Skip to main content

Featured Post

PM Rutin Gas Engine Generator Guascor SFGLD 560

http://dlvr.it/RmTRLX http://dlvr.it/RmTxrm http://dlvr.it/RmVM4W

Berbandingan Ukuran Kawat Dengan Ampere Yang Digunakan Pada Proses pengelasan

Hallo teman - teman dhevils mechanic, ketemu lagi dengan tulisan dhevils mechanic yang pasti tak jauh - jauh membahas dunai mechanic oil and indutry dan sesuatu yang serinng menjadi isu didalam pekrjaan dhevils mechanic, entah itu terkait troubleshot, equipment - equipmnet yang sering digunakan maupun ide - ide kreative dalam menyeleseikan permasalahan di lapangan. dan kali ini  masih tak jauh dengan dunia mechanic terutama mechanic static kita bahas sedikit terkait pengelasan yaa.. bagaimana ceritanya kita ikuti terus tulisan dhevils mechanic yang dirangkum dari berbagai sumber dan pengalaman ker ja dhevils mechanic ini.

Metode penyambungan logam telah ada sejak ribuan tahun lalu, yang banyak dilakukan oleh pandai besi yaitu menggunakan metode tempa. Kemudian pada abad ke 19 mulai dikenal pengelasan menggunakan gas oksigen dan gas acetylene yang menghasilkan nyala api yang panas. Bersamaan dengan itu juga dikenal pengelasan yang bersumber dari energi listrik.

Merujuk American Welding Society (AWS), pengertian pengelasan adalah suatu proses penyambungan dua material / lebih, biasanya berupa logam, dengan menggunakan energi panas sampai material yang akan disambung tersebut meleleh (melted) kemudian menyatu / berpadu (fused), dengan memberikan tekanan atau tidak, serta dengan memberikan bahan tambahan (consumable) atau tidak.

Ada 2 kata kunci yang menjadikan suatu proses disebut pengelasan, yaitu :

- Material yang akan dilas bisa meleleh / mencair (melted)
- Kemudian menyatu / berpadu menjadi solid kembali (fused).

Teknik penyambungan logam dengan metode resistance, las gas dan las busur listrik adalah metode yang baik untuk penyambungan logam dan mulai dikembangkan sebelum perang dunia I.

Resistance welding banyak digunakan untuk pengelasan pelat dengan tebal kurang dari 8 mm. Trafo untuk pengelasan resistance dapat menghasilkan 2000A pada 2V open circuit voltage. Pengelasan resistance dikembangkan menjadi beberapa jenis yaitu:

- Spot welding
- Seam welding
- Projection welding
- Flash butt welding

Pada perkembangan industri, spot welding adalah jenis pengelasan resistance yang banyak digunakan terutama pada industri otomotif. Prinsip kerja spot welding yaitu ada dua elektroda tembaga yang teraliri arus tinggi memberikan tekanan kepada pelat yang dalam posisi sambungan overlap, bersamaan proses tersebut pelat meleleh pada area spot elektroda

Ukuran kawat las adalah faktor kunci dalam proses pengelasan yang mempengaruhi kekuatan, kualitas, dan keberhasilan sambungan logam. Dengan menggunakan ukuran kawat las yang tepat, hasil pengelasan akan menjadi kuat, terlihat rapi, dan lebih aman.

Banyak orang tidak memahami pentingnya ukuran kawat las ini. Akibatnya, hasil pengelasan menjadi tidak optimal. Oleh karena itu, penting untuk mengetahui panduan untuk memilih ukuran kawat las yang tepat.

Apa dan Bagaimana Penggunaan Kawat Las dalam Pengelasan

Dalam proses pengelasan, kawat las memiliki dua fungsi utama, yaitu, sebagai penyambung dua logam dan sebagai elektroda. Kawat las digunakan sebagai bahan pengisi yang dilelehkan selama proses pengelasan. Ketika kawat las dilelehkan, akan mengisi celah antara dua logam yang akan disambungkan dan membentuk sambungan logam yang kuat.

Sebagai elektroda, kawat las pun mengalirkan arus listrik ke titik pengelasan. Arus listrik yang melewati kawat las menyebabkan kawat dan logam dasar meleleh, menciptakan pelarutan dan membentuk logam las.

