Skip to main content

Trouble Shoot genset MTU Muncul Alarm ECU Warning A353 All Open Load Cylinder B3


Bekerja sebagai seorang tehnisi harus cepat mengambil keputusan terutama  jika terjadi troubleshoot yang dadakan dan unit memang benar - benar dibutuhkan, terlambat sedikit akan berdampak pada biaya produksi, terutama unit - unit tersebut termasuk unit yang vital. Memang trouble itu kadang terjadi di luar apa yang sering kita kerjakan, lupa atau mungkin teledor pada saat PM tidak kita check / ambil datanya. terutama jika diperusahaan itu di bagi - bagi perbagian masing - masing. Seperti contohnya jika terjadi trouble pada sebuah  genset akan dibagi menjadi bagian mekanik, instrument, dan electrical. Dan jika terjadi kerusakan seperti dalam judul tulisan ini bagian mana yang lebih bertanggung jawab terhadap kerusakan tersebut. intinya setiap bagian saling menunjang satu sama lainnya.

Baca juga :

Kehidupan Di Offshore Platform

BRU Ejector Atau Dhevils Ejector Dan Beberapa Manfaatnya


TOP Overhoul Engine Arrow C106

TOP Overhoul Engine Genset Guascor SFGLD 560

Dan kali ini dhevils mechanic akan membahas jika terjadi hal tersbut seorang tehnisi akan melakukan hal apa saja untuk menyeleseikankannya terlepas dari bagian mekanik, listrik atau instrument tadi.

Engine Genset ini dengan merk MTU dengan kapasitas 1275 Kva dan digunakan sebagai unit genset emergency. Dan saat ini unit dioperasikan terus karena plant sedang mengalami shutdown total dan Genset Turbine utama  yaitu 4 unit gas turbine generator merk Kawasaki tidak dapat dioperasikan karena tidak ada suplay gas bahan bakarnya  (ssumur produksi ditutup) sementara jika turbine running membutuhkan bahan bakar yang sangat banyak dengan komsusi 1000 liter / jam untuk 1 unit Turbine generator itupun harus mengunakan bahan bakar solar Pertadex. Sehingga unit genset emergency merk MTU ini harus running terus untuk menyuplay kebutuhan listrik di plant ini selama plant shutdown

Alarm ini muncul di GCP woodward esygen 3000 “LCP COMM WARNING” posisi monitor HMI panel ada di Sub station / switch gear / Control room dan setelah di check oleh temen - temen technisi di HMI lokal engine 

LCP deep sea ada alarm “ECU WARNING”

SAM ADEC ECU7 muncul alarm (A 353) “AL OPEN LOOAD CYLINDER B3




Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Sistem Kerja Injektor", https://otomotif.kompas.com/read/2008/08/29/13290844/sistem.kerja.injektor.
Engine genset MTU ini mengunakan fuel  injector dengan type valve electronic. Prinsip kerja sistem  engine MTU ini  sebenarnya sama dengan sistem bahan bakar diesel konvensional. Sama-sama menggunakan tekanan tinggi pada solar, tapi perbedaannya ada pada pola tekanan solar. Pada mesin diesel konvensional tekanan solar akan dinaikan hanya saat timing pengapian tercapai. Artinya tekanan solar pada mesin diesel konvensional berlangsung dengan interval tertentu.

Pada mesin diesel  generator merk MTU ini  tekanan solar akan dinaikan secara konstan selama mesin hidup. Jadi tekanan solar akan selalu tinggi dan yang mengatur timming adalah pembukaan injektor oleh solenoid. Injektor berfungsi sebagai aktuator/output yang akan mengeksekusi perintah dari ECM. Injektor memiliki sebuah solenoid yang akan terbuka apabila dialiri arus listrik. Saat solenoid itu terbuka maka solar bisa mengabut kedalam ruang bakar.

Pada pekerjaan Troubleshoot ini, pekerjaan berfocus pada cylinder no B3 yang ada pada  alarm, cover valve cylinder head kita buka untuk melihat seperti apa sich bentuk nozzle-nya karena sebagian tehnisi belum pada tahu dalamannya nozzle engine ini, akhirnya dhevils mechanic advice urutan - urutan pengecheckannya.

Setelah cover valve di bongkar, di check socketcable yang menghubungkan antara nozzle ke ECU dan ditemukan ada yang kendor 1 pada nozzle no.3, socket kita lepas, trus dibersihkan dengan anti rush electronic atau cairan pembersih. karena banyak oli yang ikut masuk kedalam socket. jangan lupa kencangkan dikit  lekukan pada socket supaya socket dapat mengikat secara maksimal.

mumpung posisi bukaan ukur juga resistensi dari coil nozzle ini. hal ini berfungsi sebagai base data kita untuk pekerjaan PM berikutnya dan dapat kita buat trending jika terjadi anomali pada engine.

Setelah selesei, cover valve kita tutup kembali. lanjut kita running engine dan test load untuk pengamatan jika ada hal - hal yang terjadi pada engine generator ini . Engine running 10 menit timbul alarm yang sama dan sekarang "A351  AL Open Load Cylinder B1" jika kita liahat dibuku manual deep sea electronic 7200 pada halaman 78  disana disebutkan bahawa ada masalah pada nozzle injector cylinder B1.

