Skip to main content

Perawatan Engine Dalam Dunia Industry

Pemeliharaan mesin (& peralatan sebuah pabrik) merupakan faktor penentu apakah mesin handal untuk dioperasikan dalam jangka waktu yang telah ditentukan. 

Produksivitas mesin yang diinginkan tidak tercapai jika pemeliharaan mesin tidak diselenggarakan dengan terstruktur.

Baca juga :




Yang penting dan utama ialah tingkat kompetensi sumber-daya manusia harus memadai, peningkatan kemampuan SDM harus menjadi perhatian baik secara kelembagaan maupun pribadi. Pada dasarnya meningkatkan diri merupakan wajib hukumnya bagi setiap manusia, maka belajar merupakan salah satu solusinya. Belajar dari buku, dari orang , dari pengalaman, dan dari sumber apa / mana saja, karena sebetulnya di dunia ini diciptakan dengan sangat lengkap oleh Sang Pencipta.

(A philosopher:”Good judgment comes from experience. Experience comes from poor judgment” )


Metoda Pemeliharaan 

Tujuan Pemeliharaan: Mengupayakan agar assets mampu dioperasikan secara kontinyu dalam jangka waktu tertentu sesuai dengan rencana tanpa mengalami kerusakan. Pemeliharaan Mesin merupakan hal yang sering dipermasalahkan antara Bagian Pemeliharaan dan Bagian Produksi. Karena Bagian Pemeliharaan dianggap yang memboroskan beaya, sedang Bagian Produksi merasa yang merusakan tetapi juga yang membuat uang.

Pertentangan tsb. sering menjadi hal heboh, sehingga bahkan menjadi sumber bencana kerugian. Hal ini sudah saatnya kita achiri pemikiran2 yang usang dan mengganti pemikiran2 yang lebih baru.
Berbagai system Maintenance Management banyak ditemukan dan sudah banyak diaplikasikan sesuai dengan perkembangan dan bertujuan untuk mencapai keuntungan yang sebesar-besarnya.
Semula orang hanya memgoperasikan sampai rusak , tentu sangat merugikan. Kemudian orang melakukan pemeliharaan berkala/PM. Pemeliharaan Preventive dikembangkan menjadi Prediktive kemudian berkembang dan terus berkembang sesuai dengan kondisi yang menguntungkan. Proactive Maintenance dengan mengkombinasi system lain merupakan salah satu pilihan yang sedang dianut agar dapat menekan ongkos. Dengan metode ini ternyata telah menyelamatkan ribuan industri kecil maupun besar untuk keluar dari kesulitan. 

1. Breakdown Maintenance. 

Generasi ini berlangsung sekitar th 1940 s/d 1955, yaitu dari awal mulainya Revolusi Industri sampai usai Perang Dunia. Pada awalnya ada faham, bahwa membuat mesin harus kuat dan kokoh dengan safety factor sangat tinggi, maka akibatnya harga menjadi mahal.
Konsepnya sbb: Mesin dipasang dengan kurang cermat, kemudian dioperasikankan terus-menerus dan tunggu sampai dengan rusak, kemudian baru diperbaiki atau diganti.
Kelemahanya, kerusakan biasanya sangat fatal dan penggantian2 tidak dapat di perkirakan atau tidak dapat dianggarkan.
Keuntungan :
Ongkos pemeliharaan rutine kecil, tetapi kerugianya ongkos untuk mengganti atau perbaikan mesin ternyata menjadi sangat mahal.
Sebagai gambaran kesehatan manusia pada zaman yang sama, Sangat memungkinkan akan terjadi sakit parah, stroke atau serangan jantung,jika kita tidak memperhatikan kesehatan kita,dengan pemeriksaan berkala untuk mengetahui gangguan lebih dini. 

2. Preventive Maintenance
Generasi berikut berlangsung sekitar th. 1955 s/d 1970. Dari pengalaman generasi sebelumnya bahwa kerusakan fatal sering terjadi yang memerlukan ongkos yang besar, maka orang lalu membuat rencana perawatan-pencegahan yang bertujuan untuk mencegah kerusakan yang lebih parah.

Para ahli perawatan mesin membuat rencana perawatan yang dilakukan secara periodic atau kerkala. Perawatan dilakukan secara kerkala tsb meliputi pengecheckan, pengukuran atau penggantian part mesin, pembersihan serta penyetelan/seting, overhaul mesin. Cara ini masih banyak kelemahan : mesin harus berhenti tidak berproduksi untuk overhaul atau penggantian bagian/part tertentu , padahal yang semestinya belum perlu perlu diganti.
Keuntungan system ini, bahwa kerusakan yang lebih berat dapat dihindari, perbaikan mesin dapat di rencanakan. Sedangkan kerugianya al: ongkos masih agak mahal akibat perawatan yang terlalu berlebihan.

