Skip to main content

Featured Post

PM Rutin Gas Engine Generator Guascor SFGLD 560

http://dlvr.it/RmTRLX http://dlvr.it/RmTxrm http://dlvr.it/RmVM4W

Penyebab Pompa Tidak Optimal


Hallo teman - teman dhevils mechanic, gimana kabarnya? semoga sehat - sehat selalu yaa dalam melalui masa penih pandemi ini. Ketemu lagi dengan tulisan tulisan dhevils mechanic terkait pengalaman atau cerita tentang dunia mechanic Oil and Gas industry. tentang troubleshoot atau tentang ide - ide praktis dalam menyeleseikan permasalahan dilapangan. Dan kali ini dhevil mechanic ingin membahas pemasalahan pompa yang tidak sesui dengan speck dan kurva yang dikeluarkan oleh manufacture.

Baca juga :






Kadang kita meneumukan permasalahan qapasitas pompa dan head tidak sesuai dengan data sheet atau kurva dari pompa, padahal pompa masih baru. dan berikut beberapa penyebab yang biasa terjadi, sebagai catatan pompa ini perpipaan suction dan dischargernya sudah sesuai standard dari manufacture lho yaa.

Air Pocket

Udara terjebak dalam suction pompa bisa membuat pompa berjalan dengan tidak optimal. Hal ini dikarenakan adanya udara terjebak tersebut akan menghalangi laju alir fluida. Akibatnya, meskipun NPSHr sudah terpenuhi, namun saat pompa distart masih menunjukkan gejala mirip kavitasi, misalkan adanya noise dan getaran pada pompa. Maka dari itu, sebelum pompa distart, pastikan tidak ada udara yang terjebak dengan membuka high venting point dan low drain point pada piping suction dan juga pompa.

High differential pressure (DP) pada strainer suction pompa

Adanya DP yang besar pada strainer, akan membuat aliran terhambat dan juga membuat berkurangnya tekanan suction pompa. Hal ini juga akan membuat gejala kavitasi pompa jika tekanan suction tersebut kurang dari NPSHr. Untuk kasus pada air pocket, kita tidak perlu men-stop pompa, cukup buka vent/drain point untuk membuang udara terjebak. Namun, pada kasus high DP pada suction, mau tidak mau kita harus menggunakan pompa stand-by, dan men-stop pompa on-duty.
Bagaimana jika pompa on-duty masih harus digunakan karena pompa stand-by masih ada masalah?
Kita bisa men-throttle bagian discharge pompa untuk mengurangi NPSHr, sehingga pompa masih bisa berjalan dengan lancar, namun hal ini akan mengurangi kapasitas pompa. Dan, pompa juga berpotensi menderita kavitasi discharge jika throttle yang kita lakukan terlalu besar. Maka dari itu, cara ini adalah cara sementara dan pompa yang berjalan perlu di-awasi.

Kurangnya tekanan pada tangki sehingga menurunkan tekanan suction

Ini adalah kejadian nyata yang saya alami ketika melakukan kegiatan commissioning pompa reboiler Acid Gas Enrichment Unit (AGE). Kondisi operasi reboiler AGE adalah 1 barg, sedangkan saya menjalankan pompa dengan tekanan atmosferik. Akibatnya, pompa berjalan dengan tidak optimal, sebab saya harus men-throttle bagian discharge pompa untuk menghindari peristiwa kavitasi.
Setelah saya melakukan injeksi nitrogen pada bagian reboiler untuk menjaga tekanan AGE reboiler sebesar 1 barg, akhirnya saya bisa membuka penuh bagian discharge pompa dan mendapatkan flowrate sesuai kondisi normal tanpa menderita kavitasi.
 Akselerasi fluida pada pompa

Setelah kita mengantisipasi berbagai hal diatas, kita masih juga mendapatkan peristiwa kavitasi pada pompa. Mungkin ini, berhubungan dengan peristiwa akselerasi fluida pada pompa. Hal ini bisa terjadi ketika kita men-start pompa pada kondisi level yang rendah. Meskipun begitu, pompa bisa berjalan dengan optimal setelah kita men-throttle discharge pompa, selama beberapa detik, kemudian mengembalikan kembali katup yang kita throttle tersebut ke kondisi semula.

Mari kita lihat skematik gambar tersebut, untuk melihat bagaimana peristiwa ini bisa terjadi.
Perubahan level pada saat pompa mulai dijalankan

Kurva diatas menjelaskan mengenai perubahan level sebuah sump, dimana fluida dari sump tersebut akan dipompa menggunakan submersible pump. Fluida dari sump diambil dari danau dengan menggunakan pipa sepanjang 3 mil. Perubahan ketinggian sump relatif terhadap danau tersebut diamati ketika pompa pertama kali distart.

Pada point 0 ft, merupakan point dimana ketika pompa belum mulai dijalankan. Bisa kita lihat bahwa ketinggian fluida yang ada di sump sama dengan ketinggian fluida yang ada di danau. Sedangkan, pada posisi kesetimbangan, equilibrium level adalah posisi dimana pompa sudah berjalan dengan steady, sehingga tidak lagi ditemukan adanya perubahan dari ketinggian fluida di sump terhadap danau.
Ketinggian level sump lebih tinggi pada waktu pompa belum distart karena masih belum adanya aliran. Dimana, dengan adanya aliran karena disebabkan pompa berjalan akan menyebabkan adanya friksi yang menyebabkan turunnya tekanan suction. Hal ini yang menyebabkan level sump ketika pompa sudah berjalan lebih rendah ketika sebelum pompa dijalankan
Selain itu, kita juga melihat adanya kondisi transisi sebelum sump mencapai level kesetimbangan. Dimana, level pada masa transisi lebih rendah dari masa kesetimbangan, yakni -15 ft. Mengapa hal ini bisa terjadi?
Hal ini diakibatkan oleh adanya proses akselerasi fluida yang sebelumnya dalam kondisi diam,kemudian ketika pompa di-start, secara otomatis dia akan berakselerasi hingga mencapai kecepatan tertentu. Proses ini membutuhkan banyak energy, sehingga ia mengambil banyak dari tekanan suction fluida, sebelum akhirnya ia mendapatkan posisi kesetimbangan dan mendapatkan tambahan tekanan karena sistem telah bergerak dengan kecepatan yang tetap.

