http://dlvr.it/RmTRLX http://dlvr.it/RmTxrm http://dlvr.it/RmVM4W
Ini adalah tulisanku yang pertama , yang aku kerjakan ditahun 2008. Dari Ide - ide sederhana dilapangan dalam menyeleseikan masalah atau troubleshoot terhadap PTO engine pompa yang sering rusak, dan Semoga dapat membantu dzn membuka wawaan kita dalam menyeleseikan masalah dilapangan.
Penulis : Dwi Hardi Prasetyo Ananto
perusahaan : PT Pertamina EP Aset 3 Field Jatibarang.
Jabatan : Mechanic
SISTEM SARAN
Jenis pebaikan : Penangulangan Kerusakan
Bagian / Departement : PML / Area Jatibarang
Risalah ini merupakan tema : Pertama
Alasan pemilihan tema.
SPU-B yang terdiri dari sumur – sumur minyak yang dialirkan ke SPBI, SPB II, SPB III, dan SPB IV. Kemudian dari stasiun – stasiun tersebut minyak dialirkan ke SPU-B. Dan dari SPU – B Tersebut di pompakan ke Terminal Balongan. Di section inilah dibutuhkan kondisi pompa yang maksimal karena minyak di lokasi SPU-B yang sangat Kental dan cepat beku dalam temperature dibawah 40 derajat celcius
.
PENDAHULUAN
Lapangan minyak SPU-B terdiri dari sumur – sumur minyak yang cukup besar diarea Jatibarang dengan gross/net : 10736 / 894bopd.
Salah satu masalah yang dihadapi setelah pengantian unit baru engine Doosan type GV180TI sebagai pengerak Pompa Minyak Wheathley Gasso HP600XL adalah sering rusaknya PTO engine Dossan Tersebut..
Masalah tersebut harus segera diatasi karena dapat menyebabkan:
1. Tertundanya jadwal pemompaan dari SPU-B ke Terminal Balongan
2. Bertambahnya Waterdissposal (air limbah) yang dapat meluber ke persawahan penduduk sehingga pencemaran lingkungan dan berbenturan dengan LSM dan penduduk
3. Penangulangnnya akan semakin susah dan beresiko tinggi di demonstrasi oleh LSM dan Penduduk, pengantian kerugian karena pencemaran linkungan. Penyeleseiannyapun akan semakin komplek dan memerlukan biaya yang sangat besar.
4. Sumur ditutup sementara, akibat rate pompa penganti lebih kecil.
I. RENCANA (PLAN)
1.1 IDENTIFIKASI MASALAH
Dengan kondisi Engine Doosan Model:GV180TI yang sebenarnya aplikasinya untuk Generator Setting, dan pemilihan jenis PTO yang tidak cocok dengan type engine ini maka PTO dan engine tidak dapat bekerja optimal.
Kerusakan - kerusakan yang pernah terjadi semenjak pemasangan unit engine ini sbb:
* tgl : 30 – April 2008
Test start dan running engine doosan GV 180TI untuk pertama kalinya engine masih hunting dan masih dalam perbaikan pemborong / kontraktonya. Bagian ignitions systemnya
* Tgl : 02 – Mei 2008
Running Engine dan test beban. Untuk pertama kali engine tidak kuat dibebani pada tekanan 28ksc dan diganti pulley PTO lebih kecil agar Hp yang dikeluarkan engine dapat sebanding dengan beban yang ditanggungnya, hal ini masih dilakukan oleh pihak pemborong / kontraktornya.
* Tgl 16 Juni 2008
PTO engine rusak , Pulley rusak dan dibawa ke bengkel untuk di rekondisi karena drat baut penahan Hub. pulley rusak .
*Tgl : 04 Juli 2008
PTO engine slip diperbaikai dengan justener disc PTO ( Plate Assem) dengan menyetel ring justener Disc.
* Tgl : 03 Agustus 2008
PTO Engine Doosan slip, stel kembali cluct disc dalam pengamatan shaft pulley putaran tidak stabil ( unbalance) karena produksi harus berjalan ( tidak boleh Break down lama) maka unit dipaksa operasi
*Tgl 08 - 09 Agustus 2008
Perbaikan PTO kembali karena Pilot Bearing, Disc PTO rusak ganti bearing baru dengan type / merk yang lebih bagus dan rakit kembali ke unitnya.
* Tgl 28 Oktober 2008
PTO Rusak kembali dengan kasus yang sama pilot bearing, disc PTO rusak/ hancur dan harus dicari solusinya agar pekerjaan tidak terulang untuk ke dua kalinya.
Selain itu dampak dari semakin lama tertundanya pemompaan ini tanki akan penuh, bak penampungan air limbah akan penuh dan meluber ke persawahan penduduk. Jika tidak segera diatasi akan tutup sumur dan akan memerlukan waktu yang lama untuk kembali mendapatkan minyak dalam jumlah yang sama.
