http://dlvr.it/RmTRLX http://dlvr.it/RmTxrm http://dlvr.it/RmVM4W
Hallo teman - teman, tetap semangat yaa.. sebagai seorang teknisi kita harus selalu dapat menyeleseikan permasalahan yang ada, permasalahan yang sudah diprediksi oleh manufacture pembuat mesin maupun permasalahan yang belum pernah terjadi pada unit engine tersebut. dan permasalahan dilapangan yang memaksa kita melakukan perubahan, modifikasi suatu alat. Karena dilapangan kita membutuhkan kecepatan waktu, ketepatan dalam menyelseikan masah, Jangan sampai plant shutdown gara- gara engine rusak.
Apabila kita selalu berkata atau berpatok dengan kata standard, maka kita akan pasif dan begini - begini saja, karena ingat standard untuk hari ini belum tentu standard untuk besuk, karena setiap detik.. setiap menit perbaikan dan penyempurnaan akan selalu ada. maka jangan pernah malas untuk berinovasi.
Dan kali ini Dhevils mechanic ingin membahas beberapa hasil karya dhevils mechanic dalam menyeleseikan permasalahan di lapangan, dan kebanyakan keluar dari kata standard pabrikan, karena kita meodifikasi atau membuat suatu alat. seperti judul diatas "Jika Ingin Maju Kamu Harus Keluar dari Yang Katanya Standard" karena selama masih buatan manusia alat tersebut belum sepurna, untuk saat ini mungkin dia yang terbaik, tetapi besuk , lusa atau nanti mungkin dia menjadi yang tertinggal.
Dan berikut beberapa catatan yang pernah dilakukan Dhevils mechanic semoga dapat menjadi Inspirasi teman - teman sekalian :
1. Modifikasi Shaft PTO Engine Doosan
Sebagaimana kita ketahui engine doosan memiliki crankshat yang kecil, sehingga jika dipasang PTO (power take off) atau kopling pilot bearingnya akan kecil, kecuali ada tambahan adapter pada shaft dan adapter pula pada flywheel. jika unit engine digunakan dengan beban posisi shaft lurus tidak ada permasalahan yang berarti, tetapi jika dipasang untuk menarik samping.
Seperti dijadikan pengerak pompa recyprocating,yang mengunakan V-belt maka posisinya 90 derajat dari posisi engine. Pilot bearing terlalu kecil sehingga mudah rusak.
Kejadian tersebut diatas sering sekali pada unit pompa gasso Hp600 dengan pengerak engine Doosan yang di operasikan di Lokasi SPU-A dan SPU-B Pt Pertamina EP Field Jatibarang.
Solusi dari Dhevils mechanic, shat PTO disambung dan dipasang pillow block untuk membantu shaft PTO tidak tertarik kesamping.
2. Mechanical Seal Yang Murah Dan Efisien
Pabrikasi Mechanical seal sangat banyak sekali pada pompa - pompa proses di WTIP / SPU-B PT Pertamina EP Field Jatibarang, dengan permasalahan yang sering terjadi adalah mechanical sela bawaan manucafure sering lengket, karena fluida yang dipompakan memang sangat kotor sekali, banyak sludge, mengandung berbagai macam chemical.
Modifikasi yang dilakukan adalah menganti bahan dari bahan yang mudah didapat, murah, dapat dipakai ulang. dan percobaan - percobaan di lakukan akhirnya mendapat hal terbaik adalah, rotari face dari stainless steel dan stationary face dari bahan bronze.
hal ini juga pernah dhevils tulis di CIP (Contineus Improvment Program ) tahun 2011 yang diadakan di Pertamina EP
Kebutuhan akan prime over pengerak pompa memang sangat mendesak sekali karena SP CMB mendapatkan tambahan produksi dari sumur - sumur baru, sehingga membutuhkan tambahan pompa untuk menstransfer hasil produksi minyaknya, sementara tidak ada lagi unit gas engine cadangan, adanya unit engine diesel dan itupun kondisinya sudah rusak.