Contoh PM kita mengadakan test darah, melakukan pantangan2 makan agar kondisi kesehatan kita dapat diketahui, jika ada kelainan dapat diketahui lebih dini. 

3. Predictive Maintenance

Generasi yang lebih maju dan berlangsung sekitar th. 1970 s/d 1985. Sistem sebelumnya ternyata masih banyak kelemahan2, yaitu periodenya bisa terlalu pendek atau terlalu lama. Jika terlalu pendek maka yang terjadi, bahwa mesin sewaktu di overhaul ternyata kondisinya masih sangat baik, ini artinya pemborosan. Tapi jika periode terlalu lama maka bisa terjadi mesin rusak sebelum jatuh waktu perawatan. Sehingga harus ada cara atau upaya untuk menghemat beaya. 

Untuk menghindari hal tsb. diatas maka ditemukan cara yang mampu memdapatkan perkiraan atau prediksi kondisi mesin. Dengan monitoring pada mesin kita dapat menganalisa dan memperkirakan kondisi sedang terjadi tanda2 atau gejala kerusakan sehingga dapat menentukan kapan tindakan perawatan harus dilakukan dan suku cadang apa yang harus disediakan. Data yang di monitor al :
· Pengukuran vibrasi, temerature pada mesin rotasi
· Pengukuran tebal pada pipa, bejana bertekanan dll
· Pengukuran spesifikasi minyak pelumas
· Pengecekan alignment pada mesin rotasi
· Pengecekan kecepatan penipisan2
· Pengecekan suhu2, aliran2 dengan sinar infra-merah dll

Dari hasil pengukuran2 kemudian di buat statisik kecenderungan atau trending dan kemudian dapat menyimpulkan apa yang harus dilakukan dan kapan dilakukan. Rencana kerja dapat dibuat secara lebih akurat produksi dijadwal, sukucadang disediakan, tenaga kerja disiapkan.
Kita melakukan test kerja jantung dengan EKG itu adalah usaha untuk memprediksi suatu penyakit agar dapat melakukan rencana upaya penyebuhan 

4. Proaktive Maintenance 

Sejak th 1985 model perawatan semakin canggih. Saat itu mulailah di buat mesin2 yang dari waktu ke waktu semakin bertehnologi tinggi, efisien, hemat, mudah dioperasikan.
Mesin2 modern umumnya dibuat dengan sifat2 sbb :
· RPM atau Putaran sangat tinggi .
· Kecepatan produksinya sangat tinggi
· Mesin / peralatan bekerja secara Otomatisasi
· Kapasitas besar tapi bentuk relative lebih kecil
· Tekanan/kecepatan/ temperature sangat tinggi.
· Instalasi harus tidak menimbulkan pencemaran lingkungan
· Tenaga kerja yang dibutuhkan lebih sedikit

Keadaan Instalasi Industri memerlukan Sistem perawatan yang terpadu, yaitu “paduan semua sistem2″ tsb. diatas yang di sesuaikan dengan macam/kondisi mesin secara individu maupun secara instalasi industri. Artinya bahwa program & tindakan perawatan dilakukan sesuai dengan kebutuhan agar tercapai titik ekonomi yang optimal, yaitu aktivitas pemeliharaan tidak berlebihan dan tepat waktu. Ini berarti “memaduan semua system” yang disesuaikan. 
Umumnya dilengkapi dengan melakukan : 
· Failure mode & effects analysis
· Root cause analysies
· Continue Improvement & Correction
· Redesign & Re-engineering. 

Tujuan system ini diharapkan agar tercapai reabilitas tinggi, produksitas tinggi, kwalitas memenuhi standard mutu , sesuai dengan keinginan pasar, dan dengan beaya cukup ekonomis.
Uraian singkat diatas merupakan bentuk pembahasan Maintenance Management mesin2, tentu saja bentuk lain sangat banyak ragamnya.
Contoh upaya manusia agar tetap sehat :
Kita memonitor kadar kolestrol, asam urat dalam darah, tekanan darah tidak melampaui ambang batas dan kemudian mengendalikan dengan diet.
Kombinasi
Mesin maupun peralatam pabrik sangatlah banyak dan mempunyai karakter yng berbeda-beda, sehingga harus diadakan analisa dengan sistem apa yang cocok utk masing2 mesin agar murah, mudah dan sesuai. Misal mesin/alat tertentu lebih murah jika kita tunggu sampai rusak barulah diganti, karena tidak mengganggu operasi pabrik. Jenis mesin lain memerlukan pemeriksaan berkala untuk menjaga kondisi tetap prima, dan mesin jenis yang lain bisa diprediksi kapan diadakan penggantian partnya. Maka perlu mengadakan kombinasi system pemeliharaan dengan pertimbangan sifat mesin, operasi mesin, ongkos dan pertimbangan2 lain.
Ada kesamaan antara Strategi Perawatan Mesin dengan Perawatan Kesehatan manusia

