Skip to main content

Alternator Pada Engine Industrial

 
 Rangkaian alternator Engine berfungsi sebagai pembangkit listrik untuk mengalirkan listrik ke aki. Tujuannya agar muatan daya pada aki tidak mudah habis saat digunakan menyuplai semua komponen mobil yang membutuhkan tenaga listrik. Tanpa adanya komponen alternator maka engine tidak akan lama beroperasi terutama untuk engine yang sudah memengunakan control electric..

Bca Juga :



Sebuah rangkain alternator engine memiliki sejumlah komponen utama dengan fungsi berbeda-beda tergantung manufacture dari alternator tersebut yang menyesueikan dengan kebutuhan daya pada engine tersebut. Berikut komponen-komponen pada alternator engine

Rotor. Berfungsi sebagai pembangkit medan magnet lalu mengubahnya menjadi tenaga listrik (yang termasuk bagian dari rotor antara lain: mur pengikat, pulley, fan, front housing, rotor coil, slip ring, dan bantalan)

Nut. Bagian ini berfungsi sebagai pengikat semua komponen di poros alternator


Lock Washer. Berfungsi sebagai pengunci posisi semua komponen pada poros alternator yang posisinya sudah ditentukan

Pulley. Dalam rangkaian alternator mobil, Pulley berfungsi sebagai tempat dudukan sabuk V-Belt dimana bagian ini terhubung langsung dengan pulley poros engkel mesin

Fan. Berfungsi sebagai pendingin kumparan rotor maupun stator, sewaktu alternator bekerja untuk proses pengisian

Fan Spacer. Sebagai pengatur jarak posisi dari kipas (fan)

Front Housing. Berfungsi sebagai penutup alternator bagian depan

Front Bearing. Berfungsi sebagai penyangga bagian depan Rotor

Stator. Berfungsi untuk memotong medan magnet lalu mengubahnya menjadi tenaga listrik (yang termasuk bagian dari stator antara lain: stator coil, diode, brush holder, brush, dan rear housing)

Retainer. Berfungsi menahan posisi front bearing supaya dudukannya tepat di front housing

Stop Ring.Berfungsi menghentikan batas yang tepat posisinyadari poros ring

PCB. Papan cetak untuk menempatkan diode positif maupun diode negatif

Diode Plates. Berfungsi untuk menyelaraskan arus listrik AC menjadi DC

Brushes. Berfungsi untuk mengalirkan arus lsitrik ke bagian slip ring pada poros rotor

Brush Retainer. Sebagai tempat dudukan brushes

Springs. Berfungsi mendorong brushes hingga batas minimal (aus)

Rear Housing. berfungsi untuk menahan poros belakang

Rear Bearing. Berfungsi menahan kedudukan poros belakang

Terminal Insulator. Berfungsi sebagai penyekat (isolasi) dari terminal-terminal pada alternator

Regulator. Berfungsi untuk memasukkan arus listrik ke kumparan rotor dengan putaran berubah-ubah.


Cara Kerja Rangkaian Alternator Engine
Jika kunci kontak diubah ke posisi ON maka arus listrik dari aki otomatis akan mengalir ke charging warming lamp, terminal (L) regulator. Titik kontak voltage relay, P1 & P0, dan ke masa bodi (E). Di waktu yang sama mengalir arus daya ke kumparan voltage regulator sehingga lampu tanda control menyala.

Masih di waktu yang sama, arus listik lain dari aki akan mengalir ke sikring, terminal IG regulator, titik kontak voltage regulator P3 & P4 kemudian mengalir ke terminal F alternator dan ke rotor coil. Aliran listrik yang masuk ke rotor coil menimbulkan Field Current (kemagnetan). Sampai disini belum ada proses pengisian.


Ketika rotor berputar sewaktu mobil menyala, maka akan menciptakan arus AC yang akan diubah menjadi arus DC oleh 6 diode. Secara otomatis tegangan ini berubah menjadi lebih besar di terminal B dan E. Tegangan yang keluar dari N stator coil menjadikan tenaga tarik kumparan di voltage relay bertambah besar pada saat titik P1 dan titik P2 saling berhubungan. Ketika lampu indikator mati menandakan sistem pengisian mulai bekerja.

