waktu ini dapat diukur dalam detik, menit, jam, atau unit waktu lainnya.
Bagi volume fluida yang diukur dengan waktu yang diperlukan untuk melewatinya untuk mendapatkan nilai flow rate. Pastikan untuk menggunakan unit yang sesuai agar perhitungan menjadi konsisten.

Misalkan Anda ingin menghitung flow rate air yang mengalir melalui pipa dalam satu menit. Anda telah mengukur volume air yang dilewatkan dalam satu menit adalah 100 liter.

Volume = 100 liter

Waktu = 1 menit = 60 detik

Maka, flow rate dapat dihitung menggunakan persamaan 100 liter : 60 detik = 1.67 liter/detik.

Jadi, flow rate air dalam pipa adalah 1.67 liter per detik.

Tetapi, jika anda ingin menghitung flow rate berdasarkan luas permukaan, misalkan Anda memiliki pipa dengan penampang melintang berbentuk lingkaran dan luas penampang 𝐴 = 0.05m², kecepatan aliran fluida 𝑣 = 2m/s, untuk menghitung flow rate-nya, Anda dapat menggunakan cara berikut:

Flow Rate (Q) = Luas Penampang Pipa (A) × Kecepatan Aliran (v)

Flow Rate (Q) = 0.05m² × 2m/s

Flow Rate (Q)= 0.05m

Flow Rate (Q)= 0.1m³

Jadi, flow rate adalah 0.1m³
Tabel Flow Rate

Untuk menentukan ukuran pipa dan flow meter-nya, berikut tabel flow rate yang bisa menjadi acuan bagi Anda.
Flow Rate m³/h
SizeDNLuasVelocity
0.10.511.5246810
0.3280.000.0180.090.1810.2710.3620.7231.0851.4471.809
0.4100.000.0280.1410.2830.4240.5651.131.6962.2612.826
0.6150.000.0640.3180.6360.9541.2722.5433.8155.0876.35
2.5200.000.1130.5651.131.6962.2614.5226.7829.04311.3
3250.000.1770.8831.7662.6493.5337.06510.59814.1317.66
1.6400.000.4522.2614.5226.7829.04318.0827.1336.17345.21
2500.000.7073.5337.06510.59814.1328.2642.3956.5270.65
3.2800.011.89.0418.0827.1336.1772.34108.51144.69180.86
41000.012.8214.1328.2642.3956.52113.04169.56226.08282.6
61500.026.3531.7963.5895.37127.17254.34381.51508.68635.85
82000.0311.356.52113169.56226.08452.16678.24904.321130.4
102500.0517.788.3176.6264.9353.25706.51059.814131766.3
163000.0725.4127.2254.3381.5508.681017.3615262034.72543.4
247000.38138.5692.41384.72077.12769.485538.968308.411077.913847.4
328000.50180.9904.31808.627133617.37234.610851.814469.118086.4
369000.64228.91144.52289.13433.64578.19156.213734.418312.522890.6
4010000.79282.6141328264239565211304169562260828260
4812001.13406.92034.74069.46104.28138.916277.824416.632555.540694.4
6015001.77635.93179.36358.59537.81271725434381515086863585
7218002.54915.64578.19156.213734.418312.53662554937.473249.991562.4
8020003.141130.45652113041695622608452166782490432113040

Secara umum, penggunaan flow rate melintasi berbagai sektor industri, memberikan kontribusi yang penting dalam pemantauan, pengendalian proses, dan mengoptimalkan proses operasional.

Penerapan Flow Rate di Berbagai Aplikasi

Seperti yang tadi sudah disinggung, flow rate merupakan parameter krusial yang diterapkan dalam berbagai industri untuk berbagai tujuan. Di industri kimia dan petrokimia, flow rate digunakan untuk mengukur aliran bahan kimia dan bahan baku dalam proses produksi dan reaksi kimia, serta untuk mengendalikan distribusi dan konsentrasi bahan dalam proses tersebut. Sedangkan industri minyak dan gas, flow rate sangat penting untuk mengukur dan mengontrol aliran minyak, gas, dan cairan lainnya dalam sistem perpipaan, serta untuk memantau produksi dan distribusi di lapangan.
Di bidang rekayasa lingkungan, flow rate digunakan dalam pengolahan air dan limbah untuk memantau aliran fluida, menentukan kinerja sistem pengolahan, dan memastikan kepatuhan terhadap standar lingkungan. Sementara itu, pada industri makanan dan minuman, flow rate digunakan untuk mengukur aliran bahan baku dan produk jadi dalam proses produksi, memastikan konsistensi dan kualitas produk akhir.

