Skip to main content

Featured Post

PM Rutin Gas Engine Generator Guascor SFGLD 560

http://dlvr.it/RmTRLX http://dlvr.it/RmTxrm http://dlvr.it/RmVM4W

Re commissioning & Start Up New Pump Complete Unit on skit & Prime-Mover Engine. Gaso Pump Model 1847A Caterpillar Engine Model : C2.2C

Hallo teman - teman semua... ketemu lagi dengan tulisan dhevils mechanic yang pasti tak jauh dari bahasan mechanic oil and ags, entah itu terkiat equioment yang sering dipakai / digunakan di lapangan, troubleshot dan pekerjaan - pekerjaan dalam menyelseikan masalah atau terkait ide - ide cemerlang dalam melakukan perawatan dan perbaikan di lapangan. dan kali ini yuk kita bahas prosedure comisioning pompa Gasso dengan primeover engine Caterpillar.

TUJUAN :

Tujuan prosedur ini adalah untuk digunakan sebagai pedoman atau tuntutan bagi teknisi /Operator dalam melakukan pekerjaan dengan baik dan benar , agar terhindar dari kejadian-kejadian yang tidak dinginkan seperti Kecelakaan kerja yang mengakibatkan kerugian bagi teknisi dan orang lain (industrial accident), atau kecelakaan alat (equipment failure) yang merugiankan perusahaan.
PRINSIP KERJA UMUM DARI FASILITAS:  

Pompa Gaso Reciprocating Duplex Piston Model : 1847A, Piston Size : 4” , Kapasitas : 100 gpm ; Kecepatan putaran pompa 100 rpm yang digerakan oleh Engine Caterpillar Model : C2.2C: max puraran : 3000 rpm.
Pompa Portable ini mudah dipindah-pindahkan dimana dibutuhkan untuk memompakan liquid seperti Crude Oil ; Air panas/dingin atau media  cairan lainnya ketempat yang kita inginkan.
l    STANDARD OPERATING PROCEDURE (PROSEDUR OPERASI STANDAR)

No

LANGKAH PEKERJAAN YANG HARUS DILAKUKAN

WAKTU

PELAKSANA

I
PERSIAPAN:
RE-COMMISSIONING & START UP



A



A. EQUIPMENT & HAND TOOLS :

a)   Lakukan tail gate meeting dan uraikan tugas dari setiap orang  
sesuai dengan SWP yang disyahkan .

b)   Pastikan semua alat/safety equipment untuk daerah operasi NSO PT.

        
Chevron telah tersedia dan layak dipakai, seperti :
1.      Work Permit
2.      PPE minimum (Safety helmet, safety shoes dan pakaian kerja)
3.      Sarung tangan (Hand Glove)
4.      Safety Ear (Ear Plug)
5.      Kaca Mata (Goggles)
6.      Lock-Out & Tag-Out.
7.      Job Safety Analysis.
8.      H2S Detector.

C.  Material
1.      Cairan pembersih (solfen) & Liquid wrench
2.      Kain lap secukupnya
3.      Lube Oil untuk pompa dan engine (jika diperlukan)

D.  Equipment & hand tools
1.      Kunci ring/pass (Combination Wrench) (1 set) 3/8”, s/d 1-1/4”
2.      Kunci pipa 18”
3.      Socket wrench 3/8” s/d 1-1/4
4.      Hammer/martil
5.         Obeng.


E.    SPECIAL TOOLS UNTUK RE-COMMISSIONING:
·         Digital Temperature Tester
·         Digital Tachometer (RPM Tester)
·         Vibration Tester
·         Belt Tension Tester





II
PELAKSANAAN PEKERJAAN


A
RE-COMMISSIONING POMPA BARU COMPLET DENGAN ALAT PENGGERAK ( PRIME-MOVER ENGINE)



a)        PELAPORAN :

1.     Laporkan pekerjaan yang akan dilaksanakan kepada operator yang bertanggung jawab dengan proses yang berkaitan dengan alat ini.
2.     Bersama dengan operator, isi dan lengkapi Form Work Permit.

b)       PENEMPATAN /PEMASANGAN UNIT:

1.     Tempatkan pompa di tempat yang bersih dan mudah didatangi, hingga dapat di periksa secara berkala selama pengoperasianya. Pasanglah pompa sedekat mungkin dengan tempat penyediaan liquid yang akan dipompakan, hingga pipa pengisap pendek dan langsung.