Jenis-jenis Kawat Las Berdasarkan Kodenya

Di pasaran, ada banyak jenis kawat las yang dibedakan berdasarkan kodenya. Berikut ini penjelasannya:


1. Ukuran Kawat Las E-6010

Kawat las ini cocok digunakan dalam berbagai posisi pengelasan. Arus listrik yang dapat digunakan adalah DC, dengan penetrasi masuk ke dalam. Karena itu, kawat las jenis ini banyak digunakan untuk pengelasan root pass (pengelasan awal pada sambungan). Kawat las ini cocok untuk pengelasan pada besi polos dan besi galvanis.

Adanya karat pada material tidak memiliki pengaruh signifikan dalam proses pengelasan menggunakan kawat las ini. Namun, tetap disarankan untuk membersihkan permukaan yang akan dilas agar hasilnya maksimal.

2. Ukuran Kawat Las E-6011

Jenis kawat las ini juga dapat digunakan dalam semua posisi pengelasan. Kawat las ini memiliki lapisan fluks yang mengandung kalium sehingga membantu menjaga kestabilan busur. Kawat las ini cocok digunakan pada arus listrik DC dan AC dengan penetrasi yang dalam.

Biasanya, penggunaan kawat las untuk pengelasan di rumah dan dapat menggantikan kawat las E-6010. Bahan logam yang cocok dengan kawat las ini adalah besi polos dan besi galvanis. Kawat las ini populer di kalangan welder pemula karena busurnya mudah diatur, bahkan jika tangan kurang stabil.

3. Ukuran Kawat Las E-6012

Jenis kawat las ini dapat digunakan pada arus listrik AC dan DC dalam semua posisi pengelasan. Penetrasi yang dihasilkan termasuk kategori sedang, tidak terlalu dalam, sehingga cocok untuk pengisian sambungan root pass. Kawat las ini cocok digunakan pada besi polos, karena penetrasi yang tidak terlalu dalam.

4. Ukuran Kawat Las E-6013

Ini adalah kawat las yang cocok digunakan pada arus listrik AC dan DC. Lapisan fluksnya terdiri dari titanium dioksida dan kalium. Namun, penetrasi yang dihasilkan termasuk kategori dangkal.

Kawat las ini dapat digunakan pada besi polos yang bersih. Jadi, permukaan harus bebas karat dan cat jika ingin menggunakan kawat las ini.

5. Ukuran Kawat Las LB52U / E-7018

Kalau jenis kawat las ini, memiliki kandungan hidrogen rendah dengan arus listrik yang dapat digunakan adalah AC dan DC. Namun, lebih disarankan menggunakan listrik DC secara maksimal.

Penetrasi yang dihasilkan termasuk kategori dangkal hingga sedang, dan pengelasan menghasilkan sedikit percikan. Kawat las ini cocok untuk pengelasan pada baja struktural dan baja dengan kandungan karbon tinggi.

6. Ukuran Kawat Las E-7024

Berikutnya, kawat las ini cocok digunakan untuk pengelasan dalam posisi horizontal dan datar. Tidak bisa digunakan dalam posisi naik turun atau vertikal.

Kandungan serbuk besi yang tinggi pada kawat las ini menghasilkan lapisan pengelasan yang lebar, tetap tingkat penetrasi cenderung dangkal hingga sedang. Kawat las ini sangat cocok untuk pengelasan pada bahan-bahan besi yang tebal dan baja dengan kandungan karbon tinggi. Umumnya, kawat las ini digunakan untuk pengelasan struktur kapal, jembatan, dan pondasi baja dalam bangunan.

Pentingnya Memahami Ukuran Kawat Las

Nah, setelah memahami proses pengelasan dan jenis kawat las, berikutnya yang perlu anda ketahui adalah mengenai ukuran kawat las. Dalam dunia pengelasan, pemahaman tentang ukuran kawat las penting untuk menentukan jumlah kawat las yang dibutuhkan. Ini akan membantu anda merencanakan persediaan kawat las dengan tepat dan menghindari kekurangan material selama proses pengelasan.

Selain itu, pengetahuan tentang ukuran kawat las diperlukan untuk mempertimbangkan penggunaan arus listrik. Ukuran kawat las yang berbeda membutuhkan arus listrik yang juga berbeda untuk menghasilkan pengelasan yang optimal.

Dalam beberapa kasus, menggunakan ukuran kawat las yang lebih kecil dengan arus listrik yang lebih rendah dapat meningkatkan efisiensi dan kontrol pengelasan. Sebaliknya, penggunaan ukuran kawat las yang lebih besar dengan arus listrik yang lebih tinggi mungkin diperlukan untuk pengelasan logam yang lebih tebal.

