http://dlvr.it/RmTRLX http://dlvr.it/RmTxrm http://dlvr.it/RmVM4W
Secara umum pengertian perawatan maintenance itu sendiri dapat diartikan sebagai kegiatan untuk memelihara atau menjaga fasilitas atau peralatan pabrik dan mengadakan kegiatan pemeliharaan, perbaikan penyesuain, maupun penggantian sebagian peralatan yang diperlukan agar sarana fasilitas pada kondisi yang diharapkan dan selalu dalam kondisi siap pakai.
Perawatan dilakukan untuk mencegah kegagalan sistem maupun untuk mengembalikan fungsi sistem jika kegagalan telah terjadi. Jadi tujuan utama dari perawatan adalah untuk menjaga dan memperbaiki keandalan dari sistem dan kelancaran produksi atau operasi. Priyanta, 2003. Kebijaksanaan dalam perawatan pada dasarnya sangat tergantung pada pihak manajemen sebagai hal utama, rekomendasi dari pihak decision maker, pengalaman, kualitas dan kondisi operasi, ketersediaan dana dan tenaga serta jadwal operasi kapal Yanif, 2005.
Manajemen dan jaminan kualitas dalam perawatan mendapatkan perhatian yang lebih meningkat dari tahun-tahun sebelumnya. Hal ini terjadi karena adanya dorongan untuk mengaplikasikan rangkaian standar internasional ISO 9000 Priyanta, 2003.
Berdasar pada filosofi untuk mempertahankan kinerja suatu sistem maka pemeliharaan dititik beratkan pada komponen yang kritis critical component yang mempengaruhi keandalan sistem. Analisa komponen kritis ini sangat bermanfaat dalam desain sistem, diagnosa dan optimasi Priyanta, 2004.
Upaya mengoptimalkan pemeliharaan telah banyak dilakukan, kesemuanya bertujuan untuk menjaga keandalan reliability dan ketersediaan availability sistem. Oleh sebab itu saat ini teknik pemeliharaan lebih banyak dikonsentrasikan pada pemeliharaan pencegahan preventive untuk menghindari kerusakan yang lebih serius.
Priyanta 2000 menyebutkan bahwa: “Jika tindakan pemeliharaan terhadap suatu plant menggunakan prinsip minimal maintenance approach, dan dikombinasikan dengan manajemen pemeliharaan yang terabaikan, maka hal ini akan memperpendek masa berguna useful life dari plant, dan mungkin juga akan menambah biaya lainnya seperti biaya kerusakan downtime cost dan berbagai denda yang timbul akibat dampak yang ditimbulkan oleh kerusakan sistem. ” Manajemen pemeliharaan maintenance management dapat dijelaskan sebagai fungsi dari panduan kebijakan aktifitas-aktifitas pemeliharaan, teknik pelatihan dan manajemen kontrol dari program-program pemeliharaan.
Faktor utama yang menyebabkan pentingnya manajemen pemeliharaan di industri saat ini adalah meningkatnya mekanisasi dan otomasi dalam kebanyakan proses. Konsekuensinya adalah berkurangnya kebutuhan operator tetapi meningkatnya kebutuhan tenaga pemeliharaan.
Tujuan Perawatan.
Peranan kegiatan perawatan dirasakan sangat besar pengaruhnya terhadap kelancaran produksi. Perawatan mempunyai tujuan :
a. Memperpanjang usia kegunaan aset.
Hal ini terutama penting di negara berkembang karena kurangnya sumber daya modal untuk penggantian.
b. Menjamin ketersediaan optimum peralatan yang dipasang untuk produksi, antara lain:
i. Selalu siap bila diperlukan sesuai dengan rencana.
ii. Tidak rusak selama produksi berjalan. iii. Dapat bekerja dengan efisien dan kapasitas yang diinginkan.
c. Menjamin kesiapan operasional dari seluruh peralatan yang diperlukan dalam keadaan darurat setiap waktu, misalnya unit cadangan, unit pemadam kebakaran dan sebagainya.
d. Menjamin keselamatan orang yang menggunakan sarana tersebut. Menghemat waktu, biaya, dan material karena peralatan terhindar dari kerusakan besar.
e. Kerugian baik material maupun personel akibat kerusakan dapat dihindari sedini mungkin, karena terjadinya kerusakan dan atau timbulnya kerusakan tambahan akibat kerusakan awal dapat segera dicegah.