1.2. ANALISA MASALAH
Dengan Kondisi konstruksi Fly Wheel engine yang dalam, diamer crank shaft dan pendeknya shaft PTO merk Twin disc model Sp214Pdan terdesaknya waktu maka diperlukan penangulangan yang cepat untuk memodifikasi shaft PTO dengan cara yang khusus dan perencanaan yang tepat
.
Gambar Penampang Pto
RENCANA DAN TARGET PERBAIKAN
1.2.1 RENCANA PERBAIKAN
Mengatasi trouble kerusakan PTO harus dibongkar dari unitnya agar kita tahu mana yang rusak dan harus diperbaiki , diganti atau dipasang lagi sehingga unit dapat segera beroperasi kembali.
1. Mencari penganti disc PTO dan pilot Gear yang rusak.
2. Pengelasan atau memodifikasi shaft PTO
3. Pembubutan dengan mesin perkakas untuk merapikan bekas pengelasan
1.2.2. TAHAP – TAHAP PERBAIKAN
1. Mencari Disc PTO dan pilot gear didapat dari engine Waukesha model: F1197GU S/N : 381905 yang nenunggu FUPP di yard mekanik cemara. Walaupun dengan type/ Model PTO yang beda tetapi Disc dan Pilot gear dapat diaplikasikan ke PTO Twin disc Type: Sp214P engine Doosan tetapi disc yang dipakai hanya 2 Pcs.
2. Tambah daging Shaft PTO dengan pengelasan yang dilaksanakan oleh crew Pml konstruksi area jatibarang. Dalam pengelasan ini harus hati – hati karena jika tidak akan ada kemungkina shaft jadi tidak center dan tidak dapat dipakai lagi.
3. Setelah selesai pengelasan shaft, ukuran hasil las disesuikan dengan ukuran dari pilot bearing . dan hal ini dilakukan dengan mengunakan mesin bubut supaya shaft tetap center.
Biaya yang diperlukan dalam pelaksanan perbaikan PTO ini sangat kecil hanya beberapa kawat las yang dipakai dan semua perbaikan dan pabrikasi dilakukan di Bengkel Mekanik Area Jatibarang sendiri
1.3.3. TARGET PERBAIKAN
Pemompaan minyak dapat beroperasi kembali seperti biasa sehingga PT. PERTMINA EP tidak mengalami kerugian sebesar gross/net : 10736 / 894bopd dan kerusakan lingkungan akibat tercemarnya sawah penduduk dan demo masyarakat. tidak terjadi.
II. MELAKSANAKAN PERBAIKAN (DO)
Untuk melaksanakan perbaikan , telah dilakukan sesui rencana langkah – langkah
diatas terhadap PTO engine Doosan pengerak pompa transfer minyak Wheatley Gaso di lokasi SPU-B antara lain:
*Tgl : 28 Oktober 2008
PTO rusak kembali dengan kasus yang sama pilot bearing rusak, disc PTO (Plate assem) hancur, Shaft dudukan pilot bearing rusak. Maka unit PTO kita bongkar dan kita kumpulkan data teknis untuk langkah perbaikan selanjutnya.
* Tgl : 30 oktober 2008
Perbaikan shaft, tambah daging dengan mengelas shaft untuk dipanjangkan dengan mengunakan las listrik dan bubut shaft PTO di mesin bubut milik bengkel mekanik area Jatibarang sendiri.
Gambar Pengelasan
Gambar Proses Pembubutan
* Tgl 31 Oktober 2008
Ambil / bongkar Pto dari engine waukesha cemara yang nunggu FUPP, PTO dengan type berbeda tetapi Disc sama dan dapat diaplikasikan ke PTO Engine Doosan
* Tgl : 1 November 2008
Pasang PTO setelah rekondisi di Bengkel mekanik area Jatibarang dan dilanjutkan pasng PTO di unit engine Doosan di lokasi SPU –B
Gambar Disc dan Casing
Gambar PTO sudah terpasang setelah perbaikan
III. MENELITI HASIL PERBAIKAN (CHECK)
3.1. PENCAPAIAN TARGET
Penyebab kerusakan PTO pengerak pompa transfer minyak mengakibatkan tertundanya jadwal pemompaan minyak dan melubernya air limbah karena tampungan sementara tidak mencukupi lagi bila tidak segera ditangulanggi maka kerugian akan semakin besar.
Penangulangan telah dilakukan dengan cara yang amat sangat sederhana dengan biaya yang relative murah. Pekerjaan cukup aman, keberhasilan yang cukup memuaskan sehingga produksi dapat kembali sesuei kapasitanya.