Ukuran kawat las mengacu pada ukuran diameter kawat logam yang digunakan dalam proses pengelasan. Ukuran ini diukur dalam satuan inci atau milimeter dan biasanya berkisar antara 0,6 hingga 2,4 mm. Ukuran kawat las yang tepat dipilih berdasarkan jenis logam yang akan disambung, posisi pengelasan, dan spesifikasi teknis proyek. Sebagai informasi tambahan ukuran kawat las terkecil yang dijual adalah 0,5 mm dan yang paling besar adalah 7mm. Tebal salutan kawat las juga diantara 10-50% dari diameter kawat las dan ukuran panjang kawat las yang paling umum dijual mulai dari 250 mm sampai dengan 450 mm.  

Memilih Ukuran Kawat Las yang Tepat

Memilih ukuran kawat las yang tepat adalah langkah penting untuk mencapai hasil pengelasan yang berkualitas. Berikut adalah beberapa faktor yang perlu dipertimbangkan saat memilih ukuran kawat las:

1. Ketebalan Logam

Ukuran kawat las yang tepat harus sesuai dengan ketebalan logam yang akan disambung. Untuk logam tipis, ukuran yang lebih kecil seperti 0,6 hingga 0,8 mm biasanya lebih sesuai. Untuk logam tebal, ukuran yang lebih besar seperti 1,0 hingga 2,4 mm mungkin diperlukan.

2. Jenis Pengelasan

Metode pengelasan yang berbeda membutuhkan ukuran kawat las yang berbeda pula. Misalnya, pengelasan MIG (Metal Inert Gas) biasanya menggunakan ukuran kawat las yang lebih besar, sedangkan pengelasan TIG (Tungsten Inert Gas) lebih cocok dengan ukuran yang lebih kecil.

3. Kekuatan yang diperlukan

Jika kekuatan sambungan menjadi faktor penting dalam proyek anda, maka ukuran kawat las yang lebih besar dapat memberikan kekuatan yang lebih tinggi. Namun, perlu diingat bahwa ukuran yang terlalu besar juga dapat meningkatkan risiko deformasi atau kelemahan sambungan.

4. Posisi Pengelasan

Ukuran kawat las juga perlu disesuaikan dengan posisi pengelasan. Misalnya, untuk pengelasan dalam posisi overhead atau vertikal, ukuran yang lebih kecil mungkin lebih mudah untuk dikelola dan menghindari kejatuhan kawat las.

5. Spesifikasi Teknis

Periksa spesifikasi teknis dari proyek atau standar industri yang berlaku. Beberapa proyek mungkin memiliki persyaratan khusus terkait ukuran kawat las yang harus dipatuhi.

6. Uji Coba dan Konsultasi

Sebelum memulai proyek pengelasan besar, disarankan untuk melakukan uji coba dengan berbagai ukuran kawat las pada sampel logam yang sama. Selain itu, berkonsultasilah dengan ahli pengelasan atau produsen kawat las untuk mendapatkan saran yang tepat sesuai dengan kebutuhan dan spesifikasi anda.

Ukuran Kawat Las dan Rekomendasi Arus Listrik

Lalu apa saja ukuran kawat las yang bisa digunakan dan berapa arus listrik yang tepat dalam penggunaannya? Berikut rekomendasinya:

– Ukuran Kawat Las berdiameter 5 mm menggunakan arus listrik 140-230 ampere

– Ukuran Kawat Las berdiameter 4 mm menggunakan arus listrik 120-170 ampere

– Ukuran Kawat Las berdiameter 3,2 mm menggunakan arus listrik 70-120 ampere

– Ukuran Kawat Las berdiameter 2,6 mm menggunakan arus listrik 40-80 ampere

– Ukuran Kawat Las berdiameter 2 mm menggunakan arus listrik 30-60 ampere

– Ukuran Kawat Las berdiameter 1,5 mm menggunakan arus listrik 20-40 ampere

Itulah hal-hal yang perlu teman - teman  ketahui mengenai ukuran kawat las. Jadi, yang perlu teman - teman  ingat, pemilihan ukuran kawat las yang tepat adalah langkah penting dalam mencapai hasil pengelasan yang berkualitas dan kuat. Dalam memilih ukuran, pertimbangkan ketebalan logam, jenis pengelasan, kekuatan yang diperlukan, posisi pengelasan, dan spesifikasi teknis proyek dan pekerjaan teman - teman.

Sebaiknya, selalu melakukan uji coba dan konsultasi dengan ahli pengelasan untuk memastikan pemilihan yang tepat. Dengan memperhatikan faktor-faktor ini, anda dapat memilih ukuran kawat las yang tepat untuk proyek pengelasan, supaya menghasilkan sambungan logam yang kuat, aman, dan berkualitas.

