Skip to main content

Bersama Dhevils Mechanic Kita Hidupkan Kembali Workshop Yang Telah Mati Suri

Hai teman dhevils mechanic, kita ingin berbagi cerita bagaimana cara menghidupkan kembali suatu workshop yang sudah lama ditinggalkan dan terbengkalai karena kosong tak berpenghuni dan tidak ada aktivitas.
Pada saat baru kepindahan dhevils mechanic ke lokasi ini, banyak banget trouble dilapngan sehingga crew yang tadinya ada di workshop dipindahkan ke lokasi untuk menghandle trouble dilapangan. workshop yang tadinya banyak aktifitas menjadi sepi dan kosong terbengkalai.

baca juga :





Dalam penyeleseian troubleshoot dilapanganpun terkesan hanya asal jadi untuk mengikuti proses dari produksi unit harus running walau dengan performer yang adanya, terkesan jalan sehari rusak lagi..  jalan sehari rusak lagi.. karena perbaikan di lapangan tidak dapat optimal dan dikejar - kerja oleh waktu.
 Sebagai seorang mechanic kita diatur oleh pekerjaan, waktu kita habis untuk melakukan perbaikan - perbaikan troubleshoot yang hasilnya tidak optimal. tidak ada waktu luang untuk kita mekalkuan preventive maintenance maupun corective maintenance.
 
Dan Pola pikir demikian harus kita rubah, supaya kita jangan diatur pekerjaan, tetapi kita justru yang mengatur pekerjaan tersebut. dan berikut hal - hal yang dilakukan oleh dhevils mechanic untuk menyeleseikan masalah - masalah tersebut :
1. Kenali dan pahami unit di Lokasi tersebut dengan membuat Daftar Equipment
kita harus membuat data unit - unit apa saja yang ada dilokasi yang kita maintenance, hal ini bertujuan supaya kita dapat memetakan masalah yang terjadi dilapangan, unit dengan model sama dapat kita manfaatkan untuk spare material jika terjadi emergency yanga mana nanti dapat kita gunakan sekala prioritas. hal - hal yang dapat kita masukan data adalah : 
a. Lokasi
b. Unit apa
c. Model
d. Serial Number / nomor aset
e. Qapasitas
f. tahun pembuatan
g. Jam Jalan.
h. dll
2. Buat Daftar Jadwal Perwatannya
Hal ini berfungsi untuk memetakan kapan unit tersbut akan dirawat dan bagaimana cara perawatannya, apakah dengan pekerjaan ringan yang dapat dilakukan di lokasi atau perlu kita bawa ke workshop untuk pekerjaan yang berat atau bisa juga apakah dapat kita kerjakan sendiri atau perlu dilakukan oleh pihak ke tiga.
 
3. Kenali SDM crew kita
Ini berfungsi pekerjaan yang kita lakukan nanti dapat dilakukan sendiri atau butuh pihak ke 3 untuk melakukannya, dan kita bisa memetakan mana crew kita yang rajin dan mana crew kita yang pemalas, crew kita yang kompeten atau crew kita yang hanya dapat jadi follower atau helper.
 
4. Kenali Tool yang ada dan Lengkapi
Ini bertujuan supaya kita dapat mengetahui pekerjaan ini dapat kita lakukan sendiri atau dilalkukan oleh orang lain, dan kita musti invest tool apa untuk kelangsungan workshop yang akan kita optimalkan fungsinya.
 
5. Mulai Dengan Pekerjaan Ringan
 Setalah menurut kita sudah siap kita coba dengan pekerjaan ringan, kita ambil beberapa crew untuk melakukan pekerjaan perbaikan di worshop. dan hal ini berhasil dan kita lanjutkan ke pekerjaan - pekerjaan berikutnya.  .  
6. Lakukan Contineous Improvement
melakukan perbaikan unit secara mandiri ini membuat efek pisikologis yang baik terhadap unit dan crew SDM yang ada di lokasi terbut karena dikerjakan sendiri akan merasa memiliki unit tersebut.  akan merasa bangga terhadap unit yang sduah mereka kerjakan. 
7. Buat Crew Kita Menjadi Nyaman dalam Bekerja
Secangih apapun system yang dibangun, tetapi jika pekerjanya tidak nyaman akan menemukan hasil yang tidak makasimal. dan jika crew kita nyaman dhevils mechanic yakin semua pekerjaan akan dapat diseleseikan, karena akan muncul ide - ide yang cemerlang dari crew kita dan mereka dengan senang hati untuk melaksanakan pekerjan tersbut
Demikian beberapa cara yang dhevils mechanic lakukan untuk mengnhidupakan kembali workshop yang lama terbengkalai dan hingga tulisan ini ditulis oleh dhevils mechanic worshop ini sudah menyeleseikan banyak sekali unit - unit dan troubleshoot dilapangan.