2.     Dudukan dan set Up unit tersebut dengan rata ( Alignment ) dan support yang keras dan kuat .

3.     Tempat yang baik harus disediakan untuk penempatan Equipment seperti Crane, Hoist pada saat pemindahan atau penggantian pompa. Dan memudahkan Teknisi untuk melakukan inspeksi/pemeriksaan dan membongkar/memasang untuk  penggantian suku cadang.

4.     Kompletkan semua perlengkapan pada unit system tersebut dan lengkapi dengan komponen – komponen tambahan , seperti media dan sambungkan semua system yang terkait dengan unit tersebut. Pasang suction dan Discharge line. Tutup discharge line valve. Pasang ( Lock Out , Tag label ) .

c)     PEMERIKSAAN AWAL

1.     Check/periksa semua component dan perlengkapan dari pada unit 
2.     Check/periksa component tertentu yang mempunyai ukuran atau alat monitor lainnya.
3.     Check/periksa dan kekencangkan kalau ada baut-baut yang longgar.
4.     Check/periksa semua perlengkapan pendukung equipment/unit dan yakin kan sesuai dengan kemampuan dan kebutuhan unit tersebut.
5.     Check/periksa semua  setting dan kemampuan dari perlengkapan tambahan sesuai dengan Specification dari unit tersebut.

d)    PEMERIKSAAN POMPA

1.      Check/periksa pemasangan suction & discharge line apakah sudah benar dan kalau ada kebocoran
2.      Check/periksa keran Discharge, Safety Relief Valve pastikan telah terpasang secara benar.
3.      Check/periksa kondisi pompa, apakah komponen-komponennya sudah terpasang dengan benar semua (seperti packing rod dll)
4.      Check/periksa minyak pelumas di dalam Gear box (Isi jika belum ada isi dengan minyak yang direcomendasikan)
5.      Putar crankshaft dengan tangan untuk mengetahui agar tidak ada yang menggangu perputarannya.
6.      Check/periksa ketegangan V-Belt.
7.      Check/periksa dan kuncikan kalau ada baut/mur yang longgar.
8.      Bersihkan pompa setelah selesai diperiksa.
9.      Pompa siap untuk di test (di jalankan)

e)      PEMERIKSAAN ENGINE PRIME MOVER:

1.         Check/periksa perlengkapan Engine (accessories)
2.         Check/periksa minyak pelumas di dalam crankcase engine (jika belum ada, isi dengan minyak yang direcomendasikan sampai ukuran yang sudah ditentukan antara ADD dan FULL pada gauge level sigh glass)
3.         Check/periksa kebocoran minyak pelumas pada crankcase engine
4.         Check/periksa air radiator (jika belum ada isi dengan air bersih sama dengan air yang boleh  diminum sampai penuh)
5.         Check/periksa kebocoran pada hose dan radiator
6.         Check/periksa air battery (jika battery basah)
7.         Check/periksa V-Belt Alternator dan kencangkan jika kendor.
8.         Check/periksa Fuel Tank (jika belum ada, isi dengan Fuel, jangan terlalu penuh)
9.         Check/periksa kalau ada kebocoran pada fuel system.
10.       Longgarka Fuel line connecton pada injection pump, lalu pompakan fuel dengan Hand pump secara nanual hingga keluar udara yang terkurung didalam fuel system.
11.       Check/periksa ketegangan V-belt kipas dari engine
12.       Check/periksa semua alat control yang terpasang pada control panel.
13.       Check/periksa automatic shut-down control terpasang bagus seperi (Fuel shut-off control ; Temperature shut-off control ; Overspeed shut-off control ; Low lube oil pressure shut-off control)
14.       Reset semua alat control (shutoffs control) atau semua alarm component.
15.       Check/periksa air cleaner service indicator jika kotor.
16.       Check/periksa Twin-disc clutch settingnya sudah bagus
17.       Check/periksa dan kuncikan kalau ada baut/mur yang longgar.
18.       Bersihkan Engine kalau ada tumpahan minyak pelumas setelah selesai diperiksa.
19.       Engine/prime-mover siap untuk di test (di jalankan)



