http://dlvr.it/RmTRLX http://dlvr.it/RmTxrm http://dlvr.it/RmVM4W
Hai teman - teman semua, kali ini Dhevils mechanic ingin share pengalaman dalam optimasi pompa Gasso C350Q dan pengalaman ini juga pernah ditulis dalam ajang CIP di Pertamina EP bagaimana keseruan pekerjaan optimasi pompa ini, mari kita ikuti terus tulisan ini, dan semoga dapat membuka wawasan kita semua.
Baca juga :
1. PENDAHULUAN
Pemasangan gate
6”-150 pada line discharge pompa Gasso 2652, dan pemasangan gate valve 8”-150
pada line suction 8” pada pompa Gasso 2652.
1. Meneliti Hasil Perbaikan ( Check )
a. Pencapaian Target .
Rp. 19.328.847,68
4.2 Standard hasil yang
diperoleh
Semoga tulisan ini dapat bermanfaat untuk kita semua, ditunggu komentar dan dikusinya
Alasan
pemilihan Tema :
Pompa utama transfer minyak di
lokasi SPU B adalah pompa Gasso HP 6oo dimana pompa tersebut mendorong crude
oil dari lokasi SPU B ke balongan. Pompa ini dapat mentransfer cairan 18000
blpd ke balongan, sedangkan pompa back up pompa Gasso 2652 kapasitas untuk
mengirim cairan ke balongan hanya 8000 blpd. Hal inilah yang perlu dipikirkan
apabila pompa utama Gasso HP 600 down time terlalu lama pompa back up gasso
2652 tidak mampu untuk mensuplai ke balongan tidak sesuai target sehingga produksi di tangki penyimpanan crude
oil dalam waktu lama luber dan dan lebih fatal lagi akan berakibat tutup sumur
produksi.Hal inilah yang tidak diinginkan karena akan mengurangi jumlah
produksi crude oil yang akan dikirim ke balongan.
Baca juga :
Cara Setting Panel Monitor Genset Caterpillar Muncul Alarm AL15
Perbaikan pompa diagpragma wilden pump di Anjungan lepas pantai
Perbaikan pompa diagpragma wilden pump di Anjungan lepas pantai
Proses Menghidupkan Kembali Pompa Aurora Setelah Tidur 5 Tahun
1. PENDAHULUAN
Field
Jatibarang merupakan lapangan penghasil minyak ( HHPO dan LPPO ) dan gas.
Dimana dibagi menjadi 2 yaitu area SPU A dan area SPU B. Area SPU B sendiri
menghasilkan GROSS 14000 BLPD dengan crude oil kurang lebih 850 BOPD dimana
setiap hari produksi tersebut dikirim ke terminal balongan melalui trunk line
10” dengan jarak 22.5 km volume 10000 bbl menggunakan pompa transfer HP 600 dan pompa back up pompa Gasso 2652.
1.1
IDENTIFIKASI
MASALAH
Pompa
utama HP 600 yang berfungsi mentransfer minyak ke balongan mengalami down time
terlalu lama akan menghambat proses produksi untuk mengirim crude oil
kebalongan sehingga terjadi produksi sumur cerat di tangki penampung minyak di
lokasi SPU B. Dan pompa back up Gasso 2652 tidak mampu bekerja sesuai yang
diharapkan karena pompa tersebut mempunyai kapasitas dibawah kapasitas pompa
utama pompa Gasso HP 600.
1.2
ANALISA
MASALAH
Kapasitas
pompa back up pompa Gasso 2652 sangat kecil di bandingkan kapasitas pompa
utama, bila pompa utama terjadi down time terlalu lama maka pompa back up tidak
dapat bekerja sesuai dengan yang diharapkan dalam operasi produksi sehingga produksi
sumur akan cerat di tangki SPU B. Agar pompa
Gasso 2652 dapat bekerja dengan kapasitas yang diinginkan maka perlu digabung
dengan pompa lain pompa water injeksi gasso C 350 Q. Dengan penggabungan dua
pompa tersebut diharapkan dapat mentransfer crude oil dengan kapasitas yang
diinginkan sehingga tidak mengganggu kegiatan produksi. Sehingga pompa Gassso C
350 Q mempunyai dua fungsi sebagai water injeksi dan transfer minyak. Dimana
pompa Gasso C 350 Q merupakan pompa water injeksi dengan type pompa
reciprocating menggunakan plunger sehingga cocok untuk media crude oil dan air sumuran. Untuk
pompa water injeksi mempunyai pompa back up pompa centrifugal multiplex apabila
pompa Gasso C 350 Q difungsikan
sebagai pompa transfer minyak maka ada pompa back up water injection berupa
pompa centrifugal multiplex untuk menggantikan pompa utama.
1.3
RENCANA
DAN TARGET PERBAIKAN
1.3.1
RENCANA
Agar
proses produksi lancar dan sesuai dengan target
maka proses untuk penggabungan dua pompa sebagai pompa transfer crude
oil perlu dilakukan modifikasi line agar dua pompa bisa beroperasi bersamaan
untuk mencapai kapasitas yang diinginkan dan pompa Gasso C 350 Q juga dapat
berfungsi sebagai pompa water injeksi juga :
1. Perencanaan
diagram proses penyaluran crude oil ke balongan dengan dua pompa dan gambar
sketsa modifikasi line yang akan dibuat.
