http://dlvr.it/RmTRLX http://dlvr.it/RmTxrm http://dlvr.it/RmVM4W
V- BELT
V-Belt
memindahkan tenaga dari motor ke pumping unit. Tenaga dipindahkan lewat sisi
samping belt terus ke dinding sheave groove.
Kerusakan belt yang paling banyak adalah akibat
penegangan V-belt yang tidak benar. Proses pembuatan V-belt yang
tambah canggih telah memungkinkan pabrik mampu meningkatkan horsepower
rating ( besarnya tenaga yang mampu dipindahkan ) belt. Jumlah belt
dalam satu rangkaian dapat dikurangi sehingga tegangan setiap belt bertambah.
Tegangan yang ideal adalah tegangan terendah
dimana belt tidak slip pada kondisi beban puncak.
a.
Masukkan belt melingkari groove dengan
tangan hingga kekendoran belt hanya sebelah atas atau sebelah bawah saja
( lihat gambar 10.11). Jangan pasang V-belt yang sebagiannya kendor
disebelah bawah ( lihat garis tak terputus) dan sebagian lainnya disebelah atas
( lihat garis putus-putus ) karena V-belt akan tidak menggelinding pada groove
sehingga akan rusak bila ditegangkan dan dioperasikan.
GAMBAR 10 . 11
b.
Rentangkan
benang sepanjang sisi luar kedua sheave (lihat gambar 10.10). Benang
harus menyentuh kedua titik ujung garis tengah masing-masing sheave.
c.
Putar
baut penyetel searah jarum jam untuk menegangkan belt smbil
memperhatikan benang dan sentuhannya. Teruslah menegangkan belt hingga
terjadi live springy action ( gerakan “ mengeper “ ) bila dipukul dengan
tangan.
CATATAN:
Mengunci baut penyetel
juga akan mengubah sheave alignment. Untuk mengurangi ketidak sejajaran sheave
ini, putar baut penyetel kiri dan kanan secara bergantian dan seimbang
d.
Memeriksa
kembali sheave alignment.
HITUNG
– HITUNGAN PADA PDR PISTON/PLUNGR
UNTUK MENDAPATKAN GUNAKAN
KALKULASI INI
Pump Sheave Diameter D
= RPM x d
SPM
x R
Engine sheave
Diameter D = SPM x
R x D
RPM
Kecepatan
pompa
(Stroke Per Minute) SPM = RPM x d
R x D
Kecepatan
Engine
(Revolution Per Minute) RPM = SPM
x R x D
d
Gear Box Ratio R = RPM
x d
SPM x D
Panjang Belt L =
2CD + 1.57 (D + d ) + ( D – d )²
RUMUS - RUMUS
I. STROKES PER MINUTE ► Duplex
Piston Pump
SPM
= RPM
X d
R D
Contoh:
RPM =
1800 Putaran per menit (Motor /Engine)
R =
5.466 (5.5OD Gear Reducer / Gearbox)
d =
12” Diameter Pitch dari Sheave (Motor / Engine)
D =
50” Diameter Pitch dari Gear Reducer Sheave
SPM = 1800 X 12 =
79
5.466 50
d = SPM
x R x D
RPM
Contoh:
SPM = 79
Stroke Per Minute
R =
5.466 (5.5OD Gear Reducer / Gearbox)
D =
50” Diameter Pitch dari Gear Reduser sheave
RPM =
1800 Putaran Per Menit (Motor / Engine)
d = 79 x
5.466 x 50
= 12 inchi
1800
III. PANJANG BELT
PL = 2
CD +
1.57 ( D + d
) + ( D
- d ) ²
4 CD
Con Contoh:
CD = 80 Inchi Jarak Titik Tengah Shaft
D = 50 Inchi Diameter Pitch dari Gear Reduser
Sheave
‘d = 12 Inchi
Diameter Pitch dari Sheave Motor
PL = ( 2
x 80 ) + 1.57 ( 50
+ 12 ) + (
50 -
12 ) ² = 322 inch
(4 x 80)
Tegangan V-Belt
NOTE:
Þ V-Belt baru yang dipasang terlalu tegang akan mengakibatkan kerusakan motor, bearing, shaft dan V-belt.Beberapa tanda dari belt yang tegang adalah ( tetapi tidak selalu putus )yang berulang, getar yang berlebihan, bearing yang terlalu panas, shaft yang bengkok atau patah.
Þ Pada pompa yang dioperasikan, kendorkan v-belt agar tidak kaku dan mengeras.
Þ Jangan sekali-kali memakai belt dressing (cairan kimia untuk meningkatkan kemampuan dan daya tahan V-belt.) terhadap belt baru karena ia dapat merusak V-belt dan meyebabkan kerusakan dini. Belt dressing adalah solusi jangka pendek terhadap masalah jangka panjang.