Peranan Perawatan
Bahwa kegiatan perawatan bukan suatu kegiatan yang hanya memboroskan dana dan membuang-buang waktu saja, melainkan justru sebagai penunjang untuk menjaga kestabilan dari proses kegiatan operasional. Adapun keuntungan – keuntungan dari perawatan yang baik adalah :
a. Berkurangnya kemungkinan terjadinya perbaikan darurat.
b. Tenaga kerja pada bidang perawatan dapat lebih efisien.
c. Kesiapan dan kehandalan dapat lebih efisien.
d. Memberikan informasi kapan peralatan perlu diperbaiki atau diganti.
e. Anggaran perawatan dapat dikendalikan. Manajemen perawatan dapat digunakan untuk membuat sebuah kebijakan mengenai aktivitas perawatan, dengan melibatkan aspek teknis dan pengendalian manajemen kedalam sebuah program perawatan.
Pada umumnya, semakin tingginya aktivitas Perbaikan dalam sebuah system, kebutuhan akan manajemen dan pengendalian di perawatan menjadi semakin penting. Berikut adalah 9 pendekatan untuk membuat sebuah program perawatan yang efektif :
a. Mengidentifikasi kekurangan eksisting
b. Membuat tujuan akhir dari program
c. Menetapkan skala prioritas
d. Menetapkan parameter untuk pengukuran performansi
e. Menetapkan rencana jangka pendek dan juga jangka panjang
f. Sosialisasi perencanaan terhadap bagian-bagian yang terkait
g. Implementasi perencanaan
h. Laporan berkala
i. Pemeriksaan kemajuan secara rutin
Strategi Perawatan
Strategi perawatan adalah teknikmetoda yang digunakan untuk mencapai tingkat keandalan dan ketersediaan sistem yang tinggi dengan biaya operasional yang minimal. Maka strategi perawatan sangatlah penting bagi suatu perusahaan untuk menekan biaya yang harus dikeluarkan, karena kegiatan pemeliharaan secara proposional mempunyai konsekuensi terhadap biaya keseluruhan operasi.
Menurut Smith 2001, elemen-elemen strategi perawatan meliputi:
a. Organisasi sumber daya perawatan Organization of maintenance resources
b. Prosedur perawatan Maintenance procedures
c. Peralatan dan alat-alat uji Tools and test equipment
d. Seleksi karyawan, pelatihan dan motivasi Personnel selecting, training and motivation
e. Manual dan petunjuk perawatan Maintenance instructions and manuals
f. Penyediaan suku cadang Spares provisioning g. Logistik Logistics
Jenis – Jenis Perawatan
Terdapat beberapa jenis perawatan pemeliharaan yaitu : assauari, hal 89 A. Perawatan Terencana Planned Maintenance Adalah Perawatan yang dilakukan secara terorganisasi dan sesuai dengan rencana perawatan yang telah dibuat sebelumnya. Perawatan ini dibedakan menjadi dua yaitu :
i. Preventive Maintenance
Preventive Maintenance adalah salah satu komponen penting dalam aktivitas perawatan maintenance. Preventive maintenance adalah aktivitas perawatan yang dilakukan sebelum terjadinya kegagalan atau kerusakan pada sebuah sistem atau komponen, dimana sebelumnya sudah dilakukan perencanaan dengan pengawasan yang sistematik, deteksi, dan koreksi agar sistem atau komponen tersebut dapat mempertahankan kapabilitas fungsionalnya. Beberapa tujuan dari preventive maintenance adalah mendeteksi lebih awal terjadinya kegagalan atau kerusakan, meminimalisasi terjadinya kegagalan produk yang disebabkan oleh kerusakan sistem.
Dalam prakteknya, preventive maintenance yang dilakukan oleh suatu perusahaan dapat dibedakan menjadi routine maintenance dan periodi maintenance. Routine maintenance adalah kegiatan pemeliharaan dan perawatan yang dilakukan secara rutin, misalnya setiap hari, sedangkan periodic maintenance adalah kegiatan pemeliharaan dan perawatan yang dilakukan secara periodik atau dalam jangka waktu tertantu, misalnya satu minggu sekali, setiap bulan sekali ataupun setiap tahun sekali.
Selain itu kegiatan periodic maintenance juga dapat dilakukan berdasarkan lamanya jam kerja mesin sebagai jadwa kegiatan, misalnya seratus jam sekali, dan seterusnya. Kegiatan periodic maintenance ini jauh lebih berat dari routine maintenance Assauri, 2004.