2. Menentukan
titik – titik mana yang akan dimodifikasi beserta panjang dan ukurannya untuk
jumperan / penggabungan line untuk dua pompa agar bisa beroperasi secara
bersamaan.
3. Menyiapkan
material yang dibutuhkan, yaitu :
·
pipa 12”
Sch.40 @ 12 m 1 Jts
·
pipa 8” Sch.40 @ 6 m 2 Jts
·
pipa 6” Sch.40 @ 12 m 2 Jts
·
pipa 4” Sch.40 @ 12 m 1 Jts
·
Gate valve 12”-150# sebanyak 3 pcs
·
Gate valve 8”-150# sebanyak 2 pcs
·
Gate valve 4”-300# sebanyak 4 pcs
·
Check valve 6”-300# sebanyak 1 pcs
·
Flange12”-300# sebanyak 10 pcs
·
Flange 8”-300# sebanyak 1 pcs
·
Flange 8”-150# sebanyak 6 pcs
·
Flange 6”-300# sebanyak 3 pcs
·
Flange 4”-300# sebanyak 9 pcs
·
Elbow
schedule
40
sebanyak 2 pcs.
·
Elbow 4”-90 schedule 40
sebanyak 2 pcs
·
Elbow 8”-90 schedule 40
sebanyak 1 pcs
·
Elbow 8”-45 schedule 40
sebanyak 2 pcs
·
Elbow 12”-90 schedule 40 sebanyak
3 pcs
·
Elbow 12”-45 schedule 40 sebanyak
2 pcs
·
Reducer 6”x4” schedule 40 sebanyak
1 pcs
·
Reducer 12”x8” schedule 40 sebanyak
1 pcs
·
Tee 6”x6”x4” schedule 40 sebanyak
4 pcs
·
Tee 12” schedule 40 sebanyak
2 pcs
4. Koordinasi
dengan PML kontruksi, mekanik, HSE dan operation produksi untuk dibahas lebih
lanjut dalam pelaksanaan pekerjaan sesuai dengan job desknya masing – masing.
5. Pelaksanaan
pekerjaan sesuai dengan rencana yang telah ditetapkan.
1.3.2
Target
Perbaikan
Quality :Untuk
mengantisipasi down time terlalu lama pada pompa utama pompa Gasso HP 600
sehingga tidak terganggunya system dan proses produksi ke balongan.
Cost :
Meniadakan pembelian 1 unit pompa baru.
Delivery : Pemanfaatan
pompa water injeksi menjadi pompa transfer sehingga pompa tersebut berfungsi
ganda.
Safety : Pekerjaan lebih
safety dan ramah lingkungan.
Moral : Meningkatkan
kepercayaan diri dalam kerja.
1.
Melaksanakan Perbaikan ( DO )
Perencanaan
dan titik yang akan dimodifikasi telah ditentukan serta material telah siap
kemudian pelaksanaan pekerjaan dimulai yang akan diterangkan sebagai berikut :
v Membuat
sketsa untuk menentukan titik mana yang akan di dubbling antara pompa Gasso C
350 Q, pompa Gasso 2652, dengan tangki penampungan yang kemudian disalurkan ke
trunk line untuk diteruskan ke balongan.
v Pelaksanaan
kerja titik yang yang akan disambung suction dari tangki penampung crude
oil ke suction pompa Gasso C 350 Q dan
pompa Gasso 2652 .
v Pemasangan
Gate valve 8”-150 dari line tangki menuju ke line menuju pompa National C 350 Q
v Pemasangan
gate valve 10”-150 di connect ke line pompa yang menuju ke pompa Gasso 2652.
v Pemasangan
gate valve 10”-150 menuju line discharge 10” kearah Balongan. Line discharge 8” ke Balongan dipasang gate valve
8”-30
v Pemasangan
gate valve 4”-300 pada line 8” menuju kearah Balongan, dan gate valve
4”-300dipasang pada line injeksi 4” JTB 186
v Pemasangan
check valve 6” dari line discharge 6” yang arahnya ke Balongan.
v Pemasangan
line discharge 6” pada pompa National Oilwell C 350 Q,dan pemasangan gate valve
8”-150 pada line suction 8” pompa National Oilwell C 350 Q
v Pemasangan
gate valve 12”-150 pada line suction 12” pompaNational Oilwell C 350Q dari
tangki. Dan pemasangan gate valve 12”-150 dari line suction 12” pompa National
Oilwell C 350 Q dari balong.
1. Meneliti Hasil Perbaikan ( Check )
a. Pencapaian Target .
