Skip to main content

Perbedaan Commisioning Pompa Centrifugal dan Blower Centrifugal

 VS 

Hallo teman - teman dhevils mechanic, ketemu lagi dengan tulisan - tulisan dhevils mechanic, dimana banyak sekali tulisan dhevils mechanic dalam mebahas rutinitas pekerjaan sebagai mechanic, troubleshot, spesifikasi alat serta ide - ide terkait permasalahan yang ada di dunia mechanic oil and gas. Dan kali ini yuk kita masih bahas terkiat blower centrifugal.

Baca juga :

SOP  Start Up Blower Multistage Compressor

Air Compressor dan Macam - Macam Jenisnya

Mengenal Engine Generator Guascor SFGLD560

Beberapa hari ini dhevils mechanic di curhatin teman terkait permasalahan blower dimana blower ini setelah diperbaiki di start motornya selalu overload. teman ini malah bukan  pengawas dan pelaku di lapangan, tetapi dia memperhatikan dan merasa kasian kok problem ini tidak kelar - kelar tetapi malah berlarut - larut dalam penyeleseiannya. Dan Kebetulan dulu pernah dhevils rawat baik - baik saja. Lha.. kenapa pengawas barunya ndak nanya history ato permasalahan kepada dhevils mechanic langsung? ya mungkin gensi dan malu membuat kita tidak mau open mainded terhadap masukan orang rain, dan merasa punya pengalaman dn ijazah yang menurutnya lebih tinggi itu membuta egois sesorang, padahal zaman now ijazah dapat di beli..beda dengan pengalaman yang harus dilalui seeorang. terlepas dari semua itu yuk kita bahas bareng - bareng perbedaan dari pompa centrifugal dan blower centrifugal.

Menurut bahasa jelas berbeda, yang satu pompa untuk memindahkan fluida yang berbentuk cair dan padat, sementara blower untuk memindahkan udara atau fluida gas. problem saat proses pemompaan istilahnya juga berbeda, klo pompa disebut cavitasi dimana ada udara yang terjebak didalam fluida cair, sementara pada blower ada istilah surge. Dimana Surge / Surging adalah fenomena terjadinya fluktuasi pada tekanan output kompressor dan mengakibatkan getaran yang sangat besar pada kompresor yang dapat mengakibatkan kegagalan serius pada mesin. Fluktuasi tekanan pada surging adalah karena aliran balik dari sisi output kompresor karena tekanan yang 'terlalu' besar.

Jika di dalam pompa centrifugal tidak dibutuhkan line bypass tetapi dibutuhkan line hole balancing pada pompa multistage untuk menyeimbangkan pressure di suction dan belakang impeller supaya mengurangi gaya axial dari imepller saat mendapat beban, di blower membutuhkan line bypass untuk mengatur surging jika terjadi.

Didalam  pengaturan operasinya pada pompa centrifugal membutuhkan valve atau block valve untuk mengatur kapasitas dari pompa tersebut dan ini berbanding terbalik dengan pressure yang dihasilkannya, dan kalian dapat lihat dari kurva si pompa centrifugal tersebut, semakin tinggi presure yang dihasikan akan mengahasil flow semakin rendah.  dan pompa centrifugal tidak dapat bekerja diluar dari kurva desain dari manufacturenya, karena kurvanya di pengaruhi, bagaimana bentuk impelernya,  bagaimana pressure yang dihasilkannya, daya motor yang dibutuhkan, RPM impeler yang diperlukan dan lain sebagainya. dan untuk suction valve tidak boleh ada hambatan sekecil apapun supaya tidak terjadi cavitasi alias valve suction harus dibuka fulll jangan sampai ada udara yang terjebak.

Sementara dalam pengaturan beban pada blower centrifugal, blok valve dipasang pada suction blower, semakin besar flow yang dibutuhkan semakin besar bukaan pada blok valve di suctionnya, dan ini sebanding dengan daya yang dibutuhkan pada motor. dan jangan lupa untuk mengatur valve bypass supaya unit blower tidak terkena gejala surging yaa.. dan untuk discharger nya harus buka full supaya keluarannya tidak ada hambatan karena jika ada hambatan dan valve bypassnya tidak dapat mengimbangi akan  terjadi gejala surging

Nahh tentunya sudah sedikit paham perbedaan antara pompa centrifugal dengan blower centrifugal yaa.. pada saat start up yang diantur valve discharger, sementara untuk blower centrifugal yang mengatur adalah valve suctionya.