Ide dari Dhevils mechanic yaitu merubah engine diesel menjadi gas engine, pekerjaan ini hanya memakan waktu 2 minggu. Pekerjaan yang dilakukan untuk merubah dari diesel ke gas engine adalah sebagai berikut :
a.. Compresion system yaitu dengan memotong panjang piston berguna untuk menurunkan compresi ratio. jika engine compresi ratio antara 16 sd 26 : 1 jika gas engine 6.5 sd 14 : 1
b. fuel system dengan cara injection sytem kita lepas dan kita ganti dengan gas fuel carburetor, jangan lupa tempat dudukan fuel injection kita pasang governor jika kita mengingkan governor konvensional, jika ingine lebih simple kita bisa pasang governor electric dan dipasaran buanyak sekali merk - merk yang beredar sesuai dengan budget kita.
c. Ignition system, nah hal ini yang tidak ada pada diesel engine adanya di gas engine, kita dapat mengunakan magneto, disn, atau cpu 95 komplite dengan HMI,nya tergantung dari budget yang kita punya
Dan hal ini juga ditulis dhevils mechanic pada ajang CIP (contineus improvement Program) tahun 2009/2010
4. Merubah Engine Bensin Menjadi Gas Engine
Permasalan dilapangan memang banyak sekali sehingga memacu kita untuk berfikir maju dalm menyeleseikannya. jadi seorang tehnisi dilarang cenggeng, dikit - dikit lapor sama boss minta dukungan /bantuan. kita harus mandiri dengan ide - ide kita, hayuk friend kita harus maju, singsingkan lengan kalian buat yang terbaik untuk perusahaanmoe dan untuk negrimoe
Pekerjaan ini simple sekali karena bahan bakar bensin dan gas hampir mirip cuma beda antara gas dan liquit, sehingga tidak banya perubahan yang terjadi pada engine, hanya menganti dari carburetor liquit menjadi carburetor gas, dan menrubah timming pengapian menyeseuikan bahan bakar gas yang kita gunakan.
Hal ini juga dhevils mechanic tulis di program CIP yang diadakan oleh PT Pertamina EP pada tahun 2013
5. Merubah dari Gland Packing Menjadi Mechanical Seal
Di site - site tertentu sebuah pompa haram hukumnya untuk bocor karena isu lingkungan, sementara pompa asli rusak tidak ada back up. Ada pompa dengan qapasitas dan head yang hampir mirip tetapi yang jadi permasalahannya masih mengunakan galand packing yang cenderung selalu bocor.
Desain mechanical seal ini mengikuti diameter dari shaft pompa, dan posisi gland dari pompa, setelah tahu akan ukurannya baru kita desain stuffing box mengikuti ukuran mechanical seal dan shaft, jika tidak memungkinkan kita pasang bushing sleeve supaya ukuran mechanical seal dapat dengan tepat pada shaft.
Hal ini pun dhevils tulis di risalah CIP tahun 2012, dengan efisiensi plant tidak shutdown karena back up pompa sudah tersedia
6. Memproduksikan Sumur yang Low Pressure Dengan BRU Ejector
Banyak sumur yang tidak dapat diproduksikan karena pressure sudah drop, sehingga tekanan yang ada tidak mampu mendorong minyak hingga ke SP (stasiun pengumpul). Sementara sumur yang ada tidak dapat di maentenance lagi oleh WO/WS karena kondisi alam, seperti longsor, amblesm atau kepala sumur miring.
Dan hal ini membuat Dhevils Mechanic punya ide dengan dibuatkan alat dan kami beri nama BRU ejector prinsipnya seperti pompa aquarium dimana kita mempompa air tetapi udara ikut menyembur, prinsip inilah yang kita tiru. dari sumur yang bertekann tinggi kita masukan ke sebuah nozzle, sehingga di sekitar ujung nozle akan timbul curent edy atau induksi, perputaran curent edy tersebut akan menyebabkan disekitanya low pressure / vacum. tingkat ke vacuman ini bisa kita ukur dengan jarak dan besarnya lubang leher angsa di depan Nozzle.
Sebenarnya masih buaanyak lagi yang ingin dhevils mekanik sampaikan disini, untuk memacu generasi muda dalam berkarya dan berinovasi, menciptaka sesuatu yang berguna untuk perusahaan dan masyarakat secara umum.
Semangattt kawan...
Ditunggu komentar dan diskusinya yaa..
Comments