KEGUNAAN BEARING :
1. Kata Bearing berarti segala jenis penopang pada poros atau spindle yang berputar. (dibeberapa tempat, kata spindle dipakai untuk poros yang kecil). Juga bisa berarti penopang atau penggiring komponen dari suatu peralatan yang dipasangkan menggelincir pada pada yang lainnya, seperti rel samping pada elevator atau penggelincir pada mesin bubut.
2. Bearing mengekang gerak shaft dan ‘penggelincir’ agar tidak menyimpang kekiri atau kekanan, keatas atau kebawah – melainkan tetap pada porosnya. Dengan bertindak sebagai penggiring, bearing membantu mengontrol gerak komponen yang ditopangnya. Dengan cara itu, bearing juga membantu mengurangi atau menghilangkan getaran yang bisa sangat merusak mekanisme operasi.
3. Dengan mengekang gerak shaft, bearing menjamin pengoperasian shaft yang lebih lancar dan lebih efesien. Bearing membantu pemindahan tenaga kebagian yang membutuhkan – dengan kehilangan tenaga yang minimum. Hal ini membyat seluruh proses pemindahan tenaga menjadi lebih efesien.
TIGA JENIS STRES PADA SHAFT YANG DITOPANG OLEH BEARING
1. Torsional Stress atau Twisting Stress (Tekanan Puntir) – stres akibat akibat gerakan memuntir (Torsion) terhadap shaft.
2. Bending Stress (Tekanan Membengkokkan) – stres akibat gerakan yang bisa membengkokkan (Bend) shaft.
3. Axial Stress (Tekanan Sumbu) – stres akibat tekanan sumbu (Axis) terhadap shaft.
STRES YANG DAPAT TERJADI PADA SHAFT
Pada umumnya ada tiga jenis stres yang dapat terjadi pada shaft yang ditopang oleh bearing. Torsional Stress – menyebabkan shaft terpuntir ketika diputar (Gambar 20.1). Kita tidak dapat melihatnya, tapi hal ini benar-benar terjadi. Setiap kali shaft berputar ia terpuntir sampai kesuatu tingkat dimana bertahan – tidak berobah. Bilamana ia berhenti berputar, Torsional Stress lepas dan shaft kembali ke posisi semula. Ketika mesin dihidupkan, puntiran tambahan akan timbul dan menyebabkan stres tambahan. Ketika beban-beban lainnya ditimpakan terhadap sistem tersebut, torsional stress tambahan akan dibebankan kepada shaft motor. Semua stres yang disebut tadi sudah diperhitungkan pada sistem pemindahan tenaga secara keseluruhan dan jarang mendatangkan permasalahan.
Gambar 20.1:
Sebuah shaft walaupun ditopag oleh bearing, kadang-kadang dipasangi juga puli atau roda gigi. Berat shaft ditambah bebannya akan menarik shaft keluar dari garis porosnya menyebabkan shaft tersebut menjadi bengkok. Stres jenis ini disebut bending stress. Pada Gambar 20.2 kejadian tersebut dibesar-besarkan agar akibat dari bearing stress terlihat jelas dan dapat dimengerti. Kerusakannya yang ditimbulkannya trelihat pada keausan bearing yang berlebihan, khususnya pada jenis bearing tertentu seperti sleeve bearing.
Axial stress, ialah tekanan yang terjadi disepanjang garis sumbu shaft, hal ini tidak terlalu menjadi masalah pada pemakaian untuk pemindahan tenaga.
Thrust bearing digunakan untuk menghambat gerakan membujur pada shaft tersebut, mengenai hal ini akan diterangkan lebih lanjut.
Kenyataannya, kebanyakn shaft mendapat tekanan campuran antara torsional stress dan bending stress. Ahli desain memperhitungkan stres yang masih dibolehkan untuk bermacam aplikasi, guna meminimalkan dampak dari defleksi/penyimpangan shaft. Salah satu cara untuk melakukannya adalah dengan memilih sahft yang berdiameter besar, walaupun biayanya lebih besar. Dengan demikian usia bearing akan bertambah. Besar/kecilnya defleksi shaft ditentukan oleh ukuran dan material dari shaft itu sendiri.
KERUSAKAN BEARING
1. Overheating (terlalu PANAS) – biasanya ditandai dengan adanya warna gelap pada bearing
2. Flexing (‘mengalahnya’ logam) dibawah permukaan bearing race dapat menimbulkan Spalling (keropos).
3. Scoring (pengerukan) atau Scraping (pengikisan) pada bearing.
4. Bearing Splitting (terbelahnya bearing).
5. Brinelling (‘terurai ‘ nya logam karena tekanan yang berlebihan ).biasanya brinelling kelihatan seperti suatu rangkaian lekukan lekukan kecil pada bearing race di titik persentuhan dengan bearing ring
6. Pitting (capuk )atau scratching ( tergores)
7. Kurang pelumas atau kesalahan pada proses pelumasan (lack improper lubrication ).
Comments