Skip to main content

Featured Post

PM Rutin Gas Engine Generator Guascor SFGLD 560

http://dlvr.it/RmTRLX http://dlvr.it/RmTxrm http://dlvr.it/RmVM4W

Tata Cara Menulis Kendali Mutu

Hallo teman - teman semua ketemu lagi dengan tulisan dhevils mechanic, yang tentu tak jauh dari dunia oil and gas industry, entah itu terkait equipment, troubleshot, atau ide - ide di dunia oil and gas, Dan kali ini yuk sedikit membahas terkait tulis menulis didalam dunia oil and gas.

Jika kita kerja dis ebuah perushaan pasti ada istilah improvment atau inovasi dimana di situ memfaslitasi ide - ide dan gagasan terkait apa yang dapat di improve pada perusahaan entah terkait proses, maintenance, keuangan, human resorce  dan lain sebagainya. nah kira - kira cara nulisnya bagaimana yaa? disini dhevils mechanic ulas sedikit yaa...

Teknik Kendali Mutu merupakan Metoda dalam upaya Memperbaiki dan Meningkatkan Mutu dengan menggunakan teknik SEVEN TOOLS

MerupakanCaramengorganisirdanmenganalisadatadengan menggunakan Statistik

Statistik yang dipergunakan berfungsi untuk membuat hal-hal yang tidak jelas menjadi jelas melalui pengumpulan dan pemrosesan data. Dengan metode statistik proses pengambilan keputusan untuk peningkatan mutu menjadi lebih tepat dan efektif.

Cara untuk menemukan penyebab kerusakan dari sejumlah faktor-faktor, yang biasanya disebut : Diagnosa Proses

Cara membuat diagnosa yang tepat dapat dilakukan dengan beberapa cara, yaitu:
1. Intuisi
2. Pengalaman
3. Analisa Statistik terhadap data 
4. Penelitian percobaan




JENIS DATA

Check Sheet

1. Check Sheet biasanya berbentuk formulir yang digunakan untuk mengumpulkan data hasil pemeriksaan (pengecekan), karena itu ada pula yang menyebutnya dengan Lembar Pengumpulan Data.

2. Mengapa perlu mengumpulkan Data ?

Untuk mengumpulkan fakta-fakta tentang suatu masalah atau kesempatan yang dapat dikuantifikasi

Untuk menyampaikan fakta-fakta ini dalam bahasa yang sama
Untuk menetapkan informasi mendasar tentang sebuah proses
Untuk mengukur jumlah dan arah perubahan-perubahan yang terjadi Untuk membandingkan gambaran proses sebelum dan sesudahnya

Untuk memfasilitasi analisa keuntungan (Cost Benefit Analysis) dari solusi yang diusulkan

Untuk mengkualifikasi dampak dari sebuah solusi 3. Fungsi Lembar Pengumpulan Data :

Untuk memeriksa distribusi proses produksi
Untuk memeriksa kerusaksan / kecacatan barang-barang
Untuk memeriksa lokasi kerusakan / kecacatan
Untuk memeriksa penyebab-penyebab kerusakan / kecacatan
Untuk memeriksa final dari akhir suatu rangkaian proses produksi Untuk memeriksa kebutuhan-kebutuhan yang lain

  1. Tujuan penggunaan Check Sheet adalah sebagai alat untuk mengumpulkan data dan informasi yang diperlukan untuk proses analisa.

  2. Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam membuat Check Sheet, antara lain :

    •   Sasarannya harus jelas
      Apa yang ingin diketahui dan data apa yang ingin diperoleh

    •   Pengelompokan data harus baik sehingga mudah dipahami

    •   Dapat diisi dengan mudah dan cepat

    •   Dapat disimpulkan dengan cepat

5. Jenis Lembar Pengumpulan Data:

Lembar Periksa (Check Sheet) Daftar Periksa (Check List)
Gambar Periksa (Drawing Sheet)

Check Sheet adalah suatu format formulir untuk mengumpulkan data secara sistematis yang menggambarkan frekuensi berbagai efek.

Definisi :
Pengelompokan data yang belum teratur menjadi kelompok data

sejenis yang lebih kecil.