Untuk di Oil and gas Flow rate ini dapat digunakan untuk mengitung produksi minyak, dengan mengunakan tabel diatas terkait diameter dari control valve yang digunakan, kita dapat mempunyai nilai pendekatan dari perhitungan diameter control valve yang digunakan tadi

Dengan mengetahui diameter control valve kita akan mengetahui aliran fluida didalamnya jika membuka 0%, 25% 50% dan seterusnya sehingga kita juga dapat memperhitungan tangki penampungan yang akan digunakan.

Demikinlah sekelumit terkait perhitungan Flow pada separator minyak sehingga dapat menambah wawasan kita terkait dunia oil and gas industry.

Postingan Populer

Kunci Inch dengan Kunci mm Dalam Dunia Mechanic

  Jika kita bekerja sebagai mechanic, toolkit adalah senjata kita dalam menyeleseikan suatu pekerjaan. karena dengan kelengkapan toolkit menurut saya 45% pekerjaan / troubleshoot dapat terpecahkan. Dan sebagai mekanik kita kadang menemukan ukuran bolt / nut yang berbeda - beda, ada ukuran dalam inchi, ada pula yang dalam ukuran mili meter. Seandainya kita paksakan mengunakan ukuran kunci tertentu, jutru tidak akan menyeleseikan masalah, tetapi malah menambah pekerjaan lainnya karena bolt atau nut yang kan kita kendorin akan slek atau rusak sehingga semakin sulit unitiuk kita lepaskan. atau bakan kunci yang kita gunakan akan rusak, dan hal ini elain menyusahkan waktu kita kerja juga akan menyusahkan di lain hari karena kita harus membeli kunci baru yang tidak murah harganya. Baca juga : Kehidupan di Offshore Platform  Fungsi Air Dryer Pada Air Compressor Korelasi Komposisi Gas dengan Air Fuel Ratio Perbedaan Prosedure Pembelian Gas Engine Dan Diesel Engine ...

Teory Pompa Kerja Pararel dan Pompa Kerja Seri

Pompa dapat kita pasang atau operasikan pararel atau seri, jika kita ingin menaikan qapasitas, pompa akan kita operasikan Pararel, dengan syarat Head pompa sama. Sedangkan jika kita ingin meanikan Head/ tekanan discharger pompa, kita dapat mengoperasikannya secara seri dan syartnya pompa ke 2 harus lebih rendah qapasitasnya, sebab jika sama maka akan ada kapitasi. Pompa pertama kita sebut pompa pengirim atau pompa utama, sementara pompa ke 2 kita sebut sebagi pompa Booster atau pompa peningkat tekanan. Dalam mendesain (pararel/series) pompa, jumlah 2 atau lebih pompa sentrifugal disebut dengan multiple centrifugal pump. Dalam mendesain multiple centrifugal pump ini utamanya adalah ketika melakukan instalasi,  sangatlah penting untuk memperhatikan hubungan antara kurva pompa (pump curve) dan kurva sistem perpipaan. (piping system curve). Efek dari menambahkan 2 buah pompa yang identik dalam rangkaian paralel dapat di lihat pada gambar grafik di bawah ini. Baca ...

Cara Leak Test (test kebocoran) dan Hydrotest pada Valve dan Bejana Tekan

Leak Test : Biasanya ini dilakukan pada reinforcing pad of opening, menggunakan udara. Kadang-kadang di-counter check dengan bubble soap. Sehingga sering disebut juga bubble test. Diaplikasikan pada semua peralatan yang mempunyai pads pada bagian pressure (PV, HE, Tank, dll). Bisa juga leak test dilakukan tanpa sabun. Material diinjeksi dengan udara bertekanan dan direndam dalam tanki air untuk beberapa waktu (digunakan dalam pengetesan fuel tank untuk forklift). Ini lebih efektif dibandingkan dengan sabun. Test ini juga dilakukan untuk pengecekan kebocaran pada blinded flange, flange joint (shell side to tube side joint), channel cover installation, dsb. Secara internal, diberi tekanan menggunakan udara – alternatif lain bisa menggunakan nitrogen (N 2 ). Pada tangki ada juga istilah leak test untuk roof dan bottom installation. Alatnya disebut Vacuum Box. Leak test tidak sama persis dengan pneumatic test. Pneumatic test itu bisa digunakan sebagai pengganti hydrotes...