Skip to main content

PM Rutin Pedestal Crane Manitec Di X RAY Offshore Platform Milik Pertamina EP Field Jatibarang

Bekerja di offshore platform sebagai seorang mechanic memang banyak pengalaman dan tantangannya. karena kebanyakan unit - unit di offshore unik - unik dan membutuhkan standard yang tinggi, unit atau equipment yang di offshore harus benar - benar handal terhadap lingkungan ditengah laut. sebab jika unit equipment tersbut suka rusak maka kerepotandalam memperbaikinya selain posisinya susah juga kerepotan dalam mendatangkan material penganti dari daratan / onshore.
Dan kali ini dhevils mechanic ingin menceritakan pengalaman dalam memaintenance unit pedestal crane yang ada di offshore. dan offshore ini dengan nama X ray PT Pertamina EP Field Jatibarang.  Posisi dari anjungan ini 3.5 jam dari pelabuhan 3 Cirebon dan 1.5 jam jika berangkat melalui  pelabuhan milik Pertamina RU VI Balongan Indramayu.
Pedestal Crane yang kami rawat sebagai seorang mechanic di Offshore platform ini bermerk Manitec dengan model ML2400. Merk pedestal crane ini memang sudah tidak asing lagi bagi dunia mechanic offshore karena memang terkenal kuat dan bandel. Pedestal crane merk Mnaitex ini di X ray platform milik pertamina EP Field Jatibarang ini sudah beroperasi sejak tahun 1982 untuk platform XMA dan 1984 untuk plaform XD. pedestal crane ini sudah beberapa kali dilakukan refurbish dan perbaikan dengan sekala kecil maupun sekala besar.  dan dapat di baca - baca pada tulisan dhevils mechanic yang terdahulu dengan cara search di pojok kanan atas dengan kata kunci "pedestal crane" atau "manitex crane". Pedestal crane ini berkapasitas angkat 30 ton dengan panjang boom 22 Meter dan dengan primeover mengunakan diesel engine caterpillar D3406 rpm 2200.
Sebagai seorang mekanik yang ditugaskan di offshore platform,  salah satu tugasnya menjaga kehandalan unit pedestal crane, dan hal ini dalam kegiatannya melakukan Preventive maintenance (PM) terhadap unit tersebut, dan tulisan ini ingin berbagi pengalaman PM pedestal crane Manitec ini. PM pedestal crane kali ini dhevils mechanic focuskan pada PM wire Rope dari crane dan dilakukan setiap 3 bln sekali. berbeda dengan PM pada engine prime over yang dilakukan setiap 250 running hour atau 6 bln sekali jika jam jalan tidak tercapai.

Baca juga :





Sebelum pekerjaan PM dimulai kita harus sipakan SIKA (works permite) dan JSA (job safety analisis) bertujuan untuk menyiapkan  atau mengivestigasi bahaya - bahaya yang nanti mungkin timbul dalam proses pekerjaan dan bagaimana cara kita memitigasi resiko terbut dan disosialisasikan terhadap pekerja dan pengawas pekerjaan. sehingga semua fungsi dapat peduli terhadap pekerjaan tersebut.
Setelah document dan peralatan siap, crew baru meluncur ke dari XAS platform menuju XD platform tempat pedestal crane Manitex ML2400 berada. dan pekerjaan dimulai dengan HSE induction yang saling mengingatkan langkah kerja yang nantinya dilakukan dan kemungkinan bahaya - bahaya yang nanti timbul dilanjutkan pemasangan LOTO (lock out take out) pada system starting engine pedestal crane ini. dan setalah semuanya siap baru dilakukan pekerjaan greasing wirerope.
Greasing pendant line dan Pulley Pendant line, pekerjaan ini dilakukan dengan mengendorkan pendant line boom supaya dapat terjangkau oleh mechanic, gunakan greasing high temp dan yang khusus digunakan untuk pulley, dan grease khusus untuk wirerope pendant line.
Greasing Pulley unjung BOOM, Pulley ini berada di ujung boom dan ada 2 pulley disana, yaitu pulley besar untuk main hoist dan pulley kecil untuk aux hoist. Gunakan greasing High temperature, karena memang cuaca di offshore sangat extream. Hal ini dibutuhkan keberanian yang lebih juga karena selain diatas ketinggiaan juga berada diatas air laut karena boom crane ini menjorok ke luar platform kurang lebih 8 meter dan ketinggian terhadap air yang  kurang lebih 25 Meter dengan ombak yang menderu - deru dibawah. Jangan lupa pada pekerjaan ini sekalian check kondisi safety device "anti to block" yang berfungsi untuk menghentikan hock jangan sampai menabrak pulley boom, 
Greasing Hock , disini ada main hock untuk hoist besar dengan beberapa pulley didalamnya karena untuk pengangkatan yang berat dan aux hock untuk hoist kecil untuk pengangkatan yang ringan karena menggunakan single wirerope. gunakan grease khusus untuk pulley dan jangan lupa dalam pekerjaan ini check juga kondisi safety lack yang ada pada hock. karena safety lack ini berfungsi untuk menahan wirerope sling atau webbing sling jangan sampai terlepas pada saat pengangkatan.
Greasing wire rope, ini dalakukan dengan menghidupkan crane, salah satu crew menjadi operator dan yang lain mengunakan  alat greasing wirerope, alat ini banyak dijual di peralatan industry. tetapi jika tidak mempunyai alat ini dapat mengunakan greasing secara manual dengan mengunakan sarung tangan dan secara menual melumasi wire rope dengan grease. Pekerjaan secara manual ini juga berfungsi untuk meng infeksi kondisi dari wirerope sendiri, jika ada wire yang putus, atau wire yang twist (melintir) dapat segera di ganti atau diperbaiki.
Setelah selesei pekerjaan jangan lupa isi lapporan, isi laporan pekerjaan di buku daily locksheet yang ada di ruang cabin dari tiap - tiap pedestal crane. apa saja yang telah dilakukan dan penambahan running hour engine pada saat kita melakukan PM tadi.
Demikianlah pekerjan PM pedestal crane yang kami lakukan di X Ray platform PT Pertamina EP Field  Jatibarang, dengan profile mechanic offshore : Roni Santoso (Rosa baron, Didi Supriadi (Didis), Dwie Sang Mechanic (Dhevils), dan Abdul Muin (Ustadz Abdul M Toubat) karena memang sudah benar - benar taubat. hahahaha 