Manfaat stratifikasi :

  1. Untuk mengetahui / melihat persoalan secara lebih terperinci

  2. Memperjelas pilihan dalam pemecahan masalah

  3. Mengurangi salah Interpretasi

No

Masalah

Frekuensi

Biayaperbaikanper item

Biayaperbaikantotal

1

Kursi rusak

10

100,000

1,000,000

2

Atap jebol

2

2,000,000

4,000,000

3

Lampu padam

5

75,000

375,000

4

Komputer rusak

3

3,000,000

9,000,000


Menjadi Seperti dibawah ini

No

Masalah

Frekuensi

Biayaperbaikantotal

%

%Kumulatif

1

Komputer rusak

3

9,000,000

62.61

62.61

2

Atap jebol

2

4,000,000

27.83

90.43

3

Kursi rusak

10

1,000,000

6.96

97.39

4

Lampu padam

5

375,000

2.61

100.00

Total

20

14,375,000

100.00


  • Diagram Pareto merupakan suatu alat untuk melihat permasalahan yang paling tinggi prioritasnya, digambarkan dalam sebuah diagram yang tersusun mulai data terbesar/terbanyak.



  • Kegunaan dari diagram Pareto sebagai berikut :

- Menunjukkan masalah utama/ pokok masalah

- Menyatakan perbandingan masing-masing masalah terhadap keseluruhan

- Menunjukkan perbandingan masalah sebelum dan sesudah perbaikan

Hal yang harus diperhatikan dalam menyusun diagram pareto :

  1. Identifikasi kategori masalah atau sebab yang akan dibandingkan

  2. Pilih satuan pengukuran standar dan periode waktu

  3. Mengumpulkan dan meringkas data

No

Masalah

Frekuensi

Biayaperbaikanper item

Biayaperbaikantotal

1

Kursi rusak

10

100,000

1,000,000

2

Atap jebol

2

2,000,000

4,000,000

3

Lampu padam

5

75,000

375,000

4

Komputer rusak

3

3,000,000

9,000,000



No

Masalah

Frekuensi

Biayaperbaikantotal

%

%Kumulatif

1

Komputer rusak

3

9,000,000

62.61

62.61

2

Atap jebol

2

4,000,000

27.83

90.43

3

Kursi rusak

10

1,000,000

6.96

97.39

4

Lampu padam

5

375,000

2.61

100.00

Total

20

14,375,000

100.00


1. Tentukan terlebih dahulu hal-hal yang akan diteliti dan buat rancangan Lembar Perhitungan Data

Lembar Perhitungan Data

No

Jenis Absen

Perhitungan

Sub Jumlah

1

Mangkir

IIIII IIIII IIIII IIIII IIIII I

26

2

Ijin

IIIII II

7

3

Cuti Hamil

IIIII IIIII IIIII IIIII III

23

4

Sakit

IIIII IIIII IIIII IIIII IIIII IIIII IIIII IIIII IIIII IIII

49

5

Lain-lain

III

3

Jumlah

108

2. Masukkan data pada tabel ke dalam tabel

No

Jenis Absen

Jumlah

Jumlah Kumulatif

%

% kumulatif

1

Sakit

49

49

45.3

45.3

2

Mangkir

26

75

24.1

69.4

3

Cuti Hamil

23

98

21.3

90.7

4

Ijin

7

105

6.5

97.2

5

Lain-lain

3

108

2.8

100

Total

108

100

pareto
menyusun
tersebut
berurutan dari jumlah paling besar sampai jumlah yang paling kecil. Item-item yang sangat kecil dikelompokkan menjadi item “lain-lain” dan ditempatkan pada lokasi Perhitungan Data paling akhir

2. Buat Diagram pareto dari data reject produk nugget berikut:



No

Jenis Cacat

Minggu

Jumlah

1

2

3

4

5

6

7

8

9

10

11

12

1

Patah

200

252

325

125

100

128

250

212

298

275

256

241

2,662

2

Retak

45

78

52

65

21

24

75

23

95

65

24

52

619

3

Kulit mengelupas

356

384

369

356

357

385

315

325

396

354

325

354

4,276

4

Bercak hitam

10

12

23

21

24

25

26

30

15

16

14

17

233

5

Warna Tidak seragam

12

21

20

22

28

15

16

14

10

11

13

17

199

6

Kelebihan berat

32

35

36

34

13

13

21

33

37

21

22

26

323

7

Lembek

5

6

8

2

6

5

4

2

8

6

7

5

64

8

Bentuk tidak seragam

8

3

6

8

2

5

6

4

7

9

6

5

69

Jumlah

669

793

842

637

556

606

720

651

875

767

678

729

8445

Tipe diagram Pareto :

