Skip to main content

Featured Post

PM Rutin Gas Engine Generator Guascor SFGLD 560

http://dlvr.it/RmTRLX http://dlvr.it/RmTxrm http://dlvr.it/RmVM4W

Safety Proses Pada Separator Di Industry Oil And Gas

Hallo teman - teman ketemu lagi dengan dhevils mechanic yang pasti bercerita tak jauh - jauh membhas dunia minyak dan bumi entah itu proses yang ada, troubleshot yang pernah ndilakukan serta ide - ide inovative dalam memecahkan permasalahan yang ada di Oil and gas Industry. Dan saat ini dehvils emcvhanic bekerja sebagai Electric dan instrument yuk bahas terkait safty yang ada di separator

 Baca juga :

Troubleshot HMI Tidak Menampilkan Data Turbine Pada Gas Turbine Generator Opra OP 16

Dhevils Ejector Solusi Untuk Meproduksikan MInyak dari Sumur Low Pressure

Hydrotest Check Valve Di Offshore Platform

PENDAHULUAN

Minyak yang dihasilkan dari proses pengeboran merupakan campuran dari minyak mentah, gas, dan air yang mengandung lumpur. Untuk itu diperlukan proses pemisahan minyak kotor tersebut menjadi produk-produk yang siap diolah lebih lanjut. Proses ini dilakukan dengan menggunakan separator. Separator memisahkan zat berdasarkan fasa zat tersebut. Dalam prosesnya, diperlukan beberapa pengontrolan agar dihasilkan proses pemisahan yang lebih baik. Beberapa variabel kontrol yang digunakan adalah flow, tekanan, temperatur, dan level.

TEORI DASAR

Separator adalah perangkat pemisah yang memanfaatkan gaya gravitasi. Desain pemisah didasarkan pada perbedaan berat jenis zat dan fasanya. Separator berupa tabung bertekanan yang mempunyai tipe berdasarkan bentuk dan fasa hasil pemisahannya. Berdasarkan bentuknya, separator memiliki tiga tipe yaitu :

  1. Separator tegak / vertikal

Digunakan untuk memisahkan fluida yang mempunyai GLR rendah dan/atau kadar padatan tinggi. Separator ini mempunyal kapasitas cairan dan gas yang besar.

1. Separator datar / horizontal

Merupakan separator yang bentuknya memanjang kesamping. Fluida akan mengalir masuk menuju inlet, menabrak penghalang bersudut, kemudian mengenai kerangka separator

2. Separator bulat / spherical, didesain untuk mengoptimalkan penggunaan semua metode pemisahan gas dan cairan seperti pengendapan gravitasi, penurunan kecepatan, gaya sentrifugal dan kontak permukaan.

 

Berdasarkan fasa hasil pemisahanya jenis separator dibagi dua, yaitu:

  1. Separator dua fasa, mampu memisahkan fluida fasa gas dengan fasa cair pada suhu dan tekanan tertentu.
  2.  Separator tiga fasa, memisahkan minyak kotor menjadi fasa cairan yang memiliki berat jenis berbeda serta  fasa gas. Gas keluar dari valve bagian atas, fluida dengan berat jenis rendah dari tengah sedangkan fluida dengan berat jenis tinggi dari bawah.

PENDAHULUAN

Minyak yang dihasilkan dari proses pengeboran merupakan campuran dari minyak mentah, gas, dan air yang mengandung lumpur. Untuk itu diperlukan proses pemisahan minyak kotor tersebut menjadi produk-produk yang siap diolah lebih lanjut. Proses ini dilakukan dengan menggunakan separator. Separator memisahkan zat berdasarkan fasa zat tersebut. Dalam prosesnya, diperlukan beberapa pengontrolan agar dihasilkan proses pemisahan yang lebih baik. Beberapa variabel kontrol yang digunakan adalah flow, tekanan, temperatur, dan level.

 

TEORI DASAR

Separator adalah perangkat pemisah yang memanfaatkan gaya gravitasi. Desain pemisah didasarkan pada perbedaan berat jenis zat dan fasanya. Separator berupa tabung bertekanan yang mempunyai tipe berdasarkan bentuk dan fasa hasil pemisahannya. Berdasarkan bentuknya, separator memiliki tiga tipe yaitu :

1. Separator tegak / vertikal

Digunakan untuk memisahkan fluida yang mempunyai GLR rendah dan/atau kadar padatan tinggi. Separator ini mempunyal kapasitas cairan dan gas yang besar.

