http://dlvr.it/RmTRLX http://dlvr.it/RmTxrm http://dlvr.it/RmVM4W
Hallo teman - teman semua, kali ini dhevils mechanic ingin menceritakan pengalaman dalam inovasi pembuatan alat untuk menaikan produksi sumur yang low pressure sehingga sumur tidak mampu di produksikan hingga ke SP ( Stasiun Pengumpul Produksi miyak), bagaimana ceritanya inilah abstract dari tulisan dhevils mechanic pada lomba CIP yang di adakan di PT Pertamina EP
PT Pertamina EP sebagai perusahaan minyak & gas bumi nasional selalu berusaha memenuhi kebutuhan migas dengan berbagai program peningkatan produksi salah satunya melalui Brigade 200K. Dimana dalam rangka percepatan target produksi dilakukanlah optimalisasi sumur – sumur yang ada. Sementara itu banyak sumur – sumur tua yang sudah menurun performanya. Seperti yang terjadi di SP Waled Utara.
Baca juga :
Perawatan Pipa di Anjungan Offshore
Mengatasi Troubleshoot Gas Engine Caterpillar Tidak Dapat Start Karena Kebanjiran
Permasalahan Sumur Kepasiran dan Cara penyeleseiannya
Penyebab Knocking Pada Gas Engine
Di SP. Waled Utara terdapat 2 sumur yang masih berproduksi, yaitu sumur WLU-01 dan sumur WLU-02. Dimana 2 sumur sama-sama Sumur Sembur Alam (SA) dengan karakteristik berbeda. WLU-01, sumur minyak dengan aliran Intermittend, diproduksikan dengan cara menaikkan tekanan sumur terlebih dahulu (PBU ±853 Psi sumur ditutup selama 6 hari dan sumur hanya mampu di produksikan selama 3 jam), sementara itu sumur WLU-01 tidak dapat di maintenance terkendala kondisi celar sumur yang ambles karena sumur berada di tengah rawa – rawa. WLU-02, sumur gas dengan aliran Continue/Konstan (Ptb ±313 Psi).
Dari analisa kedua sumur tersebut, maka terciptalah Inovasi PKM Sindang alat peningkat tekanan yang diberi nama BRU Ejector. Prinsip kerja BRU Ejector adalah memanfaatkan energi percepatan (Kinetic energy velocity) dari tekanan sumur WLU-02 yang menimbulkan energy induksi (current eddy), yang menyebabkan sumur WLU-01 dapat terhisap dan mengalir secara continue. Sehingga tidak terjadi lagi kegiatan Built Up tekanan sumur (PBU) dan proses Blow down sumur WLU-01 untuk mengalirkan sumur ke SP Waled Utara.
Gambar. BRU Ejector
Dengan pemasangan BRU Ejector didapatkan banyak keuntungan, yaitu :
· Perbaikan Qualitas Nilai Kalor Gas SP Waled Utara sebesar 39.9447 BTU/SCF
· Naiknya produksi Gas 45,5 MSCF dan Minyak 4 BOPD, maka Value Creation Tmt. 07 Maret 2014 s/d 07 September 2014 sebesar Rp.1,3 M
· Sumur WLU-01 mengalir secara Continue yang sebelumnya merupakan sumur Intermittend (masa tunggu PBU ±853 Psi selama 6 hari dan hanya mampu diproduksi Selama 3 jam)
· Tidak ada kegiatan Blowdown sehingga bisa menghilangkan pencemaran lingkungan disekitar sumur atau SP Waled Utara
Selaian digunakan untuk Lifting LP Well, seperti di sumur WLU-01, BRU Ejector alat hasil inovasi PKM Sindang juga dapat di aplikasikan sebagai Gas Flare Recovery dan sebagai Pompa Multimedia.
Tulisan ini di ambil dari risalah dhevils mechanic dalam forum CIP bersama mas Ganggeng Tondho Wijoyo pak bossnya produksi dan mas Eko Febrianto tukang strum di PT Pertamina EP
Semoga dapat bermanfaat untuk kita semua , di tunggu komentar dan diskusinya.
Semoga dapat bermanfaat untuk kita semua , di tunggu komentar dan diskusinya.
Comments