  1. Pareto yang menunjukkan urutan masalah disebut pareto masalah

  2. Pareto yang menunjukkan urutan penyebab disebut pareto penyebab



Fish Bone

Diagram ini menunjukkan hubungan antara sebab (faktor-faktor yang mengakibatkan sesuatu pada kualitas) dengan akibat (kualitas, karakteristik kualitas). Terdapat faktor utama yang perlu diperhatikan untuk mengenali faktor-faktor yang berpengaruh/berakibat pada kualitas, yaitu : Bahan, Orang, Cara, Alat & Lingkungan

Untuk Membantu Gunakan:

4 M 1E

- Machine - Material - Method - Man

BRAINSTORMING
Quality, System & Knowledge Management

( orang )
- Environment ( lingkungan )

( mesin / alat ) ( bahan )
( metode )

Fish Bone adalah diagram yang berfungsi untuk mengidentifikasi penyebab suatu masalah, sering juga disebut Cause & Effect Diagram” .

Penggunaan Analisis Sebab Akibat :
- Untuk mengenal penyebab yang penting
- Untuk memahami semua akibat dan penyebab
- Untuk membandingkan prosedur kerja
- Untuk menemukan pemecahan yang tepat
- Untuk memecahkan hal apa yang harus diilakukan - Untuk mengembangkan proses






Diagram Pencar

Tujuan : untuk melihat hubungan atau korelasi antara dua variable, yang dapat digunakan untuk:

  1. Menguji seberapa kuat hubungan antara dua variabel (biaya iklan penjualan)

  2. Memastikan dugaan hubungan sebab-akibat langsung antara jenis-jenis variabel

  3. Menentukan jenis hubungan (positif,negatif)

4 langkah menyusun Diagram Pencar :

  1. Mengumpulkan data

  2. Menggambarkan sumbu horizontal dan vertikal

  3. Menggambarkan data pada diagram

  4. Menginterpretasikan Diagram Pencar




Histogram merupakan diagram yang terdiri atas grafik balok dan menggambarkan penyebaran/distribusi data-data yang ada. Dengan menggunakan histogram, dapat diketahui nilai rata-rata dan derajat penyebaran data.

Adalah bagan batang jenis khusus yang dapat digunakan untuk :

  1. Menyampaikan informasi mengenai variasi dalam suatu proses

  2. Mengambil keputusan dengan memusatkan perhatian pada upaya perbaikan

Petunjuk yang diberikan Histogram terletak pada bentuknya, khususnya ketinggian batang dan pola batang relatif terhadap batang yang lain

6 langkah menyusun Histogram :

  1. Mengumpulkan dan mentabulasi data

  2. Menghitung kisaran dan lebar interval

  3. Menggambarkan sumbu horizontal dan vertikal

  4. Mentabulasi data menurut interval

  5. Memetakan data

  6. Menganalisis Histogram

Ada komplain lamanya penyelesaian proses pembayaran cek pengeluaran dalam satu bulan yang lalu dengan rata-rata 4.5 hari (sesuai dengan standard)

2.75

3.5

4.25

8

8.25

4

2.5

5.75

2

3

3.25

4.75

3.5

4.5

3.75

7.25

5.25

4.25

2.25

1.5

7.25

3.75

4.25

5.5

6

4.5

8

4.75

5

2

6.25

4

8.5

4.25

2.5

4.75

3.25

4.5

1.75

6.5

3.25

4.25

Langkah 1 : Mengumpulkan dan mentabulasi data

Ada komplain lamanya penyelesaian proses pembayaran cek pengeluaran

data satu bulan yang lalu (hari) :

rata-rata 4.5 hari (sesuai standar)