2. Separator datar / horizontal

Merupakan separator yang bentuknya memanjang kesamping. Fluida akan mengalir masuk menuju inlet, menabrak penghalang bersudut, kemudian mengenai kerangka separator.

3. Separator bulat / spherical, didesain untuk mengoptimalkan penggunaan semua metode pemisahan gas dan cairan seperti pengendapan gravitasi, penurunan kecepatan, gaya sentrifugal dan kontak permukaan.

Berdasarkan fasa hasil pemisahanya jenis separator dibagi dua, yaitu:

  1. Separator dua fasa, mampu memisahkan fluida fasa gas dengan fasa cair pada suhu dan tekanan tertentu.
  2.  Separator tiga fasa, memisahkan minyak kotor menjadi fasa cairan yang memiliki berat jenis berbeda serta  fasa gas. Gas keluar dari valve bagian atas, fluida dengan berat jenis rendah dari tengah sedangkan fluida dengan berat jenis tinggi dari bawah.

Pengontrolan yang dilakukan pada proses pemisahan ini adalah pengaturan flow inlet dan outlet, level serta tekanan pada tabung separator. Pengontrolan dibagi menjadi safety control dan process control. Keduanya harus menggunakan sensor yang berbeda. Untuk safety control, digunakan transmitter (sensor) yang tidak memberikan sinyal langsung pada control valve dan umumnya menggunakan shut down valve. Sedangkan untuk proses kontrol, digunakan transmitter yang disambungkan pada process control valve. Berikut ini contoh skema P&ID Separator horizontal tiga fasa.Image

Gambar 1. Sistem control dan instrumentasi pada separator horizontal tiga fasa.

Variabel kontrol yang digunakan yaitu tekanan dan level. Tekanan dikendalikan dengan buka-tutup SDV-1, SDV-4, PCV-1, BDV-1. Sedangkan level dikendalikan dengan buka tutup SDV-1, LCV-1, SDV-3, SDV-2, LCV-2.

Safety Control

Logika berpikir yang digunakan untuk safety (Emergency Shut Down) control dijelaskan melalui tabel berikut ini:

Transmitter

LL

HH

PT-1

SDV-1, SDV-2, SDV-3, SDV-4

SDV-1, SDV-4, BDV (open)

LT-1

SDV-3

SDV-1

LT-2

SDV-2

SDV-1

 Jika PT-1 HH, maka SDV-1 aktif dan menutup untuk menghentikan flow inlet. SDV-4 juga menutup untuk mengisolasi potensi bahaya agar tidak berlanjut ke proses selanjutnya. BDV-1 akan membuka agar gas terbuang ke flare. Jika PT-1 LL, maka seluruh valve inlet dan outlet akan menutup karena kondisi tersebut abnormal dan proses operasi tidak perlu dilanjutkan.

Untuk mengatasi LT-1 HH, maka SDV-1 akan menutup agar air tidak bercampur dengan hasil separasi minyak. Jika LT-1 LL, maka SDV-3 akan menutup dan proses dihentikan karena level minyak yang terlalu rendah.

Untuk kondisi LT-2 HH, SDV-1 akan menutup agar level tidak terus bertambah sehingga menyebabkan bercampurnya air ke hasil separasi minyak. Sedangkan jika LT-2 LL, maka SDV-2 akan menutup untuk mencegah terbawanya minyak ke dalam line air.

Process Control

Logika berpikir untuk process control dijelaskan pada tabel berikut:

Transmitter

Actuator

HH

LL

PT-2

PCV-1

Open

Close

LT-3

LCV-1

Open

Close

LT-4

LCV-2

open

Close

 

PT-2 pada kondisi HH memberi sinyal agar PCV 1 semakin membuka untuk membuang gas ke flare. Sedangkan pada kondisi LL, PCV-1 harus menutup untuk menaikkan kembali tekanan. PCV-1 memiliki karakter fail to open sehingga pada kondisi eror(tanpa sinyal), PCV-1 cenderung membuka.

LT-3 pada kondisi LL memerintahkan LCV-1 untuk menutup sedangkan pada kondisi HH memberikan perintah membuka. LCV-1 memiliki karakter fail-to-close sehingga LCV-1 cenderung menutup pada kondisi tanpa sinyal.