No

LANGKAH PEKERJAAN YANG HARUS DILAKUKAN

WAKTU

PELAKSANA

III
A.     MENGHIDUPKAN/TESTING ENGINE PRIME-MOVER TAMPA BEBAN






TESTING ENGINE PRIME-MOVER PROCEDURE :

a)    LANGKAH PERTAMA

1.   Lengkapi  Setiap Personal dengan alat pelindung diri yang di anjurkan
     sesuai dengan kebutuhan dan jenis pekerjaan nya , Adakan Pertemuan  
     dan bentuk team work dengan pembagian tugas dan tangggung jawab
     pada posisi masing – masing  sebelum melakukan pekerjaan  dan 
     lengkapi dengan surat perintah kerja

2.   Periksa kelengkapan dari pada unit tersebut dan equipment  penunjang,
     yakinkan bahwa semua sudah terlengkapi dan berkerja dengan   
     baik/berfungsi, seperti Dry Clutch/Twin-disc  prime mover (Engine)

3.   Tempatkan alat – alat keselamatan yang di butuhkan pada tempat yang mudah di raih dan mudah di jangkau apabila di butuhkan .

4.    Periksa dan jauhkan alat-alat/tool yang ada disekitar unit yang akan mengakibatkan kecelakaan.

5.    Jaga daerah tempat bekerja jauh dari tempat orang lewat dan kepentingan umum , pasang tanda – tanda peringatan sesuai dengan jenis pekerjaan nya dan bahaya yang di timbul kan seperti kebisingan tinggi.



b)    LANGKAH KEDUA

1.      Yakini bahwa Twin-disc clutch dalam keadan lepas (tedak tersambung) agar engine di dihidupkan tampa beban.

2.      Sambungkan (Connect) battery.

3.      Buka kran saluran bahan bakar (Fuel) pada tangki Fuel.

4.      Pindahkan posisi throttle lever ke posisi full sebelum engine di hidupkan (start up)

5.      Putar tombol start switch engine ke  posisi PANAS.
Tahan tombol start switch engine selama 6 detik sampai menimbulkan PANAS sampai kelihatan cahaya terang pada indikator. Ini akan mengaktifkan glow plugs untuk memanasi dan membantu pembakaran permulaan dalam mesin itu.

AWAS : Jangan menjalankan electric motor starter engine lebih dari 30 detik.  Yang akan menyebabakab motor starter akan panas, tunggu dua atau beberapa menit mendinginkannya untuk sebelum menjalankan motor starter mesin lagi.

6.      Sedang cahaya terang mengisi indikator kelihatan, putar tombol start engine ke  START posisi dan terus menjalankan motor starter engine.

7.      Ketika engine telah hidup, lepaskan tombol start switch engine.

8.      Pelan-Pelan pindah throttle lever ke posisi low idle dan engine jalan pada low putaran dengan beban kosong / tampa beban. Mengacu pada Petunjuk Pengoperasian dan Pemeliharaan. Topik " Setelah Permulaan Engine hidup".

9.      Jalankan (running) engine rendah putaran (low idle) selama 10 – 15 menit sampai tercapai temperature engine yang diinginkan.

10.   Periksa engine kalau ada kebocoran (seperti kebocoran minyak pelumas ; kebocoran air radiator dan kebocoran fuel system)

11.   Periksa semua alat control/monitor seperti Fuel pressure switch gauge pada tekanan antara 30 - 60 psi dll

12.   Setelah kondisi normal dan temperature sudah tercapai naikan putaran engine sampai maksimum putaran yang telah ditentukan selama 15 menit.

13.   Setelah Testing engine di lakukan dengan kondisi normal sesuai dengan procedure dan semua system bekerja dengan baik dan Efficiency unit nya sudah tercapai seperti yang di kehendaki.