2.75

3.5

4.25

8

8.25

4

2.5

5.75

2

3

3.25

4.75

3.5

4.5

3.75

7.25

5.25

4.25

2.25

1.5

7.25

3.75

4.25

5.5

6

4.5

8

4.75

5

2

6.25

4

8.5

4.25

2.5

4.75

3.25

4.5

1.75

6.5

3.25

4.25

Langkah 2 : Menghitung kisaran & lebar interval

2.75

3.5

4.25

8

8.25

4

2.5

5.75

2

3

3.25

4.75

3.5

4.5

3.75

7.25

5.25

4.25

2.25

1.5

7.25

3.75

4.25

5.5

6

4.5

8

4.75

5

2

6.25

4

8.5

4.25

2.5

4.75

3.25

4.5

1.75

6.5

3.25

4.25

Kisaran =

8.5 1.5 = 7 hari

Lebar interval = 7 : 10 = 0.7 hari

10 : jumlah batang (6-10 batang)

Langkah 3 : Menggambar sumbu horizontal & vertikal

14 10

6 2

X = interval

Y = jumlah data dibagi 3

Y = 42/3 = 14

1.5 2.2 2.9 3.6 4.3 5.0 5.7 6.4 7.1 7.8 8.5

Langkah 4 : Mentabulasikan data menurut interval

Interval

Jumlah

1.2 - 2.2

4

2.2 - 2.9

4

2.9 - 3.6

3.6 - 4.3

4.3 - 5.0

5.0 - 5.7

5.7 - 6.4

6.4 - 7.1

7.1 - 7.8

7.8 - 8.5

2.75

3.5

4.25

8

8.25

4

2.5

5.75

2

3

3.25

4.75

3.5

4.5

3.75

7.25

5.25

4.25

2.25

1.5

7.25

3.75

4.25

5.5

6

4.5

8

4.75

5

2

6.25

4

8.5

4.25

2.5

4.75

3.25

4.5

1.75

6.5

3.25

4.25

Langkah 5 : Memetakan data



Langkah 6 : Menganalisa Histogram






BAGAN KENDALI

  • Grafik Garis yang menunjukkan perubahan data dari waktu ke waktu sehingga dengan pencantuman batas maksimum dan minimum yang merupakan batas pengendalian, dapat diketahui apakah data yang ada masih dalam batas pengendalian atau tidak.

  • Bagan Kendali XR untuk melihat perubahan pada harga rata-rata (X) dan perubahan pada jarak pengukuran (R) melalui pengukuran sampel yang dibagi dalam beberapa subgrup.






BAGAN KENDALI

JENIS DATA

Bagan X R

(Rata-rata, range)

Data Diukur

Panjang, Lebar (mm) Isi / Volume (cc) Berat (gram)
Energi (Kwh)

Bagan pn dan p

Fraksi : Konstan / Tidak

Data di Hitung

Jumlah Kerusakan Jenis Kerusakan

Bagan U

(Jumlah atribut, data tidak konstan)

Data di Hitung

Jumlah cacat lubang pada lembaran logan dari ukuran yang berbeda- beda (bila besaran tempat terjadinya kerusakan seperti panjang, berat, volume dll, tidak tetap/bisa berubah)

Bagan C

(Jumlah atribut, data konstan)

Data di Hitung

Jumlah cacat lubang pada lembaran logan dari ukuran tertentu (bila besaran tempat terjadinya kerusakan seperti panjang, lebar, volume dll, selalu tetap/tidak berubah)

  • Terdapat titik di luar batas pengendalian, baik batas pengendalian atas maupun batas pengendalian bawah

  • Terdapat 7 titik berturut-turut naik/turun

  • Terdapat 7 titik berturut-turut yang selalu ada di atas/bawah garis tengah

  • Terdapat siklus yang selalu terulang Kasus-kasus yang perlu mendapat perhatian

4 langkah menyusun Bagan Kendali :

  1. Menentukan apa yang diukur

  2. Mengumpulkan data

  3. Memetakan data

  4. Menghitung batas-batas kendali :

Meningkatkan Kehandalan Jalur Distribusi Produk A melalui dan Redesign Sistem Perpipaan dan Penggunaan Aditif Y di RU5

No.