Postingan Populer

Kunci Inch dengan Kunci mm Dalam Dunia Mechanic

  Jika kita bekerja sebagai mechanic, toolkit adalah senjata kita dalam menyeleseikan suatu pekerjaan. karena dengan kelengkapan toolkit menurut saya 45% pekerjaan / troubleshoot dapat terpecahkan. Dan sebagai mekanik kita kadang menemukan ukuran bolt / nut yang berbeda - beda, ada ukuran dalam inchi, ada pula yang dalam ukuran mili meter. Seandainya kita paksakan mengunakan ukuran kunci tertentu, jutru tidak akan menyeleseikan masalah, tetapi malah menambah pekerjaan lainnya karena bolt atau nut yang kan kita kendorin akan slek atau rusak sehingga semakin sulit unitiuk kita lepaskan. atau bakan kunci yang kita gunakan akan rusak, dan hal ini elain menyusahkan waktu kita kerja juga akan menyusahkan di lain hari karena kita harus membeli kunci baru yang tidak murah harganya. Baca juga : Kehidupan di Offshore Platform  Fungsi Air Dryer Pada Air Compressor Korelasi Komposisi Gas dengan Air Fuel Ratio Perbedaan Prosedure Pembelian Gas Engine Dan Diesel Engine ...

Teory Pompa Kerja Pararel dan Pompa Kerja Seri

Pompa dapat kita pasang atau operasikan pararel atau seri, jika kita ingin menaikan qapasitas, pompa akan kita operasikan Pararel, dengan syarat Head pompa sama. Sedangkan jika kita ingin meanikan Head/ tekanan discharger pompa, kita dapat mengoperasikannya secara seri dan syartnya pompa ke 2 harus lebih rendah qapasitasnya, sebab jika sama maka akan ada kapitasi. Pompa pertama kita sebut pompa pengirim atau pompa utama, sementara pompa ke 2 kita sebut sebagi pompa Booster atau pompa peningkat tekanan. Dalam mendesain (pararel/series) pompa, jumlah 2 atau lebih pompa sentrifugal disebut dengan multiple centrifugal pump. Dalam mendesain multiple centrifugal pump ini utamanya adalah ketika melakukan instalasi,  sangatlah penting untuk memperhatikan hubungan antara kurva pompa (pump curve) dan kurva sistem perpipaan. (piping system curve). Efek dari menambahkan 2 buah pompa yang identik dalam rangkaian paralel dapat di lihat pada gambar grafik di bawah ini. Baca ...

Cara Leak Test (test kebocoran) dan Hydrotest pada Valve dan Bejana Tekan

Leak Test : Biasanya ini dilakukan pada reinforcing pad of opening, menggunakan udara. Kadang-kadang di-counter check dengan bubble soap. Sehingga sering disebut juga bubble test. Diaplikasikan pada semua peralatan yang mempunyai pads pada bagian pressure (PV, HE, Tank, dll). Bisa juga leak test dilakukan tanpa sabun. Material diinjeksi dengan udara bertekanan dan direndam dalam tanki air untuk beberapa waktu (digunakan dalam pengetesan fuel tank untuk forklift). Ini lebih efektif dibandingkan dengan sabun. Test ini juga dilakukan untuk pengecekan kebocaran pada blinded flange, flange joint (shell side to tube side joint), channel cover installation, dsb. Secara internal, diberi tekanan menggunakan udara – alternatif lain bisa menggunakan nitrogen (N 2 ). Pada tangki ada juga istilah leak test untuk roof dan bottom installation. Alatnya disebut Vacuum Box. Leak test tidak sama persis dengan pneumatic test. Pneumatic test itu bisa digunakan sebagai pengganti hydrotes...