LT-4 membaca level antarmuka campuran antara minyak dan air. Pada kondisi HH, LCV-2 akan membuka sedangkan pada kondisi LL, LCV-2 akan menutup. LCV-2 memiliki karakter fail-to-close sehingga LCV-2 cenderung menutup jika tidak ada sinyal.

 

Demikianlah sekelumit terkait safaty proses yang ada di separator oil nad gas yang dirangkum dari berbagai sumber. Semoga dapat bermanfaat dan menambah wawasan kita terkait dunia mechanic oil and gas indutry


Comments

Popular posts from this blog

Kunci Inch dengan Kunci mm Dalam Dunia Mechanic

  Jika kita bekerja sebagai mechanic, toolkit adalah senjata kita dalam menyeleseikan suatu pekerjaan. karena dengan kelengkapan toolkit menurut saya 45% pekerjaan / troubleshoot dapat terpecahkan. Dan sebagai mekanik kita kadang menemukan ukuran bolt / nut yang berbeda - beda, ada ukuran dalam inchi, ada pula yang dalam ukuran mili meter. Seandainya kita paksakan mengunakan ukuran kunci tertentu, jutru tidak akan menyeleseikan masalah, tetapi malah menambah pekerjaan lainnya karena bolt atau nut yang kan kita kendorin akan slek atau rusak sehingga semakin sulit unitiuk kita lepaskan. atau bakan kunci yang kita gunakan akan rusak, dan hal ini elain menyusahkan waktu kita kerja juga akan menyusahkan di lain hari karena kita harus membeli kunci baru yang tidak murah harganya. Baca juga : Kehidupan di Offshore Platform  Fungsi Air Dryer Pada Air Compressor Korelasi Komposisi Gas dengan Air Fuel Ratio Perbedaan Prosedure Pembelian Gas Engine Dan Diesel Engine ...

Konversi Kunci ( mm ) Milimeter ke ( " ) Inch

Hallo teman - teman, ketemu lagi dengan tulisan - tulisan dhevils mechanic yang sellau bercerita tentang kehidupan maupun keseruan - keseruan dalam dunia mechanic, terutama dalam dunia mechanic Oil and Gas. Baca juga : TOP Overhoul Gas Engine Guascore  Perbedaan Proses Pembelian  Gas Engine Dan Diesel Engine Kehidupan Di Offshore Platform Profile Mechanic Offshore Sebagai seorang Mechanic yang handal harus paham ukuran - ukuran  bolt, kunci yang digunakan dan seberapa kencang ukuran momentnya, karena kekencangkang bolt adalah sarat utama unit Rotating equipment dapat beroperasi dengan benar. Ada Equipment yang mengunakan kunci ukuran Inchi, dan kurang pass atau tepat jika mengunakan ukuran milli meter karena memang bolt di rancang dengan ukuran inchi, biasanya unit - unit engine dan pompa yang berasal dari Eropa dan Amerika.  Ada Pula Equipment yang mengunakan kunci ukuran Milli dan tidak pas atau slek jika kita mengunakan tools atau ku...

Prinsip Kerja VSD (Variable Speed Drive) atau Inverter

  Hai friends..ketemu lagi dengan tulisan - tulisan dhevils mechanic, dan kali ini dhevils ingin membahas tentang VSD karena akhir - akhir ini sering terjadi kerusakan VSD ditempat dhevils kerja,dan permaslhannya macam -macam hingga VSD rusak. salah satunya terkena petir, baca juga : Kehidupan Di Offshore Platform Profile Mechanic Offshore Dhevils Ejector Dsn Beberapa Manfaatnya Memebuat Pompa Multi Phurpose Dengan Dhevils Ejector Inverter / variable frequency drive / variable speed drive merupakan sebuah alat pengatur kecepatan motor dengan mengubah nilai frekuensi dan tegangan yang masuk ke motor. pengaturan nilai frekuensi dan tegangan ini dimaksudkan untuk mendapatkan kecepatan putaran dan torsi motor yang di inginkan atau sesuai dengan kebutuhan. Secara sederhana prinsip dasar inverter untuk dapat mengubah frekuensi menjadi lebih kecil atau lebih besar yaitu dengan mengubah tegangan AC menjadi tegangan DC kemudian dijadikan tegangan AC lagi dengan...