Uraian Pekerjaan

VOL

SAT

HARGA SATUAN (RP)

JUMLAH HARGA (RP)

1

Mobilisasi dan Demobilisasi

1.00

Ls

-

-

2

Pembersihan Dan Pematangan Lahan

7,622.85

Ls

9,600.00

73,179,360.00

3

Pembuatan Direksi Kit, Gudang Bahan

36.00

M2

763,532.00

27,487,152.00

4

Air Kerja dan P3K

1.00

Ls

14,750,000.00

14,750,000.00

5

Pengukuran dan Pemasangan Titik Tetap

1.00

Ls

19,410,250.00

19,410,250.00

6

Penerangan & Keselamatan Kerja

1.00

Ls

11,000,000.00

11,000,000.00

7

Papan Nama Proyek

1.00

Bh

913,537.00

913,537.00

TOTAL

146,740,299.00

Kurva S secara grafis adalah penggambaran kemajuan kerja (bobot %) kumulatif pada sumbu vertikal terhadap waktu pada sumbu horisontal. Kemajuan kegiatan biasanya diukur terhadap jumlah uang yang telah dikeluarkan oleh proyek. Perbandingan kurva “S” rencana dengan kurva pelaksanaan memungkinkan dapat diketahuinya kemajuan pelaksanaan proyek apakah sesuai, lambat, ataupun lebih dari yang direncanakan.




Bobot kegiatan adalah nilai persentase proyek dimana penggunaannya dipakai untuk mengetahui kemajuan proyek tersebut

Misalnya sebuah proyek memiliki bobot pekerjaan seperti pada tabel di bawah ini

No.

Urutan Kegiatan/Pekerjaan

Harga Pekerjaan

Persen Bobot (%)

1

Kegiatan Pondasi

2,141,888.49

3.585%

2

Kegiatan beton/dinding

3,457,844.27

5.787%

3

Kegiatan kap/atap

3,544,532.50

5.932%

4

Kegiatan loteng

2,479,985.50

4.151%

5

Kegiatan plesteran

5,348,047.74

8.951%

6

Kegiatan lantai

22,658,096.34

37.921%

7

Kegiatan pintu jendela

2,568,604.20

4.299%

8

Kegiatan pengecatan

14,263,244.95

23.871%

9

Kegiatan perlengkapan

3,288,300.00

5.503%

Jumlah

59,750,543.99

100.00%


Maka perhitungan bobot kegiatan (2), beton / dinding adalah :

Bobot kegiatan (2)

Setelah mendapatkan bobot kegiatan, selanjutnya adalah membuat tabel bar chart dan bobot kegiatan yang didistribusikan ke setiap periode kegiatan. Misalnya, kegiatan beton / dinding akan dilaksanakan selama enam minggu, maka bobot kegiatan beton/dinding per periode adalah :

NOMINAL GROUP TECHNIQUE

Memberi urutan pembobotan pada beberapa masalah yang akan dipilih anggota

Misal :
1. Setiap anggota (6 orang - K s/d R) memberi bobot sesuai yang dinilai paling besar dari

angka tertinggi
2. Untuk menentukan bobot dari lima masalah

K

L

M

N

P

R

total

I

5

2

5

2

3

4

21

II

4

5

4

3

5

3

24

III

2

3

2

5

2

5

19

IV

1

4

1

1

4

1

12

V

3

1

3

4

1

2

14

VOTING : Menentukan satu dari dua pilihan

MULTI VOTING : Memberi pembobotan pada beberapa masalah

dengan modal yang dimiliki

Misal : 1. Setiap anggota (6 orang - A s/d F) diberi modal 10 poin 

2. Untuk menentukan bobot dari 5 masalah

A

B

C

D

E

F

total

1

3

7

1

0

0

3

14

2

6

0

5

2

1

4

18

3

0

0

0

4

3

0

7

4

1

1

1

2

3

1

9

5

0

2

3

2

3

2

12


SUMBANG SARAN (Brain Storming)

Definisi

Sumbang Saran Kreatif adalah teknik kreatif untuk mengumpulkan gagasan secara perorangan maupun kelompok mengenai suatu masalah