14.   Engine sudah siap untuk di operasikan.


C)   LANGKAH KE TIGA MEMATIKAN UNIT (Shut Down Unit)

1.      Turun kan Kecepatan mesin ( Engine RPM ) perlahan – lahan dan   bertahap.
2.     Lepaskan (Shut-off) Twin-disc clutch
3.     Jalankan Engine pada posisi lambat (Low Idle) tampa beban untuk beberapa saat.
4.     Setelah unit di matikan , tutup semua Valve , Suction Valve , Discharge Valve.
5.     Pindah throttle lever ke posisi OFF
6.     Setelah unit dimatikan periksa semua component dari unit kalau ada kerusakan ; kebocoran dan lakukan perbaikan ; mengencangkan semua yang longgar.
7.     Setelah melakukan perbaikan ringan dan semua component unit sudah kembali dengan kondisi normal sesuai dengan procedure dan semua system bekerja dengan baik.
8.     Unit sudah siap untuk di operasikan selanjutnya.







No

LANGKAH PEKERJAAN YANG HARUS DILAKUKAN

WAKTU

PELAKSANA

IV
A.     MENGHIDUPKAN (START UP) UNIT &  RE-COMMISSIONING




a)    LAMGKAH PERTAMA INFORMASI & START-UP

1.          Informasikan kepada operator yang bertanggung jawab dengan proses pada unit ini.

2.          Bersama operator, serta team commissioning yang terkait, buka Lock pada Disconnect switch dan cabut tag yang dipasang pada unit.

3.          Lengkapi  Setiap Personal dengan alat pelindung diri yang di anjurkan sesuai dengan kebutuhan dan jenis pekerjaan nya , Adakan Pertemuan dan bentuk team work dengan pembagian tugas dan bertangggung jawab pada posisi masing – masing  sebelum melakukan pekerjaan  dan  lengkapi dengan surat perintah kerja

4.          Periksa kelengkapan dari pada unit tersebut dan equipment  penunjang , yakinkan bahwa semua sudah terlengkapi dan berkerja dengan baik/berfungsi, seperti valve , safety valve (safety relief valve) , prime mover (Engine), belting , Dry Clutch/Twin-disc  Dsb.

5.          Periksa dan yakin kan semua Valve , Discharge dan Suction Valve sudah di buka dan dalam posisi  Operasi  dan yakinkan semua Line sudah terbuka dalam posisi operasi

6.          Tempatkan alat – alat keselamatan yang di butuhkan pada tempat yang mudah di raih dan mudah di jangkau apabila di butuhkan .

7.          Jaga daerah tempat bekerja jauh dari tempat orang lewat dan kepentingan umum , pasang tanda – tanda peringatan sesuai dengan jenis pekerjaan nya dan bahaya yang di timbul kan seperti ( Daerah bertekanan tinggi (High Pressure) dan kebisingan tinggi) Dsb  nya

8.          Setelah semua siap dan semua personal ( Team ) yang sudah di tunjuk pada posisi masing masing. Selain dari Team yang di bentuk tidak di benarkan di areal lokasi testing dan adakan pengecekan ulang pada unit dan semua system nya  .

9.          Buka  semua valve Suction , Discharge Valve , By Pass Valve.

10.       Hidupkan (Start-Up) Engine  Prime-mover, ikuti procedur start up seperti diatas.

11.       Tekan tuas engkol pada twin-disc clutch untuk mengoperasikan pompa

12.       Perhatikan semua system bekerja dengan baik , tutup pelan – pelan By Pass Valve.

13.       Perhatikan bunyi atau suara gesekan ; ketokan yang tidak diingini pada pompa dan engine.

14.       Perhatikan dan tekanan pada discharge line, dan catat semua petunjuk dari unit tersebut ( Suction Pressure, Discharge Pressure, Temperature, Vibration, Displacement, Load, dsb ) , setiap 1 jam running.

15.       Periksa dan yakinkan semua system tidak ada Kebocoran.

16.       Setelah unit di operasikan dengan kondisi normal semua system bekerja dengan baik dan Efficiency unit nya sudah tercapai seperti yang di kehendaki dan di biarkan beroperasi seterusnya selama 24 jam.


c).     RE-COMMISSIONING : (Lakukan & catat hasilnya)
·         Check Belt Tension.
·         Check Temperature setiap 2 jam, pada Power End Bearing & Stuffing Box.
·         Check RPM
·         Check Vibration
·         Check Stuffing box kalau ada kebocoran.
·         Check Suction & Discharge Pressure.

d).    SERAH TERIMA PEKERJAAN :

1.   Catat dalam buku Laporan - Down Time dan Alasannya
2.   Beritahukan kepada Operator yang bertugas
3.   Laporkan kepada Area Team Leader
4.   Laporkan kepada bagian Administrasi (Closing)

