http://dlvr.it/RmTRLX http://dlvr.it/RmTxrm http://dlvr.it/RmVM4W
Hallo teman - teman semuanya, ketemu lagi tulisan dhevils mechanic yang pasti tak jauh - jauh pembahas terkait dunia mechanic di Oil and Gas Industry. Dimana sering diulas oleh dhevils mechanic terkiat speck unit yang biasa digunakan di oil and gas, troubleshot serta ide - ide yaang dapat digunakan dalam menyeleseikan masalah yang terjadi dilapangan. Dan kali ini yuk kita ikuti kisah dhevils mechanic dalam pekerjaan pengantian gas governor pada unit turbine generator dengan merk kawasaki dan dengan model GPB 30.
Baca juga :
Turbine dengan merk kawasaki GPB 30 ini adalah salah satu turbine yang dikeluarkan oleh perusahaan kawaski group dimana unit ini sangat jarang sekali populasinya terutama di indonesia. untuk kantor keagennanya sendiri di indonesia belum ada sehingga radha menyulitkan pada saat maintenance. jika pun ada biasanya harganya juga lumayan diatas rata2 karena tidak ada pilihan lagi. Dan karena populasinya sedikit dari manufacturenya juga radha sulit dihubungi karena mungkin melihat dari cost yang dikeluarkan tak sebanding dengan feedback penghasilannya. Namanya juga bisnis.
Nah ditempat dhevils mechanic bekerja ada 4 unit merk Tturbine Kawasaki dimana modelnya GPB30. disini model ini menganut 2 engine turbine yang disatukan kedalam 1 gearbox yang kemudian untuk mengerakan 1 generator dengan kapasitas 2.8MW. dan dalam proses operasinya running 3 unit standby 1 unit dengan beban rata-rata 7 MW untuk mengerakan peralatan proses tempat dhevils mechanic bekerja.
Unit Kawasaki turbine ini menganut dual fuel dimana pada saat plant belum mengolah gas, turbin running dengan mengunakan liquid fuel dan disini mengunakan pertadex. dan jika gas sudah tersedia di proses maka unit akan beralih ke gas fuel. perlaihannya ini dapat dilakukan secara automatis dan dapat dipula secara manual.
Permasalahanya selama ini adalah unit gas turbin beralih secara sendiri dari gas ke fuel sementara di jalur line gas fuel tidak ada anomali terkait pressure maupun komposisi dari gasnya. Dan dalam proses perpindahan ini seringnya tidak berhasil dengan smooth sehingga unit mengalami shutdown.
Dalam proses perpindahan fuel governor diesel tak selalu ready jika perpindahannya spontan. Dimana membutuhkan waktu untuk membuka governar liquid secara bertahap dan menutup line gas yang secara bertahap pula, sehingga perpindahnnya dapat terjadi linear dengan beban yang dipikul oleh unit turbine generator ini.
Setiap selesei kejadian shutdown unit kita download untuk melihat di squence mana permasalhan itu terjadi. apakah dari suplay fuel gas? atau dari controlnya sendiri yang menyebabkan shutdown terjadi? dan disini kita check PLC sudah memerintahkan untuk membuka fuel gas lebih banyak sebelum memerintahkan liquid governor untuk membuka, tetapi di gas governor actuatornya tidak merespond sehingga kita putuskan untuk menganti gas governornya, karena jika kita bongkar dan perbaiki akan butuh waktu yang cukuo lama.
Gas governor ini merk woodward ini bermodel GS6 fuel valve control dimana mempunyai speck seperti berikut :
Valve Gas Flow Range : 4.5 to 6800 kg/h (10 to 15 000 lb/h)
Parameters Gas Supply Pressure : 690 to 5170 kPa (100 to 750 psig)
Gas Temperature : –40 to +93 °C (–40 to +200 °F)
Minimum Pressure Differential : 138 kPa (20 psid) recommended for accurate flow characteristics
Maximum Pressure Differential : 5170 kPa (750 psid)
Gas Filtration Recommendations :25 µm Absolute
Metering Ports (maximum geometric area) : 0.15 in² (97 mm²), 0.30 in² (194 mm²), 0.45 in² (290 mm²), 0.60 in² (387 mm²), and 0.75
in² (484 mm²)
Metering Valve Leakage: 0.1% of rated flow maximum
Slew Rate : <100 ms
Position Loop Bandwidth : 40 rad/s at –6 dB at 24 Vdc and 450 psi (3100 kPa) supply
Flange to Flange Dimension : 5.80 inches (147.3 mm) nominal
Materials : Aluminum housing with SST (stainless steel) wetted parts, NACE MR0175-2000
compliant
Weight : 20.4 kg (45.0 lb)
Gas Inlet and Discharge : 1.5 inch (38 mm) SAE flanges per J518 Code 61
Connections Overboard Vent : Port per SAE J1926/1-4
Flow Analog Input : The lesser of 5% of point or 2% of full scale
Accuracy Digital Input : 2% of point
Repeatability Analog Input : ±0.5% of full scale
Digital Input : ±0.1% of full scale
Temperature Drift Analog Input : 0.05% of full scale input demand (4–20 mA) per degree F
0.09% of full scale input demand (4–20 mA) per degree C
Digital Input : N/A
Electrical Input Power : 24 Vdc (18–32 Vdc)
Specifications Steady State Current : < 2 A typical
Maximum Transient Current : 7 A for 100 ms
Electrical Connections Field Wires enter junction through dual 0.750-14 NPT threaded conduit connections, Terminal blocks in integral junction box, stud for external ground
Valve Position Demand Signal : 4–20 mA current signal into 249 ȍ impedance, DeviceNet™ * or CANopen interface
Valve Position Feedback Signal : 4–20 mA current signal into < 500 ȍ impedance, DeviceNet or CANopen interface
Shut-down/Reset Command : Close contact to run, open to shut down
System Fault Output : Isolated FET for direct control connection with or without interposing relays
Maximum Current : 500 mA (10 µA leakage)
*—DeviceNet is a trademark of ODVA (Open DeviceNet Vendor Association, Inc.)