Unit kita shutdown kembali dan semua cylinder kitalepas cover valvenya untuk memastikan sambungan shoket nozzle injector dan mengukur resistensi dari coil valve injector. dan dipekerjaan ini ditemukan ada beberapa cylinder yang mengalami socket injectornya kendor.

Satu persatu di ukur dan dikencangkan, dan setelah selesei unit di running kembali dan Alhamdulillah tidak ada masalah engine dapat running dengan maksimal.
Cara kerja injektor mesin diesel common rail tidak sama dengan mesin diesel konvensional. Di sini, injektor bekerja menggunakan teknologi solenoid atau elektrik. Pada mesin lama, injektor bekerja dengan hidro-mekanik. Malah versi terakhir, generasi ke-3, injektor bekerja secara piezo-elektrik. Injektor mesin diesel modern sama dengan injektor mesin bensin yang menggunakan sistem injeksi. Dalam hal ini, injektor diaktifkan oleh arus listrik yang diatur oleh komputer. Jumlah solar yang akan disemprotkan diatur berdasarkan lamanya nosel membuka. Komputer mengatur kerja injektor ini berdasarkan informasi yang diterima dari sensor-sensor lain, misalnya putaran mesin, tekanan regulator, tekanan bahan bakar, suhu solar, posisi pedal gas, putaran mesin, silinder, tekanan turbo, aliran udara, air pendingin, kecepatan kendaraan dan seterusnya.

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Sistem Kerja Injektor", https://otomotif.kompas.com/read/2008/08/29/13290844/sistem.kerja.injektor.
Semoga dapat bermanfaat, ditunngu komentar dan masukannya supaya sharring knowledge ini lebih seru dan bermanfaat bagi yang membutuhkannya.

Postingan Populer

Kunci Inch dengan Kunci mm Dalam Dunia Mechanic

  Jika kita bekerja sebagai mechanic, toolkit adalah senjata kita dalam menyeleseikan suatu pekerjaan. karena dengan kelengkapan toolkit menurut saya 45% pekerjaan / troubleshoot dapat terpecahkan. Dan sebagai mekanik kita kadang menemukan ukuran bolt / nut yang berbeda - beda, ada ukuran dalam inchi, ada pula yang dalam ukuran mili meter. Seandainya kita paksakan mengunakan ukuran kunci tertentu, jutru tidak akan menyeleseikan masalah, tetapi malah menambah pekerjaan lainnya karena bolt atau nut yang kan kita kendorin akan slek atau rusak sehingga semakin sulit unitiuk kita lepaskan. atau bakan kunci yang kita gunakan akan rusak, dan hal ini elain menyusahkan waktu kita kerja juga akan menyusahkan di lain hari karena kita harus membeli kunci baru yang tidak murah harganya. Baca juga : Kehidupan di Offshore Platform  Fungsi Air Dryer Pada Air Compressor Korelasi Komposisi Gas dengan Air Fuel Ratio Perbedaan Prosedure Pembelian Gas Engine Dan Diesel Engine ...

Teory Pompa Kerja Pararel dan Pompa Kerja Seri

Pompa dapat kita pasang atau operasikan pararel atau seri, jika kita ingin menaikan qapasitas, pompa akan kita operasikan Pararel, dengan syarat Head pompa sama. Sedangkan jika kita ingin meanikan Head/ tekanan discharger pompa, kita dapat mengoperasikannya secara seri dan syartnya pompa ke 2 harus lebih rendah qapasitasnya, sebab jika sama maka akan ada kapitasi. Pompa pertama kita sebut pompa pengirim atau pompa utama, sementara pompa ke 2 kita sebut sebagi pompa Booster atau pompa peningkat tekanan. Dalam mendesain (pararel/series) pompa, jumlah 2 atau lebih pompa sentrifugal disebut dengan multiple centrifugal pump. Dalam mendesain multiple centrifugal pump ini utamanya adalah ketika melakukan instalasi,  sangatlah penting untuk memperhatikan hubungan antara kurva pompa (pump curve) dan kurva sistem perpipaan. (piping system curve). Efek dari menambahkan 2 buah pompa yang identik dalam rangkaian paralel dapat di lihat pada gambar grafik di bawah ini. Baca ...

Cara Leak Test (test kebocoran) dan Hydrotest pada Valve dan Bejana Tekan

Leak Test : Biasanya ini dilakukan pada reinforcing pad of opening, menggunakan udara. Kadang-kadang di-counter check dengan bubble soap. Sehingga sering disebut juga bubble test. Diaplikasikan pada semua peralatan yang mempunyai pads pada bagian pressure (PV, HE, Tank, dll). Bisa juga leak test dilakukan tanpa sabun. Material diinjeksi dengan udara bertekanan dan direndam dalam tanki air untuk beberapa waktu (digunakan dalam pengetesan fuel tank untuk forklift). Ini lebih efektif dibandingkan dengan sabun. Test ini juga dilakukan untuk pengecekan kebocaran pada blinded flange, flange joint (shell side to tube side joint), channel cover installation, dsb. Secara internal, diberi tekanan menggunakan udara – alternatif lain bisa menggunakan nitrogen (N 2 ). Pada tangki ada juga istilah leak test untuk roof dan bottom installation. Alatnya disebut Vacuum Box. Leak test tidak sama persis dengan pneumatic test. Pneumatic test itu bisa digunakan sebagai pengganti hydrotes...