Adanya akselerasi inilah yang kadang menyebabkan adanya gejala kavitasi pada waktu pompa pertama kali di-start. Disebabkan, ia akan banyak memakan tekanan suction.  Jika NPSH tidak mencukupi untuk proses akselerasi ini, maka sistem tidak akan pernah mencapai proses kesetimbangan. Karena adanya kavitasi disebabkan proses akselerasi akan menyebabkan turunnya kinerja pompa, sehingga kesetimbangan tidak akan pernah tercapai.
Maka dari itulah, untuk mengurangi akselerasi tersebut, pada waktu sebelum pompa di-start, kita harus men-throttling bagian discharge pompa. Setelah pompa di-start, maka kita kemudian melakukan pembukaan bagian discharge sedikit demi sedikit, hingga mencapai kondisi full open. Hal ini bertujuan untuk mengurangi kehilangan tekanan suction akibat proses akselerasi.

Hal ini biasa diterapkan pada pompa yang memiliki kapasitas yang besar karena tentu saja akan menghasilkan akselerasi yang besar apabila pompa di-start. Selain itu, juga diterapkan ketika level tangki penyimpan yang rendah, namun belum mencapai kondisi interlock, sehingga pompa masih bisa dijalankan.    
Semoga dapat bermanfaat , ditunggu komentar dan diskusinya yaa terkait pemasangan pompa atau permaslahan pompa ini.

Comments

Popular posts from this blog

Kunci Inch dengan Kunci mm Dalam Dunia Mechanic

  Jika kita bekerja sebagai mechanic, toolkit adalah senjata kita dalam menyeleseikan suatu pekerjaan. karena dengan kelengkapan toolkit menurut saya 45% pekerjaan / troubleshoot dapat terpecahkan. Dan sebagai mekanik kita kadang menemukan ukuran bolt / nut yang berbeda - beda, ada ukuran dalam inchi, ada pula yang dalam ukuran mili meter. Seandainya kita paksakan mengunakan ukuran kunci tertentu, jutru tidak akan menyeleseikan masalah, tetapi malah menambah pekerjaan lainnya karena bolt atau nut yang kan kita kendorin akan slek atau rusak sehingga semakin sulit unitiuk kita lepaskan. atau bakan kunci yang kita gunakan akan rusak, dan hal ini elain menyusahkan waktu kita kerja juga akan menyusahkan di lain hari karena kita harus membeli kunci baru yang tidak murah harganya. Baca juga : Kehidupan di Offshore Platform  Fungsi Air Dryer Pada Air Compressor Korelasi Komposisi Gas dengan Air Fuel Ratio Perbedaan Prosedure Pembelian Gas Engine Dan Diesel Engine ...

Konversi Kunci ( mm ) Milimeter ke ( " ) Inch

Hallo teman - teman, ketemu lagi dengan tulisan - tulisan dhevils mechanic yang sellau bercerita tentang kehidupan maupun keseruan - keseruan dalam dunia mechanic, terutama dalam dunia mechanic Oil and Gas. Baca juga : TOP Overhoul Gas Engine Guascore  Perbedaan Proses Pembelian  Gas Engine Dan Diesel Engine Kehidupan Di Offshore Platform Profile Mechanic Offshore Sebagai seorang Mechanic yang handal harus paham ukuran - ukuran  bolt, kunci yang digunakan dan seberapa kencang ukuran momentnya, karena kekencangkang bolt adalah sarat utama unit Rotating equipment dapat beroperasi dengan benar. Ada Equipment yang mengunakan kunci ukuran Inchi, dan kurang pass atau tepat jika mengunakan ukuran milli meter karena memang bolt di rancang dengan ukuran inchi, biasanya unit - unit engine dan pompa yang berasal dari Eropa dan Amerika.  Ada Pula Equipment yang mengunakan kunci ukuran Milli dan tidak pas atau slek jika kita mengunakan tools atau ku...

Prinsip Kerja VSD (Variable Speed Drive) atau Inverter

  Hai friends..ketemu lagi dengan tulisan - tulisan dhevils mechanic, dan kali ini dhevils ingin membahas tentang VSD karena akhir - akhir ini sering terjadi kerusakan VSD ditempat dhevils kerja,dan permaslhannya macam -macam hingga VSD rusak. salah satunya terkena petir, baca juga : Kehidupan Di Offshore Platform Profile Mechanic Offshore Dhevils Ejector Dsn Beberapa Manfaatnya Memebuat Pompa Multi Phurpose Dengan Dhevils Ejector Inverter / variable frequency drive / variable speed drive merupakan sebuah alat pengatur kecepatan motor dengan mengubah nilai frekuensi dan tegangan yang masuk ke motor. pengaturan nilai frekuensi dan tegangan ini dimaksudkan untuk mendapatkan kecepatan putaran dan torsi motor yang di inginkan atau sesuai dengan kebutuhan. Secara sederhana prinsip dasar inverter untuk dapat mengubah frekuensi menjadi lebih kecil atau lebih besar yaitu dengan mengubah tegangan AC menjadi tegangan DC kemudian dijadikan tegangan AC lagi dengan...