Sampai disini dulu ya pembahasan terkait pompa centrifugal dan blower centrifugal, nanti kita bahas yang lebih detail lagi.

Postingan Populer

Kunci Inch dengan Kunci mm Dalam Dunia Mechanic

  Jika kita bekerja sebagai mechanic, toolkit adalah senjata kita dalam menyeleseikan suatu pekerjaan. karena dengan kelengkapan toolkit menurut saya 45% pekerjaan / troubleshoot dapat terpecahkan. Dan sebagai mekanik kita kadang menemukan ukuran bolt / nut yang berbeda - beda, ada ukuran dalam inchi, ada pula yang dalam ukuran mili meter. Seandainya kita paksakan mengunakan ukuran kunci tertentu, jutru tidak akan menyeleseikan masalah, tetapi malah menambah pekerjaan lainnya karena bolt atau nut yang kan kita kendorin akan slek atau rusak sehingga semakin sulit unitiuk kita lepaskan. atau bakan kunci yang kita gunakan akan rusak, dan hal ini elain menyusahkan waktu kita kerja juga akan menyusahkan di lain hari karena kita harus membeli kunci baru yang tidak murah harganya. Baca juga : Kehidupan di Offshore Platform  Fungsi Air Dryer Pada Air Compressor Korelasi Komposisi Gas dengan Air Fuel Ratio Perbedaan Prosedure Pembelian Gas Engine Dan Diesel Engine ...

Teory Pompa Kerja Pararel dan Pompa Kerja Seri

Pompa dapat kita pasang atau operasikan pararel atau seri, jika kita ingin menaikan qapasitas, pompa akan kita operasikan Pararel, dengan syarat Head pompa sama. Sedangkan jika kita ingin meanikan Head/ tekanan discharger pompa, kita dapat mengoperasikannya secara seri dan syartnya pompa ke 2 harus lebih rendah qapasitasnya, sebab jika sama maka akan ada kapitasi. Pompa pertama kita sebut pompa pengirim atau pompa utama, sementara pompa ke 2 kita sebut sebagi pompa Booster atau pompa peningkat tekanan. Dalam mendesain (pararel/series) pompa, jumlah 2 atau lebih pompa sentrifugal disebut dengan multiple centrifugal pump. Dalam mendesain multiple centrifugal pump ini utamanya adalah ketika melakukan instalasi,  sangatlah penting untuk memperhatikan hubungan antara kurva pompa (pump curve) dan kurva sistem perpipaan. (piping system curve). Efek dari menambahkan 2 buah pompa yang identik dalam rangkaian paralel dapat di lihat pada gambar grafik di bawah ini. Baca ...

Cara Leak Test (test kebocoran) dan Hydrotest pada Valve dan Bejana Tekan

Leak Test : Biasanya ini dilakukan pada reinforcing pad of opening, menggunakan udara. Kadang-kadang di-counter check dengan bubble soap. Sehingga sering disebut juga bubble test. Diaplikasikan pada semua peralatan yang mempunyai pads pada bagian pressure (PV, HE, Tank, dll). Bisa juga leak test dilakukan tanpa sabun. Material diinjeksi dengan udara bertekanan dan direndam dalam tanki air untuk beberapa waktu (digunakan dalam pengetesan fuel tank untuk forklift). Ini lebih efektif dibandingkan dengan sabun. Test ini juga dilakukan untuk pengecekan kebocaran pada blinded flange, flange joint (shell side to tube side joint), channel cover installation, dsb. Secara internal, diberi tekanan menggunakan udara – alternatif lain bisa menggunakan nitrogen (N 2 ). Pada tangki ada juga istilah leak test untuk roof dan bottom installation. Alatnya disebut Vacuum Box. Leak test tidak sama persis dengan pneumatic test. Pneumatic test itu bisa digunakan sebagai pengganti hydrotes...