Dengan mengidentifikasi keempat faktor dalam melaksanakan preventive maintenance, terdapat empat kategori dalam mengspesifikasikan preventive maintenance. Keempat ketegori tersebut adalah sebagai berikut:
a. Time Directed Maintenance
Time – Directed TD adalah Perawatan yang diarahkan secara langsung pada pencegahan kegagalan atau kerusakan. Time directed maintenance dapat dilakukan apabila variabel waktu dari komponen atausistem diketahui. Kebijakan perawatan yang sesuai untuk diterapkan pada time directed maintenance adalah periodic maintenance dan on-condition maintenance. Periodic maintenance adalah perawatan pencegahan yang dilakukan secara terjadwal dan bertujuan untuk mengganti sebuah komponen atau system berdasarkan interval waktu tertentu. On-condition maintenance merupakan kegiatan perawatan yang dilakukan berdasarkan kebijakan operator.
b. Condition Based Maintenance
Condition-Directed CD adalah perawatan yang diarahkan pada deteksi kegagalan atau gejala-gejala kerusakan. Condition Based Maintenance merupakan aktivitas perawatan pencegahan yang dilakukan berdasarkan kondisi tertentu dari suatu komponen atau sistem, yang bertujuan untuk mengantisipasi sebuah komponen atau sistem agar tidak mengalami kerusakan. Karenavariable waktunya tidak pasti diketahui, kebijakan yang sesuai dengan kondisi tersebut adalah predictive maintenance. Predictive Maintenance merupakan suatu kegiatan perawatan yang dilakukan dengan menggunakan sistem monitoring, misalnya analisis dan komposisi gas.
c. Failure Finding
Failure Finding FF adalah perawatan yang diarahkan pada penemuan kegagalan tersembunyi . Failure Finding merupakan kegiatan perawatan pencegahan yang bertujuan untuk mendeteksi kegagalan yang tersembunyi, dilakukan dengan cara memeriksa fungsi sembunyi hidden function secara periodik untuk memastikan kapan suatu komponenmengalami kegagalan.
d. Run to Failure
Run to Failure adalah Perawatan yang didasarkan pada pertimbangan untuk menjalankan komponen hingga rusak karena pilihan lain tidak memungkinkan atau tidak menguntungkan dari segi ekonomi . Run to Failure tergolong sebagai perawatan pencegahan karena faktor ketidaksengajaan yang bisa saja terjadi dalam beberapa peralatan. Disebut juga sebagai no schedule maintenance karena dilakukan jika tidak ada tindakan pencegahan yang efektif dan efisien yang dapat dilakukan, jika dilakukan tindakan pencegahan terlalu mahal ataudampak kegagalan tidak terlalu esensial tidak terlalu berpengaruh.
ii. Corrective Maintenance
Menurut Prawirosentono 2000, pemeliharaan korektif corrective maintenance adalah perawatan yang dilaksanakan karena adanya hasil produk yang tidak sesuai dengan rencana. Kegiatan ini dimaksudkan agar fasilitasperalatan tersebut dapat berjalan lancer kembali. Corrective Maintenance merupakan kegiatan perawatan yang dilakukan untuk mengatasi kegagalan atau kerusakan yang ditemukan selama masa waktu preventive maintenance.
Pada umumnya, corrective maintenance bukanlah aktivitas perawatan yang terjadwal,karena dilakukan setelah sebuah komponen mengalami kerusakan dan bertujuan untuk mengembalikan kehandalan sebuah komponen atau sistem ke kondisi semula. Corrective Maintenance dapat diartikan juga sebagai jenis perawatan yang dilakukan setelah system mengalami kerusakan atau tidak dapat berfungsi lagi dengan baik.
Kegiatan perawatan ini sering juga disebut sebagai kegiatan reparasi perbaikan repair Maintenance yang biasanya terjadi karena kegiatan perawatan pencegahan tidak dilakukan sama sekali. Secara sepintas, biaya perawatan perbaikan akan lebih kecil daripada mengadakan perawatan pencegahan.
Hal ini benar selama kerusakan tidak terjadi pada saat fasilitas peralatan produksi sedang di operasikan, karena apabil kerusakan terjadi saat operasi berlangsung maka selain biaya perbaikan kerusakan, perlu juga diperhitungkan biaya penundaan produksi.
Kerusakan tersebut akan memberikan andil terhadap umur peralatan dalam jangka waktu yang panjang. Oleh karena itu perawatan pencegahan dianggap lebih menguntungkan daripada hanya melaksanakan perbaikan saja.
B. Perawatan Tak Terencana Unplanned Maintenance
Perawatan tak terencana adalah bentuk perawatan darurat yang dapat didefiniskan sebagai perawatan yang perlu segera dilakukan untuk mencegah akibat yang lebih serius, seperti hilangnya waktu untuk berproduksi, kerusakan besar pada peralatan dan biaya-biaya perbaikan yang lebih mahal.
Demikianlah sekelumit tentang Manajemen Perwatan yang harus kita ketahu, semoga dapat bermanfaat dan menambah wawasan kita terkait dunia maintenance.
http://dlvr.it/SVCKS1
http://dlvr.it/SVCKS1
Comments