Yang harus diperhatikan, hati-hati dalam memasang cable plus dan Negativer jangan samapi terbalik.

Demikianlah tulisan ini semoga dapat bermanfaat, ditunggu komentar dan diskusinya.yaa..

Postingan Populer

Kunci Inch dengan Kunci mm Dalam Dunia Mechanic

  Jika kita bekerja sebagai mechanic, toolkit adalah senjata kita dalam menyeleseikan suatu pekerjaan. karena dengan kelengkapan toolkit menurut saya 45% pekerjaan / troubleshoot dapat terpecahkan. Dan sebagai mekanik kita kadang menemukan ukuran bolt / nut yang berbeda - beda, ada ukuran dalam inchi, ada pula yang dalam ukuran mili meter. Seandainya kita paksakan mengunakan ukuran kunci tertentu, jutru tidak akan menyeleseikan masalah, tetapi malah menambah pekerjaan lainnya karena bolt atau nut yang kan kita kendorin akan slek atau rusak sehingga semakin sulit unitiuk kita lepaskan. atau bakan kunci yang kita gunakan akan rusak, dan hal ini elain menyusahkan waktu kita kerja juga akan menyusahkan di lain hari karena kita harus membeli kunci baru yang tidak murah harganya. Baca juga : Kehidupan di Offshore Platform  Fungsi Air Dryer Pada Air Compressor Korelasi Komposisi Gas dengan Air Fuel Ratio Perbedaan Prosedure Pembelian Gas Engine Dan Diesel Engine ...

Teory Pompa Kerja Pararel dan Pompa Kerja Seri

Pompa dapat kita pasang atau operasikan pararel atau seri, jika kita ingin menaikan qapasitas, pompa akan kita operasikan Pararel, dengan syarat Head pompa sama. Sedangkan jika kita ingin meanikan Head/ tekanan discharger pompa, kita dapat mengoperasikannya secara seri dan syartnya pompa ke 2 harus lebih rendah qapasitasnya, sebab jika sama maka akan ada kapitasi. Pompa pertama kita sebut pompa pengirim atau pompa utama, sementara pompa ke 2 kita sebut sebagi pompa Booster atau pompa peningkat tekanan. Dalam mendesain (pararel/series) pompa, jumlah 2 atau lebih pompa sentrifugal disebut dengan multiple centrifugal pump. Dalam mendesain multiple centrifugal pump ini utamanya adalah ketika melakukan instalasi,  sangatlah penting untuk memperhatikan hubungan antara kurva pompa (pump curve) dan kurva sistem perpipaan. (piping system curve). Efek dari menambahkan 2 buah pompa yang identik dalam rangkaian paralel dapat di lihat pada gambar grafik di bawah ini. Baca ...

Cara Leak Test (test kebocoran) dan Hydrotest pada Valve dan Bejana Tekan

Leak Test : Biasanya ini dilakukan pada reinforcing pad of opening, menggunakan udara. Kadang-kadang di-counter check dengan bubble soap. Sehingga sering disebut juga bubble test. Diaplikasikan pada semua peralatan yang mempunyai pads pada bagian pressure (PV, HE, Tank, dll). Bisa juga leak test dilakukan tanpa sabun. Material diinjeksi dengan udara bertekanan dan direndam dalam tanki air untuk beberapa waktu (digunakan dalam pengetesan fuel tank untuk forklift). Ini lebih efektif dibandingkan dengan sabun. Test ini juga dilakukan untuk pengecekan kebocaran pada blinded flange, flange joint (shell side to tube side joint), channel cover installation, dsb. Secara internal, diberi tekanan menggunakan udara – alternatif lain bisa menggunakan nitrogen (N 2 ). Pada tangki ada juga istilah leak test untuk roof dan bottom installation. Alatnya disebut Vacuum Box. Leak test tidak sama persis dengan pneumatic test. Pneumatic test itu bisa digunakan sebagai pengganti hydrotes...