http://dlvr.it/RmTRLX http://dlvr.it/RmTxrm http://dlvr.it/RmVM4W
Hallo teman - teman semua, ketemu lagi dengan dhevils mechanic nich.. yang tak bosan - bosannya sharring pengalaman dan kegiatan yang dilakukan di dunia OIl and Gas Industry. untuk memberi gambaran kie teman - teman yang baru gabung dengan dunia oil nad gas industry, apa saja sich hal - hal yang dilakukan mechanic yang bekerja disana. dan untuk memberi pencerahan ke kita semua tentang solusi - solusi yang mudah, cepat dan tepat untuk dilakukan jika mengalami troubleshoot dilapangan.
Dan kali ini dhevils mechanic ingin menceritakan tata cara dalam comisioning pompa centrifugal dan kebetulan saat ini dengan merk Rurhpumpen. cerita rurhpumpen sendiri dumulai thn 1950 di Jerman perusahan besi dan baja anen mendirikan Ruhrpumpen GmbH Wende & Hentschel dan dari tahun ke tahun Rurhpumpen berkembang pesat hingga kini menririkan berbagai cabang di beberapa negara di dunia ini.
Baca juga :
Kehidupan di Offshore Platform
Serba - Serbi Sucker Rod Pump
Kupas Tuntas Tentang Bearing
Dhevils Ejector Alat peningkat Tekanan Yang Efisien
Baca juga :
Kehidupan di Offshore Platform
Serba - Serbi Sucker Rod Pump
Kupas Tuntas Tentang Bearing
Dhevils Ejector Alat peningkat Tekanan Yang Efisien
Dalam Comiisoning sebeuah pompa centrifugal sebenarnya hampir sama prosedurenya tiap - tiap merk pompa. hanya kadang ada tambahan - tambahan yang sesuai dengan aplikasinya dilapangan. dan ada dua kegiatan dalam comiisioning pompa ini :
Langkah Precomisining
Pemerikasaan Kelistrikan Pompa
Pertama kita akan membahas mengenai kelistrikan motor pompa keong. Pastikan kondisi sumber listrik selalu stabil, sesuai standar dan power yang disediakan memadai untuk kebutuhan motor pompa. Panel listrik juga disarankan menggunakan pengaman seperti contactor, overload, dan anti-phase seperti MMS/RCP untuk melindungi kerusakan motor akibat gangguan listrik seperti drop voltage serta mati satu phase (listrik 3 phase).
Kemudian pengkabelan (wiring) harus benar, pastikan tidak ada kabel yang kendor pada sambungan terminal. Untuk listrik 3 phase, pastikan tidak ada phase yang terbalik. Phase listrik yang terbalik dapat diketahui dari:
- Arah putaran kipas motor tidak sesuai
- Hasil pengukuran arus listrik melebihi nilai arus listrik yang tertera pada nameplate motor
- Debit dan tekanan pompa lebih kecil dari yang seharusnya
- Menggunakan komponen listrik yang dapat mendeteksi arus terbaik pada panel
Apabila pompa dijalankan terus menerus dalam kondisi phase terbalik, maka sparepart dan motor pompa dapat mengalami kerusakan. Segeralah dikerjakan apabila phase terbalik sudah teridentifikasi.
Pemeriksaan Pemipaan Dan Aksesoris Pompa
Selanjutnya jalur pemipaan harus sesuai dengan standar dan aturan yang ada. Ukuran pipa tidak boleh lebih kecil dari koneksi pompa, hal tersebut dapat berdampak pompa menerima beban lebih berat.
Pipa tidak boleh menggunakan terlalu banyak belokan atau aksesoris. Jarak pipa hisap juga tidak boleh terlalu jauh dan jarak vertikalnya tidak terlalu tinggi karena pompa ini memiliki daya hisap yang cukup lemah. Dianjurkan jarak hisap pompa harus sedekat mungkin dan ujung pipa hisap diberikan foot valve / tusen klep untuk mengurangi beban hisap pompa.
Apabila jarak pipa terlalu jauh (panjang), pasang check valve untuk mencegah efek water hammer terhadap pompa. Pastikan juga flexible joint dipasang untuk mengurangi efek water hammer pada pemipaan.
Pemeriksaan Lainnya Pada Pompa
Hal lain yang perlu diperhatikan sebelum pengoperasian adalah sebagai berikut :
kondisi oli atau gemuk.
Pastikan oli atau gemuk sebagai pelumas sudah terisi sesuai dengan rekomendasi dari manufacture, karena tiap pompa berbeda- beda apliaksi oli pelumas ini, ada yang mengunakan aoli pelumas dan ada yang tidak mengunakan oli pelumas bearing.
. Coupling pompa
Pastikan pemasangan pompa dan elmot sudah center dengan melakukan aligment, aligment ini ada yang masih mengunakan dial indicator dan ada yang sudah mengunakan digital aligment. Bila menggunakan sistem long couple, posisi as motor dan as pompa harus selalu lurus (center). Bila menggunakan couple gear dan fan belt, kondisi gear dan belt harus dalam kondisi yang baik.
Untuk contoh aligment mengunakan digital aligment adalah sebagai berikut :
Test leak Mechanical Seal
kondisi oli atau gemuk.