Environmental Specifications
Operating Temperature Range : –40 to +93 °C (–40 to +200 °F)
Electromagnetic Compatibility (EMC) : EN 61000-6-2 (2001): Immunity for Industrial Environments
EN 61000-6-4 (2001) : Emissions for Industrial Environments
Shock : US MIL-STD-810C method 516.2, procedure 1 (10 G Peak, 11 ms duration, sawtooth
waveform)
Vibration : US MIL-STD-810C, Method 514.2, Procedure I, Figure 514.2-2, Curve AR (2 G test from
10 to 2000 Hz)
Humidity : US MIL-STD-E-8593, paragraph 4.6.2.3.3
Salt Fog : US MIL-STD-810, Method No. 509
Ingress Protection : IP56 per EN 60529
Regulatory Compliance
European Compliance for CE Marking :EMC Directive: 2004/108/EC
Pressure Equipment Directive : 97/23/EC, (Category II)
ATEX Directive : 94/9/EC per LCIE 02 ATEX 6049 X, Zone 1, Category 2, Group IIG, Ex d IIB T3. Zone 2, Category 3, Group IIG, Ex nA IIC T3
Gas Control Valve Governor sendiri berfungsi untuk mengatur bahan bakar gas yang akan masuk ke Gas Nozzle yang ada di ruang bakar dimana pembukaan valve ini menyesuaikan dengan beban dari generator, semkain berat beban generator yang dipikul akan semakin lebar bukaan fuel gas valve ini sehingga gas fuel diharapkan akan lebih banyak masuk ke dalam ruang bakar.
Seperti yang sudah disampaikan diatas, kendalanya adalah gas control valve ini kadang error membuka dan menutup sendiri sehingga turbin auto pindah ke liquid valve governor dan fuel liquid yang aktive. jika posisi enggine turbine tidak ada kendala sich ndak masalah paling hanya bahan bakar pertadex yang cepat habis, tetapi jika unit shutdown dan 2 unit yang masih running tidak mampu memback up kebutuhan power maka plant akan mengalami black out dan pengolahan gas akan menjadi offspeck karena proses pemurnian gas gtidak sempurna. hanya unit - unit utama yang dapat dihandle oleh genset emergency.
Dari permasalahan tersbutlah akhirnya tidak diperbaiki posisi masih di unit tetapi kita ganti unit baru dulu baru kemudian unit bekasnya kita perbaiki ungtuk dapat dijadikan back up gas control valve governor jika sewaktu - waktu unit yang lain mempunyai permasalahan yang sama.
Sebelum kita melakukan pekerjaan dilapangan tentunya kita siapkan dulu document - document pendukungnya supaya pekerjaan kita menjadi aman, dimana surat pendukung nya salah satunya adalah permite to work yang biasa kita sebut dengan SIKA (Surat Izin Kerja Aman) dimana sebagai lampirannya ada document JSA (Job Safety Analisis) yang menguaraikan urutan pekerjaannya, apa resiko kecelakaannya? bagaimana cara memitigasinya serta PIC nya siapa?
Setalah document komplite lanjut dilakukan LOTO (Lock Out Take Out) dahulu, dimana hal tersebut bertujuan untuk pengamanan pada saat lagi dilakukan perbaikan oleh team maintenance tidak ada bagian / orang lain yang akan menstart / mengoperasikannya. untuk Maintenace mechanical umumnya mengunakan kunci warna Hijau, temen2 electrical mengunakan kunci warna merah dan temen - temen operasi mengunakan kunci warna kuning.
Untuk pekerjaannya sebenarnya tidak lama, dimana kita melepas pipa2 inlet dan outletnya dan melepas 16 jalur cable dari gas control valve ini, tetapi karena posisinya dibawah kolong engine turbine 1 sehingga pekerjaan ini harus dilakukan dengan hati - hati, karena banyak peralatan yang kecil - kecil lainnya. Jangan sampai pekerjaan kita ini malah membuat perlatan yang lain rusak.
Setelah pekerjaan pembongkarannya selesei, kita lakukan cleaning pada pipa - pipa dan peralatan disekitarnya baru kemudian kita pasang kembali unit yang baru, memyeseuiakan dengan wiiring diagram yang lama. setelah itu baru kita colokan laptop untuk mensetting convogurasi yang sama dengan gas control valve yang lama.
Setelah selesei semua baru kita lakukan PSSR atau sering kita sebut Pre StartUP Safety Review dimana kita nanti ada check list dari bagian maintenace dan operasion sehingga menjamin start up akan dilakukan dnegan baik tidak ada kendala dilapangan
Demikianlah tadi sedikit cerita terkait pengantian gas control valve merk woodward GS6 untuk mengontrol gas turbine generator GPB30, semoga dapat bermanfaat dan menambah wawasan kita semua. Jika kalianmempunyai pengalaman atau pertanyaan terkait hal diatas kalian bisa tulis dikolom komentar. dan jika kalian pengen lebih tahu terkkait dunia mechanic oil and gas kalian juga dapat kunjungi cahnnel youtubenya dhevils mechanic hanya di :
https://youtube.com/@DwiHardi
Karena Kami Bangga Dan Bahagiyah Dapat Berbagi Pengalaman Kerja Kami
Comments