 
























Demikianlah sedikit ulasan terkait prosedure pompa gaso, semoga dapat bermanfaat dan menambah wawasan kita terkait dunia mechanic oil and gas, jika kalian mempunyai pertanyaan atau pengalaman terkiat perawatan atau overhoul pompa gaso seilhakan kalian tulis dikolom komentar yaa.. supaya berbagi cerita ini lebih menarik lagi

Comments

Popular posts from this blog

Kunci Inch dengan Kunci mm Dalam Dunia Mechanic

  Jika kita bekerja sebagai mechanic, toolkit adalah senjata kita dalam menyeleseikan suatu pekerjaan. karena dengan kelengkapan toolkit menurut saya 45% pekerjaan / troubleshoot dapat terpecahkan. Dan sebagai mekanik kita kadang menemukan ukuran bolt / nut yang berbeda - beda, ada ukuran dalam inchi, ada pula yang dalam ukuran mili meter. Seandainya kita paksakan mengunakan ukuran kunci tertentu, jutru tidak akan menyeleseikan masalah, tetapi malah menambah pekerjaan lainnya karena bolt atau nut yang kan kita kendorin akan slek atau rusak sehingga semakin sulit unitiuk kita lepaskan. atau bakan kunci yang kita gunakan akan rusak, dan hal ini elain menyusahkan waktu kita kerja juga akan menyusahkan di lain hari karena kita harus membeli kunci baru yang tidak murah harganya. Baca juga : Kehidupan di Offshore Platform  Fungsi Air Dryer Pada Air Compressor Korelasi Komposisi Gas dengan Air Fuel Ratio Perbedaan Prosedure Pembelian Gas Engine Dan Diesel Engine ...

Konversi Kunci ( mm ) Milimeter ke ( " ) Inch

Hallo teman - teman, ketemu lagi dengan tulisan - tulisan dhevils mechanic yang sellau bercerita tentang kehidupan maupun keseruan - keseruan dalam dunia mechanic, terutama dalam dunia mechanic Oil and Gas. Baca juga : TOP Overhoul Gas Engine Guascore  Perbedaan Proses Pembelian  Gas Engine Dan Diesel Engine Kehidupan Di Offshore Platform Profile Mechanic Offshore Sebagai seorang Mechanic yang handal harus paham ukuran - ukuran  bolt, kunci yang digunakan dan seberapa kencang ukuran momentnya, karena kekencangkang bolt adalah sarat utama unit Rotating equipment dapat beroperasi dengan benar. Ada Equipment yang mengunakan kunci ukuran Inchi, dan kurang pass atau tepat jika mengunakan ukuran milli meter karena memang bolt di rancang dengan ukuran inchi, biasanya unit - unit engine dan pompa yang berasal dari Eropa dan Amerika.  Ada Pula Equipment yang mengunakan kunci ukuran Milli dan tidak pas atau slek jika kita mengunakan tools atau ku...

Prinsip Kerja VSD (Variable Speed Drive) atau Inverter

  Hai friends..ketemu lagi dengan tulisan - tulisan dhevils mechanic, dan kali ini dhevils ingin membahas tentang VSD karena akhir - akhir ini sering terjadi kerusakan VSD ditempat dhevils kerja,dan permaslhannya macam -macam hingga VSD rusak. salah satunya terkena petir, baca juga : Kehidupan Di Offshore Platform Profile Mechanic Offshore Dhevils Ejector Dsn Beberapa Manfaatnya Memebuat Pompa Multi Phurpose Dengan Dhevils Ejector Inverter / variable frequency drive / variable speed drive merupakan sebuah alat pengatur kecepatan motor dengan mengubah nilai frekuensi dan tegangan yang masuk ke motor. pengaturan nilai frekuensi dan tegangan ini dimaksudkan untuk mendapatkan kecepatan putaran dan torsi motor yang di inginkan atau sesuai dengan kebutuhan. Secara sederhana prinsip dasar inverter untuk dapat mengubah frekuensi menjadi lebih kecil atau lebih besar yaitu dengan mengubah tegangan AC menjadi tegangan DC kemudian dijadikan tegangan AC lagi dengan...