Setelah
digabung kedua pompa beroperasi secara bersamaan, maka diagram alir juga
mengalami perubahan .Diagram alir sebelum digabung dimana pemompaan sering
tidak tercapai ratenya karena kapasitas pompa Gasso 2652 memang kecil dan tidak
sesuai dengan
harapan
produksi.Sedangkan untuk diagram alir setelah penggabungan pompa antara pompa
Gasso 2652 dan pompa National Oil well C 350 Q ratenya dapat memenuhi harapan
untuk dialirkan ke trunk line yang kemudian dikirim ke terminal Balongan tanpa
adanya cerat tangki penampung crude oil
tidak luber sehingga kemungkinan pompa
utama down time
terlalu
lama sumur tidak ditutup dan tidak mencemari
lingkungan disekitarnya.Dengan demikian kita bisa mengantisipasi kemungkinan –
kemungkinan yang fatal agar proses produksi tidak terganggu dan lingkungan
sekitar tidak tercemar memenuhi aspek HSE sehingga frekwensi monitoring menurun
serta pekerja percaya diri untuk melakukan pekerjaan lainnya.
b.
Ke
Ekonomian
Biaya
untuk modifikasi line agar pompa C 350 Q menjadi pompa water injeksi dan
sekaligus pompa transfer yang di gabung bersama pompa Gasso HP 600 :
a. Pengadaan
material dan pekerjaan pipa kontruksi Rp.
19.328.847,68
b. Pembelian
unit pompa baru Rp1.480.130.000,00
Penghematan biaya jika
dibandingkan dengan pembelian unit baru Rp.1.480.130.000,00
Rp. 1.460.801.152,00
Manfaat
dari modifikasi line dengan penggabungan 2 unit pompa sebagai transfer minyak
di lokasi SPU B ditinjau dari segi Q, C, D/T, S, M
1. Quality
: Operasi produksi dilokasi SPU B
menjadi lancar karena tidak ada penundaan pemompaan.
2. Cost : Penghematan Rp.1.460.801.152 jika dibandingkan pembelian unit pompa baru.
3. D/T :
Operasi produksi minyak dilokasi SPU B lancar karena tidak ada penundaan
yang lama dalam proses tender pengadaan unit pompa baru.
4.
Safety : Persiapan matang dan pelaksanaan dengan lancar karena
semua pekerja dapat bekerja secara Iklash, menuangkan ide-idenya sehingga
menumbuhkan rasa memiliki pada unit yang dikerjakannya.
5. Moral
:
- Memupuk
semangat kepada pekerja dan rekanan (Mitra pekerja) untuk berkreasi dalam menuangkan ide – ide
yang membangun dan menjadi pekerja yang profesional.
- Memberi contoh dan semangat kepada bagian lain untuk saling berkompetisi
secara sehat untuk menciptakan sesuatu yang berguna dan bermanfaat dengan
biaya rendah demi kemajuan PT. Pertamina Persero dan PT. Pertamina EP Region
Jawa khususnnya.
4. Tindak Lanjut ( Action )
4. 1 Standard prosedur (
SOP )
Modifikasi
line pompa untuk penggabungan dua pompa sebagai pompa transfer minyak dilokasi
SPU B sebagai berikut :
Ø Membuat
sketsa untuk menentukan titik mana yang akan di dubbling antara pompa Gasso C
350 Q, pompa Gasso 2652, dengan tangki penampungan yang kemudian disalurkan ke
trunk line untuk diteruskan ke balongan.
Ø Pelaksanaan
kerja titik yang yang akan disambung suction dari tangki penampung crude
oil ke suction pompa Gasso C 350 Q dan
pompa Gasso 2652 .
Ø Pemasangan
Gate valve 8”-150 dari line tangki menuju ke line menuju pompa National C 350 Q
Ø Pemasangan
gate valve 10”-150 di connect ke line pompa yang menuju ke pompa Gasso 2652.
Ø Pemasangan
gate valve 10”-150 menuju line discharge 10” kearah Balongan. Line discharge 8” ke Balongan dipasang gate valve
8”-30
Ø Pemasangan
gate valve 4”-300 pada line 8” menuju kearah Balongan, dan gate valve 4”-300
dipasang pada line injeksi 4” ke JTB 186
Ø Pemasangan
check valve 6” dari line discharge 6” yang arahnya ke Balongan.
Ø Pemasangan
line discharge 6” pada pompa National Oilwell C 350 Q,dan pemasangan gate valve
8”-150 pada line suction 8” pompa National Oilwell C 350 Q
Ø Pemasangan
gate valve 12”-150 pada line suction 12” pompaNational Oilwell C 350Q dari
tangki. Dan pemasangan gate valve 12”-150 dari line suction 12” pompa National
Oilwell C 350 Q dari balong.
Ø Pemasangan
gate 6”-150 pada line discharge pompa Gasso 2652, dan pemasangan gate valve
8”-150 pada line suction 8” pada pompa Gasso 2652
Ø Operasi
produksi minyak lancar karena tidak tertundanya proses pengiriman crude oil ke
terminal bbalongan.
Ø Berkurangnya
frekwensi monitoring sehingga dapat membagi waktu untuk memonitoring unit – unit yang lain.
Ø Meniadakan
pengadaan unit pompa baru.
Ø Mengurangi
kerugian akibat pencemaran di lingkungan sekitar lokasi SPU B sesuai dengan
aspek HSE.
Comments