Postingan Populer

Kunci Inch dengan Kunci mm Dalam Dunia Mechanic

  Jika kita bekerja sebagai mechanic, toolkit adalah senjata kita dalam menyeleseikan suatu pekerjaan. karena dengan kelengkapan toolkit menurut saya 45% pekerjaan / troubleshoot dapat terpecahkan. Dan sebagai mekanik kita kadang menemukan ukuran bolt / nut yang berbeda - beda, ada ukuran dalam inchi, ada pula yang dalam ukuran mili meter. Seandainya kita paksakan mengunakan ukuran kunci tertentu, jutru tidak akan menyeleseikan masalah, tetapi malah menambah pekerjaan lainnya karena bolt atau nut yang kan kita kendorin akan slek atau rusak sehingga semakin sulit unitiuk kita lepaskan. atau bakan kunci yang kita gunakan akan rusak, dan hal ini elain menyusahkan waktu kita kerja juga akan menyusahkan di lain hari karena kita harus membeli kunci baru yang tidak murah harganya. Baca juga : Kehidupan di Offshore Platform  Fungsi Air Dryer Pada Air Compressor Korelasi Komposisi Gas dengan Air Fuel Ratio Perbedaan Prosedure Pembelian Gas Engine Dan Diesel Engine ...

Teory Pompa Kerja Pararel dan Pompa Kerja Seri

Pompa dapat kita pasang atau operasikan pararel atau seri, jika kita ingin menaikan qapasitas, pompa akan kita operasikan Pararel, dengan syarat Head pompa sama. Sedangkan jika kita ingin meanikan Head/ tekanan discharger pompa, kita dapat mengoperasikannya secara seri dan syartnya pompa ke 2 harus lebih rendah qapasitasnya, sebab jika sama maka akan ada kapitasi. Pompa pertama kita sebut pompa pengirim atau pompa utama, sementara pompa ke 2 kita sebut sebagi pompa Booster atau pompa peningkat tekanan. Dalam mendesain (pararel/series) pompa, jumlah 2 atau lebih pompa sentrifugal disebut dengan multiple centrifugal pump. Dalam mendesain multiple centrifugal pump ini utamanya adalah ketika melakukan instalasi,  sangatlah penting untuk memperhatikan hubungan antara kurva pompa (pump curve) dan kurva sistem perpipaan. (piping system curve). Efek dari menambahkan 2 buah pompa yang identik dalam rangkaian paralel dapat di lihat pada gambar grafik di bawah ini. Baca ...

Cara Leak Test (test kebocoran) dan Hydrotest pada Valve dan Bejana Tekan

Leak Test : Biasanya ini dilakukan pada reinforcing pad of opening, menggunakan udara. Kadang-kadang di-counter check dengan bubble soap. Sehingga sering disebut juga bubble test. Diaplikasikan pada semua peralatan yang mempunyai pads pada bagian pressure (PV, HE, Tank, dll). Bisa juga leak test dilakukan tanpa sabun. Material diinjeksi dengan udara bertekanan dan direndam dalam tanki air untuk beberapa waktu (digunakan dalam pengetesan fuel tank untuk forklift). Ini lebih efektif dibandingkan dengan sabun. Test ini juga dilakukan untuk pengecekan kebocaran pada blinded flange, flange joint (shell side to tube side joint), channel cover installation, dsb. Secara internal, diberi tekanan menggunakan udara – alternatif lain bisa menggunakan nitrogen (N 2 ). Pada tangki ada juga istilah leak test untuk roof dan bottom installation. Alatnya disebut Vacuum Box. Leak test tidak sama persis dengan pneumatic test. Pneumatic test itu bisa digunakan sebagai pengganti hydrotes...