Skip to main content

BRU Ejector Solusi untuk Memproduksikan Sumur Minyak Low Pressure

 Hallo teman - teman semua, kali ini dhevils mechanic ingin menceritakan pengalaman dalam inovasi pembuatan alat untuk menaikan produksi sumur yang low pressure sehingga sumur tidak mampu di produksikan hingga ke SP ( Stasiun Pengumpul Produksi miyak), bagaimana ceritanya inilah abstract dari tulisan dhevils mechanic pada lomba CIP yang di adakan di PT Pertamina EP

PT Pertamina EP sebagai perusahaan minyak & gas bumi nasional selalu berusaha memenuhi kebutuhan migas dengan berbagai program peningkatan produksi salah satunya melalui Brigade 200K. Dimana dalam rangka percepatan target produksi dilakukanlah optimalisasi sumur – sumur yang ada. Sementara itu banyak sumur – sumur tua yang sudah menurun performanya. Seperti yang terjadi di SP Waled Utara. 
Di SP. Waled Utara terdapat 2 sumur yang masih berproduksi, yaitu sumur WLU-01 dan sumur WLU-02. Dimana 2 sumur sama-sama Sumur Sembur Alam (SA) dengan karakteristik berbeda. WLU-01, sumur minyak dengan aliran Intermittend, diproduksikan dengan cara menaikkan tekanan sumur terlebih dahulu (PBU ±853 Psi sumur ditutup selama 6 hari dan sumur hanya mampu di produksikan selama 3 jam), sementara itu sumur WLU-01 tidak dapat di maintenance terkendala kondisi celar sumur yang ambles karena sumur berada di tengah rawa – rawa. WLU-02, sumur gas dengan aliran Continue/Konstan (Ptb ±313 Psi). 

Dari analisa kedua sumur tersebut, maka terciptalah Inovasi PKM Sindang alat peningkat tekanan yang diberi nama BRU Ejector. Prinsip kerja BRU Ejector adalah memanfaatkan energi percepatan (Kinetic energy velocity) dari tekanan sumur WLU-02 yang menimbulkan energy induksi (current eddy), yang menyebabkan sumur WLU-01 dapat terhisap dan mengalir secara continue. Sehingga tidak terjadi lagi kegiatan Built Up tekanan sumur (PBU) dan proses Blow down sumur WLU-01 untuk mengalirkan sumur ke SP Waled Utara.
Gambar.  BRU Ejector 

Dengan pemasangan BRU Ejector didapatkan banyak keuntungan, yaitu : 
· Perbaikan Qualitas Nilai Kalor Gas SP Waled Utara sebesar 39.9447 BTU/SCF 

· Naiknya produksi Gas 45,5 MSCF dan Minyak 4 BOPD, maka Value Creation Tmt. 07 Maret 2014 s/d 07 September 2014 sebesar Rp.1,3 M 

· Sumur WLU-01 mengalir secara Continue yang sebelumnya merupakan sumur Intermittend (masa tunggu PBU ±853 Psi selama 6 hari dan hanya mampu diproduksi Selama 3 jam) 

· Tidak ada kegiatan Blowdown sehingga bisa menghilangkan pencemaran lingkungan disekitar sumur atau SP Waled Utara 

Selaian digunakan untuk Lifting LP Well, seperti di sumur WLU-01, BRU Ejector alat hasil inovasi PKM Sindang juga dapat di aplikasikan sebagai Gas Flare Recovery dan sebagai Pompa Multimedia.
Tulisan ini di ambil dari risalah dhevils mechanic dalam forum CIP  bersama mas Ganggeng Tondho Wijoyo pak bossnya produksi dan mas Eko Febrianto tukang strum di PT Pertamina EP 

 Semoga dapat bermanfaat  untuk kita semua , di tunggu komentar dan diskusinya.

Postingan Populer

Kunci Inch dengan Kunci mm Dalam Dunia Mechanic

  Jika kita bekerja sebagai mechanic, toolkit adalah senjata kita dalam menyeleseikan suatu pekerjaan. karena dengan kelengkapan toolkit menurut saya 45% pekerjaan / troubleshoot dapat terpecahkan. Dan sebagai mekanik kita kadang menemukan ukuran bolt / nut yang berbeda - beda, ada ukuran dalam inchi, ada pula yang dalam ukuran mili meter. Seandainya kita paksakan mengunakan ukuran kunci tertentu, jutru tidak akan menyeleseikan masalah, tetapi malah menambah pekerjaan lainnya karena bolt atau nut yang kan kita kendorin akan slek atau rusak sehingga semakin sulit unitiuk kita lepaskan. atau bakan kunci yang kita gunakan akan rusak, dan hal ini elain menyusahkan waktu kita kerja juga akan menyusahkan di lain hari karena kita harus membeli kunci baru yang tidak murah harganya. Baca juga : Kehidupan di Offshore Platform  Fungsi Air Dryer Pada Air Compressor Korelasi Komposisi Gas dengan Air Fuel Ratio Perbedaan Prosedure Pembelian Gas Engine Dan Diesel Engine ...

Teory Pompa Kerja Pararel dan Pompa Kerja Seri

Pompa dapat kita pasang atau operasikan pararel atau seri, jika kita ingin menaikan qapasitas, pompa akan kita operasikan Pararel, dengan syarat Head pompa sama. Sedangkan jika kita ingin meanikan Head/ tekanan discharger pompa, kita dapat mengoperasikannya secara seri dan syartnya pompa ke 2 harus lebih rendah qapasitasnya, sebab jika sama maka akan ada kapitasi. Pompa pertama kita sebut pompa pengirim atau pompa utama, sementara pompa ke 2 kita sebut sebagi pompa Booster atau pompa peningkat tekanan. Dalam mendesain (pararel/series) pompa, jumlah 2 atau lebih pompa sentrifugal disebut dengan multiple centrifugal pump. Dalam mendesain multiple centrifugal pump ini utamanya adalah ketika melakukan instalasi,  sangatlah penting untuk memperhatikan hubungan antara kurva pompa (pump curve) dan kurva sistem perpipaan. (piping system curve). Efek dari menambahkan 2 buah pompa yang identik dalam rangkaian paralel dapat di lihat pada gambar grafik di bawah ini. Baca ...

Cara Leak Test (test kebocoran) dan Hydrotest pada Valve dan Bejana Tekan

Leak Test : Biasanya ini dilakukan pada reinforcing pad of opening, menggunakan udara. Kadang-kadang di-counter check dengan bubble soap. Sehingga sering disebut juga bubble test. Diaplikasikan pada semua peralatan yang mempunyai pads pada bagian pressure (PV, HE, Tank, dll). Bisa juga leak test dilakukan tanpa sabun. Material diinjeksi dengan udara bertekanan dan direndam dalam tanki air untuk beberapa waktu (digunakan dalam pengetesan fuel tank untuk forklift). Ini lebih efektif dibandingkan dengan sabun. Test ini juga dilakukan untuk pengecekan kebocaran pada blinded flange, flange joint (shell side to tube side joint), channel cover installation, dsb. Secara internal, diberi tekanan menggunakan udara – alternatif lain bisa menggunakan nitrogen (N 2 ). Pada tangki ada juga istilah leak test untuk roof dan bottom installation. Alatnya disebut Vacuum Box. Leak test tidak sama persis dengan pneumatic test. Pneumatic test itu bisa digunakan sebagai pengganti hydrotes...