Pastikan oli atau gemuk sebagai pelumas sudah terisi sesuai dengan rekomendasi dari manufacture, karena tiap pompa berbeda- beda apliaksi oli pelumas ini, ada yang mengunakan aoli pelumas dan ada yang tidak mengunakan oli pelumas bearing.
. Coupling pompa
Pastikan pemasangan pompa dan elmot sudah center dengan melakukan aligment, aligment ini ada yang masih mengunakan dial indicator dan ada yang sudah mengunakan digital aligment. Bila menggunakan sistem long couple, posisi as motor dan as pompa harus selalu lurus (center). Bila menggunakan couple gear dan fan belt, kondisi gear dan belt harus dalam kondisi yang baik.
Untuk contoh aligment mengunakan digital aligment adalah sebagai berikut :
Kadang dari manufacture mechanical seal masih di lock dan harus dibuka jika akan melakukan pekerjaan comisining, karena jika tidak akan pecah seal face dari mecahanical seal.
Langkah Comisoning
Langkah ini adalah langkah yang dimulai dengan Start up pompa pertama kali hingga masa waranti dari pompa. dalam start up ini ada SOP Starting pompa yang harus diikuti sesui dengan tempat kerja atau wilayah kerja masing - masing karena hal ini tidak sama setiap plant.
dan sebagai contoh pada tulisan dhevils mechanic ini adalah :
1. Buka valve Suction
dan sebagai contoh pada tulisan dhevils mechanic ini adalah :
1. Buka valve Suction
Untuk pompa centrifugal pastikan suction valve terbuka 100% dan tidak ada lagi angin yang terjebak di sisi intake dari pompa
2. Buka Valve Discharger
Buka valve dischager hanya 1/4 dari bukaan valve hal ini untuk mengurangi ampere pada elmot saat startup dan buka perlahan setelah pompa di aktivkan sambil koordinasi dengan team yang ada di DCS atau MCC dalam memonitor kenaikan ampere pada pompa.
Buka valve dischager hanya 1/4 dari bukaan valve hal ini untuk mengurangi ampere pada elmot saat startup dan buka perlahan setelah pompa di aktivkan sambil koordinasi dengan team yang ada di DCS atau MCC dalam memonitor kenaikan ampere pada pompa.
3. Pastian pendinginan mechanical seal bagus dan tidak ada kebocoran
Pastikan minyak pada pendinginmechanical bekerja dengan baik tidak ada kebocoran pada sambungan - sambungan yang ada. Start Up
langkah ini dapat dilakukan jika semua parameter diatas sudah dilakukan dan tidak ada kendala, pastikan ampere motor tidak melebih dari standard motor yang digunakan. vibrasi, pressure, ampere motor dan parameter lainnya selalu dimonitir bersama pada saat comisioning ini.
Monitoring Awal
Pastikan minyak pada pendinginmechanical bekerja dengan baik tidak ada kebocoran pada sambungan - sambungan yang ada. Start Up
langkah ini dapat dilakukan jika semua parameter diatas sudah dilakukan dan tidak ada kendala, pastikan ampere motor tidak melebih dari standard motor yang digunakan. vibrasi, pressure, ampere motor dan parameter lainnya selalu dimonitir bersama pada saat comisioning ini.
Monitoring Awal
Biasanya dilakukan dalam interval waktu yang tidak lama misalkan saja dalam waktu 7 x 24 jam pengamatan, hal ini untuk memastiakn jika unit aman untuk dioperasikan dalam jangka panjangnya nanti, dan jika ada kendala dapat di seleseikan dengan segera.
Hal - hal yang di perhatiakn disini adalah :
1. vibrasi,
standard vibrasi ini ada bermacam - macam tergntung jenis pompa yang digunakannya, alangkah baiknya kita mambaca manual book dari pompa yang kita operasikan.
Hal - hal yang di perhatiakn disini adalah :
1. vibrasi,
standard vibrasi ini ada bermacam - macam tergntung jenis pompa yang digunakannya, alangkah baiknya kita mambaca manual book dari pompa yang kita operasikan.
2. RPM,
Hal ini untuk memastikan RPM pompa sudah sesuai dengan standard manufacture karena RPM ini terkait Pressure dan flow dari pompa yang kita gunakan dan alangkah baiknya juga kita lihat kurva dari pompa yang kita operasikan ini.
Hal ini untuk memastikan RPM pompa sudah sesuai dengan standard manufacture karena RPM ini terkait Pressure dan flow dari pompa yang kita gunakan dan alangkah baiknya juga kita lihat kurva dari pompa yang kita operasikan ini.
3. Pressure temperature Pompa
Pengecheckan pressure ini untuk memasytikan pompa sudah berjalan dengan baik, apakah pompa ada kendala atau tidak.
Pengecheckan pressure ini untuk memasytikan pompa sudah berjalan dengan baik, apakah pompa ada kendala atau tidak.
4. Temperature pompa dan motor
Temperature ini untuk memastikan pompa dan motor dapat berjalan baik jangan sampai ada sesuaitu yang bermasalah masih dioperasikan saja sehingga akan menimbulakn kersakan yang lain dan lebih parah.
5. Flow Pompa
lakukan pencatatan secara periodeik dan laporkan ke pengawas jika da kelainan dari pompa tersebut
Demikianlah tulisan dhevils mechanic tentang tata cara comisioning sebuah pompa, ditunggu komentar dan diskusinya yaa.. dan Semoga dapat bermanfaat.
Comments