KETEGANGAN
BELT RATA-RATA (dlm lbs atau pon )
B
TEKANAN
DEFLEKSI
V-Belt
Cross
Section
|
SMALL SHEAVE
(IN)
|
SMALL SHEAVE
|
SPEED
RATIO
RANGE
|
RECOMMENDED DEFELCTION
FORCE ( Lbs )
|
|
MINIMUM
|
MAXIMUM
|
||||
3VX
|
2.20
1.35 - 2.50
2.55
– 2.80·
3.00
– 3.15
3.35
– 3.65
4.12
– 5.00·
5.30
– 6.90
|
1200
– 3600·
1200
– 3600·
1200
– 3600·
1200
– 3600·
1200
– 3600·
900 - 600·
900 - 600·
|
2.00·
TO
4.00·
|
2.8
3.2·
3.5
3.8·
4.1
4.8·
5.8
|
4.1·
4.7·
5.1·
5.5·
6.0·
7.1·
8.6·
|
5VX
|
4.40
– 4.65·
4.90
– 5.50·
5.90
– 6.70·
7.10
– 8.00·
8.50
– 10. 90·
11.80
– 16.00·
|
1200
– 3600·
1200
– 3600·
1200
– 3600·
600
– 1800·
600
– 1800·
400
- 1200·
|
·
2.00·
TO
4.00·
·
|
9.0·
10.0·
11.0·
13.0·
14.0·
15.0·
|
13.0·
15.0·
17.0·
19.0·
20.0·
23.0·
.
|
5V
|
7.10
– 8.00·
8.50
– 10.90·
11.80
– 16.00·
|
600
- 1800·
600
– 1800·
400
- 1800·
|
2.00·
TO
4.00·
|
11.0·
13.0·
14.0·
|
16.0·
18.0·
21.0·
|
8V
|
12.50
– 17.00
·
18.00
– 24.00
|
600
– 1200
400
- 900
|
2.00
TO
4.00
|
28.0
·
32.0
|
41.0
·
48.0
|
Tekanan defleksi per belt yang dianjurkan untuk super HCâ V-belts, Super HC Power bandå Belts.
Super GC Molded Notch V-belts atau Super HC Molded Notch
Power Band Belts
V-Belt
Cross
Section
|
Small Sheave
(In.)
|
Small Sheave
|
Speed
Ratio
Range
|
RECOMMENDED DEFLECTION FORCE (Lbs)
|
|||
HI-POWER II
|
TRI-POWER MOLDED NOTCH
|
||||||
Minimum
|
Maximum
|
Minimum
|
Maximum
|
||||
A
AX
|
3.0
3.2
3.4
- 3.6•
3.8
– 4.2
4.6
– 7.0
|
1750
to
3600
|
2.0•
to
4.0•
|
2.7
2.9•
3.3
3.8
4.5
|
3.8•
4.2•
4.8•
5.5•
7.1•
|
3.8
3.9•
4.1
4.3
4.9•
|
5.4•
5.6•
5.9•
6.3•
7.1•
|
B
BX
|
4.6
5.0
– 5.2•
5.4
– 5.6•
6.0
– 6.8
7.4
– 9.4
|
1160
•
to
1800•
|
2.0•
to
4.0•
•
|
5.1•
5.8•
6.2•
7.1•
8.1
|
7.4•
8.5•
9.1•
10.0•
12.0
|
7.1
7.3•
7.4
7.7•
7.9
|
10.0•
11.0•
11.0•
11.0•
12.0•
|
C
CX
|
7.0
7.5 •
8.0
– 8.5
9.0
– 10.5
11.0
– 16.0
|
870
to•
1800
|
2.0•
to
4.0
•
|
9.1•
9.7•
11.0•
12.0•
14.0•
|
13.0•
14.0•
16.0•
18.0•
21.0•
|
12.0•
12.0•
13.0•
13.0•
13.0•
|
18.0•
18.0•
18.0•
19.0•
19.0•
|
D
|
12.0
– 13.0
13.5
– 15.5•
16.0
– 22.0
|
690
to
1200
|
2.0•
to
4.0•
|
19.0•
21.0•
24.0
|
27.0•
30.0•
36.0
|
19.0•
21.0•
25.0
|
28.0•
31.0•
36.0
|
Tekanan Defleksi per-belt yang dianjurkan untuk HI-Power
II™ V-Belts. HI-Power II™ Power Band
Belts,
Atau Tri Power® Molded Notch Power Band Belts•
BANYAK
GULUNGAN MAXIMUM UNTUK TIAP V-BELT
(DALAM
PENYIMPANAN)
PENAMPANG
BELT
|
PANJANG BELT
(INCI)
|
JUMLAH COILING•
MAXIMUM
|
JUMLAH LOOP•
MAXIMUM
|
A.AA
••3V
Dan
B
|
Dibawah
60.0
60.0
to 120.0
120.0
to 180.0
180.0
and up
|
Nihil
1
2
3
|
1
3
5
7
|
BB,••C
Dan
5V
|
Dibawah
75.0
75.0
to 144.0
144.0
to 240.0
240.0
and up
|
Nihil
1
2
3
|
1
3
5
7
|
D
|
Dibawah
120.0
120.0
to 240.0
240.0
to 330.0
330.0
to 420.0
420.0
and up
|
Nihil
1
2
3
4
|
1
3
5
7
9
|
E
dan 8V
|
Dibawah
180.0
180.0
to 270.0
270.0
to 390.0
390.0
to 480.0
480.0
and up
|
Nihil
1
2
3
4
|
1
3
5
7
9
|
•Satu
coiling (penggulungan) menghasilkan tiga loop (lingkaran). Dua coiling
menghasilkan lima
loop dst.
•••”AA”, “BB” dikenal sebagai V-Belt “double angle” atau
Hexagonal”
Comments