3.2. PERBANDINGAN SEBELUM DAN SESUDAH PERBAIKAN
3.2.1. Sebelum Perbaikan.
Pemompaan sering Break down karena pilot bearing harus sering di grease disebabkan shaft kurang panjang dan bearing bekerja overload menahan momen tarik dari Vee-Belt pengerak pompa.
Shaft bekerja Unbalance dan menyebabkan Vee- belt sering kendor dan aus.
3.2.2. Sesudah perbaikan.
Unit dapat bekerja optimal, pemompaan minyak ke balongan menjadi lancar karena breakdown unit hanya pada saat service rutin saja.
3.3 KEUNTUNGAN
Target pemompaan ke Termina Balongan sebesar 11623 bopd dapat dilaksanakan kembali seperti semula sehingga kerugian – kerugian yang disebabkan rusaknya PTO dapat di minimalisir dampaknya.
3.4. PENGHEMATAN BIAYA
Perusahan tidak perlu mengeluarkan biaya besar, karena didesain dan dalam pelaksanaannya dilakukan oleh pekerja PML Area Jatibarang PT. PERTAMINA EP REGION JAWA. dan pembuatannya sangat sederhana (H. S. E.)
. Hemat Material
. Sederhana
. Efectif Pungsinya
3.5. MANFAAT YANG DIPEROLEH SESUDAH PERBAIKAN
DITINJAU DARI SEGI Q,C,D / T, S, M.
Quality : Pemompaan dapat berjalan seperti semula dan penutupan sumur dapat ditiadakan / bias berjalan seperti semula.
Cost : Telah berhasil meniadakn potensi kerugian karena tertundanya pemompaan dan efek dari pencemaran lingkungan dari meluapnya air limbah kepersawahan penduduk. Biaya pelaksanaannya relative murah sehingga dapat menekan biaya pengeluaran.
Time : Lebih cepat karena tanpa menunggu peralatan / material yang dibeli lewat perusaan lain / kontraktor / rekanan.
Safety : Persiapan matang dan pelaksaannya lancar termasuk peralatan safety lengkap.
Morale : Petugas dilapangan merasa bangga dengan keberhasilan, karena dapat menuangkan ide – ide dan menganalisa suatu trouble dan dapat bekerja secara professional.
IV. TINDAK LANJUT (ACTION)
STANDART OPERATING PROCEDURE (SOP) PENGERJAAN PERBAIKAN PTO ENGINE DOOSAN
1. Sebelum mulai pelaksanaan perbaikan PTO dilakukan melepas cable bateray engine .
2. lepas V – Belt pengerak Pompa yang terhubung ke pulley PTO.
3. Pasang takle / Kretek pada tripot dan kaitkan ke body PTO
4. Lepas baut pengikat body PTO ke block engine Doosan.dengan melepas baut 10mm sebanyak 12 pcs
5. turunkan PTO dan angkat ke bengkel mekanik area Jatibarang untuk tindak lanjut.
6. Bongkar Disc PTO dan lepas baut pengikat Bearing shaft PTO, kemudian dilanjutkan melepas shaft dan carrer bearing
7. Tambah daging dengan mengunakan las listrik pada dudukan pilot bearing, sehingga saft tambah panjang kurang lebih 2 Cm.
8. Naikan shaft ke mesin bubut untuk membentuk dudukan pilot bearing sesuei diameter bearing
9. Pasang shaft dan carrer bearing PTO pada body / casing PTO dengan mengencangkan baut 17 sebanyak 8 Pcs
10. Pasang Disc beserta Collar Asemnya ke shaft dan kencangkan dengan nut yang ada di shaft tengah.
11. Kemudian dilanjutkan dengan langkah perakitan di engine dan setel kekencangan stang PTO dengan mengencangkan ring justener disc sesui yang diinginkan.
12. Pasang pulley PTO dan Vee - belt Type C250 sebanyak 6 Pcs sebagai pengerak pompa. Wheatley gaso Hp 600 XL
13. Start engine dengan sebelumnya check Oli , air radiator, supley fuel dan bateray dan biarkan kurang lebih 10 menit untuk memaksimalkan engine yang akan dibebani
14. Selesei.
Demikian mudah – mudahan tulisan ini dapat bermanfaat dan menambah wawasan, pemgetahuan, khususnya bagi petugas PML mekanik yang sering menangani trouble – trouble engine terutama yang berkaitan dengan PTO dengan landasan yang tekun ulet pelajari suatu masalah jangan sampei beulang untuk ke yang tiga kalinya.
Karena di Pml khususnya menjadi muara dari suatu trouble – trouble dilapangan yang berkaitan dengan keteknisan.
dedicated for : Mbah Arkadi tukang lasqu yang kece habis
Comments