Dan jika teman - teman sudah sering melakukan latihan  maka sebaiknya teman - teman segera melaksanakan sertifikasi welding  yang sesuai dengan kemapuna teman - teman, karena sertificat ini sangat penting hasil pengelasan teman - teman akan diakui secara umum dan standard pengelasan.

Demikianlah disampaikan semoga  dapat bermanfaat dan menambah wawasan kita terkait dunia mechanic oil and gas teryata banyak sekali ilmu - ilmu yang kita butuhkan saat kita kerja di bagian tersebut. dan jika teman - teman mempunyai pengalaman terkait hal sama silahkan tulis dikolom komentar yaa supaya berbagi pengalaman ini bermanfaat bagi yang lain dan menjadi ladang amal jariyah kita bersama.

Comments

Popular posts from this blog

Kunci Inch dengan Kunci mm Dalam Dunia Mechanic

  Jika kita bekerja sebagai mechanic, toolkit adalah senjata kita dalam menyeleseikan suatu pekerjaan. karena dengan kelengkapan toolkit menurut saya 45% pekerjaan / troubleshoot dapat terpecahkan. Dan sebagai mekanik kita kadang menemukan ukuran bolt / nut yang berbeda - beda, ada ukuran dalam inchi, ada pula yang dalam ukuran mili meter. Seandainya kita paksakan mengunakan ukuran kunci tertentu, jutru tidak akan menyeleseikan masalah, tetapi malah menambah pekerjaan lainnya karena bolt atau nut yang kan kita kendorin akan slek atau rusak sehingga semakin sulit unitiuk kita lepaskan. atau bakan kunci yang kita gunakan akan rusak, dan hal ini elain menyusahkan waktu kita kerja juga akan menyusahkan di lain hari karena kita harus membeli kunci baru yang tidak murah harganya. Baca juga : Kehidupan di Offshore Platform  Fungsi Air Dryer Pada Air Compressor Korelasi Komposisi Gas dengan Air Fuel Ratio Perbedaan Prosedure Pembelian Gas Engine Dan Diesel Engine ...

Konversi Kunci ( mm ) Milimeter ke ( " ) Inch

Hallo teman - teman, ketemu lagi dengan tulisan - tulisan dhevils mechanic yang sellau bercerita tentang kehidupan maupun keseruan - keseruan dalam dunia mechanic, terutama dalam dunia mechanic Oil and Gas. Baca juga : TOP Overhoul Gas Engine Guascore  Perbedaan Proses Pembelian  Gas Engine Dan Diesel Engine Kehidupan Di Offshore Platform Profile Mechanic Offshore Sebagai seorang Mechanic yang handal harus paham ukuran - ukuran  bolt, kunci yang digunakan dan seberapa kencang ukuran momentnya, karena kekencangkang bolt adalah sarat utama unit Rotating equipment dapat beroperasi dengan benar. Ada Equipment yang mengunakan kunci ukuran Inchi, dan kurang pass atau tepat jika mengunakan ukuran milli meter karena memang bolt di rancang dengan ukuran inchi, biasanya unit - unit engine dan pompa yang berasal dari Eropa dan Amerika.  Ada Pula Equipment yang mengunakan kunci ukuran Milli dan tidak pas atau slek jika kita mengunakan tools atau ku...

Prinsip Kerja VSD (Variable Speed Drive) atau Inverter

  Hai friends..ketemu lagi dengan tulisan - tulisan dhevils mechanic, dan kali ini dhevils ingin membahas tentang VSD karena akhir - akhir ini sering terjadi kerusakan VSD ditempat dhevils kerja,dan permaslhannya macam -macam hingga VSD rusak. salah satunya terkena petir, baca juga : Kehidupan Di Offshore Platform Profile Mechanic Offshore Dhevils Ejector Dsn Beberapa Manfaatnya Memebuat Pompa Multi Phurpose Dengan Dhevils Ejector Inverter / variable frequency drive / variable speed drive merupakan sebuah alat pengatur kecepatan motor dengan mengubah nilai frekuensi dan tegangan yang masuk ke motor. pengaturan nilai frekuensi dan tegangan ini dimaksudkan untuk mendapatkan kecepatan putaran dan torsi motor yang di inginkan atau sesuai dengan kebutuhan. Secara sederhana prinsip dasar inverter untuk dapat mengubah frekuensi menjadi lebih kecil atau lebih besar yaitu dengan mengubah tegangan AC menjadi tegangan DC kemudian dijadikan tegangan AC lagi dengan...