Syarat Sumbang Saran

1. Kedudukan semua anggota sama dan sejajar
2. Hindari adanya peninjau / pihak luar yang ikut campur 
3. Pimpinan harus mendorong partisipasi aktif anggota

Manfaat Sumbang Saran

1. Menemu kenali penyebab dan pola perbaikan
2. Mengembangkan kedisiplinan, kebersamaan & pola berfikir kreatif anggota

Comments

Popular posts from this blog

Kunci Inch dengan Kunci mm Dalam Dunia Mechanic

  Jika kita bekerja sebagai mechanic, toolkit adalah senjata kita dalam menyeleseikan suatu pekerjaan. karena dengan kelengkapan toolkit menurut saya 45% pekerjaan / troubleshoot dapat terpecahkan. Dan sebagai mekanik kita kadang menemukan ukuran bolt / nut yang berbeda - beda, ada ukuran dalam inchi, ada pula yang dalam ukuran mili meter. Seandainya kita paksakan mengunakan ukuran kunci tertentu, jutru tidak akan menyeleseikan masalah, tetapi malah menambah pekerjaan lainnya karena bolt atau nut yang kan kita kendorin akan slek atau rusak sehingga semakin sulit unitiuk kita lepaskan. atau bakan kunci yang kita gunakan akan rusak, dan hal ini elain menyusahkan waktu kita kerja juga akan menyusahkan di lain hari karena kita harus membeli kunci baru yang tidak murah harganya. Baca juga : Kehidupan di Offshore Platform  Fungsi Air Dryer Pada Air Compressor Korelasi Komposisi Gas dengan Air Fuel Ratio Perbedaan Prosedure Pembelian Gas Engine Dan Diesel Engine ...

Konversi Kunci ( mm ) Milimeter ke ( " ) Inch

Hallo teman - teman, ketemu lagi dengan tulisan - tulisan dhevils mechanic yang sellau bercerita tentang kehidupan maupun keseruan - keseruan dalam dunia mechanic, terutama dalam dunia mechanic Oil and Gas. Baca juga : TOP Overhoul Gas Engine Guascore  Perbedaan Proses Pembelian  Gas Engine Dan Diesel Engine Kehidupan Di Offshore Platform Profile Mechanic Offshore Sebagai seorang Mechanic yang handal harus paham ukuran - ukuran  bolt, kunci yang digunakan dan seberapa kencang ukuran momentnya, karena kekencangkang bolt adalah sarat utama unit Rotating equipment dapat beroperasi dengan benar. Ada Equipment yang mengunakan kunci ukuran Inchi, dan kurang pass atau tepat jika mengunakan ukuran milli meter karena memang bolt di rancang dengan ukuran inchi, biasanya unit - unit engine dan pompa yang berasal dari Eropa dan Amerika.  Ada Pula Equipment yang mengunakan kunci ukuran Milli dan tidak pas atau slek jika kita mengunakan tools atau ku...

Prinsip Kerja VSD (Variable Speed Drive) atau Inverter

  Hai friends..ketemu lagi dengan tulisan - tulisan dhevils mechanic, dan kali ini dhevils ingin membahas tentang VSD karena akhir - akhir ini sering terjadi kerusakan VSD ditempat dhevils kerja,dan permaslhannya macam -macam hingga VSD rusak. salah satunya terkena petir, baca juga : Kehidupan Di Offshore Platform Profile Mechanic Offshore Dhevils Ejector Dsn Beberapa Manfaatnya Memebuat Pompa Multi Phurpose Dengan Dhevils Ejector Inverter / variable frequency drive / variable speed drive merupakan sebuah alat pengatur kecepatan motor dengan mengubah nilai frekuensi dan tegangan yang masuk ke motor. pengaturan nilai frekuensi dan tegangan ini dimaksudkan untuk mendapatkan kecepatan putaran dan torsi motor yang di inginkan atau sesuai dengan kebutuhan. Secara sederhana prinsip dasar inverter untuk dapat mengubah frekuensi menjadi lebih kecil atau lebih besar yaitu dengan mengubah tegangan AC menjadi tegangan DC kemudian dijadikan tegangan AC lagi dengan...