Demikianlah uraian singkat terkait perawatan, semoga dapat bermanfaat. Ditunggu komentar dan diskusinya yaa  barangkali ada cerita dan pengalaman - pengalaman dalam bekerja supaya sharring know;edge ini lebih bermanfaat lagi untuk yang membutuhkannya

Postingan Populer

Kunci Inch dengan Kunci mm Dalam Dunia Mechanic

  Jika kita bekerja sebagai mechanic, toolkit adalah senjata kita dalam menyeleseikan suatu pekerjaan. karena dengan kelengkapan toolkit menurut saya 45% pekerjaan / troubleshoot dapat terpecahkan. Dan sebagai mekanik kita kadang menemukan ukuran bolt / nut yang berbeda - beda, ada ukuran dalam inchi, ada pula yang dalam ukuran mili meter. Seandainya kita paksakan mengunakan ukuran kunci tertentu, jutru tidak akan menyeleseikan masalah, tetapi malah menambah pekerjaan lainnya karena bolt atau nut yang kan kita kendorin akan slek atau rusak sehingga semakin sulit unitiuk kita lepaskan. atau bakan kunci yang kita gunakan akan rusak, dan hal ini elain menyusahkan waktu kita kerja juga akan menyusahkan di lain hari karena kita harus membeli kunci baru yang tidak murah harganya. Baca juga : Kehidupan di Offshore Platform  Fungsi Air Dryer Pada Air Compressor Korelasi Komposisi Gas dengan Air Fuel Ratio Perbedaan Prosedure Pembelian Gas Engine Dan Diesel Engine ...

Teory Pompa Kerja Pararel dan Pompa Kerja Seri

Pompa dapat kita pasang atau operasikan pararel atau seri, jika kita ingin menaikan qapasitas, pompa akan kita operasikan Pararel, dengan syarat Head pompa sama. Sedangkan jika kita ingin meanikan Head/ tekanan discharger pompa, kita dapat mengoperasikannya secara seri dan syartnya pompa ke 2 harus lebih rendah qapasitasnya, sebab jika sama maka akan ada kapitasi. Pompa pertama kita sebut pompa pengirim atau pompa utama, sementara pompa ke 2 kita sebut sebagi pompa Booster atau pompa peningkat tekanan. Dalam mendesain (pararel/series) pompa, jumlah 2 atau lebih pompa sentrifugal disebut dengan multiple centrifugal pump. Dalam mendesain multiple centrifugal pump ini utamanya adalah ketika melakukan instalasi,  sangatlah penting untuk memperhatikan hubungan antara kurva pompa (pump curve) dan kurva sistem perpipaan. (piping system curve). Efek dari menambahkan 2 buah pompa yang identik dalam rangkaian paralel dapat di lihat pada gambar grafik di bawah ini. Baca ...

Cara Leak Test (test kebocoran) dan Hydrotest pada Valve dan Bejana Tekan

Leak Test : Biasanya ini dilakukan pada reinforcing pad of opening, menggunakan udara. Kadang-kadang di-counter check dengan bubble soap. Sehingga sering disebut juga bubble test. Diaplikasikan pada semua peralatan yang mempunyai pads pada bagian pressure (PV, HE, Tank, dll). Bisa juga leak test dilakukan tanpa sabun. Material diinjeksi dengan udara bertekanan dan direndam dalam tanki air untuk beberapa waktu (digunakan dalam pengetesan fuel tank untuk forklift). Ini lebih efektif dibandingkan dengan sabun. Test ini juga dilakukan untuk pengecekan kebocaran pada blinded flange, flange joint (shell side to tube side joint), channel cover installation, dsb. Secara internal, diberi tekanan menggunakan udara – alternatif lain bisa menggunakan nitrogen (N 2 ). Pada tangki ada juga istilah leak test untuk roof dan bottom installation. Alatnya disebut Vacuum Box. Leak test tidak sama persis dengan pneumatic test. Pneumatic test itu bisa digunakan sebagai pengganti hydrotes...